10. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,

alladziina yaritsuuna alfirdawsa hum fiihaa khaaliduuna
11. (ya'ni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. 
walaqad khalaqnaa al-insaana min sulaalatin min thiinin
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Said ibnu Jubair yang menceritakan, bahwa tersebutlah orang-orang Quraisy selalu bagadang di sekitar Kakbah, tetapi mereka tidak melakukan tawaf ke sekelilingnya, dan mereka hanya membangga-banggakannya saja. Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dengan membanggakan diri terhadap Alquran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kalian bercakap-cakap di malam hari." (Q.S. Al Mu'minun, 67). 
tsumma ja'alnaahu nuthfatan fii qaraarin makiinin
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 
tsumma khalaqnaa alnnuthfata 'alaqatan fakhalaqnaa al'alaqata mudhghatan fakhalaqnaa almudhghata 'izhaaman fakasawnaa al'izhaama lahman tsumma ansya/naahu khalqan aakhara fatabaaraka allaahu ahsanu alkhaaliqiina
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. 
tsumma innakum ba'da dzaalika lamayyituuna
15. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. 
tsumma innakum yawma alqiyaamati tub'atsuuna
16. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. 
walaqad khalaqnaa fawqakum sab'a tharaa-iqa wamaa kunnaa 'ani alkhalqi ghaafiliina
17. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami). 
wa-anzalnaa mina alssamaa-i maa-an biqadarin fa-askannaahu fii al-ardhi wa-innaa 'alaa dzahaabin bihi laqaadiruuna
18. Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. 
fa-ansya/naa lakum bihi jannaatin min nakhiilin wa-a'naabin lakum fiihaa fawaakihu katsiiratun waminhaa ta/kuluuna
19. Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan, 
wasyajaratan takhruju min thuuri saynaa-a tanbutu bialdduhni washibghin lilaakiliina
20. dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan.

wa-inna lakum fii al-an'aami la'ibratan nusqiikum mimmaa fii buthuunihaa walakum fiihaa manaafi'u katsiiratun waminhaa ta/kuluuna
21. Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, 
wa'alayhaa wa'alaa alfulki tuhmaluuna
22. dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut. 
walaqad arsalnaa nuuhan ilaa qawmihi faqaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu afalaa tattaquuna
23. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?" 
faqaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi maa haadzaa illaa basyarun mitslukum yuriidu an yatafadhdhala 'alaykum walaw syaa-a allaahu la-anzala malaa-ikatan maa sami'naa bihaadzaa fii aabaa-inaa al-awwaliina
24. Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. 
in huwa illaa rajulun bihi jinnatun fatarabbashuu bihi hattaa hiinin
25. la tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai suatu waktu." 
qaala rabbi unshurnii bimaa kadzdzabuuni
26. Nuh berdo'a: "Ya Tuhanku, tolonglah aku [997], karena mereka mendustakan aku." [997]. Pertolongan yang dipermohonkan oleh Nuh kepada Allah ialah membinasakan kaumnya sehabis-habisnya. Lihat selanjutnya surat (71) Nuh ayat 26. 
fa-awhaynaa ilayhi ani ishna'i alfulka bi-a'yuninaa wawahyinaa fa-idzaa jaa-a amrunaa wafaara alttannuuru fausluk fiihaa min kullin zawjayni itsnayni wa-ahlaka illaa man sabaqa 'alayhi alqawlu minhum walaa tukhaathibnii fii alladziina zhalamuu innahum mughraquuna
27. Lalu Kami wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tanur [998] telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. [998]. Yang dimaksud dengan "tanur" ialah semacam alat pemasak roti yang diletakkan di dalam tanah terbuat dari tanah liat, biasanya tidak ada air di dalamnya. Terpancarnya air di dalam tanur itu menjadi suatu alamat bahwa banjir besar akan melanda negeri itu. 
fa-idzaa istawayta anta waman ma'aka 'alaa alfulki faquli alhamdu lillaahi alladzii najjaanaa mina alqawmi alzhzhaalimiina
28. Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim." 
waqul rabbi anzilnii munzalan mubaarakan wa-anta khayru almunziliina
29. Dan berdo'alah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat." 
inna fii dzaalika laaayaatin wa-in kunnaa lamubtaliina
30. Sesungguhnya pada (kejadian) itu benar-benar terdapat beberapa tanda (kebesaran Allah), dan sesungguhnya Kami menimpakan azab (kepada kaum Nuh itu)

tsumma ansya/naa min ba'dihim qarnan aakhariina
31. Kemudian, Kami jadikan sesudah mereka umat yang lain [999]. [999]. Maksudnya: kaum 'Ad-sebagai yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan itulah yang dipegangi oleh jumhur mufassirin, dan rasul yang diutus dalam kalangan mereka yang disebut dalam ayat 32 berikut ialah Nabi Hud a.s. 
fa-arsalnaa fiihim rasuulan minhum ani u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu afalaa tattaquuna
32. Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). 
waqaala almalau min qawmihi alladziina kafaruu wakadzdzabuu biliqaa-i al-aakhirati wa-atrafnaahum fii alhayaati alddunyaa maa haadzaa illaa basyarun mitslukum ya/kulu mimmaa ta/kuluuna minhu wayasyrabu mimmaa tasyrabuuna
33. Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum. 
wala-in atha'tum basyaran mitslakum innakum idzan lakhaasiruuna
34. Dan sesungguhnya jika kamu sekalian mentaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi. 
aya'idukum annakum idzaa mittum wakuntum turaaban wa'izhaaman annakum mukhrajuuna
35. Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu) [1000]?, [1000]. Maksudnya; dikeluarkan dalam keadaan hidup sebagai waktu di dunia. 
hayhaata hayhaata limaa tuu'aduuna
36. jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu, 
in hiya illaa hayaatunaa alddunyaa namuutu wanahyaa wamaa nahnu bimab'uutsiina
37. kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup [1001] dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi, [1001]. maksudnya: di samping sebagian dari manusia meninggal dunia, maka ada manusia yang lain dilahirkan. 
in huwa illaa rajulun iftaraa 'alaa allaahi kadziban wamaa nahnu lahu bimu/miniina
38. Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya". 
qaala rabbi unshurnii bimaa kadzdzabuuni
39. Rasul itu berdo'a: "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku." 
qaala 'ammaa qaliilin layushbihunna naadimiina
40. Allah berfirman: "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal."

fa-akhadzat-humu alshshayhatu bialhaqqi faja'alnaahum ghutsaa-an fabu'dan lilqawmi alzhzhaalimiina
41. Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir [1002] maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu. [1002]. Maksudnya: demikian buruknya akibat mereka, sampai mereka tiada berdaya sedikitpun, tak obahnya sebagai sampah yang dihanyutkan banjir, padahal tadinya mereka bertubuh besar-besar dan kuat-kuat. 
tsumma ansya/naa min ba'dihim quruunan aakhariina
42. Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain [1003]. [1003]. Maksudnya: kaum Nabi Saleh, kaum Nabi Luth, dan kaum Nabi Syu'aib. 
maa tasbiqu min ummatin ajalahaa wamaa yasta/khiruuna
43. Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu). 
tsumma arsalnaa rusulanaa tatraa kulla maa jaa-a ummatan rasuuluhaa kadzdzabuuhu fa-atba'naa ba'dhahum ba'dhan waja'alnaahum ahaadiitsa fabu'dan liqawmin laa yu/minuuna
44. Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain [1004]. Dan Kami jadikan mereka buah tutur (manusia), maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman. [1004]. Maksudnya: oleh karena masing-masing umat itu mendustakan rasul-Nya, maka Allah membinasakan mereka dengan berturut-turut. 
tsumma arsalnaa muusaa wa-akhaahu haaruuna bi-aayaatinaa wasulthaanin mubiinin
45. Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (Kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata [1005], [1005]. Yang dimaksud tanda-tanda kebesaran Allah dan bukti yang nyata dalam ayat ini ialah: mu'jizat Nabi Musa yang sembilan buah, lihat not 869. 
ilaa fir'awna wamala-ihi faistakbaruu wakaanuu qawman 'aaliina
46. kepada Fir'aun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takbur dan mereka adalah orang-orang yang sombong. 
faqaaluu anu/minu libasyarayni mitslinaa waqawmuhumaa lanaa 'aabiduuna
47. Dan mereka berkata: "Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?" 
fakadzdzabuuhumaa fakaanuu mina almuhlakiina
48. Maka (tetaplah) mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan. 
walaqad aataynaa muusaa alkitaaba la'allahum yahtaduuna
49. Dan sesungguhnya telah Kami berikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk. 
waja'alnaa ibna maryama waummahu aayatan waaawaynaahumaa ilaa rabwatin dzaati qaraarin wama'iinin
50. Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir [1006]. [1006]. Yaitu: suatu tempat di PaIestina

yaa ayyuhaa alrrusulu kuluu mina alththhayyibaati wai'maluu shaalihan innii bimaa ta'maluuna 'aliimun
51. Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saIeh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 
wa-inna haadzihi ummatukum ummatan waahidatan wa-anaa rabbukum faittaquuni
52. Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu [1007], dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. [1007]. Lihat not surat Al Anbiya (21) ayat 92. 
fataqaththha'uu amrahum baynahum zuburan kullu hizbin bimaa ladayhim farihuuna
53. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). 
fadzarhum fii ghamratihim hattaa hiinin
54. Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu. 
ayahsabuuna annamaa numidduhum bihi min maalin wabaniina
55. Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), 
nusaari'u lahum fii alkhayraati bal laa yasy'uruuna
56. Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar [1008]. [1008]. Lihat surat (9) At Taubah ayat 55, dan lihat surat (3) Ali Imran ayat 178. 
inna alladziina hum min khasyyati rabbihim musyfiquuna
57. Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka, 
waalladziina hum bi-aayaati rabbihim yu/minuuna
58. Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, 
waalladziina hum birabbihim laa yusyrikuuna
59. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), 
waalladziina yu/tuuna maa aataw waquluubuhum wajilatun annahum ilaa rabbihim raaji'uuna
60. Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka [1009], [1009]. Maksudnya: karena tahu bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan untuk dihisab, maka mereka khawatir kalau-kalau pemberian-pemberian (sedekah-sedekah) yang mereka berikan, dan amal ibadah yang mereka kerjakan itu tidak diterima Tuhan.

ulaa-ika yusaari'uuna fii alkhayraati wahum lahaa saabiquuna
61. mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya [1010]. [1010]. Maksudnya: orang-orang yang mempunyai sifat-sifat yang disebutkan dalam ayat-ayat 57, 58, 59, dan 60 itulah yang bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan kebaikan-kebaikan itu akan diberikan kepeda mereka dengan segera sejak di dunia ini. 
walaa nukallifu nafsan illaa wus'ahaa waladaynaa kitaabun yanthiqu bialhaqqi wahum laa yuzhlamuuna
62. Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran [1011], dan mereka tidak dianiaya. [1011]. Maksudnya: Kitab tempat malaikat-malaikat menuliskan perbuatan-perbuatan seseorang, biarpun buruk atau baik, yang akan dibacakan di hari kiamat (Lihat surat (45) Al-Jatsiyah ayat 29). 
bal quluubuhum fii ghamratin min haadzaa walahum a'maalun min duuni dzaalika hum lahaa 'aamiluuna
63. Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan dari (memahami kenyataan) ini, dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain daripada itu, mereka tetap mengerjakannya. 
hattaa idzaa akhadznaa mutrafiihim bial'adzaabi idzaa hum yaj-aruuna
64. Hingga apabila Kami timpakan azab [1012], kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka, dengan serta merta mereka memekik minta tolong. [1012]. Maksudnya azab di akhirat. 
laa taj-aruu alyawma innakum minnaa laa tunsharuuna
65. Janganlah kamu memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kamu tiada akan mendapat pertolongan dari Kami. 
qad kaanat aayaatii tutlaa 'alaykum fakuntum 'alaa a'qaabikum tankishuuna
66. Sesungguhnya ayat-ayatKu (Al-Qur'an) selalu dibacakan kepada kamu sekalian, maka kamu selalu berpaling ke belakang, 
mustakbiriina bihi saamiran tahjuruuna
67. dengan menyombongkan diri terhadap Al-Qur'an itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari. 
afalam yaddabbaruu alqawla am jaa-ahum maa lam ya/ti aabaa-ahumu al-awwaliina
68. Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu? 
am lam ya'rifuu rasuulahum fahum lahu munkiruuna
69. Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya? 
am yaquuluuna bihi jinnatun bal jaa-ahum bialhaqqi wa-aktsaruhum lilhaqqi kaarihuuna
70. Atau (apakah patut) mereka berkata: "Padanya (Muhammad) ada penyakit gila." Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu

walawi ittaba'a alhaqqu ahwaa-ahum lafasadati alssamaawaatu waal-ardhu waman fiihinna bal ataynaahum bidzikrihim fahum 'an dzikrihim mu'ridhuuna
71. Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al-Qur'an) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. 
am tas-aluhum kharjan fakharaaju rabbika khayrun wahuwa khayru alrraaziqiina
72. Atau kamu meminta upah kepada mereka?", maka upah dari Tuhanmu [1013] adalah lebih baik, dan Dia adalah Pemberi rezki Yang Paling Baik. [1013]. Yang dimaksudkan upah dari Tuhan ialah rezki yang dianugrahkan Tuhan di dunia, dan pahala di akhirat. 
wa-innaka latad'uuhum ilaa shiraathin mustaqiimin
73. Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus. 
wa-inna alladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati 'ani alshshiraathi lanaakibuuna
74. Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus). 
walaw rahimnaahum wakasyafnaa maa bihim min dhurrin lalajjuu fii thughyaanihim ya'mahuuna
75. Andaikata mereka Kami belas kasihani, dan Kami lenyapkan kemudharatan yang mereka alami [1014], benar-benar mereka akan terus menerus terombang-ambing dalam keterlaluan [1015] mereka. [1014]. Maksudnya: bahaya kelaparan. Pernah kaum musyrikin itu mengalami kelaparan, karena tidak datangnya bahan makanan dari Yaman, ke Mekah, sedang Mekah dengan sekitarnyapun dalam keadaan paceklik, hingga amat melaratlah mereka di waktu itu. [1015]. Yang dimaksud dengan "thughyaan" (keterlaluan) dalam ayat ini ialah kekafiran yang sangat, kesombongan dan permusuhan terhadap Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin yang kesemuanya telah melampaui batas perikemanusiaan. 
walaqad akhadznaahum bial'adzaabi famaa istakaanuu lirabbihim wamaa yatadharra'uuna
76. Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka [1016], maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri. [1016]. Yang dimaksud dengan azab tersebut antara lain kekalahan mereka pada peperangan Badar, yang dalam peperangan itu orang-orang yang terkemuka dari mereka banyak terbunuh atau ditawan, dan musim kering yang menimpa mereka, hingga mereka menderita kelaparan. (lihat not ayat 75 surat ini). 
hattaa idzaa fatahnaa 'alayhim baaban dzaa 'adzaabin syadiidin idzaa hum fiihi mublisuuna
77. Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu tempat azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus asa. 
wahuwa alladzii ansya-a lakumu alssam'a waal-abshaara waal-af-idata qaliilan maa tasykuruuna
78. Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur [1017]. [1017]. Yang dimaksud dengan bersyukur di ayat ini ialah menggunakan alat-alat tersebut untuk memperhatikan bukti-bukti kebesaran dan keesaan Tuhan, yang dapat membawa mereka beriman kepada Allah s.w.t. serta taat dan patuh kepada-Nya. Kaum musyrikin memang tidak berbuat demikian. 
wahuwa alladzii dzara-akum fii al-ardhi wa-ilayhi tuhsyaruuna
79. Dan Dialah yang menciptakan serta mengembang biakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpunkan. 
wahuwa alladzii yuhyii wayumiitu walahu ikhtilaafu allayli waalnnahaari afalaa ta'qiluuna
80. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak memahaminya?

bal qaaluu mitsla maa qaala al-awwaluuna
81. Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang diucapkan oleh orang-orang dahulu kala. 
qaaluu a-idzaa mitnaa wakunnaa turaaban wa'izhaaman a-innaa lamab'uutsuuna
82. Mereka berkata: "Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan ? 
laqad wu'idnaa nahnu waaabaaunaa haadzaa min qablu in haadzaa illaa asaathiiru al-awwaliina
83. Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini [1018] dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!". [1018]. Maksudnya diancam dengan hari berbangkit. 
qul limani al-ardhu waman fiihaa in kuntum ta'lamuuna
84. Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" 
sayaquuluuna lillaahi qul afalaa tadzakkaruuna
85. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" 
qul man rabbu alssamaawaati alssab'i warabbu al'arsyi al'azhiimi
86. Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?" 
sayaquuluuna lillaahi qul afalaa tattaquuna
87. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" 
qul man biyadihi malakuutu kulli syay-in wahuwa yujiiru walaa yujaaru 'alayhi in kuntum ta'lamuuna
88. Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" 
sayaquuluuna lillaahi qul fa-annaa tusharuuna
89. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" 
bal ataynaahum bialhaqqi wa-innahum lakaadzibuuna
90. Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran [1019] kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. [1019]. Yang dimaksud dengan "kebenaran" dalam ayat ini ialah kepercayaan tentang tauhid dan hari berbangkit

maa ittakhadza allaahu min waladin wamaa kaana ma'ahu min ilaahin idzan ladzahaba kullu ilaahin bimaa khalaqa wala'alaa ba'dhuhum 'alaa ba'dhin subhaana allaahi 'ammaa yashifuuna
91. Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu, 
'aalimi alghaybi waalsysyahaadati fata'aalaa 'ammaa yusyrikuuna
92. Yang mengetahui semua yang ghaib [1020] dan semua yang nampak, maka Maha Tinggilah Dia dari apa yang mereka persekutukan. [1020]. Lihat not 14. 
qul rabbi immaa turiyannii maa yuu'aduuna
93. Katakanlah: "Ya Tuhanku, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang diancamkan kepada mereka, 
rabbi falaa taj'alnii fii alqawmi alzhzhaalimiina
94. ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim." 
wa-innaa 'alaa an nuriyaka maa na'iduhum laqaadiruuna
95. Dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu apa yang Kami ancamkan kepada mereka. 
idfa' biallatii hiya ahsanu alssayyi-ata nahnu a'lamu bimaa yashifuuna
96. Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan [1021]. [1021]. Maksudnya: perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan kaum musyrikin yang tidak baik itu hendaklah dihadapi oleh Nabi dengan yang baik, umpama dengan mema'afkannya, asal tidak membawa kepada kelemahan dan kemunduran da'wah. 
waqul rabbi a'uudzu bika min hamazaati alsysyayaathiini
97. Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. 
wa-a'uudzu bika rabbi an yahduruuni
98. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." 
hattaa idzaa jaa-a ahadahumu almawtu qaala rabbi irji'uuni
99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) [1022], [1022]. Maksudnya: orang-orang kafir di waktu menghadapi sakratil maut, minta supaya diperpanjang umur mereka, agar mereka dapat beriman. 
la'allii a'malu shaalihan fiimaa taraktu kallaa innahaa kalimatun huwa qaa-iluhaa wamin waraa-ihim barzakhun ilaa yawmi yub'atsuuna
100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan [1023]. [1023]. Maksudnya: mereka sekarang telah menghadapi suatu kehidupan baru, yaitu kehidupan dalam kubur, yang membatasi antara dunia dan akhirat.

fa-idzaa nufikha fii alshshuuri falaa ansaaba baynahum yawma-idzin walaa yatasaa-aluuna
101. Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu [1024], dan tidak ada pula mereka saling bertanya. [1024]. Maksudnya: pada hari kiamat itu, manusia tidak dapat tolong menolong walaupun dalam kalangan sekeluarga. 
faman tsaqulat mawaaziinuhu faulaa-ika humu almuflihuuna
102. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya [1025], maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. [1025]. Maksudnya: orang-orang mu'min yang beramal saleh. 
waman khaffat mawaaziinuhu faulaa-ika alladziina khasiruu anfusahum fii jahannama khaaliduuna
103. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya [1026], maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. [1026]. Maksudnya: orang-orang kafir, karena kepercayaan dan amal mereka tidak dihargai oleh Allah di hari kiamat itu. Lihat ayat 105, surat (18) Al Kahfi. 
talfahu wujuuhahumu alnnaaru wahum fiihaa kaalihuuna
104. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. 
alam takun aayaatii tutlaa 'alaykum fakuntum bihaa tukadzdzibuuna
105. Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya? 
qaaluu rabbanaa ghalabat 'alaynaa syiqwatunaa wakunnaa qawman daalliina
106. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. 
rabbanaa akhrijnaa minhaa fa-in 'udnaa fa-innaa zhaalimuuna
107. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." 
qaala ikhsauu fiihaa walaa tukallimuuni
108. Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. 
innahu kaana fariiqun min 'ibaadii yaquuluuna rabbanaa aamannaa faighfir lanaa wairhamnaa wa-anta khayru alrraahimiina
109. Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdo'a (di dunia): "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik. 
faittakhadztumuuhum sikhriyyan hattaa ansawkum dzikrii wakuntum minhum tadhakuuna
11O. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka,

innii jazaytuhumu alyawma bimaa shabaruu annahum humu alfaa-izuuna
111. Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang [1027]." [1027]. Maksud ayat 108, 110 dan 111 ialah bahwa orang-orang kafir itu diperintahkan tinggal tetap di neraka dan tidak boleh berbicara dengan Allah, karena mereka selalu mengejek-ejek orang-orang yang beriman, berdo'a kepada Allah supaya diberi ampun dan rahmat. 
qaala kam labitstum fii al-ardhi 'adada siniina
112. Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" 
qaaluu labitsnaa yawman aw ba'dha yawmin fais-ali al'aaddiina
113. Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung." 
qaala in labitstum illaa qaliilan law annakum kuntum ta'lamuuna
114. Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui [1028]" [1028]. Maksudnya: mereka hendaknya harus mengetahui bahwa hidup di dunia itu hanyalah sebentar saja, sebab itu mereka seharusnya janganlah hanya mencurahkan perhatian kepada urusan duniawi saja. 
afahasibtum annamaa khalaqnaakum 'abatsan wa-annakum ilaynaa laa turja'uuna
115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? 
fata'aalaa allaahu almaliku alhaqqu laa ilaaha illaa huwa rabbu al'arsyi alkariimi
116. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia. 
waman yad'u ma'a allaahi ilaahan aakhara laa burhaana lahu bihi fa-innamaa hisaabuhu 'inda rabbihi innahu laa yuflihu alkaafiruuna
117. Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. 
waqul rabbi ighfir wairham wa-anta khayru alrraahimiina
118. Dan katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik. |
No comments:
Post a Comment