Wednesday, January 4, 2012

Surah » Al-Muthaffif » Jumlah Ayat: 36 dari 1-36


83. Al Muthaffifin
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 36 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al 'Ankabuut dan merupakan surat yang terakhir di Mekkah sebelum hijrah. Al Muthaffifiin yang dijadikan nama bagi surat ini diambil dari kata Al Muthaffifiin yang terdapat pada ayat pertama.

Pokok-pokok isinya:
Ancaman Allah s.w.t. terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran dan takaran; catatan kejahatan manusia dicantumkan dalam sijjiin sedang catatan kebajikan manusia dicantumkan dalam 'illiyyiin; balasan dan macam-macam kenikmatan bagi orang yang berbuat kebajikan; sikap dan pandangan orang-orang kafir di sunia terhadap orang-orang yang beriman; sikap orang-orang yang beriman di akhirat terhadap orang-orang kafir.


waylun lilmuthaffifiina

1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang(1562),

[1562] Yang dimaksud dengan "orang-orang yang curang" di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang
alladziina idzaa iktaaluu 'alaa alnnaasi yastawfuuna

2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
wa-idzaa kaaluuhum aw wazanuuhum yukhsiruuna

3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
alaa yazhunnu ulaa-ika annahum mab'uutsuuna

4. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
liyawmin 'azhiimin

5. pada suatu hari yang besar,
yawma yaquumu alnnaasu lirabbi al'aalamiina

6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
kallaa inna kitaaba alfujjaari lafii sijjiinin

7. Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin(1563).

[1563] Sijjin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka.
wamaa adraaka maa sijjiinun

8. Tahukah kamu apakah sijjin itu?
kitaabun marquumun

9. (Ialah) kitab yang bertulis.
waylun yawma-idzin lilmukadzdzibiina

10. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,

alladziina yukadzdzibuuna biyawmi alddiini


11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.

wamaa yukadzdzibu bihi illaa kullu mu'tadin atsiimin


12. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,

idzaa tutlaa 'alayhi aayaatunaa qaala asaathiiru al-awwaliina


13. yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"

kallaa bal raana 'alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuuna


14. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.

kallaa innahum 'an rabbihim yawma-idzin lamahjuubuuna


15. Sekali-kali tidak(1564), sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.

[1564] Maksudnya: sekali-kali tidak seperti apa yang mereka katakan bahwa mereka dekat pada sisi Allah.

tsumma innahum lashaaluu aljahiimi


16. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.

tsumma yuqaalu haadzaa alladzii kuntum bihi tukadzdzibuuna


17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".

kallaa inna kitaaba al-abraari lafii 'illiyyiina


18. Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin(1565).

[1565] 'Illiyyin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang berbakti.

wamaa adraaka maa 'illiyyuuna


19. Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?

kitaabun marquumun


20. (Yaitu) kitab yang bertulis,


yasyhaduhu almuqarrabuuna


21. yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).

inna al-abraara lafii na'iimin


22. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni'matan yang besar (syurga),

'alaa al-araa-iki yanzhuruuna


23. mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.

ta'rifu fii wujuuhihim nadhrata alnna'iimi


24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh keni'matan.

yusqawna min rahiiqin makhtuumin


25. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),

khitaamuhu miskun wafii dzaalika falyatanaafasi almutanaafisuuna


26. laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.

wamizaajuhu min tasniimin


27. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,

'aynan yasyrabu bihaa almuqarrabuuna


28. (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.

inna alladziina ajramuu kaanuu mina alladziina aamanuu yadhakuuna


29. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.

wa-idzaa marruu bihim yataghaamazuuna


30. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.


wa-idzaa inqalabuu ilaa ahlihimu inqalabuu fakihiina


31. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.

wa-idzaa ra-awhum qaaluu inna haaulaa-i ladaalluuna


32. Dan apabila mereka melihat orang-orang mu'min, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",

wamaa ursiluu 'alayhim haafizhiina


33. padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mu'min.

faalyawma alladziina aamanuu mina alkuffaari yadhakuuna


34. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,

'alaa al-araa-iki yanzhuruuna


35. mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.

hal tsuwwiba alkuffaaru maa kaanuu yaf'aluuna


36. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

 Penutup 

Surat Al Muthaffifiin mengandung ancaman-ancaman terhadap orang-orang kafir dan orang-orang yang melakukan kecurangan, di samping itu memberikan janji yang baik kepada mereka yang beriman dan melakukan kebajikan.

HUBUNGAN SURAT AL MUTHAFFIFFIIN DENGAN SURAT AL INSYIQAAQ

1. Dalam surat Al Muthaffiffiin, Allah s.w.t. menerangkan bahwa segala amalperbuatan manusia, yang baik maupun yang buruk tercatat dalam suatu buku yang terpelihara. Dalam surat Al Insyiqaaq Allah s.w.t. menjelaskan bahwa buku-buku catatan itu akan diberikan kepada manusia pada hari kiamat dan cara bagaimana pemberiannya.
2. Dalam kedua surat ini, Allah juga menggambarkan ancaman bagi orang yang kafir dan ganjaran yang tak terhingga bagi orang-orang yang beriman.

No comments:

Post a Comment