Tuesday, December 20, 2011

Surah » Yusuf » Jumlah Ayat: 111 dari 1-70

12. Yusuf
 Muqaddimah 

Surat Yusuf ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Surat ini dinamakan surat Yusuf adalah karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. Riwayat tersebut salah satu di antara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surat ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab Ad Dalail bahwa segolongan orang Yahudi masuk agama Islam sesudah mereka mendengar cerita Yusuf a.s. ini, karena sesuai dengan cerita-cerita yang mereka ketahui. Dari cerita Yusuf a.s. ini, Nabi Muhammad s.a.w. mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam menjalankan tugasnya.

Pokok-pokok isinya:

1. Keimanan:
Kenabian Yusuf a.s. dan mukjizat-mukjizatnya; ketentuan yang berhubungan dengan keagamaan adalah hak Allah semata-mata; qadha Allah tak dapat dirobah; para rasul semuanya laki-laki.

2. Hukum-hukum:
Keharusan merahasiakan sesuatu untuk menghindari fitnah; barang dan anak temuan wajib dipungut tidak boleh dibiarkan; boleh melakukan helah yang tidak merugikan orang lain untuk memperoleh sesuatu kemaslahatan.

3. Kisah-kisah:
Riwayat Nabi Yusuf a.s. bersaudara dengan orang tua mereka Ya'qub a.s.

4. Dan lain-lain:
Beberapa sifat dan suri tauladan yang mulia yang dapat diambil dari cerita Yusuf a.s: persamaan antara agama para nabi-nabi ialah tauhid.

alif-laam-raa tilka aayaatu alkitaabi almubiinu


1. Alif, laam, raa [741]. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (dari Allah).

[741]. Lihat not no. 10.
innaa anzalnaahu qur-aanan 'arabiyyan la'allakum ta'qiluuna


2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
nahnu naqushshu 'alayka ahsana alqashashi bimaa awhaynaa ilayka haadzaa alqur-aana wa-in kunta min qablihi lamina alghaafiliina


3. Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Imam Thabrani dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a., bahwasanya Arbad bin Qais dan Amir bin Thufail datang ke Madinah menemui Rasulullah saw. Lalu Amir bin Thufail berkata, "Hai Muhammad! Hadiah apakah yang akan engkau berikan kepadaku, jika aku masuk Islam?" Rasulullah saw. menjawab, "Engkau akan mendapatkan sebagaimana apa yang didapat oleh kaum Muslimin yang lain, dan engkau pun akan menerima seperti apa yang mereka alami?" Lalu Amir berkata lagi, "Apakah engkau akan menjadikan aku sebagai penggantimu sesudahmu?" Rasulullah saw. menjawab, "Hal tersebut bukan untukmu dan bukan untuk kaummu." Lalu mereka berdua keluar dari majelis Rasulullah saw. Setelah mereka keluar, lalu Amir berkata kepada Arbad, "Bagaimana kalau aku menyibukkan diri Muhammad dengan berbicara kepadanya, kemudian dari belakang kamu tebas dia dengan pedangmu?" Arbad setuju dengan usul tersebut, lalu keduanya kembali lagi menemui Rasulullah saw. Sesampainya di sana Amir berkata, "Hai Muhammad! Berdirilah bersamaku, aku akan berbicara kepadamu." Kemudian Amir berbicara kepadanya, dan Arbad menghunus pedangnya; akan tetapi ketika Arbad meletakkan tangannya pada pegangan pedangnya, tiba-tiba tangannya lumpuh. Dan Rasulullah saw. melirik kepadanya serta melihat tingkahnya itu dengan jelas, lalu beliau berlalu meninggalkan mereka. Maka setelah itu keduanya pergi, dan ketika mereka berdua sampai di kampung Ar-Raqm, lalu Allah mengutus halilintar kepada Arbad untuk menyambarnya, maka halilintar itu membunuhnya. Kemudian turunlah firman-Nya, "Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan..." (Q.S. Ar-Ra'd 8) sampai dengan firman-Nya, "Dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya." (Q.S. Ar-Ra'd 13).
idz qaala yuusufu li-abiihi yaa abati innii ra-aytu ahada 'asyara kawkaban waalsysyamsa waalqamara ra-aytuhum lii saajidiina


4. (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku [742], sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."

[742]. Bapak Yusuf a.s. ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim a.s.
qaala yaa bunayya laa taqshush ru/yaaka 'alaa ikhwatika fayakiiduu laka kaydan inna alsysyaythaana lil-insaani 'aduwwun mubiinun


5. Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
wakadzaalika yajtabiika rabbuka wayu'allimuka min ta/wiili al-ahaadiitsi wayutimmu ni'matahu 'alayka wa'alaa aali ya'quuba kamaa atammahaa 'alaa abawayka min qablu ibraahiima wa-ishaaqa inna rabbaka 'aliimun hakiimun


6. Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya ni'mat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan ni'mat-Nya kepada dua orang bapakmu [743] sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

[743] Dimaksud bapak disini kakek dan ayah dari kakek.
laqad kaana fii yuusufa wa-ikhwatihi aayaatun lilssaa-iliina


7. Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.
idz qaaluu layuusufu wa-akhuuhu ahabbu ilaa abiinaa minnaa wanahnu 'ushbatun inna abaanaa lafii dhalaalin mubiinin


8. (Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.
uqtuluu yuusufa awi ithrahuuhu ardhan yakhlu lakum wajhu abiikum watakuunuu min ba'dihi qawman shaalihiina


9. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia kesuatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik [744]."

[744]. "Menjadi orang baik-baik "yaitu, mereka setelah membunuh Yusuf a.s. bertaubat kepada Allah serta mengerjakan amal-amal saleh.
qaala qaa-ilun minhum laa taqtuluu yuusufa wa-alquuhu fii ghayaabati aljubbi yaltaqithhu ba'dhu alssayyaarati in kuntum faa'iliina


10. Seorang di antara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat."


qaaluu yaa abaanaa maa laka laa ta/mannaa 'alaa yuusufa wa-innaa lahu lanaasihuuna

11. Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.

arsilhu ma'anaa ghadan yarta' wayal'ab wa-innaa lahu lahaafizhuuna

12. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."

qaala innii layahzununii an tsadzhabuu bihi wa-akhaafu an ya/kulahu aldzdzi/bu wa-antum 'anhu ghaafiluuna 

13. Berkata Ya'qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya."

qaaluu la-in akalahu aldzdzi/bu wanahnu 'ushbatun innaa idzan lakhaasiruuna

14. Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi [745]."

[745]. Maksudnya: menjadi orang-orang pengecut yang hidupnya tidak ada artinya.

falammaa dzahabuu bihi wa-ajma'uu an yaj'aluuhu fii ghayaabati aljubbi wa-awhaynaa ilayhi latunabi-annahum bi-amrihim haadzaa wahum laa yasy'uruuna 

15. Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi."

wajaauu abaahum 'isyaa-an yabkuuna 

16. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.

qaaluu yaa abaanaa innaa dzahabnaa nastabiqu wataraknaa yuusufa 'inda mataa'inaa fa-akalahu aldzdzi/bu wamaa anta bimu/minin lanaa walaw kunnaa shaadiqiina 

17. Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar."

wajaauu 'alaa qamiishihi bidamin kadzibin qaala bal sawwalat lakum anfusukum amran fashabrun jamiilun waallaahu almusta'aanu 'alaa maa tashifuuna 

18. Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku [746]). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."

[746]. Maksudnya: dalam hal ini Ya'qub memilih kesabaran yang baik, setelah mendengar cerita yang menyedihkan itu.

wajaa-at sayyaaratun fa-arsaluu waaridahum fa-adlaa dalwahu qaala yaa busyraa haadzaa ghulaamun wa-asarruuhu bidaa'atan waallaahu 'aliimun bimaa ya'maluuna

19. Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

wasyarawhu bitsamanin bakhsin daraahima ma'duudatin wakaanuu fiihi mina alzzaahidiina

20. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf [747].

[747]. Hati mereka tidak tertarik kepada Yusuf karena dia anak temuan dalam perjalanan. Jadi mereka kuatir kalau-kalau pemiliknya datang mengambilnya. Oleh karena itu mereka tergesa-gesa menjualnya sekalipun dangan harga yang murah.


waqaala alladzii isytaraahu min mishra liimra-atihi akrimii matswaahu 'asaa an yanfa'anaa aw nattakhidzahu waladan wakadzaalika makkannaa liyuusufa fii al-ardhi walinu'allimahu min ta/wiili al-ahaadiitsi waallaahu ghaalibun 'alaa amrihi walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna


21. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya [748]: "Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.

[748]. Orang Mesir yang membeli Yusuf a.s. itu seorang Raja Mesir bernama Qithfir dan nama isterinya Zulaikha.

walammaa balagha asyuddahu aataynaahu hukman wa'ilman wakadzaalika najzii almuhsiniina


22. Dan tatkala dia cukup dewasa [749] Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

[749]. Nabi Yusuf mencapai umur antara 30-40 tahun.

waraawadat-hu allatii huwa fii baytihaa 'an nafsihi waghallaqati al-abwaaba waqaalat hayta laka qaala ma'aadza allaahi innahu rabbii ahsana matswaaya innahu laa yuflihu alzhzhaalimuuna


23. Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.

walaqad hammat bihi wahamma bihaa lawlaa an raaa burhaana rabbihi kadzaalika linashrifa 'anhu alssuu-a waalfahsyaa-a innahu min 'ibaadinaa almukhlashiina


24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya [750]. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.

[750]. Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf a.s. punya keinginan yang buruk terhadap wanita itu (Zulaikha), akan tetapi godaan itu demikian besanya sehingga andaikata dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah s.w.t tentu dia jatuh ke dalam kema'siatan.

waistabaqaa albaaba waqaddat qamiishahu min duburin wa-alfayaa sayyidahaa ladaa albaabi qaalat maa jazaau man araada bi-ahlika suu-an illaa an yusjana aw 'adzaabun aliimun


25. Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"

qaala hiya raawadatnii 'an nafsii wasyahida syaahidun min ahlihaa in kaana qamiishuhu qudda min qubulin fashadaqat wahuwa mina alkaadzibiina


26. Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.

wa-in kaana qamiishuhu qudda min duburin fakadzabat wahuwa mina alshshaadiqiina


27. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar."

falammaa raaa qamiishahu qudda min duburin qaala innahu min kaydikunna inna kaydakunna 'azhiimun


28. Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar."

yuusufu a'ridh 'an haadzaa waistaghfirii lidzanbiki innaki kunti mina alkhaathi-iina


29. (Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini [751], dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah."

[751]. Maksudnya: rahasiakanlah peristiwa ini.

waqaala niswatun fii almadiinati imra-atu al'aziizi turaawidu fataahaa 'an nafsihi qad syaghafahaa hubban innaa lanaraahaa fii dhalaalin mubiinin


30. Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz [752] menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata."

[752]. Al Aziz sebutan bagi Raja di Mesir.


falammaa sami'at bimakrihinna arsalat ilayhinna wa-a'tadat lahunna muttaka-an waaatat kulla waahidatin minhunna sikkiinan waqaalati ukhruj 'alayhinna falammaa ra-aynahu akbarnahu waqaththha'na aydiyahunna waqulna haasya lillaahi maa haadzaa basyaran in haadzaa illaa malakun kariimun


31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."

qaalat fadzaalikunna alladzii lumtunnanii fiihi walaqad raawadtuhu 'an nafsihi faist'shama wala-in lam yaf'al maa aamuruhu layusjananna walayakuunan mina alshshaaghiriina


32. Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina."

qaala rabbi alssijnu ahabbu ilayya mimmaa yad'uunanii ilayhi wa-illaa tashrif 'annii kaydahunna ashbu ilayhinna wa-akun mina aljaahiliina


33. Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."

faistajaaba lahu rabbuhu fasharafa 'anhu kaydahunna innahu huwa alssamii'u al'aliimu


34. Maka Tuhannya memperkenankan do'a Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

tsumma badaa lahum min ba'di maa ra-awuu al-aayaati layasjununnahu hattaa hiinin


35. Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu [753].

[753]. Setelah mereka melihat kebenaran Yusuf, namun demikian mereka memenjarakannya agar sapaya jelas bahwa yang bersalah adalah Yusuf; dan orang-orang tidak lagi membicarakan hal ini.

wadakhala ma'ahu alssijna fatayaani qaala ahaduhumaa innii araanii a'shiru khamran waqaala al-aakharu innii araanii ahmilu fawqa ra/sii khubzan ta/kulu alththhayru minhu nabbi/naa bita/wiilihi innaa naraaka mina almuhsiniina


36. Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda [754]. Berkatalah salah seorang di antara keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami ta'birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi).

[754]. Menurut riwayat dua orang pemuda itu adalah pelayan-pelayan raja; seorang pelayan yang mengurusi minuman raja dan yang seorang lagi tukang buat roti.

qaala laa ya/tiikumaa tha'aamun turzaqaanihi illaa nabba/tukumaa bita/wiilihi qabla an ya/tiyakumaa dzaalikumaa mimmaa 'allamanii rabbii innii taraktu millata qawmin laa yu/minuuna biallaahi wahum bial-aakhirati hum kaafiruuna


37. Yusuf berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.

waittaba'tu millata aabaa-ii ibraahiima wa-ishaaqa waya'quuba maa kaana lanaa an nusyrika biallaahi min syay-in dzaalika min fadhli allaahi 'alaynaa wa'alaa alnnaasi walaakinna aktsara alnnaasi laa yasykuruuna


38. Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).

yaa shaahibayi alssijni a-arbaabun mutafarriquuna khayrun ami allaahu alwaahidu alqahhaaru


39. Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?

maa ta'buduuna min duunihi illaa asmaa-an sammaytumuuhaa antum waaabaaukum maa anzala allaahu bihaa min sulthaanin ini alhukmu illaa lillaahi amara allaa ta'buduu illaa iyyaahu dzaalika alddiinu alqayyimu walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna


40. Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."


yaa shaahibayi alssijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaa al-aakharu fayushlabu fata/kulu alththhayru min ra/sihi qudhiya al-amru alladzii fiihi tastaftiyaani


41. Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)."

waqaala lilladzii zhanna annahu naajin minhumaa udzkurnii 'inda rabbika fa-ansaahu alsysyaythaanu dzikra rabbihi falabitsa fii alssijni bidh'a siniina


42. Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.

waqaala almaliku innii araa sab'a baqaraatin simaanin ya/kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'a sunbulaatin khudhrin waukhara yaabisaatin yaa ayyuhaa almalau aftuunii fii ru/yaaya in kuntum lilrru/yaa ta'buruuna


43. Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."

qaaluu adhghaatsu ahlaamin wamaa nahnu bita/wiili al-ahlaami bi'aalimiina


44. Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu."

waqaala alladzii najaa minhumaa waiddakara ba'da ummatin anaa unabbi-ukum bita/wiilihi fa-arsiluuni


45. Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."

yuusufu ayyuhaa alshshiddiiqu aftinaa fii sab'i baqaraatin simaanin ya/kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'i sunbulaatin khudhrin waukhara yaabisaatin la'allii arji'u ilaa alnnaasi la'allahum ya'lamuuna


46. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."

qaala tazra'uuna sab'a siniina da-aban famaa hashadtum fadzaruuhu fii sunbulihi illaa qaliilan mimmaa ta/kuluuna


47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.

tsumma ya/tii min ba'di dzaalika sab'un syidaadun ya/kulna maa qaddamtum lahunna illaa qaliilan mimmaa tuhsinuuna


48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.

tsumma ya/tii min ba'di dzaalika 'aamun fiihi yughaatsu alnnaasu wafiihi ya'shiruuna


49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."

waqaala almaliku i/tuunii bihi falammaa jaa-ahu alrrasuulu qaala irji' ilaa rabbika fais-alhu maa baalu alnniswati allaatii qaththha'na aydiyahunna inna rabbii bikaydihinna 'aliimun


50. Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka."


yaa shaahibayi alssijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaa al-aakharu fayushlabu fata/kulu alththhayru min ra/sihi qudhiya al-amru alladzii fiihi tastaftiyaani


41. Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)."

waqaala lilladzii zhanna annahu naajin minhumaa udzkurnii 'inda rabbika fa-ansaahu alsysyaythaanu dzikra rabbihi falabitsa fii alssijni bidh'a siniina


42. Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.

waqaala almaliku innii araa sab'a baqaraatin simaanin ya/kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'a sunbulaatin khudhrin waukhara yaabisaatin yaa ayyuhaa almalau aftuunii fii ru/yaaya in kuntum lilrru/yaa ta'buruuna


43. Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."

qaaluu adhghaatsu ahlaamin wamaa nahnu bita/wiili al-ahlaami bi'aalimiina


44. Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu."

waqaala alladzii najaa minhumaa waiddakara ba'da ummatin anaa unabbi-ukum bita/wiilihi fa-arsiluuni


45. Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."

yuusufu ayyuhaa alshshiddiiqu aftinaa fii sab'i baqaraatin simaanin ya/kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'i sunbulaatin khudhrin waukhara yaabisaatin la'allii arji'u ilaa alnnaasi la'allahum ya'lamuuna


46. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."

qaala tazra'uuna sab'a siniina da-aban famaa hashadtum fadzaruuhu fii sunbulihi illaa qaliilan mimmaa ta/kuluuna


47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.

tsumma ya/tii min ba'di dzaalika sab'un syidaadun ya/kulna maa qaddamtum lahunna illaa qaliilan mimmaa tuhsinuuna


48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.

tsumma ya/tii min ba'di dzaalika 'aamun fiihi yughaatsu alnnaasu wafiihi ya'shiruuna


49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."

waqaala almaliku i/tuunii bihi falammaa jaa-ahu alrrasuulu qaala irji' ilaa rabbika fais-alhu maa baalu alnniswati allaatii qaththha'na aydiyahunna inna rabbii bikaydihinna 'aliimun


50. Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka."


qaala maa khathbukunna idz raawadtunna yuusufa 'an nafsihi qulna haasya lillaahi maa 'alimnaa 'alayhi min suu-in qaalati imra-atu al'aziizi al-aana hasyasha alhaqqu anaa raawadtuhu 'an nafsihi wa-innahu lamina alshshaadiqiina


51. Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu [755] ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata: "Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya". Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar."

[755]. Yang dimaksud dengan keadaanmu ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yusuf a.s. apakah dia terpengaruh oleh godaan itu atau tidak.

dzaalika liya'lama annii lam akhunhu bialghaybi wa-anna allaaha laa yahdii kayda alkhaa-iniina


52. (Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat.

wamaa ubarri-u nafsii inna alnnafsa la-ammaaratun bialssuu-i illaa maa rahima rabbii inna rabbii ghafuurun rahiimun


53. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.

waqaala almaliku i/tuunii bihi astakhlishhu linafsii falammaa kallamahu qaala innaka alyawma ladaynaa makiinun amiinun


54. Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami".

qaala ij'alnii 'alaa khazaa-ini al-ardhi innii hafiizhun 'aliimun


55. Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".

wakadzaalika makannaa liyuusufa fii al-ardhi yatabawwau minhaa haytsu yasyaau nushiibu birahmatinaa man nasyaau walaa nudhii'u ajra almuhsiniina


56. Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.

wala-ajru al-aakhirati khayrun lilladziina aamanuu wakaanuu yattaquuna


57. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.

wajaa-a ikhwatu yuusufa fadakhaluu 'alayhi fa'arafahum wahum lahu munkiruuna


58. Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir} lalu mereka masuk ke (tempat) nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal (lagi) kepadanya [756].

[756]. Menurut sejarah ketika terjadi musim paceklik di Mesir dan sekitarnya, maka atas anjuran Ya'qub, saudara-saudara Yusuf datang dari Kanaan ke Mesir menghadap pembesar-pembesar Mesir untuk meminta bantuan bahan makanan.

walammaa jahhazahum bijahaazihim qaala i/tuunii bi-akhin lakum min abiikum alaa tarawna annii uufii alkayla wa-anaa khayru almunziliina


59. Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya, ia berkata: "Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu?

fa-in lam ta/tuunii bihi falaa kayla lakum 'indii walaa taqrabuuni


60. Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapat sukatan lagi dari padaku dan jangan kamu mendekatiku".


qaaluu sanuraawidu 'anhu abaahu wa-innaa lafaa'iluuna


61. Mereka berkata: "Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (ke mari) dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya".

waqaala lifityaanihi ij'aluu bidaa'atahum fii rihaalihim la'allahum ya'rifuunahaa idzaa inqalabuu ilaa ahlihim la'allahum yarji'uuna


62. Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: "Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) [757] ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya apabila mereka telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi [758]".

[757]. Menurut kebanyakan ahli tafsir, barang-barang dari saudara-saudara Yusuf yang digunakan sebagai alat penukar bahan makanan itu ialah kulit dan terompah.

[758]. Tindakan ini diambil oleh Yusuf sebagai siasat, dengan cara menanam budi kepada mereka, agar mereka nantinya bersedia kembali lagi ke Mesir dengan membawa Bunyamin.

falammaa raja'uu ilaa abiihim qaaluu yaa abaanaa muni'a minnaa alkaylu fa-arsil ma'anaa akhaanaa naktal wa-innaa lahu lahaafizhuuna


63. Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Ya'qub) mereka berkata: "Wahai ayah kami, kami tidak akan mendapat sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami supaya kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya kami benar benar akan menjaganya".

qaala hal aamanukum 'alayhi illaa kamaa amintukum 'alaa akhiihi min qablu faallaahu khayrun haafizhan wahuwa arhamu alrraahimiina


64. Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu [759]?". Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyanyang di antara para penyanyang.

[759]. Maksudnya: bahwa Ya'qub a.s. tidak dapat mempercayakam Bunyamin kepada saudara-saudaranya, karena dia kuatir akan terjadi kejadian seperti yang dialami oleh Yusuf dahulu.

walammaa fatahuu mataa'ahum wajaduu bidaa'atahum ruddat ilayhim qaaluu yaa abaanaa maa nabghii haadzihi bidaa'atunaa ruddat ilaynaa wanamiiru ahlanaa wanahfazhu akhaanaa wanazdaadu kayla ba'iirin dzaalika kaylun yasiirun


65. Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata: "Wahai ayah kami apa lagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)".

qaala lan ursilahu ma'akum hattaa tu/tuuni mawtsiqan mina allaahi lata/tunnanii bihi illaa an yuhatha bikum falammaa aatawhu mawtsiqahum qaala allaahu 'alaa maa naquulu wakiilun


66. Ya'qub berkata: "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh". Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Ya'qub berkata: "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)".

waqaala yaa baniyya laa tadkhuluu min baabin waahidin waudkhuluu min abwaabin mutafarriqatin wamaa ughnii 'ankum mina allaahi min syay-in ini alhukmu illaa lillaahi 'alayhi tawakkaltu wa'alayhi falyatawakkali almutawakkiluuna


67. Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri".

walammaa dakhaluu min haytsu amarahum abuuhum maa kaana yughnii 'anhum mina allaahi min syay-in illaa haajatan fii nafsi ya'quuba qadaahaa wa-innahu ladzuu 'ilmin limaa 'allamnaahu walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna


68. Dan tatkala mereka masuk menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu) tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan pada diri Ya'qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.

walammaa dakhaluu 'alaa yuusufa aawaa ilayhi akhaahu qaala innii anaa akhuuka falaa tabta-is bimaa kaanuu ya'maluuna


69. Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata : "Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan".

falammaa jahhazahum bijahaazihim ja'ala alssiqaayata fii rahli akhiihi tsumma adzdzana mu-adzdzinun ayyatuhaa al'iiru innakum lasaariquuna


70. Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri".

No comments:

Post a Comment