Thursday, January 5, 2012

Surah » Al-Humazah » Jumlah Ayat: 9 dari 1-9

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN

104. Al Humazah
 Muqaddimah 

Surat Al Humazah terdiri atas 9 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qiyaamah. Dinamai Al Humazah (pengumpat) diambil dari perkataan Humazah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya:

Ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya di jalan Allah. 


وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
waylun likulli humazatin lumazatin

1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ
alladzii jama'a maalan wa'addadahu

2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung [1601],

[1601] Maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ
yahsabu anna maalahu akhladahu

3. dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ
kallaa layunbadzanna fii alhuthamati

4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ
wamaa adraaka maa alhuthamatu

5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ
naaru allaahi almuuqadatu

6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ
allatii taththhali'u 'alaa al-af-idati

7. yang (membakar) sampai ke hati.
إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ
lnnahaa 'alayhim mu/shadatun

8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍۭ
fii 'amadin mumaddadatin

9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.


 Penutup 

Dalam surat ini diterangkan bahwa orang-orang yang suka mencela orang-orang lain, suka memfitnah dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak dinafkahkannya di jalan Allah, akan diazab.

HUBUNGAN SURAT AL HUMAZAH DENGAN SURAT AL FIIL

Dalam surat Humazah diterangkan bahwa harta tidak berguna sedikitpun untuk menghadapi kekuasaan Allah, sedang surat Al Fiil menerangkan bahwa tentara gajah dengan segala macam perlengkapan perangnya tidak dapat menghadapi kekuasaan Allah. 






Ayat 104:1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (Al-Humazah 104:1)
«ويل» كلمة عذاب أو وادٍ في جهنم «لكل هُمزة لُمزة» أي كثير الهمز واللمز، أي الغيبة نزلت فيمن كان يغتاب النبي صلى الله عليه وسلم والمؤمنين كأُمية بن خلف والوليد بن المغيرة وغيرهما.
(Kecelakaanlah) lafal Al-Wail ini adalah kalimat kutukan, atau nama sebuah lembah di neraka Jahanam (bagi setiap pengumpat lagi pencela) artinya yang banyak mengumpat dan banyak mencela. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang suka mengumpat Nabi saw. dan orang-orang mukmin, seperti Umaiyah bin Khalaf, Walid bin Mughirah dan lain-lainnya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:1)

Ayat 104:2

ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, (Al-Humazah 104:2)
«الذي جمع» بالتخفيف والتشديد «مالا وعدده» أحصاه وجعله عدة لحوادث الدهر.
(Yang mengumpulkan) dapat dibaca Jama'a dan Jamma'a (harta dan menghitung-hitungnya) dan menjadikannya sebagai bekal untuk menghadapi bencana dan malapetaka. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:2)

Ayat 104:3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ
dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, (Al-Humazah 104:3)
«يحسب» لجهله «أن ماله أخلده» جعله خالدا لا يموت.
(Dia menduga) karena kebodohannya (bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya) dapat menjadikannya hidup kekal dan tidak mati. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:3)

Ayat 104:4

كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. (Al-Humazah 104:4)
«كلا» ردع «لينبذن» جواب قسم محذوف، أي ليطرحن «في الحطمة» التي تحطم كل ما ألقي فيها.
(Sekali-kali tidak!) kalimat ini mengandung makna sanggahan. (Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan) menjadi Jawab Qasam dari lafal yang tidak disebutkan; artinya sesungguhnya dia benar-benar akan dicampakkan (ke dalam Huthamah) dan segala sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya pasti hancur berkeping-keping. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:4)

Ayat 104:5

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ
Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Al-Humazah 104:5)
«وما أدراك» أعلمك «ما الحطمة».
(Dan tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apa Huthamah itu?) (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:5)

Ayat 104:6

نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ
(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, (Al-Humazah 104:6)
«نار الله الموقدة» المسعرة.
(Yaitu api -yang disediakan- Allah yang dinyalakan) yang dinyalakan dengan besarnya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:6)

Ayat 104:7

ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ
yang (membakar) sampai ke hati. (Al-Humazah 104:7)
«التي تطَّلع» تشرف «على الأفئدة» القلوب فتحرقها وألمها أشد من ألم غيرها للطفها.
(Yang naik) maksudnya panasnya naik membakar (sampai ke hati) lalu membakarnya; rasa sakit yang diakibatkan api neraka jauh lebih memedihkan daripada api lainnya, karena api neraka sangat lembut dan dapat memasuki pori-pori, lalu membakar hati. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:7)

Ayat 104:8

إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (Al-Humazah 104:8)
«إنها عليهم» جمع الضمير رعاية لمعنى كل «مؤصدة» بالهمز والواو بدله، مطبقة.
(Sesungguhnya api itu atas mereka) di dalam ayat ini Dhamir dijamakkan karena memandang dari segi makna (ditutup rapat-rapat) dapat dibaca Mu`shadah dan Muushadah; artinya mereka dibakar dengan api itu dalam keadaan ditutup rapat. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:8)

Ayat 104:9

فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍۭ
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (Al-Humazah 104:9)
«في عمد» بضم الحرفين وبفتحهما «ممددة» صفة لما قبله فتكون النار داخل العمد.
(Pada tiang-tiang) dapat dibaca 'Amadin dan 'Umudin (yang panjang) lafal ini menjadi sifat dari lafal sebelumnya; dengan demikian maka api itu berada dalam tiang-tiang tersebut. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:9)

No comments:

Post a Comment