Saturday, October 13, 2012

surah / surat : Al-An'am Ayat : 157



aw taquuluu law annaa unzila 'alaynaa alkitaabu lakunnaa ahdaa minhum faqad jaa-akum bayyinatun min rabbikum wahudan warahmatun faman azhlamu mimman kadzdzaba bi-aayaati allaahi washadafa 'anhaa sanajzii alladziina yashdifuuna 'an aayaatinaa suu-a al'adzaabi bimaa kaanuu yashdifuuna

157. Atau agar kamu (tidak) mengatakan: "Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka." Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling.
 

surah / surat : Al-An'am Ayat : 155



wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun faittabi'uuhu waittaquu la'allakum turhamuuna

155. Dan Al-Quraan itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.

surah / surat : Al-An'am Ayat : 92



wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun mushaddiqu alladzii bayna yadayhi walitundzira umma alquraa waman hawlahaa waalladziina yu/minuuna bial-aakhirati yu/minuuna bihi wahum 'alaa shalaatihim yuhaafizhuuna

92. Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya [492] dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur'an) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.

[492] Ialah kitab kitab dan shahifah shahifah yang diturunkan sebelum Al-Qur'an

surah / surat : Al-An'am Ayat : 66



wakadzdzaba bihi qawmuka wahuwa alhaqqu qul lastu 'alaykum biwakiilin

66. Dan kaummu mendustakannya (azab) [484] padahal azab itu benar adanya. Katakanlah: "Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu".

[484] sebahagian mufassirin mengatakan bahwa yang didustakan itu ialah Al-Quraan.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Zaid bin Aslam yang telah mengatakan, bahwa tatkala ayat ini turun, yaitu firman-Nya, "Katakanlah! 'Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu dari atas kamu...'" (Q.S. Al-An'am 65) Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah kamu kembali menjadi kufur sesudahku di mana sebagian kamu memukul leher sebagian lainnya dengan pedang." Kemudian para sahabat berkata, "Bukankah kami telah bersaksi, bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya engkau adalah sebagai utusan-Nya?" Sedangkan sebagian orang-orang mengatakan, "Tidak akan terjadi selamanya sebagian di antara kami memukul sebagian lainnya sedangkan kami sama-sama sebagai kaum muslimin." Kemudian turunlah ayat, "Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih-berganti agar mereka memahaminya. Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar adanya. Katakanlah, 'Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu.' Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui." (Q.S. Al-An`am 65-67).
 

surah / surat : Al-Maidah Ayat : 50



afahukma aljaahiliyyati yabghuuna waman ahsanu mina allaahu hukman liqawmin yuuqinuuna
50. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Ishak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Kaab bin Asyad, Abdullah bin Shuria dan Syas bin Qais berkata, 'Pergilah ke Muhammad, mudah-mudahan kita dapat memalingkannya dari agamanya.'" Lalu mereka pun pergi kepadanya dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya kamu sudah tahu bahwa kami ini adalah tokoh-tokoh agama Yahudi dan pemuka mereka. Kalau kami mengikutimu niscaya orang-orang Yahudi yang lain akan ikut pula karena mereka tidak akan menentang kami. Dan sesungguhnya antara kami dan kaum kami terdapat sengketa dan kami mengajak mereka untuk memutuskan perkara ini kepadamu supaya kamu memutuskan dengan kemenangan kami lalu kami akan beriman kepadamu." Tetapi Nabi saw. menolak tawaran mereka itu lalu turunlah ayat, "Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah...." sampai firman-Nya, "....bagi orang-orang yang yakin." (Q.S. Al-Maidah 49-50)
 

surah / surat : Al-Maidah Ayat : 48&49


surah / surat : Al-Maidah Ayat : 48
wa-anzalnaa ilayka alkitaaba bialhaqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi mina alkitaabi wamuhayminan 'alayhi fauhkum baynahum bimaa anzala allaahu walaa tattabi' ahwaa-ahum 'ammaa jaa-aka mina alhaqqi likullin ja'alnaa minkum syir'atan waminhaajan walaw syaa-a allaahu laja'alakum ummatan waahidatan walaakin liyabluwakum fiimaa aataakum faistabiquu alkhayraati ilaa allaahi marji'ukum jamii'an fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuuna
48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian [421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu [422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

[421] Maksudnya: Al-Qur'an adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad SAW dan umat-umat yang sebelumnya.
 
 
surah / surat : Al-Maidah Ayat : 49
wa-ani uhkum baynahum bimaa anzala allaahu walaa tattabi' ahwaa-ahum waihtsarhum an yaftinuuka 'an ba'dhi maa anzala allaahu ilayka fa-in tawallaw fai'lam annamaa yuriidu allaahu an yushiibahum biba'dhi dzunuubihim wa-inna katsiiran mina alnnaasi lafaasiquuna
49. dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Ishak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Kaab bin Asyad, Abdullah bin Shuria dan Syas bin Qais berkata, 'Pergilah ke Muhammad, mudah-mudahan kita dapat memalingkannya dari agamanya.'" Lalu mereka pun pergi kepadanya dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya kamu sudah tahu bahwa kami ini adalah tokoh-tokoh agama Yahudi dan pemuka mereka. Kalau kami mengikutimu niscaya orang-orang Yahudi yang lain akan ikut pula karena mereka tidak akan menentang kami. Dan sesungguhnya antara kami dan kaum kami terdapat sengketa dan kami mengajak mereka untuk memutuskan perkara ini kepadamu supaya kamu memutuskan dengan kemenangan kami lalu kami akan beriman kepadamu." Tetapi Nabi saw. menolak tawaran mereka itu lalu turunlah ayat, "Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah...." sampai firman-Nya, "....bagi orang-orang yang yakin." (Q.S. Al-Maidah 49-50)

surah / surat : Al-Maidah Ayat : 47



walyahkum ahlu al-injiili bimaa anzala allaahu fiihi waman lam yahkum bimaa anzala allaahu faulaa-ika humu alfaasiquuna

47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya [419]. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik [420].

[419] Pengikut pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al-Qur'an. [420] Orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah, ada tiga macam: a. karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah, orang yang semacam ini kafir (ayat 44 surat Al Maa-idah). b. karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim (ayat 45 surat Al Maa-idah). c. karena fasik sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surat ini.

surah / surat : Al-Maidah Ayat : 45



wakatabnaa 'alayhim fiihaa anna alnnafsa bialnnafsi waal'ayna bial'ayni waal-anfa bial-anfi waaludzuna bialudzuni waalssinna bialssinni waaljuruuha qisasun faman tashaddaqa bihi fahuwa kaffaaratun lahu waman lam yahkum bimaa anzala allaahu faulaa-ika humu alzhzhaalimuuna

45. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadis demikian pula Imam Muslim dan selain mereka berdua ada juga dari jalur Barra bin Azib. Ia berkata, "Pada suatu hari lewat di hadapan Nabi saw. seorang Yahudi yang dalam keadaan dicorengi dengan arang dan didera. Kemudian Nabi saw. memanggil mereka, dan bersabda kepada mereka, 'Apakah memang demikian kamu jumpai dalam kitabmu mengenai hukuman pelaku zina?' Mereka menjawab, 'Ya.' Lalu beliau memanggil orang yang paling alim (ulama) di antara mereka dan bersabda kepadanya, 'Aku mohon atas nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa a.s. apakah memang demikian kamu jumpai dalam kitabmu mengenai hukuman bagi pelaku zina?' Orang alim itu menjawab, 'Demi Allah! Sebenarnya tidak demikian, seandainya engkau tidak menganjurkan kepada diriku supaya mengemukakan yang sebenarnya niscaya aku tidak akan menceritakannya kepadamu. Sebenarnya engkau dapat menemukan hukuman rajam bagi pelaku zina di dalam kitab kami. Akan tetapi setelah banyak para pelaku zina dari kalangan orang-orang kami yang terhormat, hukuman itu kami batalkan, apabila ada seseorang yang lemah dari kalangan kami melakukannya, maka kami tegakkan hukuman had itu atasnya. Setelah itu kami sepakat untuk membuat suatu hukum yang dapat ditegakkan terhadap orang yang mulia dan hina. Akhirnya kami sepakat untuk menetapkan hukuman pencorengan dengan arang dan dera bagi pelaku zina.' Setelah itu Nabi saw. bersabda, 'Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah orang pertama yang kembali menghidupkan perintah-Mu setelah mereka (kaum Ahli Kitab) matikan.' Kemudian beliau memerintahkannya agar dihukum rajam. Setelah itu lalu turunlah ayat, 'Hai Rasul! Janganlah engkau dibuat sedih oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya...' (Q.S. Al-Maidah 41) sampai dengan firman-Nya, 'Jika kamu diberi ini (yang sudah diubah-ubah oleh mereka), maka terimalah...' (Q.S. Al-Maidah 41). Mereka mengatakan, 'Datanglah kamu sekalian kepada Muhammad, jika ia memberi fatwa kepadamu dengan hukuman pencorengan dengan arang dan hukuman dera (bagi pelaku zina), maka turutilah kehendaknya olehmu. Dan jika memberi fatwa kepadamu agar kamu menegakkan hukuman rajam, maka hati-hatilah kamu.' Ayat di atas berkaitan dengan ayat-ayat sesudahnya sampai dengan firman-Nya, 'Barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang zalim.'" (Q.S. Al-Maidah 45).

surah / surat : Al-Maidah Ayat : 16



yahdii bihi allaahu mani ittaba'a ridhwaanahu subula alssalaami wayukhrijuhum mina alzhzhulumaati ilaa alnnuuri bi-idznihi wayahdiihim ilaa shiraathin mustaqiimin

16. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

surah / surat : Al-Maidah Ayat : 15




yaa ahla alkitaabi qad jaa-akum rasuulunaa yubayyinu lakum katsiiran mimmaa kuntum tukhfuuna mina alkitaabi waya'fuu 'an katsiirin qad jaa-akum mina allaahi nuurun wakitaabun mubiinun

15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan [408].

[408] Cahaya maksudnya : Nabi Muhammad SAW dan Kitab maksudnya : Al-Qur'an.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis dari Ikrimah yang mengatakan, "Pada suatu hari Nabi saw. kedatangan orang-orang Yahudi yang bertanya kepada beliau tentang masalah hukuman rajam. Nabi saw. menjawab, 'Siapakah di antara kamu yang paling alim (tentang kitab Taurat)?' Mereka menunjuk kepada Ibnu Shuria, kemudian Nabi meminta kepadanya agar menceritakan tentang kandungan isi kitab Taurat yang telah diturunkan kepada Nabi Musa a.s. dan tentang perjanjian-perjanjian yang telah dibebankan atas mereka, sehingga ia tampak gemetar. Ibnu Shuria berkata, 'Sesungguhnya tatkala sanksi seratus kali deraan dan rambut dicukur masih juga belum meredakan perbuatan zina yang justru kian banyak di kalangan kami, maka Allah menurunkan hukum rajam.' Setelah peristiwa itu turunlah ayat, 'Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu rasul Kami...ke jalan yang benar.'" (Q.S. Al-Maidah ayat 15-16).

Thursday, October 11, 2012

NYIMAK LAGU

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 
Kotak lyrick goresan pelangi penggugah rasa
Ketika ku dengar alunan di hari yang cerah
Seakan aku seperti budak dari anggunnya kata kata,
Membawa nampan asmara embun air mata,
Persembahan agung dipesta para raja rasa..
Menyentuh rasa hati melayang keangkasa

“Goresan pelangi lukiskan keindahan
Wajahmu yang menawan seperti bidadari
Tetapi dirimu pergi terbang melayang

Bersama sang awan tanpa arah tujuan”

Syair lagu memanglah indah di dengar bagiku
Namun keindahan lagu terpupuslah sudah
Ketika ku dengar pesan dari lyrick lagu itu
Bagaikan tangan yang menepuk awan

Bagai susu di balas air tuba dalam kehidupan
Bagai cinta yang bertepuk sebelah tangan
Walau telah menyusup bintang bintang rintangan
Beserta persembahan doa puja pujian
Dengan harapan kasih bertemu di muara kerinduan
Rela bertahan dengan sejuta asmara dan impian

Sebenarnya bukanlah pecinta sejati
Yang mampu menghilangkan langit dan bumi
Atau yang bisa merubah luka dan pedih
Berputar lyrick lagu kembali mengawali

“Goresan pelangi lukiskan keindahan
Wajahmu yang menawan seperti bidadari
Tetapi dirimu pergi terbang melayang
Bersama sang awan tanpa arah tujuan”

Semakin terbayanglah pesannya
Meceritakan semua isinya
Tentang arti cinta bertepuk sebelah tangan
Tentang usaha yang menepuk awan

hmhmhmhmhm

MP3 KOTAK

Wednesday, October 10, 2012

JAWABAN

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 
Ketika kabahagianku di renggut sang waktu
Ketika kepahitanku menjadi sejarah yang berlalu
Karena aku selalu berpikir ada kebahagiaan yang lain menunggu
Yang membuat hidup ini bahagia, berbuah rindu nan sahdu

Andai aku tak bisa bersama dalam anugrah tuhan
Seperti yang ku harap dan pita bersama dia
Setidanya aku sudah menjalankan sunahtullah yang ada
Mencoba dan menjalan kan titahnya
Mencari kesempurnaan untuk mengisi kekurangan
Walau tak bisa menjadi sempurna
Walau tak bisa seperti yang di inginkan
Walau aku tau sebenarnya kerinduan itu ada

Mungkin egosian yang di kedepankan
Karakter pribadi yang dimiliki sang empunya
Sehingga tak terbiasa dengan kelugasan dan keluwesan
Namun ku nyakin dialah malaikat surga untuk manusia

Monday, October 8, 2012

fantasi pohon kelapa


INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 

Sejenak setelah pulng dari pasar
Aku mampir pada bunga bunga trotoar
Yang menjajakan makanan dan minuman has pasar
Karena rasa haus dan dahaga
Aku mampir pada penjual es kelapa muda
Sungguh luar biasa rasa haus hilang entah kemana

Setelah meneguk es kelapa muda
Namun otakku mulai berputar penuh tanya
mengapa kelapa muda ini nikmat rasanya

hingga mengingatkanku pada almarhum ayah tercinta
memberi wejangan tentangmanusia ibarat kelapa
itulah yang di harap dan beliau pinta
“kun kal kelapa wal takun kal buaya”
Jadi lah seperti kelapa dan jangan jadi seperti buaya

Aku adalah Pohon Kelapa.
Aku adalah pohon yang bisa tumbuh dan berbuah dimana saja.
Buahku pun tidak bergantung pada musim.
Semua bagian tubuhku bisa berguna bagi orang banyak.
Daunku bisa menjadi atap sebuah rumah.
Batang atau kayuku bisa menjadi kayu bakar atau membangun rumah.
Apalagi buahku….
Dicari banyak orang karena bisa untuk memasak atau dimakan begitu saja.
Airku bisa menyegarkan tubuh yang meminumnya.

Kata ayah ku dalam wejangan
Lihat lah apa yang di rasa oleh kelapa
Begitu setia dan manfaat seutuhnya
Dari akar hingga ujung daunya
Tiada yang tersisa dan dan di buang untuk manusia

Sunday, October 7, 2012

GELORA CINTA

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 
Aku ingin berteriak pada ruang ......
yang hampa, diam dan tenang.....
menempati hati dengan senandung
walau dalam hati aku berbisik bimbang
yang mengisi waktu memikirkan dia
antara percaya dan tidak percaya
antara duka ,lara dan cinta
berbaur dengan kerinduan yang menggebu
menahan rindu melepas amarah nafsu
rilex sejenak hilangkan problema

aku ingin berteriak pada luasnya samudra
ingin menempati salah satu lautny a
berenang dalam kesendirianku
menikmati indahnya taman karang
melepas isi syaraf .....
membuang ganjalan hati
biar terbawa ombak menuju laut sebelah
aku ingin berbisik pada laut tempatku
agar saling menjaga rasa
saling memberi ......
saling berenung ......
menimbang kesalahan untuk memilih