Thursday, December 22, 2011

Surah » Al-Anbiyaa » Jumlah Ayat: 112 dari 1-112



 
iqtaraba lilnnaasi hisaabuhum wahum fii ghaflatin mu'ridhuuna

1. Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Saddiy yang menceritakan, bahwa Nabi saw. bilamana turun kepadanya malaikat Jibril membawa wahyu, maka Nabi saw. tergesa-gesa membacanya sehingga dirinya merasa kepayahan; ia lakukan demikian itu karena khawatir malaikat Jibril segera naik ke langit sedangkan ia masih belum hafal. Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan janganlah kamu tergesa-gesa dalam membacakan Alquran...." (Q.S. Thaha 114). Di dalam Asbabun Nuzul surah An Nisa telah disebutkan penyebab lain bagi turunnya ayat ini dan lebih sahih predikatnya.
 
 
maa ya/tiihim min dzikrin min rabbihim muhdatsin illaa istama'uuhu wahum yal'abuuna

2. Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al-Qur'an pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Syaibah, Ibnu Murdawaih, Al Bazzar dan Abu Ya'la mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Rafi' yang menceritakan, bahwa Nabi saw. menerima tamu dan mau menjamunya. Kemudian Nabi saw. mengutusku kepada seorang lelaki Yahudi untuk meminjam daripadanya sekantong terigu yang akan dibayar nanti pada permulaan bulan Rajab. Orang Yahudi itu berkata, "Tidak, kecuali jika memakai jaminan". Lalu aku datang kepada Nabi saw. dan melaporkan kepadanya apa yang dikatakan oleh lelaki Yahudi. itu. Nabi saw. bersabda, "Ingatlah, demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang dipercaya di langit dan dipercaya pula di muka bumi ini". Aku tidak berpamitan meninggalkan majlis Nabi saw, hingga turunlah ayat, "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa-apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka...." (Q.S. Thaha, 131).
 
 
laahiyatan quluubuhum wa-asarruu alnnajwaa alladziina zhalamuu hal haadzaa illaa basyarun mitslukum afata/tuuna alssihra wa-antum tubshiruuna

3. (lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu [952], padahal kamu menyaksikannya?"

[952]. Yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al-Qur'an.
 
 
qaala rabbii ya'lamu alqawla fii alssamaa-i waal-ardhi wahuwa alssamii'u al'aliimu

4. Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
 
 
bal qaaluu adhghaatsu ahlaamin bali iftaraahu bal huwa syaa'irun falya/tinaa bi-aayatin kamaa ursila al-awwaluuna

5. Bahkan mereka berkata (pula): "(Al-Qur'an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mu'jizat, sebagai-mana rasul-rasul yang telah lalu di-utus".
 
 
maa aamanat qablahum min qaryatin ahlaknaahaa afahum yu/minuuna

6. Tidak ada (penduduk) suatu negeripun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebeIum mereka; maka apakah mereka akan beriman [953]?

[953]. Maksudnya: umat-umat yang dahulu telah meminta kepada rasul-rasulnya mu'jizat dan Tuhan telah mendatangkan mu'jizat itu, tetapi mereka juga tidak beriman, lalu Tuhan menghancurkan mereka. Orang musyrikin itupun kalau diberi mu'jizat yang mereka minta itu, mereka juga tidak akan beriman, karena mereka lebih keras kepala lagi dari umat-umat yang dahulu itu.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika permulaan wahyu turun kepada Nabi saw. beliau sedang salat, sewaktu berdiri beliau menjinjitkan kakinya. Allah menurunkan firman-Nya, "Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.." (Q.S. Thaha, 1-2). Abdullah ibnu Humaid di dalam kitab tafsirnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Rabi' ibnu Anas yang telah menceritakan, bahwa Nabi saw. selalu menjinjitkan kedua telapak kakinya, agar dapat terlihat oleh semua orang yang hadir bersamanya, sehingga turunlah firman-Nya, "Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.." (Q.8. 20 Thaha. 2). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis lainnya melalui Aufiy yang ia terima dari Ibnu Abbas r.a. Ibnu Abbas r.a. telah menceritakan bahwa orang-orang musyrik telah mengatakan, "Sesungguhnya lelaki ini (yakni Nabi Muhammad) telah dibuat susah oleh Rabbnya". Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.." (Q.S. Thaha, 1-2).
 
 
wamaa arsalnaa qablaka illaa rijaalan nuuhii ilayhim fais-aluu ahla aldzdzikri in kuntum laa ta'lamuuna

7. Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.
 
 
wamaa ja'alnaahum jasadan laa ya/kuluuna alththha'aama wamaa kaanuu khaalidiina

8. Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.
 
 
tsumma shadaqnaahumu alwa'da fa-anjaynaahum waman nasyaau wa-ahlaknaa almusrifiina

9. Kemudian Kami tepati janji (yang telah Kami janjikan) kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.
 
 
laqad anzalnaa ilaykum kitaaban fiihi dzikrukum afalaa ta'qiluuna


10. Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?
 

wakam qashamnaa min qaryatin kaanat zhaalimatan wa-ansya/naa ba'dahaa qawman aakhariina


11. Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya).
 
 

falammaa ahassuu ba/sanaa idzaa hum minhaa yarkudhuuna


12. Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya.
 
 

laa tarkudhuu wairji'uu ilaa maa utriftum fiihi wamasaakinikum la'allakum tus-aluuna


13. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya [954].

[954]. Maksudnya: Orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orang-orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap ditempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.
 
 

qaaluu yaa waylanaa innaa kunnaa zhaalimiina


14. Mereka berkata: "Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim".
 
 

famaa zaalat tilka da'waahum hattaa ja'alnaahum hashiidan khaamidiina


15. Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi.
 
 

wamaa khalaqnaa alssamaa-a waal-ardha wamaa baynahumaa laa'ibiina


16. Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main [955].

[955]. Maksudnya: Allah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya itu adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmat.
 
 

law aradnaa an nattakhidza lahwan laittakhadznaahu min ladunnaa in kunnaa faa'iliina


17. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, (isteri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami [956]. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya).

[956]. Maksud: "dari sisi Kami" ialah yang sesuai dengan sifat-sifat Kami.
 
 

bal naqdzifu bialhaqqi 'alaa albaathili fayadmaghuhu fa-idzaa huwa zaahiqun walakumu alwaylu mimmaa tashifuuna


18. Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).
 
 

walahu man fii alssamaawaati waal-ardhi waman 'indahu laa yastakbiruuna 'an 'ibaadatihi walaa yastahsiruuna


19. Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
 
 

yusabbihuuna allayla waalnnahaara laa yafturuuna


20. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.


ami ittakhadzuu aalihatan mina al-ardhi hum yunsyiruuna


21. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan (orang-orang mati)?
 
 

law kaana fiihimaa aalihatun illaa allaahu lafasadataa fasubhaana allaahi rabbi al'arsyi 'ammaa yashifuuna 


22. Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.
 
 

laa yus-alu 'ammaa yaf'alu wahum yus-aluuna


23. Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.
 
 

ami ittakhadzuu min duunihi aalihatan qul haatuu burhaanakum haadzaa dzikru man ma'iya wadzikru man qablii bal aktsaruhum laa ya'lamuuna alhaqqa fahum mu'ridhuuna


24. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: "Unjukkanlah hujjahmu! (Al-Qur'an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku [957]". Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling.

[957]. Kepercayaan tauhid itu adalah salah satu dari pokok-pokok agama yang tersebut dalam Al-Qur'an dan Kitab-kitab yang dibawa oleh rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad SAW
 
 

wamaa arsalnaa min qablika min rasuulin illaa nuuhii ilayhi annahu laa ilaaha illaa anaa fau'buduuni

25. Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
 
 

waqaaluu ittakhadza alrrahmaanu waladan subhaanahu bal 'ibaadun mukramuun


26. Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan [958],

[958]. Ayat ini diturunkan untuk membantah tuduhan-tuduhan orang-orang musyrik yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu anak Allah.
 
 

laa yasbiquunahu bialqawli wahum bi-amrihi ya'maluuna


27. mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.
 
 

ya'lamu maa bayna aydiihim wamaa khalfahum walaa yasyfa'uuna illaa limani irtadaa wahum min khasyyatihi musyfiquuna


28. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat [959] melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.

[959]. Lihat no. 46. 325 dan 326.
 
 

waman yaqul minhum innii ilaahun min duunihi fadzaalika najziihi jahannama kadzaalika najzii alzhzhaalimiina 


29. Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.
 
 

awa lam yaraa alladziina kafaruu anna alssamaawaati waal-ardha kaanataa ratqan fafataqnaahumaa waja'alnaa mina almaa-i kulla syay-in hayyin afalaa yu/minuuna


30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?


waja'alnaa fii al-ardhi rawaasiya an tamiida bihim waja'alnaa fiihaa fijaajan subulan la'allahum yahtaduuna 


31. Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.
 
 

waja'alnaa alssamaa-a saqfan mahfuuzhan wahum 'an aayaatihaa mu'ridhuuna


32. Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara [960], sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.

[960]. Maksudnya: yang ada di langit itu sebagai atap dan yang dimaksud dengan "terpelihara" ialah segala yang berada di langit itu dijaga oleh Allah dengan peraturan dan hukum-hukum yang menyebabkan dapat berjalannya dengan teratur dan tertib.
 
 

wahuwa alladzii khalaqa allayla waalnnahaara waalsysyamsa waalqamara kullun fii falakin yasbahuuna


33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
 
 

wamaa ja'alnaa libasyarin min qablika alkhulda afa-in mitta fahumu alkhaaliduuna


34. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Murdawaih mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika permulaan wahyu turun kepada Nabi saw. beliau sedang salat, sewaktu berdiri beliau menjinjitkan kakinya. Allah menurunkan firman-Nya, "Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.." (Q.S. Thaha, 1-2). Abdullah ibnu Humaid di dalam kitab tafsirnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Rabi' ibnu Anas yang telah menceritakan, bahwa Nabi saw. selalu menjinjitkan kedua telapak kakinya, agar dapat terlihat oleh semua orang yang hadir bersamanya, sehingga turunlah firman-Nya, "Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.." (Q.8. 20 Thaha. 2). Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis lainnya melalui Aufiy yang ia terima dari Ibnu Abbas r.a. Ibnu Abbas r.a. telah menceritakan bahwa orang-orang musyrik telah mengatakan, "Sesungguhnya lelaki ini (yakni Nabi Muhammad) telah dibuat susah oleh Rabbnya". Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Thaha. Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu supaya kamu menjadi susah.." (Q.S. Thaha, 1-2).
 
 

kullu nafsin dzaa-iqatu almawti wanabluukum bialsysyarri waalkhayri fitnatan wa-ilaynaa turja'uuna


35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
 
 

wa-idzaa raaaka alladziina kafaruu in yattakhidzuunaka illaa huzuwan ahaadzaa alladzii yadzkuru aalihatakum wahum bidzikri alrrahmaani hum kaafiruuna


36. Dan apahila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan-mu?", padahal mereka adaIah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Qatadah yang telah menceritakan, bahwa penduduk kota Mekah berkata kepada Nabi saw., "Jika kamu benar-benar seperti apa yang telah kamu katakan dan kamu suka jika kami beriman kepadamu, maka ubahlah bukit Shafa ini menjadi emas buat kami". Lalu datanglah malaikat Jibril kepadanya seraya berkata, "Jika kamu suka, maka jadilah apa yang diminta oleh kaummu itu. Akan tetapi jika hal itu sudah nyata, kemudian mereka masih juga tidak mau beriman, maka mereka tidak boleh ditangguhkan lagi azabnya. Dan jika kamu suka maka kamu dapat menangguhkan permintaan kaummu itu". Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Tidak ada penduduk suatu negeri pun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebelum mereka, maka apakah mereka akan beriman?" (Q.S. Al Anbiya, 6).
 
 

khuliqa al-insaanu min 'ajalin sauriikum aayaatii falaa tasta'jiluuna


37. Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab)-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.
 
 

wayaquuluuna mataa haadzaa alwa'du in kuntum shaadiqiina


38. Mereka berkata: "Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekaIian adalah orang-orang yang benar?"
 
 

law ya'lamu alladziina kafaruu hiina laa yakuffuuna 'an wujuuhihimu alnnaara walaa 'an zhuhuurihim walaa hum yunsharuuna


39. Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu (di mana) mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan (tidak pula) dari punggung mereka,sedang mereka (tidak pula) mendapat pertolongan, (tentulah mereka tiada meminta disegerakan).
 
 

bal ta/tiihim baghtatan fatabhatuhum falaa yastathii'uuna raddahaa walaa hum yunzharuuna


40. Sebenarnya (azab) itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik, maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.


walaqadi istuhzi-a birusulin min qablika fahaaqa bialladziina sakhiruu minhum maa kaanuu bihi yastahzi-uuna


41. Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu maka turunlah kepada orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu azab yang selalu mereka perolok-olokkan.
 
 

qul man yaklaukum biallayli waalnnahaari mina alrrahmaani bal hum 'an dzikri rabbihim mu'ridhuuna


42. Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari dari (azab Allah) Yang Maha Pemurah?" Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka.
 
 

am lahum aalihatun tamna'uhum min duuninaa laa yastathii'uuna nashra anfusihim walaa hum minnaa yusyabuuna


43. Atau adakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari (azab) Kami. Tuhan-tuhan itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami itu?
 
 

bal matta'naa haaulaa-i waaabaa-ahum hattaa thaala 'alayhimu al'umuru afalaa yarawna annaa na/tii al-ardha nanqushuhaa min athraafihaa afahumu alghaalibuuna


44. Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjanglah umur mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri (orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya. Maka apakah mereka yang menang?
 
 

qul innamaa undzirukum bialwahyi walaa yasma'u alshshummu alddu'aa-a idzaa maa yundzaruuna


45. Katakanlah (hai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan"
 
 

wala-in massat-hum nafhatun min 'adzaabi rabbika layaquulunna yaa waylanaa innaa kunnaa zhaalimiina 


46. Dan sesungguhnya, jika mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhan-mu, pastilah mereka berkata: "Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri".
 
 

wanadha'u almawaaziina alqistha liyawmi alqiyaamati falaa tuzhlamu nafsun syay-an wa-in kaana mitsqaala habbatin min khardalin ataynaa bihaa wakafaa binaa haasibiina


47. Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.
 
 

walaqad aataynaa muusaa wahaaruuna alfurqaana wadhiyaa-an wadzikran lilmuttaqiina


48. Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
 
 

alladziina yakhsyawna rabbahum bialghaybi wahum mina alssaa'ati musyfiquuna


49. (yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat.
 
 

wahaadzaa dzikrun mubaarakun anzalnaahu afa-antum lahu munkiruuna


50. Dan Al-Qur'an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya?


walaqad aataynaa ibraahiima rusydahu min qablu wakunnaa bihi 'aalimiina


51. Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun) [961], dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya.

[961]. Maksudnya sebelum diturunkan Taurat kepada Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s.
 
 

idz qaala li-abiihi waqawmihi maa haadzihi alttamaatsiilu allatii antum lahaa 'aakifuuna


52. (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?"
 
 

qaaluu wajadnaa aabaa-anaa lahaa 'aabidiina


53. Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya".
 
 

qaala laqad kuntum antum waaabaaukum fii dhalaalin mubiinin


54. Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".
 
 

qaaluu aji/tanaa bialhaqqi am anta mina allaa'ibiina


55. Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main [962]?"

[962]. Maksudnya: apakah kamu menyeru kami kepada agamamu sebenar-benarnya atau kamu hanya bermain-main?
 
 

qaala bal rabbukum rabbu alssamaawaati waal-ardhi alladzii fatharahunna wa-anaa 'alaa dzaalikum mina alsysyaahidiina


56. Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
 
 

wataallaahi la-akiidanna ashnaamakum ba'da an tuwalluu mudbiriina


57. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya [963].

[963]. Ucapan-ucapan itu diucapkan Ibrahim a.s.dalam hatinya saja. Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. akan menjalankan tipu dayanya untuk menghancurkan berhala-berhala mereka, sesudah mereka meninggalkan tempat-tempat berhala itu.
 
 

faja'alahum judzatsan illaa kabiiran lahum la'allahum ilayhi yarji'uuna


58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
 
 

qaaluu man fa'ala haadzaa bi-aalihatinaa innahu lamina alzhzhaalimiina


59. Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim."
 
 

qaaluu sami'naa fatan yadzkuruhum yuqaalu lahu ibraahiimu


60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim "


qaaluu fa/tuu bihi 'alaa a'yuni alnnaasi la'allahum yasyhaduuna


61. Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan".
 
 

qaaluu a-anta fa'alta haadzaa bi-aalihatinaa yaa ibraahiimu


62. Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?"
 
 

qaala bal fa'alahu kabiiruhum haadzaa fais-aluuhum in kaanuu yanthiquuna


63. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara".
 
 

faraja'uu ilaa anfusihim faqaaluu innakum antumu alzhzhaalimuuna


64. Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)",
 
 

tsumma nukisuu 'alaa ruuusihim laqad 'alimta maa haaulaa-i yanthiquuna


65. kemudian kepala mereka jadi tertunduk [964] (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara."

[964]. Maksudnya; mereka kembali membangkang setelah sadar.
 
 

qaala afata'buduuna min duuni allaahi maa laa yanfa'ukum syay-an walaa yadhurrukum


66. Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"
 
 

uffin lakum walimaa ta'buduuna min duuni allaahi afalaa ta'qiluuna


67. Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?
 
 

qaaluu harriquuhu waunshuruu aalihatakum in kuntum faa'iliina


68. Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".
 
 

qulnaa yaa naaru kuunii bardan wasalaaman 'alaa ibraahiima


69. Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",
 
 

wa-araaduu bihi kaydan faja'alnaahumu al-akhsariina


70. mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.


wanajjaynaahu waluuthan ilaa al-ardhi allatii baaraknaa fiihaa lil'aalamiina


71. Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia [965].

[965]. Yang dimaksud dengan "negeri" di sini ialah negeri Syam, termasuk di dalamnya Palestina. Tuhan memberkahi negeri itu artinya: kebanyakan nabi berasal dan negeri ini dan tanahnyapun subur.
 
 

wawahabnaa lahu ishaaqa waya'quuba naafilatan wakullan ja'alnaa shaalihiina


72. Dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshak dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh
 
 

waja'alnaahum a-immatan yahduuna bi-amrinaa wa-awhaynaa ilayhim fi'la alkhayraati wa-iqaama alshshalaati wa-iitaa-a alzzakaati wakaanuu lanaa 'aabidiina


73. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah,
 
 

waluuthan aataynaahu hukman wa'ilman wanajjaynaahu mina alqaryati allatii kaanat ta'malu alkhabaa-itsa innahum kaanuu qawma saw-in faasiqiina


74. dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji [966]. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik,

[966]. Maksudnya: homosexuel, menyamun serta mengerjakan perbuatan tersebut dengan berterang-terangan.
 
 

wa-adkhalnaahu fii rahmatinaa innahu mina alshshaalihiina


75. dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; karena sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang saleh.
 
 

wanuuhan idz naadaa min qablu faistajabnaa lahu fanajjaynaahu wa-ahlahu mina alkarbi al'azhiimi 
 
76. Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdo'a, dan Kami memperkenankan do'anya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.
 
 

wanasharnaahu mina alqawmi alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa innahum kaanuu qawma saw-in fa-aghraqnaahum ajma'iina


77. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya.
 
 

wadaawuuda wasulaymaana idz yahkumaani fii alhartsi idz nafasyat fiihi ghanamu alqawmi wakunnaa lihukmihim syaahidiina


78. Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu,
 
 

fafahhamnaahaa sulaymaana wakullan aataynaa hukman wa'ilman wasakhkharnaa ma'a daawuuda aljibaala yusabbihna waalththhayra wakunnaa faa'iliina


79. maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) [967]; dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.

[967]. Menurut riwayat Ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing telah merusak tanaman di waktu malam. maka yang empunya tanaman mengadukan hal ini kepada Nabi Daud a.s. Nabi Daud memutuskan bahwa kambing-kambing itu harus diserahkan kepada yang empunya tanaman sebagai ganti tanam-tanaman yang rusak. Tetapi Nabi Sulaiman a.s. memutuskan supaya kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada yang empunya tanaman untuk diambil manfaatnya. Dan prang yang empunya kambing diharuskan mengganti tanaman itu dengan tanam-tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru telah dapat diambil hasilnya, mereka yang mepunyai kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali. Putusan Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan yang tepat.
 
 

wa'allamnaahu shan'ata labuusin lakum lituhsinakum min ba/sikum fahal antum syaakiruuna


80. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).


walisulaymaana alrriiha 'aasifatan tajrii bi-amrihi ilaa al-ardhi allatii baaraknaa fiihaa wakunnaa bikulli syay-in 'aalimiina


81. Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.
 
 

wamina alsysyayaathiini man yaghuushuuna lahu waya'maluuna 'amalan duuna dzaalika wakunnaa lahum haafizhiina


82. Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu,
 
 

wa-ayyuuba idz naadaa rabbahu annii massaniya aldhdhurru wa-anta arhamu alrraahimiina


83. dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
 
 

faistajabnaa lahu fakasyafnaa maa bihi min dhurrin waaataynaahu ahlahu wamitslahum ma'ahum rahmatan min 'indinaa wadzikraa lil'aabidiina


84. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
 
 

wa-ismaa'iila wa-idriisa wadzaa alkifli kullun mina alshshaabiriina


85. Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.
 
 

wa-adkhalnaahum fii rahmatinaa innahum mina alshshaalihiina


86. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.
 
 

wadzaa alnnuuni idz dzahaba mughaadiban fazhanna an lan naqdira 'alayhi fanaadaa fii alzhzhulumaati an laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu mina alzhzhaalimiina


87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap [968]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

[968]. Yang dimaksud dengan "keadaan yang sangat gelap" ialah didalam perut ikan, di dalam laut dan di malam bari.
 
 

faistajabnaa lahu wanajjaynaahu mina alghammi wakadzaalika nunjii almu/miniina


88. Maka Kami telah memperkenankan do'anya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.
 
 

wazakariyyaa idz naadaa rabbahu rabbi laa tadzarnii fardan wa-anta khayru alwaaritsiina


89. Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri [969] dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik [970].

[969]. Maksudnya: tidak mempunyai keturunan yang mewarisi

[970]. Maksudnya: andaikata Tuhan tidak mengabulkan do'anya, ya'ni memberi keturunan, Zakaria menyerahkan dirinya kepada Tuhan, sebab Tuhan adalah waris yang paling baik.
 
 

faistajabnaa lahu wawahabnaa lahu yahyaa wa-ashlahnaa lahu zawjahu innahum kaanuu yusaari'uuna fii alkhayraati wayad'uunanaa raghaban warahaban wakaanuu lanaa khaasyi'iina


90. Maka Kami memperkenankan do'anya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas [971]. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.

[971]. Maksudnya: mengharap agar dikabulkan Allah do'anya dan khawatir akan azabnya.


waallatii ahsanat farjahaa fanafakhnaa fiihaa min ruuhinaa waja'alnaahaa waibnahaa aayatan lil'aalamiina


91. Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.
 
 

inna haadzihi ummatukum ummatan waahidatan wa-anaa rabbukum fau'buduuni


92. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu [972] dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.

[972]. Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari'at.
 
 

wataqaththha'uu amrahum baynahum kullun ilaynaa raaji'uuna


93. Dan mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali [973].

[973]. Maksud ayat ini: agama yang diturunkan Allah itu adalah satu ialah agama Tauhid (Agama Islam), oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi mereka telah terpecah belah, mereka semuanya akan kembali kepada Allah akan menghisab mereka.
 
 

faman ya'mal mina alshshaalihaati wahuwa mu/minun falaa kufraana lisa'yihi wa-innaa lahu kaatibuuna
 
94. Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya.
 
 

waharaamun 'alaa qaryatin ahlaknaahaa annahum laa yarji'uuna


95. Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).
 
 

hattaa idzaa futihat ya/juuju wama/juuju wahum min kulli hadabin yansiluuna


96. Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
 
 

waiqtaraba alwa'du alhaqqu fa-idzaa hiya syaakhishatun abshaaru alladziina kafaruu yaa waylanaa qad kunnaa fii ghaflatin min haadzaa bal kunnaa zhaalimiina


97. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim".
 
 

innakum wamaa ta'buduuna min duuni allaahi hashabu jahannama antum lahaa waariduuna


98. Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.
 
 

law kaana haaulaa-i aalihatan maa waraduuhaa wakullun fiihaa khaaliduuna


99. Andaikata berhala-berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya.
 
 

lahum fiihaa zafiirun wahum fiihaa laa yasma'uuna


100. Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar


inna alladziina sabaqat lahum minnaa alhusnaa ulaa-ika 'anhaa mub'aduuna


101. Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka,
 
 

laa yasma'uuna hasiisahaa wahum fii maa isytahat anfusuhum khaaliduuna


102. mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam meni'mati apa yang diingini oleh mereka.
 
 

laa yahzunuhumu alfaza'u al-akbaru watatalaqqaahumu almalaa-ikatu haadzaa yawmukumu alladzii kuntum tuu'aduuna


103. Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu".
 
 

yawma nathwii alssamaa-a kathayyi alssijlli lilkutubi kamaa bada/naa awwala khalqin nu'iiduhu wa'dan 'alaynaa innaa kunnaa faa'iliina


104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
 
 

walaqad katabnaa fii alzzabuuri min ba'di aldzdzikri anna al-ardha yaritsuhaa 'ibaadiya alshshaalihuuna


105. Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur [974] sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.

[974]. Yang dimaksud dengan "Zabur" di sini ialah seluruh kitab yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi-Nya. Sebahagian ahli tafsir mengartikan dengan kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s. dengan demikian "Adz Dzikr" artinya adalah kitab Taurat.
 
 

inna fii haadzaa labalaaghan liqawmin 'aabidiina


106. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah).
 
 

wamaa arsalnaaka illaa rahmatan lil'aalamiina


107. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
 
 

qul innamaa yuuhaa ilayya annamaa ilaahukum ilaahun waahidun fahal antum muslimuuna


108. Katakanlah: "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: "Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya)".
 
 

fa-in tawallaw faqul aadzantukum 'alaa sawaa-in wa-in adrii aqariibun am ba'iidun maa tuu'aduuna 
 
109. Jika mereka berpaling, maka katakanlah: "Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?".
 
 

innahu ya'lamu aljahra mina alqawli waya'lamu maa taktumuuna


110. Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan.


wa-in adrii la'allahu fitnatun lakum wamataa'un ilaa hiinin


111. Dan aku tiada mengetahui, boleh jadi hal itu [975] cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai kepada suatu waktu.

[975]. Maksudnya: melambatkan datangnya azab kepada mereka.
 
 

qaala rabbi uhkum bialhaqqi warabbunaa alrrahmaanu almusta'aanu 'alaa maa tashifuuna


112. (Muhammad) berkata: "Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil [976]. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan".

[976]. Yaitu antara kami dengan ahli Mekah

No comments:

Post a Comment