Muqaddimah |
---|
Surat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka. Pokok-pokok isinya: 1. Keimanan: Mentauhidkan Allah dalam berdoa dan beribadat; hanya Allah sendiri yang mengatur dan menjaga alam; menciptakan undang-undang dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat; Allah bersemayam di 'Arasy; bantahan terhadap kepalsuan syirik; ketauhidan adalah sesuai dengan fitrah manusia; Musa berbicara dengan Allah; tentang melihat Allah; perintah beribadat sambil merendahkan diri kepada Allah; Allah mempunyai al asmaaul husnaa. 2. Hukum-hukum: Larangan mengikuti perbuatan dan adat istiadat yang buruk; kewajiban mengikuti Allah dan rasul; perintah berhias waktu akan sembahyang; bantahan terhadap orang yang mengharamkan perhiasan yang dianugerahkan Allah; perintah memakan makanan yang halal lagi baik dan larangan memakan yang sebaliknya. 3. Kisah-kisah: Kisah Nabi Adam a.s. dengan iblis; kisah Nabi Nuh a.s. dan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun. 4. Dan lain-lain: Al Quran diturunkan kepada Nabi yang penghabisan dan perintah mengikutinya; Nabi Muhammad s.a.w. diutus untuk seluruh manusia; adab orang mukmin, adab mendengar pembacaan Al Quran dan berzikir; rasul bertanggung jawab menyampaikan seruan Allah; balasan terhadap orang-orang yang mengikuti dan mengingkari rasul; da'wah rasul-rasul yang pertama sekali ialah mentauhidkan Allah; tentang ashhaabul A'raaf yang berada antara syurga dan neraka; Allah pencipta makhluk; manusia adalah makhluk yang terbaik dijadikan Allah serta mempunyai kesediaan untuk baik dan untuk buruk; permusuhan syaitan terhadap Bani Adam; manusia khalifah Allah di muka bumi; kehancuran sesuatu kaum adalah karena perbuatan mereka sendiri; tiap-tiap bangsa mempunyai masa jaya dan masa kehancuran; Allah mencoba manusia dengan kakayaan dan kemiskinan; istidraj azab Allah terhadap orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya. |
alif-laam-miim-shaad |
1. Alif laam mim shaad [527]. [527] Lihat not 10. |
kitaabun unzila ilayka falaa yakun fii shadrika harajun minhu litundzira bihi wadzikraa lilmu/miniina |
2. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. |
ittabi'uu maa unzila ilaykum min rabbikum walaa tattabi'uu min duunihi awliyaa-a qaliilan maa tadzakkaruuna |
3. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya [528]. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). [528] Maksudnya: pemimpin-pemimpin yang membawamu kepada kesesatan. |
wakam min qaryatin ahlaknaahaa fajaa-ahaa ba/sunaa bayaatan aw hum qaa-iluuna |
4. Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. |
famaa kaana da'waahum idz jaa-ahum ba/sunaa illaa an qaaluu innaa kunnaa zhaalimiina |
5. Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim". |
falanas-alanna alladziina ursila ilayhim walanas-alanna almursaliina |
6. Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami), |
falanaqushshanna 'alayhim bi'ilmin wamaa kunnaa ghaa-ibiina |
7. maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka). |
waalwaznu yawma-idzini alhaqqu faman tsaqulat mawaaziinuhu faulaa-ika humu almuflihuuna |
8. Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. |
waman khaffat mawaaziinuhu faulaa-ika alladziina khasiruu anfusahum bimaa kaanuu bi-aayaatinaa yazhlimuuna |
9. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. |
walaqad makkannaakum fii al-ardhi waja'alnaa lakum fiihaa ma'aayisya qaliilan maa tasykuruuna |
10. Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. walaqad khalaqnaakum tsumma shawwarnaakum tsumma qulnaa lilmalaa-ikati usjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa lam yakun mina alssaajidiina 11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. qaala maa mana'aka allaa tasjuda idz amartuka qaala anaa khayrun minhu khalaqtanii min naarin wakhalaqtahu min thiinin 12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". qaala faihbith minhaa famaa yakuunu laka an tatakabbara fiihaa faukhruj innaka mina alshshaaghiriina 13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". qaala anzhirnii ilaa yawmi yub'atsuuna 14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya [529] sampai waktu mereka dibangkitkan". [529] Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya. qaala innaka mina almunzhariina 15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." qaala fabimaa aghwaytanii la-aq'udanna lahum shiraathaka almustaqiima Dengarkan 16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, tsumma laaatiyannahum min bayni aydiihim wamin khalfihim wa'an aymaanihim wa'an syamaa-ilihim walaa tajidu aktsarahum syaakiriina 17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at). qaala ukhruj minhaa madzuuman madhuuran laman tabi'aka minhum la-amla-anna jahannama minkum ajma'iina 18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". wayaa aadamu uskun anta wazawjuka aljannata fakulaa min haytsu syi/tumaa walaa taqrabaa haadzihi alsysyajarata fatakuunaa mina alzhzhaalimiina 19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." fawaswasa lahumaa alsysyaythaanu liyubdiya lahumaa maa wuuriya 'anhumaa min saw-aatihimaa waqaala maa nahaakumaa rabbukumaa 'an haadzihi alsysyajarati illaa an takuunaa malakayni aw takuunaa mina alkhaalidiina Dengarkan 20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)" waqaasamahumaa innii lakumaa lamina alnnaasihiina Dengarkan 21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua", fadallaahumaa bighuruurin falammaa dzaaqaa alsysyajarata badat lahumaa saw-aatuhumaa wathafiqaa yakhshifaani 'alayhimaa min waraqi aljannati wanaadaahumaa rabbuhumaa alam anhakumaa 'an tilkumaa alsysyajarati wa-aqul lakumaa inna alsysyaythaana lakumaa 'aduwwun mubiinun Dengarkan 22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" qaalaa rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-in lam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunanna mina alkhaasiriina 23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. qaala ihbithuu ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun walakum fii al-ardhi mustaqarrun wamataa'un ilaa hiinin 24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan". qaala fiihaa tahyawna wafiihaa tamuutuuna waminhaa tukhrajuuna 25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. yaa banii aadama qad anzalnaa 'alaykum libaasan yuwaarii saw-aatikum wariisyan walibaasu alttaqwaa dzaalika khayrun dzaalika min aayaati allaahi la'allahum yadzdzakkaruuna 26. Hai anak Adam [530], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa [531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. [530] Maksudnya ialah: umat manusia [531] Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada Allah. yaa banii aadama laa yaftinannakumu alsysyaythaanu kamaa akhraja abawaykum mina aljannati yanzi'u 'anhumaa libaasahumaa liyuriyahumaa saw-aatihimaa innahu yaraakum huwa waqabiiluhu min haytsu laa tarawnahum innaa ja'alnaa alsysyayaathiina awliyaa-a lilladziina laa yu/minuuna 27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. wa-idzaa fa'aluu faahisyatan qaaluu wajadnaa 'alayhaa aabaa-anaa waallaahu amaranaa bihaa qul inna allaaha laa ya/muru bialfahsyaa-i ataquuluuna 'alaa allaahi maa laa ta'lamuuna 28. Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji [532], mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? [532] Seperti: syirik, thawaf telanjang di sekeliling Ka'bah dan sebagainya. qul amara rabbii bialqisthi wa-aqiimuu wujuuhakum 'inda kulli masjidin waud'uuhu mukhlishiina lahu alddiina kamaa bada-akum ta'uuduuna 29. Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu [533] di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)". [533] Maksudnya: tumpahkanlah perhatianmu kepada sembahyang itu dan pusatkanlah perhatianmu semata-mata kepada Allah. fariiqan hadaa wafariiqan haqqa 'alayhimu aldhdhalaalatu innahumu ittakhadzuu alsysyayaathiina awliyaa-a min duuni allaahi wayahsabuuna annahum muhtaduuna 30. Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk yaa banii aadama khudzuu ziinatakum 'inda kulli masjidin wakuluu waisyrabuu walaa tusrifuu innahu laa yuhibbu almusrifiina 31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid [534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan [535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling Ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain. [535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Muslim telah meriwayatkan melalui Ibnu Abbas. Ibnu Abbas telah mengatakan bahwasanya pada zaman jahiliah ada seorang wanita melakukan tawaf di Kakbah, sedangkan ia dalam keadaan telanjang bulat kecuali hanya pada bagian kemaluannya yang ditutup secarik kain. Dan ia mengatakan, "Pada hari ini tampak sebagian tubuh atau seluruhnya; anggota tubuh yang terlihat aku tidak menghalalkannya." Kemudian turunlah firman Allah swt., "Pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid......" (Q.S. Al-A`raaf 31) dan turun pula firman Allah swt., "Katakanlah, 'Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah.'....."(Q.S. Al-A`raaf 32-33). qul man harrama ziinata allaahi allatii akhraja li'ibaadihi waalththhayyibaati mina alrrizqi qul hiya lilladziina aamanuu fii alhayaati alddunyaa khaalishatan yawma alqiyaamati kadzaalika nufashshilu al-aayaati liqawmin ya'lamuuna 32. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat [536]." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. [536] Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Allah dan makanan yang baik itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja. qul innamaa harrama rabbiya alfawaahisya maa zhahara minhaa wamaa bathana waal-itsma waalbaghya bighayri alhaqqi wa-an tusyrikuu biallaahi maa lam yunazzil bihi sulthaanan wa-an taquuluu 'alaa allaahi maa laa ta'lamuuna 33. Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." walikulli ummatin ajalun fa-idzaa jaa-a ajaluhum laa yasta/khiruuna saa'atan walaa yastaqdimuuna 34. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [537]; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. [537] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan. yaa banii aadama immaa ya/tiyannakum rusulun minkum yaqushshuuna 'alaykum aayaatii famani ittaqaa wa-ashlaha falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna 35. Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. waalladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa waistakbaruu 'anhaa ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna 36. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. faman azhlamu mimmani iftaraa 'alaa allaahi kadziban aw kadzdzaba bi-aayaatihi ulaa-ika yanaaluhum nashiibuhum mina alkitaabi hattaa idzaa jaa-at-hum rusulunaa yatawaffawnahum qaaluu ayna maa kuntum tad'uuna min duuni allaahi qaaluu dhalluu 'annaa wasyahiduu 'alaa anfusihim annahum kaanuu kaafiriina 37. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. qaala udkhuluu fii umamin qad khalat min qablikum mina aljinni waal-insi fii alnnaari kullamaa dakhalat ummatun la'anat ukhtahaa hattaa idzaa iddaarakuu fiihaa jamii'an qaalat ukhraahum li-uulaahum rabbanaa haaulaa-i adhalluunaa faaatihim 'adzaaban dhi'fan mina alnnaari qaala likullin dhi'fun walaakin laa ta'lamuuna 38. Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian [538] di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu [539]: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui". [538] Maksudnya: pengikut-pengikut [539] Maksudnya: pemimpin-pemimpin waqaalat uulaahum li-ukhraahum famaa kaana lakum 'alaynaa min fadhlin fadzuuquu al'adzaaba bimaa kuntum taksibuuna 39. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan". inna alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa waistakbaruu 'anhaa laa tufattahu lahum abwaabu alssamaa-i walaa yadkhuluuna aljannata hattaa yalija aljamalu fii sammi alkhiyaathi wakadzaalika najzii almujrimiina 40. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit [540] dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum [541]. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. [540] Artinya: do'a dan amal mereka tidak diterima oleh Allah. [541] Artinya: mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya unta ke lubang jarum. |
lahum min jahannama mihaadun wamin fawqihim ghawaasyin wakadzaalika najzii alzhzhaalimiina
41. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) [542]. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,
[542] Maksudnya: mereka terkepung dalam api neraka.
waalladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati laa nukallifu nafsan illaa wus'ahaa ulaa-ika ash-haabu aljannati hum fiihaa khaaliduuna
42. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
wanaza'naa maa fii shuduurihim min ghillin tajrii min tahtihimu al-anhaaru waqaaluu alhamdu lillaahi alladzii hadaanaa lihaadzaa wamaa kunnaa linahtadiya lawlaa an hadaanaa allaahu laqad jaa-at rusulu rabbinaa bialhaqqi wanuuduu an tilkumu aljannatu uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta'maluuna
43. Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."
wanaadaa ash-haabu aljannati ash-haaba alnnaari an qad wajadnaa maa wa'adanaa rabbunaa haqqan fahal wajadtum maa wa'ada rabbukum haqqan qaaluu na'am fa-adzdzana mu-adzdzinun baynahum an la'natu allaahi 'alaa alzhzhaalimiina
44. Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,
alladziina yashudduuna 'an sabiili allaahi wayabghuunahaa 'iwajan wahum bial-aakhirati kaafiruuna
45. (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat."
wabaynahumaa hijaabun wa'alaa al-a'raafi rijaalun ya'rifuuna kullan bisiimaahum wanaadaw ash-haaba aljannati an salaamun 'alaykum lam yadkhuluuhaa wahum yathma'uuna
46. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf [543] itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum [544]". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).
[543] Al A'raaf artinya: tempat yang tertinggi di antar surga dan neraka.
[544] Artinya: mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu.
wa-idzaa shurifat abshaaruhum tilqaa-a ash-haabi alnnaari qaaluu rabbanaa laa taj'alnaa ma'a alqawmi alzhzhaalimiina
47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu".
wanaadaa ash-haabu al-a'raafi rijaalan ya'rifuunahum bisiimaahum qaaluu maa aghnaa 'ankum jam'ukum wamaa kuntum tastakbiruuna
48. Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at kepadamu."
ahaaulaa-i alladziina aqsamtum laa yanaaluhumu allaahu birahmatin udkhuluu aljannata laa khawfun 'alaykum walaa antum tahzanuuna
49. (Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang [545] yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mu'min itu dikatakan): "Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati."
[545] Maksudnya: penghuni syurga.
wanaadaa ash-haabu alnaari ash-haaba aljannati an afiidhuu 'alaynaa mina almaa-i aw mimmaa razaqakumu allaahu qaaluu inna allaaha harramahumaa 'alaa alkaafiriina
50. Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: " Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir
alladziina ittakhadzuu diinahum lahwan wala'iban wagharrat-humu alhayaatu alddunyaa faalyawma nansaahum kamaa nasuu liqaa-a yawmihim haadzaa wamaa kaanuu bi-aayaatinaa yajhaduuna
51. (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.
walaqad ji/naahum bikitaabin fashshalnaahu 'alaa 'ilmin hudan warahmatan liqawmin yu/minuuna
52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami [546]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
[546] Maksudnya: atas dasar pengetahuan Kami tentang apa yang menjadi kemashlahatan bagi hamba-hamba Kami di dunia dan akhirat.
hal yanzhuruuna illaa ta/wiilahu yawma ya/tii ta/wiiluhu yaquulu alladziina nasuuhu min qablu qad jaa-at rusulu rabbinaa bialhaqqi fahal lanaa min syufa'aa-a fayasyfa'uu lanaa aw nuraddu fana'mala ghayra alladzii kunnaa na'malu qad khasiruu anfusahum wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruuna
53. Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al-Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya [547] sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?". Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.
[547] Maksudnya: orang-orang yang tidak beramal sebagaimana yang digariskan oleh Al-Qur'an.
inna rabbakumu allaahu alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha fii sittati ayyaamin tsumma istawaa 'alaa al'arsyi yughsyii allayla alnnahaara yathlubuhu hatsiitsan waalsysyamsa waalqamara waalnnujuuma musakhkharaatin bi-amrihi alaa lahu alkhalqu waal-amru tabaaraka allaahu rabbu al'aalamiina
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy [548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
[548] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
ud'uu rabbakum tadharru'an wakhufyatan innahu laa yuhibbu almu'tadiina
55. Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas [549].
[549] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
walaa tufsiduu fii al-ardhi ba'da ishlaahihaa waud'uuhu khawfan wathama'an inna rahmata allaahi qariibun mina almuhsiniina
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
wahuwa alladzii yursilu alrriyaaha busyran bayna yaday rahmatihi hattaa idzaa aqallat sahaaban tsiqaalan suqnaahu libaladin mayyitin fa-anzalnaa bihi almaa-a fa-akhrajnaa bihi min kulli altstsamaraati kadzaalika nukhriju almawtaa la'allakum tadzakkaruuna
57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
waalbaladu alththhayyibu yakhruju nabaatuhu bi-idzni rabbihi waalladzii khabutsa laa yakhruju illaa nakidan kadzaalika nusharrifu al-aayaati liqawmin yasykuruuna
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
laqad arsalnaa nuuhan ilaa qawmihi faqaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu innii akhaafu 'alaykum 'adzaaba yawmin 'azhiimin
59. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
qaala almalau min qawmihi innaa lanaraaka fii dhalaalin mubiinin
60. Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata".
qaala yaa qawmi laysa bii dhalaalatun walaakinnii rasuulun min rabbi al'aalamiina
61. Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam".
uballighukum risaalaati rabbii wa-anshahu lakum wa-a'lamu mina allaahi maa laa ta'lamuuna
62. "Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui"[550].
[550] Maksudnya: aku mengetahui hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat diketahui hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah.
awa 'ajibtum an jaa-akum dzikrun min rabbikum 'alaa rajulin minkum liyundzirakum walitattaquu wala'allakum turhamuuna
63. Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?
fakadzdzabuuhu fa-anjaynaahu waalladziina ma'ahu fii alfulki wa-aghraqnaa alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa innahum kaanuu qawman 'amiina
64. Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
wa-ilaa 'aadin akhaahum huudan qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu afalaa tattaquuna
65. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"
qaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi innaa lanaraaka fii safaahatin wa-innaa lanazhunnuka mina alkaadzibiina
66. Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta."
qaala yaa qawmi laysa bii safaahatun walaakinnii rasuulun min rabbi al'aalamiina
67. Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.
uballighukum risaalaati rabbii wa-anaa lakum naasihun amiinun
68. Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu".
awa 'ajibtum an jaa-akum dzikrun min rabbikum 'alaa rajulin minkum liyundzirakum waudzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di qawmi nuuhin wazaadakum fii alkhalqi basthatan faudzkuruu aalaa-a allaahi la'allakum tuflihuuna
69. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
qaaluu aji/tanaa lina'buda allaaha wahdahu wanadzara maa kaana ya'budu aabaaunaa fa/tinaa bimaa ta'idunaa in kunta mina alshshaadiqiina
70. Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar
qaala qad waqa'a 'alaykum min rabbikum rijsun waghadhabun atujaadiluunanii fii asmaa-in sammaytumuuhaa antum waaabaaukum maa nazzala allaahu bihaa min sulthaanin faintazhiruu innii ma'akum mina almuntazhiriina
71. Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg menunggu bersama kamu".
fa-anjaynaahu waalladziina ma'ahu birahmatin minnaa waqatha'naa daabira alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa wamaa kaanuu mu/miniina
72. Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman.
wa-ilaa tsamuuda akhaahum shaalihan qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu qad jaa-atkum bayyinatun min rabbikum haadzihi naaqatu allaahi lakum aayatan fadzaruuhaa ta/kul fii ardhi allaahi walaa tamassuuhaa bisuu-in faya/khudzakum 'adzaabun aliimun
73. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."
waudzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di 'aadin wabawwa-akum fii al-ardhi tattakhidzuuna min suhuulihaa qushuuran watanhituuna aljibaala buyuutan faudzkuruu aalaa-a allaahi walaa ta'tsaw fii al-ardhi mufsidiina
74. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.
qaala almalau alladziina istakbaruu min qawmihi lilladziina istudh'ifuu liman aamana minhum ata'lamuuna anna shaalihan mursalun min rabbihi qaaluu innaa bimaa ursila bihi mu/minuuna
75. Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya".
qaala alladziina istakbaruu innaa bialladzii aamantum bihi kaafiruuna
76. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu".
fa'aqaruu alnnaaqata wa'ataw 'an amri rabbihim waqaaluu yaa shaalihu i/tinaa bimaa ta'idunaa in kunta mina almursaliina
77. Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)".
fa-akhadzat-humu alrrajfatu fa-ashbahuu fii daarihim jaatsimiina
78. Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
fatawallaa 'anhum waqaala yaa qawmi laqad ablaghtukum risaalata rabbii wanashahtu lakum walaakin laa tuhibbuuna alnnaasihiina
79. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat".
waluuthan idz qaala liqawmihi ata/tuuna alfaahisyata maa sabaqakum bihaa min ahadin mina al'aalamiina
80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu [551], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"
[551] Perbuatan faahisyah di sini ialah: homosexuil sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut
innakum lata/tuuna alrrijaala syahwatan min duuni alnnisaa-i bal antum qawmun musrifuuna
81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
wamaa kaana jawaaba qawmihi illaa an qaaluu akhrijuuhum min qaryatikum innahum unaasun yatathahharuuna
82. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."
fa-anjaynaahu wa-ahlahu illaa imra-atahu kaanat mina alghaabiriina
83. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).
wa-amtharnaa 'alayhim matharan faunzhur kayfa kaana 'aaqibatu almujrimiina
84. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.
wa-ilaa madyana akhaahum syu'ayban qaala yaa qawmi u'buduu allaaha maa lakum min ilaahin ghayruhu qad jaa-atkum bayyinatun min rabbikum fa-awfuu alkayla waalmiizaana walaa tabkhasuu alnnaasa asyyaa-ahum walaa tufsiduu fii al-ardhi ba'da ishlaahihaa dzaalikum khayrun lakum in kuntum mu/miniina
85. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan [552] saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman".
walaa taq'uduu bikulli shiraathin tuu'iduuna watashudduuna 'an sabiili allaahi man aamana bihi watabghuunahaa 'iwajan waudzkuruu idz kuntum qaliilan fakatstsarakum waunzhuruu kayfa kaana 'aaqibatu almufsidiina
86. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
wa-in kaana thaa-ifatun minkum aamanuu bialladzii ursiltu bihi wathaa-ifatun lam yu/minuu faishbiruu hattaa yahkuma allaahu baynanaa wahuwa khayru alhaakimiina
87. Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.
qaala almalau alladziina istakbaruu min qawmihi lanukhrijannaka yaa syu'aybu waalladziina aamanuu ma'aka min qaryatinaa aw lata'uudunna fii millatinaa qaala awa law kunnaa kaarihiina
88. Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?"
qadi iftaraynaa 'alaa allaahi kadziban in 'udnaa fii millatikum ba'da idz najjaanaa allaahu minhaa wamaa yakuunu lanaa an na'uuda fiihaa illaa an yasyaa-a allaahu rabbunaa wasi'a rabbunaa kulla syay-in 'ilman 'alaa allaahi tawakkalnaa rabbanaa iftah baynanaa wabayna qawminaa bialhaqqi wa-anta khayru alfaatihiina
89. Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
waqaala almalau alladziina kafaruu min qawmihi la-ini ittaba'tum syu'ayban innakum idzan lakhaasiruuna
90. Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir berkata (kepada sesamanya): "Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu'aib, tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi"
fa-akhadzat-humu alrrajfatu fa-ashbahuu fii daarihim jaatsimiina
91. Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,
alladziina kadzdzabuu syu'ayban ka-an lam yaghnaw fiihaa alladziina kadzdzabuu syu'ayban kaanuu humu alkhaasiriina
92. (yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang-orang yang merugi.
fatawallaa 'anhum waqaala yaa qawmi laqad ablaghtukum risaalaati rabbii wanashahtu lakum fakayfa aasaa 'alaa qawmin kaafiriina
93. Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?"
wamaa arsalnaa fii qaryatin min nabiyyin illaa akhadznaa ahlahaa bialba/saa-i waaldhdharraa-i la'allahum yadhdharra'uuna
94. Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.
tsumma baddalnaa makaana alssayyi-ati alhasanata hattaa 'afaw waqaaluu qad massa aabaa-anaa aldhdharraau waalssarraau fa-akhadznaahum baghtatan wahum laa yasy'uruuna
95. Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.
walaw anna ahla alquraa aamanuu waittaqaw lafatahnaa 'alayhim barakaatin mina alssamaa-i waal-ardhi walaakin kadzdzabuu fa-akhadznaahum bimaa kaanuu yaksibuuna
96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
afa-amina ahlu alquraa an ya/tiyahum ba/sunaa bayaatan wahum naa-imuuna
97. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?
awa amina ahlu alquraa an ya/tiyahum ba/sunaa dhuhan wahum yal'abuuna
98. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?
afa-aminuu makra allaahi falaa ya/manu makra allaahi illaa alqawmu alkhaasiruuna
99. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.
awa lam yahdi lilladziina yaritsuuna al-ardha min ba'di ahlihaa an law nasyaau ashabnaahum bidzunuubihim wanathba'u 'alaa quluubihim fahum laa yasma'uuna
100. Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?
No comments:
Post a Comment