Tuesday, January 3, 2012

Surah » An-Naba' » Jumlah Ayat: 40 dari 1-40


78. An Naba'
 Muqaddimah 

Surat An Naba´ terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Ma´aarij. Dinamai An Naba´ (berita besar) diambil dari perkataan An Naba´ yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa aluun yang terdapat pada ayat 1 surat ini.

Pokok-pokok isinya:
Pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu;kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit; peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari berbangkit; azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan yang diterima orang-orang mukmin di hari kiamat; penyesalan orang kafir di hari kiamat.


'amma yatasaa-aluuna

1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya ?
'ani alnnaba-i al'azhiimi

2. Tentang berita yang besar(1545),

[1545] Yang dimaksud dengan berita yang besar ialah berita tentang hari berbangkit.
alladzii hum fiihi mukhtalifuuna

3. yang mereka perselisihkan tentang ini.
kallaa saya'lamuuna

4. Sekali-kali tidak(1546); kelak mereka akan mengetahui,

[1546] Ini adalah sanggahan terhadap pendapat orang-orang kafir Mekah yang mengingkari hari berbangkit dan hari kiamat.
tsumma kallaa saya'lamuuna

5. kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.
alam naj'ali al-ardha mihaadaan

6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan ?,
waaljibaala awtaadaan

7. dan gunung-gunung sebagai pasak ?,
wakhalaqnaakum azwaajaan

8. dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
waja'alnaa nawmakum subaataan

9. dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
waja'alnaa allayla libaasaan

10. dan Kami jadikan malam sebagai pakaian(1547),

[1547] Malam itu disebut sebagai "pakaian" karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.

waja'alnaa alnnahaara ma'aasyaan


11. dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,

wabanaynaa fawqakum sab'an syidaadaan


12. dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,

waja'alnaa siraajan wahhaajaan


13. dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),

wa-anzalnaa mina almu'shiraati maa-an tsajjaajaan


14. dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,

linukhrija bihi habban wanabaataan


15. supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,

wajannaatin alfaafaan


16. dan kebun-kebun yang lebat?

inna yawma alfashli kaana miiqaataan


17. Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan,

yawma yunfakhu fii alshshuuri fata/tuuna afwaajaan


18. yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,

wafutihati alssamaau fakaanat abwaabaan


19. dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu,

wasuyyirati aljibaalu fakaanat saraabaan


20. dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.

inna jahannama kaanat mirshaadaan


21. Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai(1548),

[1548] Maksudnya; di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari tempat itu para penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.

lilththaaghiina maaabaan


22. lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas,

laabitsiina fiihaa ahqaabaan


23. mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya,

laa yadzuuquuna fiihaa bardan walaa syaraabaan


24. mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,

illaa hamiiman waghassaaqaan


25. selain air yang mendidih dan nanah,

jazaa-an wifaaqaan


26. sebagai pambalasan yang setimpal.

innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaan


27. Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab,

wakadzdzabuu bi-aayaatinaa kidzdzaabaan


28. dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya.

wakulla syay-in ahsaynaahu kitaabaan


29. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab(1549).

[1549] Yang dimaksud dengan "kitab" di sini adalah buku catatan amalan manusia.

fadzuuquu falan naziidakum illaa 'adzaabaan


30. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.

inna lilmuttaqiina mafaazaan


31. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan,

hadaa-iqa wa-a'naabaan


32. (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,

wakawaa'iba atraabaan


33. dan gadis-gadis remaja yang sebaya,

waka/san dihaaqaan


34. dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).

laa yasma'uuna fiihaa laghwan walaa kidzdzaabaan


35. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.

jazaa-an min rabbika 'athaa-an hisaabaan


36. Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,

rabbi alssamaawaati waal-ardhi wamaa baynahumaa alrrahmaani laa yamlikuuna minhu khithaabaan


37. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia

yawma yaquumu alrruuhu waalmalaa-ikatu shaffan laa yatakallamuuna illaa man adzina lahu alrrahmaanu waqaala shawaabaan


38. Pada hari, ketika ruh(1550) dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.

[1550] Para ahli tafsir mempunyai pendapat yang berlainan tentang maksud "ruh" dalam ayat ini. Ada yang mengatakan "Jibril", ada yang mengatakan "tentara Allah", ada pula yang mengatakan "ruh manusia".

dzaalika alyawmu alhaqqu faman syaa-a ittakhadza ilaa rabbihi maaabaan


39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.

innaa andzarnaakum 'adzaaban qariiban yawma yanzhuru almaru maa qaddamat yadaahu wayaquulu alkaafiru yaa laytanii kuntu turaabaan


40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah tanah".


Penutup 

Surat An Naba´ menerangkan pengingkaran orang-orang musyrik terhadap hari berbangkit, ancaman Allah terhadap sikap mereka, azab yang mereka terima di hari kiamat serta kebahagiaan orang-orang yang beriman.

HUBUNGAN SURAT AN NABA´ DENGAN SURAT AN NAAZI´AAT

1. Surat An Naba´ menerangkan ancaman Allah terhadap sikap orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit, serta mengemukakan bukti-bukti adanya hari berbangkit, sedang pada surat An Naazi´aat Allah bersumpah bahwa hari kiamat yang mendahului hari berbangkit itu pasti terjadi.
2. Sama-sama menerangkan huru-hara yang terjadi pada hari kiamat dan hari berbangkit.

No comments:

Post a Comment