Friday, August 7, 2015

MERENUNG SAMBIL MENUNGGU JEMPUTAN

Manusia hanya bisa berencana
Tuhan juga yang menetukan
Terkadang kita amat inginkan sesuatu
Kita terus berusaha dan mencoba
Agar tercapai segala yang di harapkan
Tanpa mengenal arti kegagalan
Tanpa hiraukan aral yang menghalang
Karena harapan tinggi menjulang
Namun saat yang ada kegagalan
Tak usah berkecil harapan
Bagai terjatuh dari anak tangga
Hancur kuasa tak berdaya
Mari berfikir sejenak dengan hati
Setiap manusia hanya diuji
Sesuatu yang mampu dihadapi
Tak usah kecewa dengan takdir
Tak usah salahkan sesama manusia
Kelak akan tiba pada suatu masa
Bila harapan jadi kenyataan
Bila mimpi bukan lagi hayalan
Namun pantang menyerah
Jangan mundur walau selangkah
Karena likulli ma’al ngusyri yusra
Setiap kesusahan,kemudahan ikut serta
Lebih manis rasanya
Lebih dihargai kehadirannya
Itulah rencana tuhan
Kadang tidak sesuai keinginan
Salam buat teman teman
Beberapa hari lalu menunggu jemputan
— bersama Wilandhani Wildan.

SURGA SANG RABBI DI DUNIA


Perum insan elit yang mendiami
Akupun terus menyusuri
Bersama teman menemani
Sesampainya tempat nan indah bak mimpi
Sayang di lewatkan untuk berselvy
Dan hati berbicara kan kutemui nanti
Yah,,,,,, di “SURGA” sang RABBI…
Yang di ciptan di bumi surgawi ini

CURHAT LEWAT TULISAN


Semakin sering kita besama
Semakin kuat kita rasa
Kala kita tidak bersama
Aku sadari akan kesendirian
Semuanya penuh ketidakpastian
Apa yang seharusnya di lakukan
Terasa kiku dan kaku tak karuan
Namun dimana penuh kerelaan
Tanpa pamrih dan pengharapan
Terasa ringan tidak ada beban
Ini cara tuk mengusir rasa gundah
Aku melangkah menuju BaQoLaH
Membeli roko dan sekaleng jus kelapa
Ini saatnya berexsennnnnn
bergayaaaa

BERHIJRAH


Menyambut ketenangan surgawi
Jauh kaki melangkah
Saudaraku berhijrah
Untuk memunaikan ibadah umrah
Walau 16 jam waktu di tempuh
Rela melakukan demi cinta
Dengan kenyakinan yang di punya
Terhadap agama
Dan demi siarnya
Usailah sudah ibadah
Untaian demi untaian umrah
Di jalankan secara hidmat
Tak di rasakan adanya penat
Terlihat dari raut
yang tak ciut
— bersama Edy Khumaedy dan Sofyou Decor.

KUMPUL BARENG TEMEN TEMEN


Berharap dengan mudah mudahan
Ibadah menjadi amalan amalan
Puasa melatih menahan keinginan
Tarawih melatih tabah lawan kelelahan
Tadarus melatih sabar lawan kemalasan
Ramadhan adalah hari pelatihan
Lebaran adalah saat kemenangan
Selamat merayakan hari Lebaran
Mohon maafkan segala kesalahan
— bersama Wandi Aljaelani dan Mugni Igo.

MERENUNG SEJENAK



Luruskan niat sempurnakan ihtiar
Bulatkan tekad jangan memudar
Berserah diri dengan tawakal
Beningkan hati dengan dzikir
Cerahkan jiwa dengan cinta
Lalui hari dengan senyum
Tetapkan langkah dengan syukur

MENGAMBIL KESEMPATAN DALM KESEMPITAN




Menangalkan pakain kerja yang biasa
Berganti kain ihram niat untuk ibtida
Dari rangkaian peristiwa demi peristiwa
Menjalankan tawaf seperti biasa
Hiruk pikuk munajat padaNYa
Di lengkapi dengan shalat sunah
Hingga dzikir di sela selanya
Satu persatu pakta dan realita
Hadir membuka mata
Dan memunculkan kesadaran yang nyata
Sesungguhnya fatamorgana adalah setia
Mungkinkah ini mizan sebuah dosa
Namun jika dosa seluas semesta
Tuhan maha pengampun bagi mereka
Dalam samudra kasihNYA
Di saat menjelang berbuka
Tanggal dua puluh tiga kemarin lusa
Kurasakan dalam sepuluh terahir luar biasa
Berlomba menjadi insan indah di mata pencipta
Gemerincing suara dzikir dan tadzarus menggema
Segala penjuru dan sudut mata memandang ada
Itulah hakekat sebuah cinta
Insan pada sepuluh terahir berlomba
Di antara kemaha luasanNYa
Mendapat magfirah dan kasihNYa
— bersama Desy Gibran Alhanan.