artinya: Dari Huzaifah bin al-Yaman r.a. berkata: Rasulullah s.a.w bersabda; “Islam akan luntur (lusuh) seperti lusuhnya corak (warna-warni) pakaian (bila ia telah lama dipakai), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang sudah tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, dan apa yang dimaksudkan dengan sembahyang dan apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadat) dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Dan al-Quran akan dihilangkan kesemuanya pada suatu malam sahaja, maka (pada esok harinya) tidak tinggal dipermukaan bumi daripadanya walau pun hanya satu ayat. Maka yang tinggal hanya beberapa kelompok daripada manusia, diantaranya orang-orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya mampu berkata, “Kami sempat menemui nenek moyang kami memperkatakan kalimat “La ilaha illallah”, lalu kami pun mengatakannya juga”. Maka berkata Shilah (perawi hadis daripada Huzaifah), “Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha illallah (apa gunanya La ilaha illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan sembahyang, puasa, nusuk, dan sedekah”? Maka Huzaifah memalingkan muka daripadanya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhirnya Huzaifah menjawab, “Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka daripada api neraka” (Huzaifah memperkatakan jawapan itu tiga kali). H.R Ibnu Majah
Monday, December 31, 2012
34. AL QURAN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT
artinya: Dari Huzaifah bin al-Yaman r.a. berkata: Rasulullah s.a.w bersabda; “Islam akan luntur (lusuh) seperti lusuhnya corak (warna-warni) pakaian (bila ia telah lama dipakai), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang sudah tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, dan apa yang dimaksudkan dengan sembahyang dan apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadat) dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Dan al-Quran akan dihilangkan kesemuanya pada suatu malam sahaja, maka (pada esok harinya) tidak tinggal dipermukaan bumi daripadanya walau pun hanya satu ayat. Maka yang tinggal hanya beberapa kelompok daripada manusia, diantaranya orang-orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya mampu berkata, “Kami sempat menemui nenek moyang kami memperkatakan kalimat “La ilaha illallah”, lalu kami pun mengatakannya juga”. Maka berkata Shilah (perawi hadis daripada Huzaifah), “Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha illallah (apa gunanya La ilaha illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan sembahyang, puasa, nusuk, dan sedekah”? Maka Huzaifah memalingkan muka daripadanya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhirnya Huzaifah menjawab, “Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka daripada api neraka” (Huzaifah memperkatakan jawapan itu tiga kali). H.R Ibnu Majah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment