Tuesday, January 3, 2012

Surah » Al-Ma'aarij » Jumlah Ayat: 44 dari 1-44


70. Al Ma´aarij
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 44 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Haaqqah. Perkataan Al Ma'arij yang menjadi nama bagi surat ini adalah kata jamak dari Mi'raj, diambil dari perkataan Al Ma'arij yang terdapat pada ayat 3, yang artinya menurut bahasa tempat naik. Sedang para ahli tafsir memberi arti bermacam-macam, di antaranya langit, nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah s.w.t kepada ahli surga.

Pokok-pokok isinya :

Perintah bersabar kepada Nabi Muhammad s.a.w dalam menghadapi ejekan-ejekan dan keingkaran orang-orang kafir, kejadian-kejadian pada hari kiamat; azab Allah tak dapat dihindarkan dengan tebusan apapun, sifat-sifat manusia yang mendorongnya ke api neraka; amal- amal perbuatan yang dapat membawa manusia ke martabat yang tinggi; peringatan Allah akan mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik.


sa-ala saa-ilun bi'adzaabin waaqi'in

1. Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpa,
lilkaafiriina laysa lahu daafi'un

2. orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya,
mina allaahi dzii alma'aariji

3. (yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik.
ta'ruju almalaa-ikatu waalrruuhu ilayhi fii yawmin kaana miqdaaruhu khamsiina alfa sanatin

4. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun [1511].

[1511] Maksudnya: malaikat-malaikat dan Jibril jika menghadap Tuhan memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu limapuluh ribu tahun.
faishbir shabran jamiilaan

5. Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.
innahum yarawnahu ba'iidaan

6. Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil).
wanaraahu qariibaan

7. Sedangkan Kami memandangnya dekat (mungkin terjadi).
yawma takuunu alssamaau kaalmuhli

8. Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak,
watakuunu aljibaalu kaal'ihni

9. dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan),
walaa yas-alu hamiimun hamiimaan

10. dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya,

yubashsharuunahum yawaddu almujrimu law yaftadii min 'adzaabi yawmi-idzin bibaniihi


11. sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya,

washaahibatihi wa-akhiihi


12. dan isterinya dan saudaranya,

wafashiilatihi allatii tu/wiihi


13. dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).

waman fii al-ardhi jamii'an tsumma yunjiihi


14. Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya.

kallaa innahaa lazhaa


15. Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak,

nazzaa'atan lilsysyawaa


16. yang mengelupas kulit kepala,

tad'uu man adbara watawallaa


17. yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama),

wajama'a fa-aw'aa


18. serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya [1512].

[1512] Maksudnya: orang yang menyimpan hartanya dan tidak mau mengeluarkan zakat dan tidak pula menafkahkannya ke jalan yang benar.

inna al-insaana khuliqa haluu'aan


19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

idzaa massahu alsysyarru jazuu'aan


20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
 
wa-idzaa massahu alkhayru manuu'aan


21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,

illaa almushalliina


22. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,

alladziina hum 'alaa shalaatihim daa-imuuna
Dengarkan
23. yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,

waalladziina fii amwaalihim haqqun ma'luumun


24. dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,

lilssaa-ili waalmahruumi


25. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),

waalladziina yushaddiquuna biyawmi alddiini


26. dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,

waalladziina hum min 'adzaabi rabbihim musyfiquuna


27. dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.

inna 'adzaaba rabbihim ghayru ma/muunin


28. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).

waalladziina hum lifuruujihim haafizhuuna


29. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,

illaa 'alaa azwaajihim aw maa malakat aymaanuhum fa-innahum ghayru maluumiina


30. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki [1513], maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

[1513] Lihat not [995].

famani ibtaghaa waraa-a dzaalika faulaa-ika humu al'aaduuna


31. Barangsiapa mencari yang di balik itu [1514], maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

[1514] Lihat not [996].

waalladziina hum li-amaanaatihim wa'ahdihim raa'uuna


32. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

waalladziina hum bisyahaadaatihim qaa-imuuna


33. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.

waalladziina hum 'alaa shalaatihim yuhaafizhuuna


34. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

ulaa-ika fii jannaatin mukramuuna


35. Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.

famaali alladziina kafaruu qibalaka muhthi'iina


36. Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu,

'ani alyamiini wa'ani alsysyimaali 'iziina


37. dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok [1515]?

[1515] Menurut keterangan sebagian ahli tafsir, ayat ini berhubungan dengan peristiwa ketika Rasulullah shalat dan membaca Al-Qur'an di dekat Ka'bah lalu orang-orang musyrik berkumpul berkelompok-kelompok di hadapannya sambil mengejek dan mengatakan: "Jika orang-orang mu'min benar-benar akan masuk syurga sebagaimana kata Muhammad kitalah yang akan masuk lebih dahulu". Maka turunlah ayat 38.

ayathma'u kullu imri-in minhum an yudkhala jannata na'iimin


38. Adakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk ke dalam syurga yang penuh keni'matan?,

kallaa innaa khalaqnaahum mimmaa ya'lamuuna


39. sekali-kali tidak! Sesungguhnya Kami ciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui (air mani)(1516).

[1516] Yang dimaksud dengan ayat ini ialah, bahwa mereka, orang-orang kafir, diciptakan oleh Allah dari air mani untuk beriman dan bertakwa kepada-Nya, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasul. Jadi kalau mereka tidak beriman tidak berhak masuk syurga.

falaa uqsimu birabbi almasyaariqi waalmaghaaribi innaa laqaadiruuna


40. Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.
 
'alaa an nubaddila khayran minhum wamaa nahnu bimasbuuqiina


41. Untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan.

fadzarhum yakhuudhuu wayal'abuu hattaa yulaaquu yawmahumu alladzii yuu'aduuna


42. Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,

yawma yakhrujuuna mina al-ajdaatsi siraa'an ka-annahum ilaa nushubin yuufidhuuna


43. (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),

khaasyi'atan abshaaruhum tarhaquhum dzillatun dzaalika alyawmu alladzii kaanuu yuu'aduuna


44. dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka.

 Penutup 

Surat Al Ma´aarij menerangkan sifat-sifat yang buruk serta memberi petunjuk kepada jalan-jalan yang dapat mencapai kemuliaan dan derajat yang tinggi.

HUBUNGAN SURAT AL MA´AARIJ DENGAN SURAT NUH

1. Pada akhir surat Al Ma´aarij Allah menerangkan bahwa Dia berkuasa mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik, sedang dalam surat Nuh dibuktikan dengan penenggelaman kaum Nuh yang durhaka.
2. Kedua surat ini dimulai dengan ancaman azab kepada orang-orang kafir. 

No comments:

Post a Comment