Saturday, August 4, 2012

INGATLAH DIA

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 




Jangan memuji kecantikan pelangi
Tapi pujilah Allah
Yang menciptakan Langit & Bumi


Jangan percaya
Denga kata-kata bijakku
Tapi percayalah Firman Allah yang Maha Benar


Jangan masukkan namaku di hatimu
Tapi masukkan nama Allah
Hingga hatimu tenang


Jangan sedih jika cintamu di dustakan
Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair
Tapi mintalah kepada Allah
yg memiliki cinta yg kekal dan sejati


Ya Allah yang Maha Rahman & Rahim
Jangan jadikan hatiku batu yg mengeras
Hingga lupa akan rahmatMu

Read more: http://hasanwirayuda58.blogspot.com/2011/08/ingat-dia-dia-yang-mempunya.html#ixzz22Z0ve8zN

SAMBUTLAH HATIKU TUHA

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 



Entah kapan rasa itu menyapa
Mengetuk tiap detik kita
Mengurai helai nafas kita
Menyelinap dalam lubuk hati kita

Jiwa ini tak ada keraguan
Rindu ini tak ingin kehilangan
Sejuta makna yang tersirat
Tergores dalam satu kata

Entah sampai kapan ku 'kan menunggu
Hari ini..
esok..
atau  nanti......
aku pun tak tau
Sepanjang ruh ini masih menyatu
Ragaku takkan pernah berhenti menunggu

Ya Robbi, hanya KAU yang tau
hanya KAU yang mengerti aku
Ijinkan hati kami meminta satu
Rangkaikan cinta kami dalam untaian kasihMU...

Meski kadang bernaung peluh
Meski harus letihku meluruh
meski diri ini harus terjatuh
Namun kukan tetap teguh

Karena ku yakin kau khan slalu menemani
disini...
di dalam hati ini......

Read more: http://hasanwirayuda58.blogspot.com/2011/08/sambutlah-hatiku-tuhan.html#ixzz22YtdLETY

Friday, August 3, 2012

Surah » Thaahaa » Ayat: 86

wamaa kunta tarjuu an yulqaa ilayka alkitaabu illaa rahmatan min rabbika falaa takuunanna zhahiiran lilkaafiriina

86. Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Qur'an diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu 1144), sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir. 1144). Maksudnya: "Al-Qur'anulkarim itu diturunkan bukanlah karena Nabi Muhammad SAW mengharap agar diturunkan, melainkan karena rahmat daripada Allah.

Surah » Thaahaa » Ayat: 85


inna alladzii faradha 'alayka alqur-aana laraadduka ilaa ma'aadin qul rabbii a'lamu man jaa-a bialhudaa waman huwa fii dhalaalin mubiinin

85. Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali 1143). Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata". 1143). Yang dimaksud dengan "tempat kembali" di sini ialah kota Mekah. Ini adalah suatu janji dari Tuhan bahwa Nabi Muhammad SAW akan kembali ke Mekah sebagai orang yang menang, dan ini sudah terjadi pada tahun kedelapan hijrah di waktu Nabi menaklukkan Mekah. Ini merupakan suatu mu'jizat bagi Nabi.
 

Surah » Thaahaa » Ayat: 53

wa-idzaa yutlaa 'alayhim qaaluu aamannaa bihi innahu alhaqqu min rabbinaa innaa kunnaa min qablihi muslimiina

53. Dan apabila dibacakan (Al-Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al-Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya).
 

Surah » Thaahaa » Ayat: 45


walaakinnaa ansya-naa quruunan fatathaawala 'alayhimu al'umuru wamaa kunta tsaawiyan fii ahli madyana tatluu 'alayhim aayaatinaa walaakinnaa kunnaa mursiliina

45. Tetapi Kami telah mengadakan beberapa generasi, dan berlalulah atas mereka masa yang panjang, dan tiadalah kamu tinggal bersama-sama penduduk Mad-yan dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul.
 

Surah » Thaahaa » Ayat: 44

wamaa kunta bijaanibi algharbiyyi idz qadhaynaa ilaa muusaa al-amra wamaa kunta mina alsysyaahidiina

Dengarkan
44. Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat 1126) ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan tiada pula kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan. 1126). Maksudnya: di sebelah barat lembah suci "Thuwa"; lihat surat (20) Thaha ayat 12.

Surah » Al-Qashash » Ayat: 3


natluu 'alayka min naba-i muusaa wafir'awna bialhaqqi liqawmin yu/minuuna

3. Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan benar untuk orang-orang yang beriman.
 

Surah » An-Naml » Ayat: 6


wa-innaka latulaqqaa alqur-aana min ladun hakiimin 'aliimin

6. Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al-Qur'an dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

Surah » Asy-Syu'araa » Ayat: 211


wamaa yanbaghii lahum wamaa yastathii'uuna

211. Dan tidaklah patut mereka membawa turun AL Qur'an itu, dan merekapun tidak akan kuasa.

Surah » Asy-Syu'araa » Ayat: 210


 
wamaa tanazzalat bihi alsysyayaathiinu


210. Dan Al-Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan.
 

Surah » Asy-Syu'araa » Ayat: 194


 
'alaa qalbika litakuuna mina almundziriina


194. ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
 

Surah » Asy-Syu'araa » Ayat: 193


nazala bihi alrruuhu al-amiinu

193. dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),

Surah » Asy-Syu'araa » Ayat: 192

wa-innahu latanziilu rabbi al'aalamiina

192. Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,

Surah » Al-Furqaan » Ayat: 6


qul anzalahu alladzii ya'lamu alssirra fii alssamaawaati waal-ardhi innahu kaana ghafuuran rahiimaan

6. Katakanlah: "Al-Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
 

Surah » Thaahaa » Ayat: 4


tanziilan mimman khalaqa al-ardha waalssamaawaati al'ulaa

4. yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
 

Surah » Al-Kahfi » Ayat: 27


wautlu maa uuhiya ilayka min kitaabi rabbika laa mubaddila likalimaatihi walan tajida min duunihi multahadaan

27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya.
 

Surah » Al-Kahfi » Ayat: 1

 
alhamdu lillaahi alladzii anzala 'alaa 'abdihi alkitaaba walam yaj'al lahu 'iwajaan

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan [871] di dalamnya;

[871] tidak ada dalam Al-Qur'an itu ma'na-ma'na yang berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.
 

Surah » Al-Israa' » Ayat: 107


qul aaminuu bihi aw laa tu/minuu inna alladziina uutuu al'ilma min qablihi idzaa yutlaa 'alayhim yakhirruuna lil-adzqaani sujjadaan

107. Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,
 

Surah » Al-Israa' » Ayat: 105

wabialhaqqi anzalnaahu wabialhaqqi nazala wamaa arsalnaaka illaa mubasysyiran wanadziiraan

105. Dan Kami turunkan (Al-Qur'an) itu dengan sebenar-benarnya dan Al-Qur'an itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.

Surah » Al-Israa' » Ayat: 88


qul la-ini ijtama'ati al-insu waaljinnu 'alaa an ya/tuu bimitsli haadzaa alqur-aani laa ya/tuuna bimitslihi walaw kaana ba'dhuhum liba'dhin zhahiiraan

88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur periwayatan Ibnu Ishaq dari seorang Syekh Mesir dari Ikrimah dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Atabah, Syaibah yang keduanya merupakan anak dari Rabi'ah, dan Abu Sufyan bin Harb serta beberapa orang lelaki dari kalangan Bani Abduddar, Abu Buhtiri, Aswad bin Muththalib, Rabi'ah bin Aswad, Walid bin Mughirah, Abu Jahal, Abdullah bin Umayyah, Umayyah bin Khalaf, Ashi bin Wail, Nabih dan Munabbah yang keduanya merupakan anak dari Hajjaj, mereka semuanya mengadakan perkumpulan, lalu mereka berkata kepada Nabi saw., "Hai Muhammad! Kami belum pernah mengetahui ada seorang lelaki dari kalangan orang Arab yang lebih berani terhadap kaumnya seperti apa yang kamu lakukan terhadap kaummu sendiri; kamu sungguh telah berani mencaci maki nenek moyang, mencela agama mereka dan membodoh-bodohkan orang-orang bijak mereka, serta engkau berani mencaci maki tuhan-tuhan kami dan memecah belah jamaah. Dan tiada suatu keburukan pun melainkan kamu telah melakukannya di antara kami dan kamu. Maka jika kamu mendatangkan pembicaraan ini (yakni Alquran) hanyalah untuk mencari harta benda, maka akan kami kumpulkan dari harta kami buatmu, sehingga jadilah kamu orang yang paling banyak hartanya di antara kami. Dan jika ternyata kamu hanyalah untuk mencari kedudukan, maka niscaya kami akan menjadikanmu sebagai pemimpin dan penghulu kami. Dan jika ternyata apa yang datang kepadamu itu (Alquran), barangkali ia adalah mimpi buruk yang telah menguasai dirimu, maka niscaya kami akan membelanjakan harta kami demi untuk mencari obatnya supaya kamu dapat sembuh darinya." Maka Rasulullah saw. menjawab, "Aku tidak seperti apa yang telah kalian katakan itu, tetapi sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada kalian sebagai seorang rasul, dan Dia telah menurunkan kitab (Alquran) kepadaku, serta Dia memerintahkan aku supaya membawa berita gembira bagi kalian dan sekaligus sebagai pemberi peringatan." Mereka berkata, "Maka jika ternyata kamu masih juga tidak mau menerima tawaran kami, maka sesungguhnya telah kamu ketahui, bahwa tiada seorang pun yang lebih sempit negerinya, lebih sedikit harta kekayaannya serta lebih keras kehidupannya daripada kami. Maka hendaknyalah kamu mintakan kepada Rabbmu yang telah mengutusmu itu, supaya Dia mengenyahkan dari kami bukit-bukit (Mekah) ini yang telah mempersempit kami. Dan hendaknya Dia melapangkan negeri kami serta hendaknya Dia mengalirkan padanya sungai-sungai seperti sungai-sungai negeri Syam dan negeri Iraq. Dan hendaknyalah Dia membangkitkan hidup kembali orang-orang yang terdahulu daripada bapak-bapak kami. Dan jika kamu tidak mau melakukan hal itu, maka mintakanlah kepada Rabbmu untuk menurunkan malaikat yang membenarkan apa yang kamu katakan itu Dan hendaknya Dia menjadikan bagi kami kebun-kebun, perbendaharaan-perbendaharaan kekayaan dan gedung-gedung dari emas dan perak, maka niscaya kami akan membantu semua apa yang kamu butuhkan, karena sesungguhnya kamu berjalan-jalan di pasar-pasar dan mencari rezeki. Dan jika kamu tidak melakukannya juga, maka runtuhkanlah langit ini sebagaimana apa yang kamu duga itu, yaitu bahwa Rabbmu jika menghendaki niscaya Dia akan memperbuatnya. Maka sesungguhnya kami tidak akan beriman kepadamu sehingga kamu melakukan apa yang kami minta tadi." Maka Rasulullah saw. bangkit pergi meninggalkan mereka akan tetapi bangkit pula mengikutinya Abdullah bin Abu Umayyah, lalu ia berkata, "Hai Muhammad! Kaummu telah menawarkan kepadamu hal-hal tersebut, tetapi kamu masih juga tidak mau menerimanya. Kemudian mereka meminta kepadamu buat diri mereka berbagai macam permintaan, mereka melakukan hal itu untuk mengetahui kedudukanmu di sisi Allah, maka ternyata kamu tidak mau melakukannya juga. Kemudian mereka meminta kepadamu supaya kamu menyegerakan azab yang kamu pertakutkan kepada mereka (akan tetapi kamu tidak mau juga untuk melakukannya). Demi Allah, aku selamanya tidak akan beriman percaya kepadamu, hingga kamu dapat membuat tangga ke langit, kemudian kamu menaikinya, sedangkan kami melihat dan menunggu hingga kamu sampai ke langit, lalu kamu dapat mendatangkan suatu kitab yang terbuka dan disertai dengan empat malaikat yang mengiringimu, lalu mereka menyaksikan bahwa kamu benar-benar sesuai dengan apa yang kamu katakan." Maka pada saat itu juga Rasulullah saw. berpaling darinya dengan rasa sedih. Maka turunlah kepadanya wahyu yang menyitir apa yang telah dikatakan oleh Abdullah bin Abu Umayyah tadi, yaitu firman-Nya, "Dan mereka berkata, 'Kami sekali-kali tidak akan percaya kepadamu.'.." (Q.S. Al-Isra 90) sampai dengan firman-Nya, "Tiada lain aku ini adalah seorang manusia yang menjadi rasul." (Q.S. Al-Isra 93). Sa'id bin Manshur di dalam kitab Sunnah-nya mengetengahkan sebuah hadis melalui Said bin Jubair sehubungan dengan firman-Nya, "Dan mereka berkata! 'Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu.'.." (Q.S. Al-Isra 90). Said bin Jubair mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan saudara lelakinya Ummu Salamah, yaitu Abdullah bin Umayyah. Hadis ini berpredikat mursal sahih dan menjadi syahid (bukti) terhadap hadis yang sebelumnya tadi serta ia dapat menambal kemubhaman yang terdapat di dalam sanadnva.

Thursday, August 2, 2012

Surah » Al-Hijr » Ayat: 9


innaa nahnu nazzalnaa aldzdzikra wa-innaa lahu lahaafizhuuna

9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya [793].

[793]. Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur'an selama-lamanya.

Surah » Ar-Ra'd » Ayat:1


alif-laam-miim-raa tilka aayaatu alkitaabi waalladzii unzila ilayka min rabbika alhaqqu walaakinna aktsara alnnaasi laa yu/minuuna

1. Alif laam miim raa [764]. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al-Qur'an). Dan Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah benar: akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (kepadanya). [764] Lihat not no. 10.
 

Surah » Yusuf » Ayat: 2


innaa anzalnaahu qur-aanan 'arabiyyan la'allakum ta'qiluuna

2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
 

Surah » Yunus » Ayat: 37


wamaa kaana haadzaa alqur-aanu an yuftaraa min duuni allaahi walaakin tashdiiqa alladzii bayna yadayhi watafshiila alkitaabi laa rayba fiihi min rabbi al'aalamiina

37. Tidaklah mungkin Al-Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya [691], tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.

[691] Maksudnya Al-Qur'an itu menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an itu pula.
 

Surah » Yunus » Ayat: 15


wa-idzaa tutlaa 'alayhim aayaatunaa bayyinaatin qaala alladziina laa yarjuuna liqaa-anaa i/ti biqur-aanin ghayri haadzaa aw baddilhu qul maa yakuunu lii an ubaddilahu min tilqaa-i nafsii in attabi'u illaa maa yuuhaa ilayya innii akhaafu in 'ashaytu rabbii 'adzaaba yawmin 'azhiimin

15. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al-Qur'an yang lain dari ini [675] atau gantilah dia [676]". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)".

[675] Maksudnya: datangkanlah kitab yang baru untuk kami baca yang tidak ada di dalamnya hal-hal kebangkitan kubur, hidup sesudah mati dan sebagainya.

[676] Maksudnya: gantilah ayat-ayat yang menerangkan siksa dengan ayat-ayat yang menerangkan rahmat, dan yang mencela tuhan-tuhan kami dengan yang memujinya dan sebagainya.

Surah » Al-A'raf » Ayat: 196

inna waliyyiya allaahu alladzii nazzala alkitaaba wahuwa yatawallaa alshshaalihiina

196. Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.

Surah » Al-A'raf » Ayat: 3


ittabi'uu maa unzila ilaykum min rabbikum walaa tattabi'uu min duunihi awliyaa-a qaliilan maa tadzakkaruuna

3. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya [528]. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).

[528] Maksudnya: pemimpin-pemimpin yang membawamu kepada kesesatan.
 

Surah » Al-A'raf » Ayat: 2


kitaabun unzila ilayka falaa yakun fii shadrika harajun minhu litundzira bihi wadzikraa lilmu/miniina

2. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
 

Surah » Al-An'am » Ayat: 157


aw taquuluu law annaa unzila 'alaynaa alkitaabu lakunnaa ahdaa minhum faqad jaa-akum bayyinatun min rabbikum wahudan warahmatun faman azhlamu mimman kadzdzaba bi-aayaati allaahi washadafa 'anhaa sanajzii alladziina yashdifuuna 'an aayaatinaa suu-a al'adzaabi bimaa kaanuu yashdifuuna

157. Atau agar kamu (tidak) mengatakan: "Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka." Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling.
 

Surah » Al-An'am » Ayat: 155


wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun faittabi'uuhu waittaquu la'allakum turhamuuna

155. Dan Al-Quraan itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.
 

Surah » Al-An'am » Ayat: 114


afaghayra allaahi abtaghii hakaman wahuwa alladzii anzala ilaykumu alkitaaba mufashshalan waalladziina aataynaahumu alkitaaba ya'lamuuna annahu munazzalun min rabbika bialhaqqi falaa takuunanna mina almumtariina

114. Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.

Surah » Al-An'am » Ayat: 106


ittabi' maa uuhiya ilayka min rabbika laa ilaaha illaa huwa wa-a'ridh 'ani almusyrikiina

106. Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.
 

Surah » Al-An'am » Ayat: 92


wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun mushaddiqu alladzii bayna yadayhi walitundzira umma alquraa waman hawlahaa waalladziina yu/minuuna bial-aakhirati yu/minuuna bihi wahum 'alaa shalaatihim yuhaafizhuuna

92. Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya [492] dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur'an) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.

[492] Ialah kitab kitab dan shahifah shahifah yang diturunkan sebelum Al-Qur'an
 

Surah » Al-An'am » Ayat: 91

 
wamaa qadaruu allaaha haqqa qadrihi idz qaaluu maa anzala allaahu 'alaa basyarin min syay-in qul man anzala alkitaaba alladzii jaa-a bihi muusaa nuuran wahudan lilnnaasi taj'aluunahu qaraathiisa tubduunahaa watukhfuuna katsiiran wa'ullimtum maa lam ta'lamuu antum walaa aabaaukum quli allaahu tsumma dzarhum fii khawdhihim yal'abuuna

91. Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al-Qur'an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. [491]

[491] Perkataan "biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya" adalah sebagai sindiran kepada mereka, seakan-akan mereka dipandang sebagai kanak-kanak yang belum berakal.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan melalui Sa'id bin Jubair yang mengatakan, bahwa ada seorang lelaki Yahudi yang dikenal dengan nama Malik bin Shaif, bersengketa dengan Nabi saw. Kemudian Nabi saw. berkata kepadanya, "Kuminta kepadamu demi yang menurunkan kitab Taurat kepada Musa, apakah engkau menemukan di dalam kitab Taurat, bahwasanya Allah swt. membenci pendeta yang gemuk? Sedangkan laki-laki itu adalah seorang pendeta Yahudi yang berbadan gemuk. Akhirnya si laki-laki Yahudi itu marah-marah, seraya berkata, 'Allah sama sekali tidak pernah menurunkan apa pun kepada manusia.' Lalu para sahabat berkata, 'Alangkah celakanya kamu ini, apakah Ia juga tidak menurunkan sesuatu (kitab) kepada Musa?' Kemudian Allah swt. menurunkan firman-Nya, 'Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya.'" (Q.S. Al-An'am 91). Hadis ini berkedudukan Mursal. Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang serupa melalui jalur Ikrimah, dan hadis lainnya telah disebutkan di dalam surah An-Nisa. Ibnu Jarir mengetengahkan melalui jalur Ibnu Abu Thalhah dan Ibnu Abbas yang mengatakan, "Orang-orang Yahudi pernah mengatakan, 'Demi Allah! Allah tidak pernah menurunkan suatu kitab pun dari langit...' lalu turunlah ayat di atas."

Surah » Al-Maidah » Ayat: 64


waqaalati alyahuudu yadu allaahi maghluulatun ghullat aydiihim walu'inuu bimaa qaaluu bal yadaahu mabsuuthataani yunfiqu kayfa yasyaau walayaziidanna katsiiran minhum maa unzila ilayka min rabbika thughyaanan wakufran wa-alqaynaa baynahumu al'adaawata waalbaghdhaa-a ilaa yawmi alqiyaamati kullamaa awqaduu naaran lilharbi athfa-ahaa allaahu wayas'awna fii al-ardhi fasaadan waallaahu laa yuhibbu almufsidiina

64. Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu" [426], sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu [427] dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.

[426]. Maksudnya ialah kikir. [427]. Kalimat-kalimat ini adalah kutukan dari Allah terhadap orang-orang Yahudi berarti bahwa mereka akan terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa-bangsa lain selama di dunia dan akan disiksa dengan belenggu neraka di akhirat kelak.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Thabrani mengetengahkan dari Ibnu Abbas yang menceritakan, bahwa ada seseorang lelaki Yahudi berkata kepada Nabi saw., "Sesungguhnya Tuhanmu itu bakhil, tidak mau memberi." Orang tersebut dikenal dengan nama Nabbasy bin Qais; kemudian Allah menurunkan firman-Nya, "Orang-orang Yahudi berkata, 'Tangan Allah terbelenggu...'" (Q.S. Al-Maidah 64) Abu Syekh mengetengahkan dari jalur lain yang bersumber dari Ibnu Abbas juga, ia mengatakan, "Ayat: Orang-orang Yahudi berkata, 'Tangan Allah terbelenggu...' (Q.S. Al-Maidah 64) diturunkan sebagai bantahan terhadap apa yang dikatakan oleh Fanhash pemimpin Yahudi Bani Qainuqa."
 

Wednesday, August 1, 2012

Surah » An-Nisaa » Ayat: 82

afalaa yatadabbaruuna alqur-aana walaw kaana min 'indi ghayri allaahi lawajaduu fiihi ikhtilaafan katsiiraan

82. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
 

Surah » Ali Imran » Ayat: 108


 
tilka aayaatu allaahi natluuhaa 'alayka bialhaqqi wamaa allaahu yuriidu zhulman lil'aalamiina

108. Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya.
 

Surah » Ali Imran » Ayat: 62


inna haadzaa lahuwa alqashashu alhaqqu wamaa min ilaahin illaa allaahu wa-inna allaaha lahuwa al'aziizu alhakiimu

62. Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."

Surah » Ali Imran » Ayat: 60


 
alhaqqu min rabbika falaa takun mina almumtariina

60. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Hasan, katanya, "Dua orang pendeta Nasrani dari Najran datang menemui Rasulullah saw. lalu tanya salah seorang di antara mereka, 'Siapakah bapak Isa?' Rasulullah saw. tidak segera menjawab sebelum memohon petunjuk kepada Tuhannya, maka diturunkan kepadanya, 'Demikianlah Kami membacakannya kepadamu, sebagian dari bukti-bukti, kerasulannya dan membacakan, Alquran yang penuh hikmah...' sampai dengan, '...di antara orang yang ragu-ragu.'" (Q.S. Ali Imran 58-60) Dan diketengahkan dari jalur Aufi dari Ibnu Abbas, katanya "Serombongan orang-orang Najran, termasuk para pemimpin dan pengiringnya, mereka datang menemui Nabi saw. lalu tanya mereka, 'Bagaimana kamu ini, kenapa kamu sebut-sebut pula sahabat kami?' Jawab Nabi, 'Siapa dia?' Ujar mereka, 'Isa! Kamu katakan dia hamba Allah!' 'Benar,' jawab Nabi pula. Tanya mereka, 'Pernahkah kamu melihat orang seperti Isa atau mendengar berita seperti yang dialaminya?' Setelah itu mereka keluar meninggalkan Nabi saw, maka datanglah Jibril, katanya kepada beliau, 'Katakanlah kepada mereka jika mereka datang kepadamu, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam...,' sampai dengan firman-Nya, 'Janganlah kamu termasuk di antara orang yang ragu-ragu!'" (Q.S. Ali Imran 59-60) Baihaqi mengetengahkan dalam Dalail dari jalur Salamah bin Abdu Yasyu' dari bapaknya seterusnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw. menulis surat kepada warga Najran, yakni sebelum diturunkan kepadanya surat Thasin, "Atas nama Tuhan dari Ibrahim, Ishak dan Yakub, dari Muhammad yang nabi..." Di dalamnya disebutkan, "Maka orang-orang Najran itu mengutus Syurahbil bin Wadaah Al-Hamdani, Abdullah bin Syurahbil Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi kepada Nabi saw. Perutusan ini berangkat mendatangi Nabi saw. sehingga mereka pun saling bertanya jawab. Demikianlah tanya jawab ini terus berlangsung sampai mereka menanyakan, 'Bagaimana pendapat Anda tentang Isa?' Jawab Nabi saw., 'Sampai hari ini tak ada suatu pun pendapat saya mengenai dirinya. Tinggallah tuan-tuan di sini dulu sampai saya dapat menerangkannya!' Ternyata esok paginya Allah telah menurunkan ayat ini, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...seraya kita memohon agar laknat Allah itu ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang dusta.'" (Q.S. Ali Imran 59-61) Ibnu Saad mengetengahkan dalam kitab Thabaqat dari Azraq bin Qais, katanya, "Telah datang kepada Nabi saw. uskup negeri Najran bersama bawahannya, kepada mereka ditawarkannya agama Islam, Mereka menjawab, 'Sebelum Anda, kami telah Islam.' Jawab Nabi saw., 'Bohong! Ada tiga perkara yang menghalangi tuan-tuan masuk Islam, yakni ucapan tuan-tuan bahwa Allah mempunyai anak, memakan daging babi dan sujud kepada patung.' Tanya mereka, 'Siapakah bapak dari Isa?' Rasulullah tidak dapat menjawab sampai Allah menurunkan, 'Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah...,' sampai dengan firman-Nya, '...dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana.' (Q.S. Ali Imran 59-62) Nabi mengajak mereka untuk saling kutuk-mengutuk, tetapi mereka menolak dan setuju akan membayar upeti lalu mereka pun kembali."
 

Surah » Ali Imran » Ayat: 7


huwa alladzii anzala 'alayka alkitaaba minhu aayaatun muhkamaatun hunna ummu alkitaabi waukharu mutasyaabihaatun fa-ammaa alladziina fii quluubihim zayghun fayattabi'uuna maa tasyaabaha minhu ibtighaa-a alfitnati waibtighaa-a ta/wiilihi wamaa ya'lamu ta/wiilahu illaa allaahu waalrraasikhuuna fii al'ilmi yaquuluuna aamannaa bihi kullun min 'indi rabbinaa wamaa yadzdzakkaru illaa uluu al-albaabi

7. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat [183], itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat [184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

[183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.

[184] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.

Surah » Ali Imran » Ayat: 3


 
nazzala 'alayka alkitaaba bialhaqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi wa-anzala alttawraata waal-injiila

3. Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
 

Surah » Al-Baqarah » Ayat: 23


wa-in kuntum fii raybin mimmaa nazzalnaa 'alaa 'abdinaa fa/tuu bisuuratin min mitslihi waud'uu syuhadaa-akum min duuni allaahi in kuntum shaadiqiina

23. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah [31] satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

[31] Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al-Qur'an itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan mu'jizat Nabi Muhammad SAW
 

Surah » Al-Baqarah » Ayat: 2


 
dzaalika alkitaabu laa rayba fiihi hudan lilmuttaqiina

2. Kitab [11] (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa [12],

[11] Tuhan menamakan Al-Qur'an dengan Al Kitab yang di sini berarti "yang ditulis", sebagai isyarat bahwa Al-Qur'an diperintahkan untuk ditulis.

[12] Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
 

Panduan ber-Tahlil

Tahlil atau tahlilan sudah menjadi tradisi kaum(umum) muslimin di Indonesia, utamanya warga Nahdlatul Ulama (NU) sebagai penganut paham Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) sebagai upaya bertawashul kepada Allah SWT untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia atau ahli kubur pada umumnya,
Tahlil secara lughat berarti bacaan لاإله إلاالله (Lailaha illallah) seperti halnya Tasbih berarti bacaan سبحان الله (Subhanallah), Tahmid bacaan الحمد لله (Alhamdulillah) dan lain sebagainya.
Bahasa Arab kebanyakan selain mempunyai arti secara lughowi (bahasa) juga mempunyai arti secara istilahi atau urfi. Tasbih misalnya pengertian secara urfi ialah mengagumi dan mensucikan Allah sang Maha pencipta dari segala kekurangan dan kelemahan, yang direfleksikan dengan bersyukur, rasa takjub dan lain sebagainya yang diiringi dengan mengucapkan Subhanallah.
Demikian pula Tahlil dalam pengertiannya secara urfi atau islitahi ialah mengesakan Allah dan tidak ada pengabdian yang tulus kecuali hanya kepada Allah, tidak hanya mengkui Allah sebagai Tuhan tetapi juga untuk mengabdi, sebagimana dalam pentafsiran kalimah thayyibah
لاإله إلاالله أي لامعبود بحق إلاالله
Artinya: Tiada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah, atau tidak ada pengabdian yang tulus kecuali kepada Allah
Kemudian di dalam melaksanakan bentuk pengabdian manusia sebagai hamba kepada Allah SWT, sudah barang tentu tidak cukup hanya dengan menyebut-nyebut asma Allah akan tetapi harus disertai prilaku-prilaku seorang hamba yang mentaati perintah perintah Allah serta menjauhi larangan larangan-Nya, dan perilaku tersebut digambarkan dalam rangkaian bacaan-bacaan pada tahlilan.
Jadi Tahlil dengan serangkaian bacaannya yang lebih akrab disebut dengan tahlilan tidak hanya berfungsi hanya untuk mendoakan sanak kerabat yang telah meninggal, akan tetapi lebih dari pada itu Tahlil dengan serentetan bacaannya mulai dari surat Al-ikhlas, Shalawat, Istighfar, kalimat thayyibah dan seterusnya memiliki makna dan filosofi kehidupan manusia baik yang bertalian dengan i’tiqad Ahlus Sunnah wal jamaah, maupun gambaran prilaku manusia jika ingin memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di Dunia dan di akhirat kelak.
Tahlilan dari susunan bacaannya terdiri dari dua unsur yang disebut dengan syarat dan rukun, yang dimaksud dengan syarat ialah bacaan :
1. Surat al-Ikhlas
2. Surat al-Falaq
3. Surat an-Nas
4. Surat al-Baqarah ayat 1 sampai ayat 5 الم ذلك الكتاب …….
5. Surat al-Baqarah ayat 163 والهكم إله واحد ……..
6. Surat al-Baqarah ayat 255 الله لاإله إلا هو الحي القيوم ……..
7. Surat al-Baqarah ayat dari ayat 284 samai ayat 286 لله مافي السموات ……
8. Surat al-Ahzab ayat 33 إنما يريد الله ……..
9. Surat al-Ahzab ayat 56إن الله وملائكته يصلون على النبي ……..
10. Dan sela-sela bacaan antara Shalawat, Istighfar, Tahlil da Tasbih
Adapun bacaan yang dimaksud dengan rukun tahlil ialah bacaan :
1. Surat al-Baqarah ayat 286 pada bacaan :واعف عنا واغفر لنا وارحمنا
2. Surat al-Hud ayat 73: ارحمنا ياأرحم الراحمين
3. Shalawat Nabi
4. Istighfar
5. Kalimat Thayyibah لاإله إلاالله
6. Tasbih


Wassala

Tuesday, July 31, 2012

Surah » Al-Qiyaamah » Ayat: 19

tsumma inna 'alaynaa bayaanahu

19. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.

Surah » Al-Jaatsiyah » Ayat: 25


wa-idzaa tutlaa 'alayhim aayaatunaa bayyinaatin maa kaana hujjatahum illaa an qaaluu i/tuu bi-aabaa-inaa in kuntum shaadiqiina


25. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan mereka selain dari mengatakan: "Datangkanlah nenek moyang kami jika kamu adalah orang-orang yang benar."
 

Surah » Al-Jaatsiyah » Ayat: 8


yasma'u aayaati allaahi tutlaa 'alayhi tsumma yushirru mustakbiran ka-an lam yasma'haa fabasysyirhu bi'adzaabin aliimin


8. dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.

Surah » Asy-Syuura » Ayat: 52


 
wakadzaalika awhaynaa ilayka ruuhan min amrinaa maa kunta tadrii maa alkitaabu walaa al-iimaanu walaakin ja'alnaahu nuuran nahdii bihi man nasyaau min 'ibaadinaa wa-innaka latahdii ilaa shiraathin mustaqiimin


52. Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.