Thursday, January 5, 2012

Surah » Quraisy » Jumlah Ayat: 4 dari 1-4




106. Quraisy
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 4 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat At Tiin. Nama Quraisy diambil dari kata Quraisy yang terdapat pada ayat pertama, artinya suku Quraisy. Suku Quraisy adalah suku yang mendapat kehormatan untuk memelihara Ka'bah.

Pokok-pokok isinya:
Peringatan kepada orang Quraisy tentang nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepada mereka karena itu mereka diperintahkan untuk menyembah Allah.
لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ
li-iilaafi quraysyin

1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ
iilaafihim rihlata alsysyitaa-i waalshshayfi

2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas [1603].

[1603] Orang Quraisy biasa mengadakan perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri Syam pada musim panas dan ke negeri Yaman pada musim dingin. Dalam perjalanan itu mereka mendapat jaminan keamanan dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang dilaluinya. Ini adalah suatu ni'mat yang amat besar dari Tuhan mereka. Oleh karena itu sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang telah memberikan ni'mat itu kepada mereka.
فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ
falya'buduu rabba haadzaa albayti

3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ
alladzii ath'amahum min juu'in waaamanahum min khawfin

4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
 Penutup 

Surat Quraisy menerangkan kehidupan orang Quraisy serta kewajiban yang seharusnya mereka penuhi.

HUBUNGAN SURAT QURAISY DENGAN SURAT AL MAA'UUN

1. Dalam surat Quraisy, Allah menyatakan, bahwa Dia membebaskan manusia dari kelaparan, maka dalam surat Al Maa'uun Allah mencela orang yang tidak menganjurkan dan tidak memberi makan orang miskin.

2. Dalam surat Quraisy Allah memerintahkan menyembah-Nya maka dalam surat Al Maa'uun Allah mencela orang yang shalat dengan lalai dan riya.
 


Ayat 106:1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 
لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (Quraisy 106:1)
«لإيلاف قريش».
(Karena kebiasaan orang-orang Quraisy.) (Tafsir Al-Jalalain, Quraisy 106:1)

Ayat 106:2

إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. (Quraisy 106:2)
«إيلافهم» تأكيد وهو مصدر آلف بالمد «رحلة الشتاء» إلى اليمن «و» رحلة «الصيف» إلى الشام في كل عام، يستعينون بالرحلتين للتجارة على المقام بمكة لخدمة البيت الذي هو فخرهم، وهم ولد النضر بن كنانة.
(Yaitu kebiasaan mereka) lafal ini mengukuhkan makna lafal sebelumnya (bepergian pada musim dingin) ke negeri Yaman (dan musim panas) ke negeri Syam dalam setiap tahunnya; mereka bepergian dengan tujuan untuk berniaga yang keuntungannya mereka gunakan untuk keperluan hidup mereka di Mekah dan untuk berkhidmat kepada Baitullah yang merupakan kebanggaan mereka; mereka yang melakukan demikian adalah anak-anak An-Nadhr bin Kinanah. (Tafsir Al-Jalalain, Quraisy 106:2)

Ayat 106:3

فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah). (Quraisy 106:3)
«فليعبدوا» تعلق به لإيلاف والفاء زائدة «رب هذا البيت».
(Maka hendaklah mereka menyembah) lafal ini menjadi ta'alluq atau tempat bergantung bagi lafal Li-iilaafi; sedangkan huruf Fa adalah huruf Zaidah (Rabb rumah ini.) (Tafsir Al-Jalalain, Quraisy 106:3)

Ayat 106:4

ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (Quraisy 106:4)
«الذي أطعمهم من جوع» أي من أجله «وآمنهم من خوف» أي من أجله وكان يصيبهم الجوع لعدم الزرع بمكة وخافوا جيش الفيل.
(Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar) agar mereka tidak kelaparan (dan mengamankan mereka dari ketakutan) artinya supaya mereka tidak merasa takut lagi. Sesungguhnya mereka sering mengalami kelaparan, karena di Mekah tidak terdapat lahan pertanian, sebagaimana mereka pun pernah dicekam oleh rasa takut, yaitu ketika tentara bergajah datang kepada mereka dengan maksud untuk menghancurkan Kakbah. (Tafsir Al-Jalalain, Quraisy 106:4)

No comments:

Post a Comment