Wednesday, January 4, 2012

Surah » At-Takwiir » Jumlah Ayat: 29 dari 1-29


81. At Takwiir
 Muqaddimah 

Surat At Takwir terdiri atas 29 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Masadd. Kata At Takwir (terbelah) yang menjadi nama bagi surat ini adalah dari kata asal (mashdar) dari kata kerja kuwwirat (digulung) yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya:
Kegoncangan-kegoncangan yang terjadi pada hari kiamat; pada hari kiamat setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerja- kannya waktu di dunia; Al Quran adalah firman Allah yang disam- paikan oleh Jibril a.s.; penegasan atas kenabian Muhammad s.a.w.; Al Quran sumber petunjuk bagi umat manusia yang menginginkan hidup lurus; suksesnya manusia dalam mencapai kehidupan yang lurus itu tergantung kepada taufiq dari Allah.


idzaa alsysyamsu kuwwirat

1. Apabila matahari digulung,
wa-idzaa alnnujuumu inkadarat

2. dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
wa-idzaa aljibaalu suyyirath

3. dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
wa-idzaa al'isyaaru 'uththhilath

4. dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan)
wa-idzaa alwuhuusyu husyirath

5. dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
wa-idzaa albihaaru sujjirath

6. dan apabila lautan dijadikan meluap
wa-idzaa alnnufuusu zuwwijat

7. dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh)
wa-idzaa almawuudatu su-ilath

8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
bi-ayyi dzanbin qutilath

9. karena dosa apakah dia dibunuh,
wa-idzaa alshshuhufu nusyirath

10. dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,




wa-idzaa alssamaau kusyithath


11. dan apabila langit dilenyapkan,

wa-idzaa aljahiimu su''irath


12. dan apabila neraka Jahim dinyalakan,

wa-idzaa aljannatu uzlifath


13. dan apabila syurga didekatkan,

'alimat nafsun maa ahdarath


14. maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.

falaa uqsimu bialkhunnasi


15. Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

aljawaari alkunnasi


16. yang beredar dan terbenam,

waallayli idzaa 'as'asa


17. demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya,

waalshshubhi idzaa tanaffasa


18. dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing,

innahu laqawlu rasuulin kariimin


19. sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),

dzii quwwatin 'inda dzii al'arsyi makiinin


20. yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy
 
muthaa'in tsamma amiinin


21. yang dita'ati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.

wamaa shaahibukum bimajnuunin


22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.

walaqad raaahu bialufuqi almubiini


23. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.

wamaa huwa 'alaa alghaybi bidhaniinin


24. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.

wamaa huwa biqawli syaythaanin rajiimin


25. Dan Al Qur'aan itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk,

fa-ayna tadzhabuuna


26. maka ke manakah kamu akan pergi(1561)?

[1561] Maksudnya: sesudah diterangkan bahwa Al Qur'aan itu benar-benar datang dari Allah dan di dalamnya berisi pelajaran dan petunjuk yang memimpin manusia ke jalan yang lurus, ditanyakanlah kepada orang-orang kafir itu:"Jalan manakah yang akan kamu tempuh lagi?"

in huwa illaa dzikrun lil'aalamiina


27. Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,

liman syaa-a minkum an yastaqiima


28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.

wamaa tasyaauuna illaa an yasyaa-a allaahu rabbu al'aalamiina


29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam


 Penutup 

Surat At Takwiir mengemukakan tentang kejadian-kejadian pada hari kiamat serta kebenaran Al Quran sebagai wahyu Allah dan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w.

HUBUNGAN SURAT AT TAKWIIR DENGAN SURAT AL INFITHAAR

1. Permulaan dar kedua surat ini sama-sama mengemukakan kejadian-kejadian yang dahsyat pada hari kiamat.
2. Pada surat At Takwiir dinyatakan bahwa tiap jiwa akan mengetahui apa-apa yang telah dikerjakannya, kemudian pada surat Al Infithaar diulang lagi dan ditegaskan bahwa manusia-manusia itu tidak dapat saling tolong- menolong di akhirat.

Surah » 'Abasa » Jumlah Ayat: 42 dari 1-42

80. ´Abasa
 Muqaddimah 



Surat 'Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Najm. Dinamai 'Abasa diambil dari perkataan 'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah s.a.w. membacakan kepadanya ayat- ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. tetapi Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.

Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:Dalil-dalil keesaan Allah; keadaan manusia pada hari kiamat.
2. Dan lain-lain:Dalam berda'wah hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi da'wah; cercaan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmat-Nya.




'abasa watawallaa
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
an jaa-ahu al-a'maa
2. karena telah datang seorang buta kepadanya [1555]

[1555] Orang buta itu bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah SAW meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah SAW bermuka masam dan berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam. Maka turunlah surat ini sebagi teguran kepada Rasulullah SAW
wamaa yudriika la'allahu yazzakkaa
3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
aw yadzdzakkaru fatanfa'ahu aldzdzikraa
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
ammaa mani istaghnaa
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup [1556],

[1556] Yaitu pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah SAW yang diharapkannya dapat masuk Islam.
fa-anta lahu tashaddaa
6. maka kamu melayaninya.
wamaa 'alayka allaa yazzakkaa
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).
wa-ammaa man jaa-aka yas'aa
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
wahuwa yakhsyaa
9. sedang ia takut kepada (Allah),
fa-anta 'anhu talahhaa
10. maka kamu mengabaikannya.



kallaa innahaa tadzkiratun


11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

faman syaa-a dzakarahu


12. maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,

fii shuhufin mukarramatin


13. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan [1557],

[1557] Maksudnya: kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berasal dari Lauhul Mahfuzh

marfuu'atin muthahharatin


14. yang ditinggikan lagi disucikan,

bi-aydii safaratin


15. di tangan para penulis (malaikat),

kiraamin bararatin


16. yang mulia lagi berbakti.

qutila al-insaanu maa akfarahu


17. Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?

min ayyi syay-in khalaqahu


18. Dari apakah Allah menciptakannya?

min nuthfatin khalaqahu faqaddarahu


19. Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya [1558].

[1558] Yang dimaksud dengan "menentukannya" ialah menentukan fase-fase kejadiannya, umurnya, rezkinya, dan nasibnya.

tsumma alssabiila yassarahu


20. Kemudian Dia memudahkan jalannya [1559],

[1559] "Memudahkan jalan" maksudnya memudahkan kelahirannya atau memberi persediaan kepadanya untuk menjalani jalan yang benar atau jalan yang sesat.




tsumma amaatahu fa-aqbarahu


21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,

tsumma idzaa syaa-a ansyarahu


22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

kallaa lammaa yaqdhi maa amarahu


23. Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,

falyanzhuri al-insaanu ilaa tha'aamihi


24. maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

annaa shababnaa almaa-a shabbaan


25. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),

tsumma syaqaqnaa al-ardha syaqqaan


26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,

fa-anbatnaa fiihaa habbaan


27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

wa'inaban waqadhbaan


28. anggur dan sayur-sayuran,

wazaytuunan wanakhlaan


29. zaitun dan kurma,

wahadaa-iqa ghulbaan


30. kebun-kebun (yang) lebat,


wafaakihatan wa-abbaan


31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,

mataa'an lakum wali-an'aamikum


32. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

fa-idzaa jaa-ati alshshaakhkhatu


33. Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

yawma yafirru almaru min akhiihi


34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,

waummihi wa-abiihi 

35. dari ibu dan bapaknya,

washaahibatihi wabaniihi


36. dari istri dan anak-anaknya.

likulli imri-in minhum yawma-idzin sya/nun yughniihi


37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

wujuuhun yawma-idzin musfiratun


38. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,

dahikatun mustabsyiratun


39. tertawa dan bergembira ria,

wawujuuhun yawma-idzin 'alayhaa ghabaratun


40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,



tarhaquhaa qataratun


41. dan ditutup lagi oleh kegelapan [1560].

[1560] Maksudnya mereka ditimpa kehinaan dan kesusahan.

ulaa-ika humu alkafaratu alfajaratu


42. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.



 Penutup 

Surat 'Abasa mengandung teguran Allah kepada Rasululah s.a.w. yang lebih mengutamakan pembesar-pembesar Quraisy yang diharapkan agar mereka masuk Islam daripada Ibnu Ummi Maktum yang buta, tapi telah diyakini keimanannya; Al Quran adalah sebagai peringatan; dan salah satu sifat manusia ialah tidak mensyukuri nikmat Allah.

HUBUNGAN SURAT 'ABASA DENGAN SURAT AT TAKWIIR

1. Sama-sama menerangkan tentang huru-hara pada hari kiamat.
2. Sama-sama menerangkan bahwa manusia pada hari kiamat terbagi dua.
3. Pada surat 'Abasa Allah s.w.t. menegur Muhammad s.a.w. sedang dalam surat At Takwiir Allah menegaskan bahwa Muhammad s.a.w. adalah seorang Rasul yang mulia.