Monday, December 31, 2012

Hari Kiamat menurut Al-Qur’an


Dengan mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat memahami bahwa pada tahap pertama kehidupan alam akhirat bukan dihidupkannya kembali manusia, tetapi terjadi per-ubahan yang menyeluruh di dalam sistem dan hukum alam semesta, lalu terjadilah alam akhirat yang memiliki ciri-ciri khas yang tidak mungkin dapat kita ketahui secara detail. Dan nyatanya, kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal itu. Ketika hari itu terjadi, seluruh umat manusia akan dibangkitkan secara bersamaan, dari manusia pertama yang diciptakan Allah SWT sampai manusia terakhir, agar mereka semua dapat melihat akibat dan hasil dari perbuatan mereka di dunia ini, yang kemudian mereka akan menempati surga atau neraka selama-lamanya.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan masalah ini banyak sekali, sementara pembahasan tentangnya memerlukan waktu dan tempat yang cukup, untuk itu pada kesempatan ini kami akan menjelaskannya secara singkat saja.
Kondisi Bumi, Laut dan Gunung
Ketika Hari Kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur berantakan. Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang keras, kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi itu pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.[1]
Kedaaan Langit dan Bintang-bintang
Al-Qur’an memberikan gambaran tentang keadaan benda-benda langit ketika Hari Kiamat tiba. Bahwa bulan, matahari, bintang-bintang yang begitu besar, bahkan sebagian bintang-bintang itu lebih besar dari bumi yang kita tempati ini, yang lebih terang jutaan kali lipat dan sinarnya dari matahari yang kita lihat, semua itu akan hancur dan sinarnya menjadi pudar lalu padam. Segala gerak, tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang, terbelah dan hancur. Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.[2]
Jerit Kematian
Dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak ke seluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian. Tidak sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi, seluruh manusia merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah dan rahasianya, hati mereka tenggelam dalam makrifat dan mahabbah (cinta) kepada Allah SWT.
Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat
Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja. Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-kupu yang beterbangan tanpa arah.
Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di hadapan Tuhan Yang Mahabesar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-masing. Seluruh manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka berada di alam barzakh hanya sekejap atau sehari saja.
Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasab
Di alam baru itu tersingkaplah segala hakikat. Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan dan tidak seorang pun yang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka tenggelam di dalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka. Bahkan, anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu sama lainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputus tak lagi berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina berdasarkan keuntungan materi, duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu sama lainnya. Seluruh jiwa manusia dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah mereka lakukan di dunia.[3]
Mahkamah Keadilan Ilahi
Kemudian, dibentuklah Mahkamah Keadilan Ilahi, segala amal perbuatan seluruh manusia pun dihadirkan. Lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di hadapan masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan terhadap amal tersebut.
Di dalam mahkamah ini, dihadirkan para malaikat, para nabi dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia. Bahkan tangan, kaki dan kulit tubuh pun akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti. Segenap perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan (mizan) Ilahi. Seluruhnya akan diadili berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya.
Secara khusus, orang-orang saleh akan dilipatgandakan ganjarannya. Mereka yang membawa amal kebajikan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat. Di sana, seseorang tidak akan menanggung dosa dan perbuatan orang lain. Sementara mereka yang tersesat dan menyesatkan orang lain akan menanggung kesesatan orang lainnya yang disesatkannya itu, selain menerima balasan atas perbuatan mereka sendiri, tanpa kurang sedikitpun.
Pengorbanan seseorang untuk orang lain pada saat itu tidak akan berarti. Bahkan, syafa'at dan pertolongan seseorang pun tidak akan diterima, kecuali syafa'at orang-orang yang diizinkan oleh Allah SWT mereka dapat memberikan syafa'at sesuai dengan timbangan-timbangan yang diridhai Allah SWT.[4]
Menuju ke Tempat Abadi
Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya, diumumkanlah keputusan Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang durhaka. Kaum mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh gembira. Sinar Ilahi memancar dan mengantarkan mereka ke tempat keabadian surgawi. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka jahanam dalam keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan. Ketika itu, orang-orang munafik berkata kepada orang-orang yang beriman, “Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.’ Ketika itu dikatakan kepada mereka, 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu.” Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang yang beriman) seraya berkata, ‘Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?’ Mereka menjawab, ‘Benar, akan tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kehancuran kami dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh setan yang amat menipu.' Maka pada hari ini tidak diterima tebusan darimu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu adalah neraka, itulah tempat berlindungmu dan seburuk-buruknya tempat kembali bagimu.” (QS. Al-Hadid:13-15)
Ketika orang-orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk mereka. Para malaikat rahmat pun menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan memberi kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi.[5]
Akan tetapi, tatkala orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam, terbukalah pintu di hadapan mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki mereka dengan kasar dan penuh kedengkian. Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya.
Surga
Di dalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa, dipenuhi oleh aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan mudah dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan bersenang-senang yang sangat luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang sejuk, susu, madu dan minuman yang bersih dan segar. Apa pun yang mereka inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang mereka inginikan.
Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis sutra) yang dihiasi dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk bersandaran di atas dipan-dipan dan kasur-kasur yang empuk sambil berhadap-hadapan. Tidak terdengar suara apapun dari penduduk surga selain puji dan syukur kepada Allah SWT. Mereka tidak pernah berbicara dengan kata-kata yang sia-sia dan kotor, mereka pun tidak mendengar hal yang serupa. Mereka tidak diganggu oleh rasa dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit, lelah dan bosan, tidak juga rasa sedih dan takut. Hati mereka bersih, tidak sedikit pun tergores rasa dengki dan iri.
Para pelayan anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan mutiara-mutiara yang tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka menyajikan gelas-gelas yang berisikan minuman surgawi nan lezat dan membangkitkan semangat yang tak terbayangkan. Tidak ada bahaya dan rasa sakit apa pun. Mereka dapat menikmati berbagai macam buah dan daging burung.
Di dalam surga, kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik dari isteri-isteri yang cantik, suci dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih dari itu semua, mereka pun memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka senantiasa mendapat kasih sayang dan kelembutan dari Tuhan Yang Mahakasih, sehingga mereka hanyut dalam kebahagiaan dan kedamaian yang tidak seorang pun dapat menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan. Segala kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas.
Neraka
Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak mempunyai nur sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka dikumpulkan. Neraka masih saja dapat menampung dan menyambut, sampai ia berkata: “Apakah masih ada tambahan lagi?”. Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa.
Lidah api neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah penghuninya masam, redup, gelap, hitam dan sangat jelek. Bahkan, para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya pun berlaku keras dan kejam. Dari wajah-wajah mereka tidak tampak rasa belas kasih, sedikit pun.
Penghuni neraka itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi. Mereka dikelilingi api neraka dari semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai kayu-kayu bakarnya. Mereka tidak mendengar apa-apa selain jeritan, rintihan, tangisan dan keluh kesah para penghuninya, serta teriakan para malaikat yang mengawal mereka.
Wajah-wajah para penghuni neraka itu disiram dengan air mendidih yang sangat panas sehingga isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta minum, mereka diberikan minuman dari muhl yang sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima minuman itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi terputus-putus dan hancur.
Makanan mereka terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam neraka. Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka terbakar. Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar, yang jika dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi.
Di dalam neraka, mereka ditemani oleh setan-setan, jin dan para durjana, sehingga mereka berangan-angan ingin menghindar jauh. Satu sama lain saling melaknat dan bertikai. Setiap kali menampakkan penyesalan dan memohon maaf kepada Allah, mereka malah menerima siksa yang semakin pedih agar mereka diam. Ketika itulah mereka memohon kepada penjaga neraka. Al-Qur’an mengisahkan, “Para penghuni neraka itu berkata kepada penjaga jahanam, 'Mohonlah kepada Tuhanmu agar meringankan azab kami ini walaupun hanya satu hari saja!' Mereka menjawab, ‘Bukankah sudah datang kepadamu para utusanmu itu dengan membawa penjelasan?' Mereka menjawab, ‘Ya.’ Mereka berkata lagi, ‘Kalau begitu mintalah. Sesungguhnya doa-doa orang-ornag kafir senantiasa dalam kesesatan.'" (QS. Ghafir: 49-50)
Begitu beratnya siksa yang diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang datang kepada mereka adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya. Allah SWT berfirman, “Mereka memanggil-manggil, 'Wahai penjaga, mohonlah agar Tuhanmu itu mengadili kami lagi.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya kalian akan menetap di sini.'”
Meskipun diliputi oleh kematian dari semua sisi, mereka tidak mengalami kematian lagi. Setiap kali kulit mereka terbakar, digantikan dengan kulit yang baru sehingga siksa itu terus berlangsung, mendera tiada henti.
Akhirnya, mereka memohon kepada penduduk surga agar memberikan air dan makanan walau sedikit saja. Jawaban yang datang hanyalah “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan atas kalian kenikmatan surga. Penduduk surga bertanya kepada mereka, “Apakah yang membuat kamu masuk ke neraka saqar?" Mereka menjawab, “Kami tidak melakukan shalat, kami juga tidak memberi makan fakir miskin. Kami tenggelam bersama orang-orang yang durhaka dan kami mendustakan Hari Kiamat.” (QS. Al-Muddatstsir: 42-46)
Kemudian terjadilah adu-bicara sesama mereka sendiri di dalam neraka itu. Orang-orang yang sesat berkata kepada orang-orang yang menyesatkan mereka: “Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami”. Mereka menjawab, “Justru kalianlah yang menghendaki sendiri hal itu lantas mengikuti kami.” Orang-orang yang tertindas dan lemah berkata kepada orang-orang yang congkak, “Seandainya tidak karena kalian, maka kami ini adalah orang-orang yang beriman." Orang-orang yang sombong itu berkata kepada orang-orang yang lemah, 'Kamikah yang telah menghalangi kalian dari petunjuk setelah petunjuk itu datang kepada kalian? Tidak, sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.'" (QS. Saba': 32)
Lalu, mereka berkata kepada setan-setan, ”Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan kami." Setan-setan itu pun menjawab mereka, ”Dan berkatalah setan ketika urusan hisab telah diselesaikan, ’Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian dengan janji yang benar dan aku pun telah berjanji kepada kalian akan tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku ini menyuruh kamu, lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak akan dapat menolongmu. Dan kamu pun tidak akan dapat meno-longku." (QS.Ibrahim:22)
Sungguh, tidak ada jalan lain di hadapan mereka kecuali menyerah dan menerima siksaan lantaran kekufuran dan kesesatan mereka. Mereka menetap untuk selama-lamanya di dalam neraka jahim.[]
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan keadaan bumi dan langit ketika terjadi Hari Kiamat!
2. Terangkan permulaan Hari Kiamat dan ciri-cirinya!
3. Terangkan secara rinci Mahkamah Ilahi yang adil!
4. Jelaskan perjalanan orang-orang mukmin dan orang-orang kafir ketika menuju ke tempat abadi mereka!
5. Apakah nikmat surga itu? Jelaskan!
6. Terangkan keadaan neraka dan penghuninya!
7. Jelaskan secara rinci percakapan di antara penghuni neraka!

[1] Lihat surah Az-Zilzal: 1-2, Al-Hajj: 1, Al-Waqi’ah: 4, Al-Muzammil: 14, Al-Insyiqaq: 4, Al-Haqqah: 14, Al-Fajr: 21, At-Takwir: 6, Al-Infithar: 3, Al-Kahfi: 47, An-Nahl: 88, Ath-Thur: 10, Al-Takwir; 2, Al-Ma’arij: 9, dan Al-Qari’ah: 5.
[2] Lihat surah Al-Qiyamah: 8-9, Al-Takwir: 1-2, Al-Infithar: 2, Ath-Thur: 1, Al-Haqqah: 16, Ar-Rahman: 37, Al-Mursalat: 9, An-Naba’: 19, Al-Anbiya’: 104, Al-Furqan: 25, Ad-Dukhan: 10.
[3] Lihat surah Ibrahim: 21, Al-'Adiyat: 10, Ath-Thariq: 9, Qof: 22, Al-Haqqoh: 18, Al-Hajj: 56, Al-Furqon: 26, Ghafir: 16, Al-Infithor: 19, Hud: 105, Thaha: 108, An-Naba': 38, 'Abasa: 34, Asy-syuara': 88, Al-Ma'arij: 10-14, Luqman: 33, Al-Baqoroh: 166, Al-Mu'minun: 101, dan Az-zukhruf: 67.
[4] Lihat surah Al-An'am: 31, 70, 160, Maryam: 39, 87, Yunus: 54, 59, Ali-Imran: 30, 91, Lukman: 33, Al-Ma'idah: 36, Al-Hadid: 15, At-Takwir: 14, Al-Isra': 49, 13-14, Al-Haqqah: 19, Al-Insyiqaq: 7-10, Ar-Rahman: 39, Az-Zumar: 7, 24, 69, 75, Al-Baqarah: 143, 255, 281-286, Ali 'Imran: 140, 25, 161, An-Nisa': 41, 69, Hud: 18, 111, Al-Hajj: 78, Yasin: 65, 54, 47, Fushshilat: 20-21, An-Nur: 24, Al-Mu'minun: 102-103, Al-Qari'ah: 6-8, Al-Jatsiyah: 17, 22, An-Nahl: 25, An-Naml: 78, An-Najm: 26, 40-41, 39, Ibrahim: 51, Thaha: 15, 109, Ghafir: 17, Ath-thur: 21, Al-Muddatsir: 38, Al-'Ankabut: 13, Fathir: 18. Saba': 23, dan Az-Zukhruf: 87.
[5] Lihat surah Al-A'raf: 33, Al-Anfal: 37, Ar-Rum: 14-16, 43-44, Asy-Syura': 7, Hud: 105-108, Yasin: 59, Az-Zumar: 60, 71, 73, Ar-Ra'd: 23-24, Ali 'Imran: 106, Al-An'am: 124, Yunus: 27, Maryam: 71-72, 86, Thaha: 101, 124-126, Ibrahim: 43, Al-Qamar: 8, Al-Mi'raj: 44, Al-Ghasyiyah: 2, Al-Isra': 72, 97, 'Abasa: 40-41, Al-Hadid: 13-15, At-Tahrim: 6, dan Al-Anbiya': 103.


sumber bacaan http://www.al-shia.org/html/id/shia/mesbah/50.htm

25. MASA AKAN MENJADI SINGKAT


Artinya: Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda; “Tidak akan terjadi qiamat sehingga masa menjadi singkat maka setahun dirasakan seperti sebulan dan sebulan dirasakan seperti seminggu dan seminggu dirasakan seperti sehari dan sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu petikan api”. H.R.Termizi Keterangan Masa akan berlalu begitu cepat. Belum sempat berbuat sesuatu, tiba-tiba masa sudah terlalu larut, sehingga banyak perkara yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu masa dan ia berlalu dengan tiada ada perkara yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan singkatnya masa. Menurut Irnam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan singkatnya masa ini ialah dicabut keberkatan daripadanya. Mcmang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu, dahulunya kita merasakan dalam sehari banyak perkara yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sama hanya sedikit perkara-perkara yang dapat kita laksanakan. Ini adalah satu petanda hampirnya qiamat.

42. SEPULUH TANDA-TANDA KIAMAT YANG BESAR


artinya: Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata: “Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”. Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari qiamat”. Lalu Nabi saw. bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”. H.R Muslimi Keterangan Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah saw. dalam hadis ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar-besar, akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah: 1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti selsema di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir. 2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan meragut keimanan, hinggakan ramai orang yang akan terpedaya dengan seruannya. 3. Binatang besar yang keluar berhampiran Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt. 4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa. 5. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahadi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristian dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal. 6. Keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang akan membuat kerosakan dipermukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berjaya menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu. 7. Gempa bumi di Timur. 8. Gempa bumi di Barat. 9. Gempa bumi di Semenanjung Arab. 10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman. Mengikut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari himpunan hadis-hadis Rasulullah Saw. bahawa keluarnya Dajal adalah yang mendahului segala petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah belian turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merosakkan sistem alam cakerawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya”.

41. LAHIRNYA IMAM MAHADI


Artinya: Daripada Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Dunia tidak akan hilang (qiamat) sehinggalah bangsa Arab akan dikuasai oleh seorang lelaki daripada keluarga ku (keturunan ku) yang namanya sama dengan namaku”. H.R Termizi Keterangan Hadis ini menerangkan kepada kita bahawasanya dunia ini tidak akan qiamat sehinggalah bangsa Arab dan juga bangsa Ajam dikuasai oleh seorang lelaki keturunan Rasulullah saw., iaitu Imam Mahdi. Ia akan melaksanakan keadilan di permukaan bumi ini dan akan diikuti oleh seluruh kaum muslimin. Ia akan memerintah selama tujuh tahun. Kemudian keluarlah Dajal dan turun pula Nabi Isa ‘alaihis salam, dan Nabi Isalah yang akan membunuh Dajjal itu. Menurut kebanyakan ulama, Imam Mahdi akan lahir disaat umat Islam berpecah-belah dan dimasa pemerintahannya semua umat Islam akan bersatu dan berjaya menundukkan seluruh bangsa yang ada di dunia ini dbawah kekuasaan Islam.

40. GOLONGAN YANG SELAMAT


artinya: Dari ‘Auf bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda; “Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh lagi akan masuk neraka. Umat Nasrani telah berpecah-belah menjadi tujuh puIuh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga. Demi Tuhan yang diri ku di dalam kekuasaannya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan tujuh puluh dua lagi akan masuk neraka. Sahabat bertanya, mana yang selamat”? Nabi saw. menjawab, “Mereka adalah jamaah”. (Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah). H.R Ibnu Majah Keterangan Yang di maksudkan dengan jamaah yang selamat ini ialah golongan yang tetap berpegang teguh dengan al-Quran dan as-Sunnah dan juga dengan pendirian sahabat-sababat dan salafus-shaleh, atan pun yang diistilahkan oleh para ulama dengan golongan “Ahlus Sunnah wal Jamaah”. Selain dari golongan ini adalah sesat dan akan menjadi penghuni neraka.

39. MENGGADAIKAN AGAMA KERANA DUNIA


artinya: Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. hersabda; “Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang lain pakaian yang dibuat darIpada kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah swt. Berfirman kepada mereka, “Apakah kamu tertipu dengan kelembutan Ku?, Ataukah kamu terlampau berani berbohong kepada Ku?. Demi kebesaran Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim ( cendikiawan ) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)”. H.R Termizi Keterangan Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadis ini ialah orangorang yang menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka rela menggadaikan agama untuk meraih keuntungan dunia. Dan apabila bercanggah kepentingan dunia dengan hukum syarak mereka berani mengubah hukum Allah dan memutarbelitkan kenyataan. Mereka juga pandai mengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasanalasan yang memikat hati, tetapi sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya sernata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbelitkan kenyataan. Mereka menipu orang lain dan juga menipu diri mereka sendiri. Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah fikiran. Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan buntu dalam permasalahan yang dihadapi.

38. BERMEGAH-MEGAH DENGAN MASJID


artinya: Dari Anas bin Malik r.a. bahawasanya Rasulullah saw. bersabda: “Tidak berlaku (terjadi) hari qiamat sehingga umat ku bermegah-megah (dengan binaan) masjid”. H.R Abu Daud Keterangan Di antara tanda hampirnya hari qiamat, ialah umat Islam berbangga dan bermegah-megah dengan masjid yang mereka bina. Masing-masing negara berbangga dan merasa megah dengan bangunan masjid. Perhatian mereka hanya kepada keindahan masjid sahaja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadat dan solat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah, besar dan cantik, tetapi yang datang bersembahyang di dalamnya hanya segelintir manusia sahaja.

37. BILAKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN


artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Pada suatu masa ketika Nabi saw. sedang berada dalam suatu majlis dan sedang bercakap-cakap dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A’rabi (Arab Badwi) dan terus bertanya kepada Rasulullah saw., “Bilakah akan terjadi hari qiamat?”. Maka Nabi saw. pun meneruskan percakapannya. Maka sebahagian yang hadir berkata, “Beliau (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disukainya”. Sementara yang lain pula berkata, “Bahkan beliau tidak mendengar pertanyaan itu”. Sehingga apabila Nabi saw. selesai dari percakapannya beliau bersabda, “Di mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi ?” Lalu Arab Badwi itu menyahut, “Ya! Saya hai Rasulullah”. Maka Nabi saw. bersabda, “Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari qiamat”. Arab Badwi ini bertanya pula, “Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu”? Nabi saw. menjawab, “Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kedatangan hari qiamat”. H.R Bukhari Keterangan Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut tidak diberi peluang yang sewajarnya. Ini bermakna saat kehancuran tidak lama lagi akan terjadi.

36. LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA


artinya: Dari Ibnu Omar r.a. berkata: Berhadap Rasulullah saw. kepada kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda; “Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah dibalakan dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tiada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah swt., semoga kamu tidak menemui masa itu. Perkara-perkara itu ialah: 1. Tiada terzahir (nampak) perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, kecuali mereka akan ditimpa penyakit Tha’un yang cepat merebak di kalangan mereka, dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa umat-umat yang telah lalu. 2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan dan timbangan, kecuali mereka akan dibalakan dengan kemarau dan susah mencari rezeki dan kezaliman daripada kalangan pepimpin mereka. 3. Dan tiada menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tiada ada binatang (yang juga hidup diatas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah swt. 4. Dan tiada mereka mungkir akan janji Allah dan Rasulnya kecuali Allah akan menguasakan ke atas mereka musuh mereka, maka musuh itu merampas sebahagian daripada apa yang ada di tangan mereka. 5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung dalam al-Quran dan tidak mahu menjadikannya sebagai pilihan, maka (di saat ini) Allah akan menjadikan peperangan di kalangan mereka sendiri “. H.R Ibnu Majah Keterangan Hadis di atas rnenerangkan bahawa: 1. Penyakit Thaun dan Aids adalah berpunca dari banyak berlaku perzinaan. 2. Kesukaran mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah berpunca daripada rakyat yang mengurangkan sukatan dan timbangan. 3. Kemarau panjang adalah berpunca dari tidak megeluarkan zakat. 4. Kemampuan musuh mengambil sebahagian dari apa yang dimiliki oleh kaum Muslimin (sepeti hilangnya Tanah Pelastin dari tangan kaum Muslimin) adalah berpunca daripada mereka mengkhianati janji-ianji mereka kepada Allah swt. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin adalab berpunca daripada mengenepikan hukumhukum Allah swt. dan tidak mahu menjadikan Al-Quran sebagai undang-undang di dalam kehidupan.

35. LIMA BELAS MAKSIAT YANG AKAN MENURUNKAN BALA


artinya: Dari Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah saw. Bersabda: ” Apabila umat ku telah membuat lima belas perkara, maka bala pasti akan turun kepada mereka iaitu: 1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang-orang tertentu. 2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan. 3. Zakat dijadikan hutang. 4. Suami memperturutkan kehendak isteri. 5. Anak derhaka terhadap ibunya, 6. Sedangkan ia berbaik-baik dengan kawannya. 7. Ia suka menjauhkan diri daripada ayahnya. 8. Suara sudah ditinggikan di dalam masjid. 9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka. 10. Seseorang dimuliakan kerana ditakuti kejahatannya. 11. Khamar (arak) sudah diminum di merata tempat. 12. Kain sutera banyak dipakai (oleh kaum lelaki). 13. Para artis-artis disanjung-sanjung. 14. Muzik banyak dimainkan. 15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat). Maka pada ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau pun mereka akan dirobah menjadi makhluk lain”. H.R Termizi Keterangan Dunia pada hari ini telah membuat segala apa yang telah disabdakan Rasulullah saw. ini, cuma mungkin belum sampai ke peringkat akhir.

34. AL QURAN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT


artinya: Dari Huzaifah bin al-Yaman r.a. berkata: Rasulullah s.a.w bersabda; “Islam akan luntur (lusuh) seperti lusuhnya corak (warna-warni) pakaian (bila ia telah lama dipakai), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang sudah tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, dan apa yang dimaksudkan dengan sembahyang dan apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadat) dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Dan al-Quran akan dihilangkan kesemuanya pada suatu malam sahaja, maka (pada esok harinya) tidak tinggal dipermukaan bumi daripadanya walau pun hanya satu ayat. Maka yang tinggal hanya beberapa kelompok daripada manusia, diantaranya orang-orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya mampu berkata, “Kami sempat menemui nenek moyang kami memperkatakan kalimat “La ilaha illallah”, lalu kami pun mengatakannya juga”. Maka berkata Shilah (perawi hadis daripada Huzaifah), “Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha illallah (apa gunanya La ilaha illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan sembahyang, puasa, nusuk, dan sedekah”? Maka Huzaifah memalingkan muka daripadanya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhirnya Huzaifah menjawab, “Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka daripada api neraka” (Huzaifah memperkatakan jawapan itu tiga kali). H.R Ibnu Majah

33. ISLAM NAMA SAHAJA


artinya: Dari Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.; “Sudah hampir sampai suatu masa di mana tidak tinggal lagi daripada Islam ini kecuali hanya namanya, dan tidak tinggal daripada Al-Quran itu kecuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka tersergam indah, tetapi ia kosong daripada hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong (naungan) langit. Dari mereka berpunca fitnah, dan kepada mereka fitnah ini akan kembali”. H.R al-Baihaqi Keterangan Kalau kita perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari gambaran yang telah dinyatakan oleh Rasulullah saw. ini. Kalau belum sampai pun, ianya sudah mendekati ke sana. Ulama yang dimaksudkan dalam hadis ini ialah ulama su’ yang menjual agama mereka dengan mata benda dunia, bukan ulama akhirat yang mewarisi tugas para Nabi dan yang meneruskan penyebaran dakwah dari masa ke semasa

32. ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN


artinya: Dari Sahl bin Saad as-Saaidi r.a. berkata: Rasulullah s.a.w bersabda; ‘Ya Allah! Jangan kau temukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu masa di mana para ulama sudah tidak diikut lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak disegani lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya).” . H.R Ahmad Keterangan Mungkin zaman sekarang ini sudah mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh Rasulullah saw. ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulama. Mereka takut mendekati para ulama, kerana khuatir perbuatan mereka akan ditegur. Orang tidak segan lagi membuat maksiat walau pun di hadapan orang yang tinggi akhlaknya. Terkadang, sengaja perkara maksiat itu dibuat di hadapan para Ulama untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung perasaan mereka. Golongan ini juga pandai bercakap dan sering memutarbelitkan kenyataan. Percakapan mereka begitu halus dan memikat orang lain pada hal hati mereka adalah hati harimau yang bersedia untuk menerkam dan memangsa musuhnya

31. KETIADAAN IMAM UNTUK SEMBAHYANG BERJEMAAH


Ertinya: Daripada Salamah binti al-Hurr r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda; “Lagi akan datang suatu zaman, orang ramai berdiri tegak beberapa masa. Mereka tidak dapat memulakan sembahyang berjamaah kerana tidak mendapatkan orang yang boleh menjadi imam”. H.R.Ibnu Majah Keterangan Walau pun secara pastinya pada hari ini kita belum lagi sampai ke peringkat apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. tadi, namun masyarakat kita sekarang ini sudah menghala ke sana. Banyak kampung-karnpung yang tidak mempunyai Tok Imam yang benar-benar mampu melaksanakan peranan Imam yang sebenar. Kelihatannya, masyarakat kita kekurangan kepada ilmu-ilmu syari’at. Mereka yang berilmu pula ramai yang tidak menghadiri sembahyang berjemaah, maka tinggallah orang-orang yang jahil. Maka apabila hal ini berpanjangan, pasti pada suatu hari nanti akan sampai juga ke peringkat keadaan yang telah dinyatakan oleh Rasulullah saw. tadi.

30. PEPERANGAN DI KAWASAN SUNGAI FURAT (IRAQ) KERANA MEREBUT KEKAYAAN


artinya: Dari Abu Hurairah r.a., bahawasanya Rasulullah saw. bersabda; ‘Tidak terjadi hari qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates iaitu sebuah sungai yang ada di lraq) menjadi surut airnya sehingga ternampak sebuah gunung daripada emas. Ramai orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuh sembilan puluh sembilan daripada seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata, “mudah-mudahan akulah orang yang terselamat itu”. Di dalam riwayat lain ada disebutkan; “Sudah dekat suata masa di mana sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan daripada emas, maka barangsiapa yang hadhir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun daripada harta itu”. H.R.Bukhari Muslim Keterangan Hadis ini jelas sekali menerangkan bahawa di kawasan Iraq dan disekitarnya akan berkobar peperangan yang berpunca dari merebutkan kekayaan yang ada di sana dan ramai yang terkorban dan masing-masing pihak bercita-cita seandainya merekalah yang terselamat.

29. KELEBIHAN IBADAT DI SAAT-SAAT HURU HARA


artinya: Dari Ma’qil bin Yasar ra. berkata Rasulullah bersabda:” Beribadat di saat-saat huru hara (dunia kacau bilau) adalah seperti berhijrah kepadaku”. H.R.Muslim Keterangan Orang yang mampu beribadat dan menunaikan kewajipan agamanya di saat-saat yang penuh dengan huru hara dan gangguan dari segenap penjuru, dan mampu mengingati Allah swt. di saat-saat orang lain lupa dan di sibukkan dengan perkara-perkara yang melalaikan. Mereka akan diberikan pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah saw. Mudah-mudahan kita termasuk di kalangan mereka yang mampu beribadat walaupun di dalam keadaan dan suasana yang sangat menyibukkan, dan mudah-mudahan kita mendapatkan pahala besar yang telah dijanjikan oleh Rasulullah saw. tadi.

28. UJIAN DAHSYAT TERHADAP IMAN


Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah saw. bersabda; “Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadis) seseorang yang masih beriman di waktu petang, kemudian pada esok harinya, dia sudah menjadi kafir. Ia telah menjual agamanya dengan sedikit dari mata benda dunia. H.R.Muslim Keterangan Hadis ini menerangkan kepada kita betapa dahsyat dan hebatnya ujiaan terhadap iman seseorang diakhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir diwaktu petang. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di waktu petang, tiba-tiba pada esok paginya telah menjadi kafir. Begitu pantas dan cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari sahaja, sehingga ramai orang yang menggadaikan imannya kerana hanya hendak mendapatkan sedikit dari harta benda dunia. Dunia lebih dicintai di sisi mereka daripada iman. Dan menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, “kecuali orang yang hatinya dihidupkan Allah swt. dengan ilmu”. Mudah-mudahan Allah swt. menjadikan kita di antara orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan itu Allah Swt. akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dahsyat ini.

27. TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH YANG SUBUR


artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw.; “Tidak akan terjadi qiamat sehinggalah Tanah Arab (yang tandus itu) menjadi lembah yang subur dan dialiri sungai-sungai”. H.R.Muslim Keterangan Sekarang kita telab mula menyaksikan kebenaran sabdaan junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering kontang tetapi sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumput dan pohon-pohon kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di Makkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang yang tandus dan tidak ada pohon kayu. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon-pohon kayu, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawah naungannya. Keadaan ini walaupun menyejukkan mata memandang namun ia mengurangkan gambaran suasana padang Mahsyar, tempat berhimpunnya seluruh makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan tujuan utama dan pelajaran penting yang diambil dari suasana wuquf jamaah Haji di Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijriyah.

26. MUNCULNYA GALIAN-GALIAN BUMI


artinya: Dari Ibnu Omar r.a. berkata: “Pada suatu masa dibawa ke hadapan Rasulullah saw. sepotong emas. Dan emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dikutip. Emas itu telah dibawa oleh Bani Sulaim dari tempat tambang (galian) mereka. Maka sahabat berkata: “Hai RasuIullah! Emas ini adalah hasil dari galian kita”. Lalu Nabi saw. menjawab, “Nanti kamu akan dapati banyak galian-galian, dan yang akan menguruskannya adalah orang-orang yang jahat”. H.R.Baihaqi Keterangan Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. sejak limabelas abad yang lalu. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan galian bumi, seperti emas, perak, timah, petrol dan lain-lain, tetapi yang menguruskan dan yang menguasainya adalah orang-orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu realiti yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah satu di antara petanda hampirnya hari qiamat.

24. PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN


artinya: Dari Abu Hurairah r.a., bahawasanya Rasulullah saw. bersabda, “Hari qiamat tidak akan terjadi sehingga melimpah ruah harta benda dan timbul fitnah (ujian kepada keimanan) dan banyak berlaku ‘al-Harj’”. Sahabat bertanya, “Apakah al-Hajr itu hai Rasulallah”? Nabi saw. menjawab, “Peperangan demi peperangan demi peperangan”. H.R. Ibnu Majah Keterangan Realiti dunia hari ini membuktikan kebenaan sabda junjungan kita Nabi saw. Harta benda melimpah ruah. Banyak alat-alat moden yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak alatan dan keperluan hidup. Maka oleh kerana itu ramai orang yang berlumba-lumba untuk mengaut keuntungan dalam membuat dan memperdagangkan alat-alat tersebut. Dan oleh kerana masing-masing tamak dan rakus maka terjadilah perebutan yang mengakibatberlakunya peperangan demi peperangan. Dari semasa ke semasa peperangan berkobar dengan tiada henti-hentinya. Padam di suatu tempat menyala pula ditempat yang lain. Satu sama lain saling cakar mencakari. Semakin maju teknologi, semakin terseksa manusia kerananya. Sebenarnya teknologi tidaklah bercanggah dengan Islam, tetapi ia mestilah tunduk kepada etika kemanusiaan yang didukung oleh Islam itu sendiri. Sedangkan teknologi yang ditaja oleh dunia barat hari ini adalah berdasarkan kepada kepentingan peribadi dan mengikut telunjuk hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusian itu sendiri. Nampaknya, begitulah keadaan yang berlaku dari umur dunia ini, sehinggalah sampailah ketitik akhirnya, iaitu qiamat.

23. GOLONGAN RUWAIBIDHAH


artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda. “Lagi akan datang kepada manusia tahun-tahun yang tandus (kemarau panjang). Dan pada waktu itu orang yang berdusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan berdusta. Orang khianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berpeluang bercakap hanyalah golongan “Ruwaibidhah”". Sahabat bertanya, “Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?”. Nabi saw. menjawab, “Orang yang kerdil dan sebenarnya hina dan tidak mengerti urusan orang ramai”. H.R. Ibnu Majah Keterangan Zaman yang disebutkan tadi adalah zaman ketandusan. Tandus di segi material dan juga tandus di segi pemikiran. Orang yang benar akan diketepikan dan orang yang khianat serta fasiq akan disanjung dan dibesar-besarkan. Orang yang benar tidak diberikan peluang untuk bercakap. Yang berpeluang bercakap hanyalah peribadi-peribadi yang hina dan sebenarnya tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

22. ORANG YANG BERPEGANG DENGAN AGAMANYA SEPERTI MEMEGANG BARA API


Artinya: Dari Anas r.a. bekata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang kepada umat ku suatu zaman di mana orang yang berpegang kepada agamanya laksana menggenggam bara api”. H.R. Tirmizi Keterangan Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sangat mencabar sehingga sesiapa yang hendak mengamalkan ajaran agamanya ia terpaksa menghadapi kesusahan dan tentangan yang sangat hebat. Kalau ia tidak bersungguh-sungguh, nescaya agamanya terlepas dari genggamannya. Ini adalah disebabkan suasana disekelilingnya tidak membantu untuk ia menunaikan kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada disekelilingnya mendorong untuk membuat kemaksiatan dan perkara-perkara yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan kefasiqan. lni juga bermaksud, orang Islam tersepit dalam melaksanakan tuntutan agamanya di samping tidak mendapat kemudahan

21. AHLI IBADAT YANG JAHIL DAN ULAMA YANG FASIQ


artinya: Dari Anas r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw., “Selagi akan ada di akhir zaman ahli ibadat yang jahil dan ulama yang fasiq”. H.R. Ibnu Ady Keterangan Nabi saw. menerangkan di akhir zaman nanti akan ada dua golongan ini. Ada orang jahil yang rajin beribadat dan ada pula orang aIim yang fasiq. Sebenarya syaitan telah berusaha sedapat mungkin untuk menyesatkan manusia. OIeh kerana itu ia menggunakan beberapa cara yang berlainan kepada orangorang yang berlainan pula. Bagi sijahil,syaitan selalu menyuruhnya supaya rajin berbuat ibadat, kerana ibadat orang yang jahil itu tidak sah dan tidak diterima di sisi Allah swt. Syaitan tidak mahu orang jahil itu rajin mengaji kerana bila ia mengaji ia akan memperbaiki ibadatnya, maka ibadat tersebut akan diterima oleh Allah swt yang bererti kekalahan di pihak syaitan. Begitu pula halnya dengan si Alim yang sudah banyak ilmunya. Syaitan akan menyuruhnya malas beribadat dengan mengemukakan bermacam-macam alasan, sehingga Si Alim ini meninggalkan kefardhuannya. Maka dengan itu ilmu yang ada di dalam dadanya tidak berfaedah, bahkan akan menjadi musuh kepadanya pada hari qiamat nanti. Maka itu lah kejayaan syaitan dalam usahanya. Gejala yang sebegini rupa dapat dilihat di dalam masyarakat kita, di mana yang rajin beribadat ini adalah orang yang jahil dan yang mengabaikan hal-hal ibadat ini pula adalah terdiri daripada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan.

21. AHLI IBADAT YANG JAHIL DAN ULAMA YANG FASIQ


artinya: Dari Anas r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw., “Selagi akan ada di akhir zaman ahli ibadat yang jahil dan ulama yang fasiq”. H.R. Ibnu Ady Keterangan Nabi saw. menerangkan di akhir zaman nanti akan ada dua golongan ini. Ada orang jahil yang rajin beribadat dan ada pula orang aIim yang fasiq. Sebenarya syaitan telah berusaha sedapat mungkin untuk menyesatkan manusia. OIeh kerana itu ia menggunakan beberapa cara yang berlainan kepada orangorang yang berlainan pula. Bagi sijahil,syaitan selalu menyuruhnya supaya rajin berbuat ibadat, kerana ibadat orang yang jahil itu tidak sah dan tidak diterima di sisi Allah swt. Syaitan tidak mahu orang jahil itu rajin mengaji kerana bila ia mengaji ia akan memperbaiki ibadatnya, maka ibadat tersebut akan diterima oleh Allah swt yang bererti kekalahan di pihak syaitan. Begitu pula halnya dengan si Alim yang sudah banyak ilmunya. Syaitan akan menyuruhnya malas beribadat dengan mengemukakan bermacam-macam alasan, sehingga Si Alim ini meninggalkan kefardhuannya. Maka dengan itu ilmu yang ada di dalam dadanya tidak berfaedah, bahkan akan menjadi musuh kepadanya pada hari qiamat nanti. Maka itu lah kejayaan syaitan dalam usahanya. Gejala yang sebegini rupa dapat dilihat di dalam masyarakat kita, di mana yang rajin beribadat ini adalah orang yang jahil dan yang mengabaikan hal-hal ibadat ini pula adalah terdiri daripada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan.

20 – PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU


19. UMAT ISLAM MENGIKUTI LANGKAH-LANGKAH YAHUDI DAN NASRANI


Artinya: Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra. berkata, Bahawasanya Rasulullah saw. bersabda, “Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka.” Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang kau maksudkan?” Nabi saw. menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka”. H.R. Muslim Keterangan Umat Islam akan mengikut jejak langkah ataupun “carahidup” orang-orang Yahudi dan Nashrani, hinggalah dalam urusan yang kecil dan perkara-perkara yang tidak menasabah. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lubang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka. Zaman sekarang ini kita dapat melihat kenyataan sabdaan Rasulullah saw. ini. Ramai orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru “carahidup” Yahudi dan Nashrani samada mereka sedar atau tidak. Ramai orang Islam yang telah terperangkap dengan tipu helah Yahudi dan Nashrani dan ramai pula orang yang menjadi alat dan tali barut mereka. Ya Allah! Selamatkanlah kami daripada mereka.

18. HAMBA MENJADI TUAN DAN TERBINANYA BANYAK BANGUNAN YANG MENCAKAR LANGIT


Artinya: Dari Umar bin al-Khattab r.a. (dalam sebuah hadis yang panjang), …………kemudian Jibrail bertanya kepada RasululIah saw., “Maka khabarkan kepada ku tentang hari qiamat?”. Lalu Nabi saw. menjawab, “Orang yang ditanya tiada lebih mengetahui daripada orang yang bertanya”. Maka Jibrail lalu berkata, “Kalau begitu cuba khabarkan kepada ku tanda-tandanya”, maka Nabi saw. menjawab, “Bahawa hamba akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa kasut dan orang yang bertelanjang lagi miskin yang hanya mengembala kambing itu berlumba-lumba untuk membuat binaan”. H.R. Muslim Keterangan Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang kemudiannya akan digauli oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini adalah berpangkat ayahnya, iaitu sebagai tuan kepada ibunya sendiri. Ada juga sebahagian yang memberikan pandangan, bahawa contoh ini alalah merupakan simbolik kepada suasana yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan sebaliknya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan jahat dan yang sebenarnya jahat dikatakan baik. Tanda kedua pula bilamana orang yang tidak berkasut, orang miskin yang semestinya ia mendahulukan membeli kasut dari yang lain, tiba-tiba ia telah mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang daripada orang lain. Ada pula yang mentafsirkan bahawa yang dimaksudkan adalah orang yang miskin pada akhir zaman akan menjadi kaya dengan mengejut sehingga yang pada waktu kelmarin masih sahaja tidak berkasut , tiba-tiba pada hari ini ia sudah dapat membuat bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.

17. SEDIKIT LELAKI DAN BANYAK PEREMPUAN


Artinya: Dari Anas r.a. berkata, “Akan aku ceritakan kepada kamu sebuah hadis yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, berlaku banyak perzinaan, ramai kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus limapuluh orang perempuan.” H.R. Bukhari Muslim Keterangan Nabi kita saw. menerangkan, bahawa diantara tanda hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak berlaku perzinaan, sedikit kaum lelaki dan ramai kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan bahawa jumlah kaum perempuan adalah lebih ramai dari jumlah kaum lelaki. Di sesetengah negara terdapat nisbah bagi bilangan setiap lelaki berbanding dengan sebelas wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti di merata tempat, kita akan dapat membuat kesimpulan bahawa perempuan adalah lebih banyak dari lelaki. Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih ramai dari kaum lelaki adalah akibat dari peperangan yang berlaku, kerana yang banyak terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan dan juga Allah swt. menghendaki kebanyakan yang lahir di dunia ini adalah perempuan dan sedikit sekali dari kalangan lelaki.

16. ORANG MEMINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR


Artinya: Dari Abu Malik Al-Asy’ari r.a. bahawasanya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya ada sebahagian dari umat ku yang akan meminum thamar dan mereka menamanya dengan nama yang lain (mereka meminum) sambil dialunkan dengan bunyi muzik dan suara artis-artis. Allah swt. akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allah swt. akan merobah mereka menjadi kera atau babi”. H.R. Ibnu Majah Keterangan Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam ini yang meminum khamar dan mereka mengatakan bahawa yang diminum itu bukanlah khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan dahaga. Mereka akan memberikan suatu nama kepada minuman ini yang menunjukkan bahawa ia bukan khamar, tetapi sebenamya ia adalah khamar yang telah diharamkan oleh syara’. Kemudian, menjadi kelaziman pula, suasana mabuk itu akan disertai dengan alunan muzik dan juga nyanyian artis-artis kenamaan. Rasulullah saw. menerangkan bahawa golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh badan mereka diubah kepada bentuk kera atau babi. Sangat benar sabdaan Junjungan Besar Nabi saw. ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang berlaku di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu seksaan daripada Allah swt. dan jikalau golongan ini belum sampai keperingkat diubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi tetapi perangai dan cara hidup mereka sudah banyak menyerupai perangai dan cara hidup kera dan babi.

15. HARTA RIBA’ WUJUD DI MERATA TEMPAT


Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang juga pun kecuali ia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau ia tidak memakan secara langsung, ia akan terkena juga debu-debunya”. H.R. Ibnu Majah Keterangan Hadis sabdaan Rasulullah saw. ini sangat jelas di hadapan mata kita pada hari ini.

14. ZAMAN DIMANA ORANG TAK PEDULIKAN DARI MANA MENDAPATKAN HARTA


Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw, “Akan datang suatu zaman seseorang tidak memperdulikan dari mana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal atau pun haram”. H.R. Muslim Keterangan Di zaman sekarang ini merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialisme, segala sesuatu adalah bernilai dengan nilai harta. Manusia cakar mencakar untuk memperolehi sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka tidak memperdulikan dari mana datangnya harta yang diperolehi, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang penting, harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu atau pun untuk melayan kehendak isteri atau anak-anak mereka.

13. DUA GOLONGAN YANG AKAN MENJADI PENGHUNI NERAKA


Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka yang belum lagi aku melihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cemeti-cemeti bagaikan ekor Iembu yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang, berlenggang lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (goh) unta yang senget. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi syurga itu sudah tercium dari perjalanan yang sangat jauh daripadanya”. H.R. Muslim Keterangan Kebenaran sabdaan Rasulullah saw. ini dapat kita lihat dari realiti masyarakat yang ada pada hari ini. Ada golongan yang suka memukul orang dengan cemeti tanpa soal-siasat, bertindak kepada manusia dengan hukum rimba. Dan ramai perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang. Maksudnya, kalau kita hendak katakan berpakaian pun boleh, kerana masih ada secarik kain di atas badan, dan kalau kita hendak katakan bertelanjang pun boleh, kerana walau pun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain sahaja, maka samalah dengan bertelanjang. Atau pun ia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis sehingga menampakkan warna kulit dan mencorakkan bentuk aurat. Kemudian berjalan sambil menghayun-hayunkan badan dengan sanggul yang besar, seperti gob unta. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk ke dalam syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya, walaupun semerbak wanginya telah tercium dari jarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya.

12. DIMANAKAH PUNCAK KEBINASAAN SESEORANG


Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Selagi akan datang suatu masa di mana orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila ia lari membawanya dari suatu puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu lubang kepada lubang yang lain. Maka apabila zaman itu telah terjadi, segala pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat dicapai kecuali dengan perkara yang membabitkan kemurkaan Allah swt. Maka apabila ini telah terjadi, kebinasaan seseorang adalah berpunca dari menepati kehendak isterinya dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya adalah berpunca dari menepati kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tiada lagi, maka kebinasaannya adalah berpunca dari menepati kehendak kaum kerabatnya (adik beradiknya sendiri) atau dari menepati kehendak jirannya”. Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah saw., apakah maksud perkataan engkau itu ?” (kebinasaan seseorang dari kerana isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau jirannya); Nabi saw. menjawab, “Mereka akan mencelanya dan mengaibkannya dengan kesempitan kehidupannya. Maka dari kerana itu ia terpaksa melayan kehendak mereka dengan menceburkan dirinya dijurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya”. H.R. Baihaqi Keterangan Benar sekali sabdaan Rasulullah saw. ini. Ramai orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama tetapi terpaksa juga mereka menceburkan diri ke dalam lumpur kema’siatan untuk melayan kehendak isteri, anak, orang tuanya, keluarga ataupun jiran mereka.

Sunday, December 30, 2012

11. ORANG YANG BAIK BERKURANG SEDANG YANG JAHAT BERTAMBAH BANYAK


Ertinya: Daripada Aisyah r.a. berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan berlaku hari qiamat sehingga anak seseorang menjadi punca kemarahan (bagi ibu bapanya) dan hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas) dan akan bertambah ramai orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik dan anak-anak menjadi berani melawan orang-orang tua dan orang yang jahat berani melawan orang-orang baik”. H.R. Thabrani Keterangan Di antara tanda-tanda qiamat ialah: 1. Bila anak-anak merupakan punca kemarahan orang tuanya. 2. Bila hujan berkurangan, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar. 3. Orang jahat bertambah ramai dan galakan untuk membuat kejahatan sangat banyak. 4. Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya. 5. Anak-anak sudah berani melawan orang tuanya. 6. Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak segan terhadap mereka. Nampaknya corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bezanya dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah saw. Setiap hari kita melihat kebenaran daripada apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Kita berdoa, mudah-mudahan Allah swt. menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari tergolong di kalangan mereka yang disebutkan tad

10. SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT


Artinya: Dari Huzaifah bin AI-Yaman r.a. katanya, “Rasulullah saw. pernah memberitahu kami dua buah hadis (mengenai dua kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat sedang yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah saw. memberitahu bahawasanya amanat itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang yang tertentu. Kemudian turunlah al-Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui panduan al-Quran dan mengetahuinya melalui panduan as-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah saw. menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah, Ialu beliau bersabda, “Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan sahaja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (mengelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gillingkan dengan kaki mu, kemudian mengelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa”. Ketika Rasulullah saw. menceritakan hadis ini beliau mengambil sebiji batu kecil (batu kerikil) Ialu menggilingkannya dengan kakinya. “Kemudian berpagi-pagi (jadiIah) orang ramai berjual beli, maka hampir sahaja tiada ada seorang juga pun yang suka menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahawasanya di kalangan Bani Fulan (di kampung yang tertentu) itu ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang ramai mengatakan, “Alangkah tekunnya dalam bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah pula cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tiada lagi keimanan sekali pun hanya seberat timbangan biji sawi.” “Maka sesungguhnya telah sampai masanya saya pun tidak memperdulikan manakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikan kepada ku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan menggembalikannya kepada ku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan / pemerintahlah yang dapat menbantu aku untuk mendapatkan semua hak-hak ku daripadanya.) Ada pun pada hari ini maka saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu sahaja)”. H.R. Bukhari Muslim Keterangan Hadis ini menunjukkan bahawa sifat amanah akan hilang secara beransur-ansur dan bilangan kaum Muslimin, sehinggalah sampai suatu saat nanti orang yang dianggap baik untuk menjaga amanat pun telah khianat pula. Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Ramai daripada kita terpedaya oleh seseorang yang pada zahirnya boleh memikul amanah, tetapi sebenarnya ia juga telah berlaku curang.

9. UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG ORANG YAHUDI


Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah akan berlaku qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi sehingga kaum Yahudi itu bersembunyi di sebalik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata, (Hai orang Islam, inilah orang Yahudi ada dibelakang saya. Kemarilah!l Dan bunuhlah ia!”, kecuali pohon gharqad (semacam pohon yang berduri), kerana sesungguhnya pohon itu adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itulah ia melindunginya)”. H.R. Bukhari Muslim Keterangan Hadis ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang-orang Yahudi merancang dan berusaha sedaya upaya untuk membunuh dan rnenyesatkan umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di dalam kepungan umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan semua kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan umat Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehinggakan batu dan pohon kayu pun akan memberi penolongan kepada mereka

8. BAHAYA KEMEWAHAN


Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib r.a., “Bahawasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah saw. di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair r.a. dan tiada di atas badannya kecuali hanya sehelai selendang yang bertampung dengan kulit. Tatkala Rasulullah saw.melihat kepadanya Baginda menangis dan menitiskan air mata kerana mengenangkan kemewahan Mus’ab ketika berada di Mekkah dahulu (kerana sangat dimanjakan oleh ibunya) dan kerana memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang terpaksa meninggalkan segala harta benda dan kekayaan diMekkah). Kemudian Nabi Muhammad saw. bersabda, “Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu saat nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diangkatkan satu hidangan diletakan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sepertimana kamu memasang kelambu Ka’bah?”. Maka jawab sahabat, “Wahai Rasulullah, tentunya di waktu itu kami lebih baik daripada di hari ini. Kami akan menberikan penumpuan kepada masalah ibadat sahaja dan tidak usah mencari rezeki”. Lalu Nabi saw. bersabda, “Tidak! Keadaan kamu di hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu di hari itu”. H.R. Termizi Keterangan Dalam hadis ini Nabi kita Muhammad saw. menerangkan bahawa umatnya pada suatu masa kelak akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Pagi petang pakaian silih berganti. Hidangan makanan tak putus-putus. Rumah-rumah mereka tersergam indah dan dihias dengan bermacam-macam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat. Di mana, kalau semuanya sudah ada, maka senanglah hendak membuat ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad saw. mengatakan, “Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita”, ertinya lebih memungkinkan kita untuk beribadat. Kemewahan hidup banyak menghalang seseorang dari berbuat ibadat kepada Allah swt., sepertimana yang berlaku di hari ini. Segala yang kita miliki kalaupun tidak melebihi keperluan, namun ianya sudah mencukupi Tetapi, bila dibanding dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah daripada mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada, selalu menyibukkan kita dan menghalang dari berbuat ibadah. Kita sibuk menghimpun harta dan juga sibuk menjaganya serta sibuk untuk rnenambah lebih banyak lagi. Tidak ubah seperti apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah saw., “Seandainya seorang anak Adam itu telah mempunyai satu jurang emas, dia berhasrat untuk mencari jurang yang kedua, sehinggalah ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian)”. Begitulah gambaran yang sebenar terhadap kehaloban manusia dalam menghimpun harta kekayaan. Ia sentiasa mencari dan menambah, sehinggalah ia menemui kematian Maka ketika itu, barulah ia sedarkan dirinya dengan seribu satu penyesalan. Tetapi di saat itu sudah tidak berguna lagi penyesalan. OIeh itu janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan. Tidak kira halal atau haram, yang penting dapat harta. Tidak kira waktu sembahyang, bahkan semua waktu digunakan untuk menimbun kekayaan. Biarlah kita mencari mata benda dunia pada batas-batas keperluan. Kalau berlebihan bolehlah digunakan untuk menolong orang lain yang kurang bernasib baik, suka menderma dan suka bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat kelak. Orang yang bijak adalah orang yang mempunyai perhitungan untuk masa akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.

7. ISLAM KEMBALI DAGANG atau ASING


artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw, “Islam mula tersebar dalam keadaan dagang (asing). Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang orang yang asing”. H.R. Muslim Keterangan Islam mulai tersebar di Mekkah dengan keadaan yang sangat asing dan dagang. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelusuk dunia sehingga dianuti oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan pada pandangan orang Islam sendiri. Sebahagian daripada orang Islam merasa ganjil dan pelik bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan cuba mengamalkan tuntutan Islam yang sebenar. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang sepi oleh masyarakat dan terlalu susah untuk diterima sebagai individu yang sihat. Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu sembahyang, tiba-tiba ada seorang yang meminta diri untuk menunaikan sembahyang, maka tindakan ini dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak bersembahyang sambil bersenda-senda ketika orang lain bersembahyang tidak dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk. Begitulah seterusnya nasib lslam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang rnengaku sebagai umat Islam dan marah apabila dikatakan yang dia bukan orang Islam

6. GOLONGAN YANG SENTIASA MENANG


Ertinya: Daripada Mughirah bin Syu’ bah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Sentiasa di kalangan kamu ada golongan yang berjaya (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah suatu saat yang dikehendaki oleh Allah swt. Mereka sentiasa berjaya”. H.R. Bukhari Keterangan Allah swt. telah menjadikan umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh itu Allah swt. berjanji akan memelihara kitabnya (al-Quran) dan memastikan lahirnya generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap wujud golongan mukminin dipermukaan bumi ini. Kalau kita meneliti sejarah umat Islam mulai zaman permulaan penyebarannya hingga ke hari ini, kita akan mendapati bahawa umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu bermula dari golongan musyrikin di Mekah dan munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah seterusnya gerakan riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Moghul dan bangsa Tatar yang menghancurkan tamddun Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijrah. Begitu pula halnya dengan penyembelihan beramairarnai terhadap kaum Muslimin ketika berlakunya kejatuhan kerajaan Islam di Andalus (Sepanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai alatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan disegi pemikiran dan kebudayaan dan sebagainya dan sebagainya Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda umat Islam di sepanjang sejarah namun mereka masih wujud dan masih lagi mempunyai identiti dan peranan yang hebat di dalam peta dunia di hari ini. Walaupun di hari ini ada di kalangan umat Islam yang tidak mengambil berat tentang agama mereka tetapi masih ada golongan yang bersungguh-sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya. Walau pun ramai di kalangan umat Islam yang telah hancur moral dan akhlaknya tetapi masih ada lagi golongan yang berakhlak tinggi dan berpekerti luhur. Walaupun syi’ar-syi’ar Islam diinjak-injak di sebahagian tempat tetapi di tempat lain syi’ar-syi’ar Islam masih lagi gagah dan teguh. Walau pun aktivis-aktivis Islam ditindas dan diseksa pada suatu tempat tetapi di tempat lain mereka akan disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini hinggalah sampai pada masa yang dikehendaki oleh Allah swt. Maka pada masa itu Allah swt. akan mematikan semua orang-orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang yang jahat atau orang kafir, maka pada saat itulah akan berlaku hari qiamat