“فصل”
ولا تقبل الشهادة إلا ممن اجتمعت فيه خمس خصال: الإسلام والبلوغ والعقل والحرية والعدالة وللعدالة خمس شرائط أن يكون مجتنبا للكبائر غير مصر على القليل من الصغائر سليم السريرة مأمون الغضب محافظا على مروءة مثله
Fasal
Tidak sah memberikan kesaksian kecuali berkumpul padanya lima hal:
1. Islam
2. Baligh
3. Berkal
4. Merdeka
5. Adil
Dan bagi orang yang adil itu memiliki lima sarat:
1. Menjahui dossa besar
2. Tidak menetpi sedikit dosa kecil
3. Selamat akidahnya
4. Dipercaya marahnya
5. Menjaga martabatnya.
SAKSI
1.
Pengertian
Saksi
Saksi atau al-shahadah yaitu orang
yang mengetahui atau melihat. Yaiutu orang yang dimintakan hadir dalam suatu
persidangan untuk memberikan keterangan yang membenarkan atau menguatkan bahwa
peristiwa itu terjadi.
2.
Syarat-syarat
Saksi Yang Adil
Adil
adalah syarat mutlak bagi seorang saksi. Allah SWT berfirman :
وَاَشْهِدُوْاذَوَى
عَدْلٍ مِنْكُمْ وَاَقِيْمُ ااشَّهَادَةَلِلَّهِ
Artinya:
“ dan persaksikanlah dua orang saksi yang adil diantara kamu.”
(QS.
Al-Thalaq [65]:2)
Orang
adil tersebut hendaknya mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
a.
Muslim
Orang
bukan Muslim tidak diterima kesaksiannya untuk orang Islam. Tetapi, Imam Abu
Hanifah membolehkan orang kafir menjadi saksi bagi orang Islam.
b.
Merdeka
Hamba
sahaya tidak diterima menjadi saksi. Karena saksi itu diserahi kekuasaan,
sedangkan hamba sahaya tidak dapat diserahi kekuasaan.
c.
Dapat berbicara
d.
Bukan musuh
terdakwa
e.
Dhabit
Dalam
arti kuat hafalan dari apa yang dilihat maupun didengar, serta dapat memelihara
yang dilihat atau didengarnya itu.
f.
Bukan orang
fasik, penghianat/pezina.
3.
Kesaksian Tetangga
dan Orang Buta
Kesaksian seorang tetangga
diperbolehkan dan dianggap sah selama memenuhi syarat-syarat seorang saksi.
Yang tidak boleh adalah suami memberikan saksi atas istri atau sebaliknya, anak
atas orang tuadan sebaliknya serta pembantu atas tuannya.
Demikian halnya orang buta, menurut
Imam Mailik dan Imam Ahmad boleh menjadi saksi asal dia dapat mendengar suara. Jadi
kesimpulannya, selama masih ada saksi yang lain (yang tidak buta), sebaiknya saksi
orang buta tidak diajukan dulu, kecuali kalau memang keadaan sangat membutuhkan
kesaksiannya.
4.
Sanksi Terhadap
Saksi Palsu
Saksi palsu itu dianggap sebagai dosa
besar, karena dampak negatifnya yang sangat luas. Dapat merugikan pihak-pihak
tertentu, yang salah bisa bebas dari hukuman dan yang benar bisa dihukum, akan
tersebar fitnah di masyarakat dan lain-lain. Sehingga persaksian palsu ini
dosanya disamakan dengan dosa syirik dan durhaka pada orang tua.
No comments:
Post a Comment