No. | Surah | Terjemahan |
---|---|---|
1. | Al-Maidah 105 |
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ
إِذَا ٱهْتَدَيْتُمْ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا
فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
105. Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk [453]. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.[453]. Maksudnya: kesesatan orang lain itu tidak akan memberi mudharat kepadamu, asal kamu telah mendapat petunjuk. Tapi tidaklah berarti bahwa orang tidak disuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar.
(يا أيها الذين آمنوا عليكم أنفسكم) أي
احفظوها وقوموا بصلاحها (لا يضركم من ضل إذا اهتديتم) قيل المراد لا يضركم
من ضل من أهل الكتاب وقيل المراد غيرهم لحديث أبي ثعلبة الخشني: سألت عنها
رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: "" إئتمروا بالمعروف وتناهوا عن المنكر
حتى إذا رأيت شحا مطاعا ودنيا مؤثرة وإعجاب كل ذي رأي برأيه فعليك نفسك ""
رواه الحاكم وغيره (إلى الله مرجعكم جميعا فينبئكم بما كنتم تعملون)
فيجازيكم به.
(Hai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu) peliharalah dirimu dan berbuatlah kamu untuk memperbaikinya (tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk.) Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan makna tidak akan membahayakan kamu orang-orang yang sesat ialah golongan Ahlul Kitab. Menurut pendapat lainnya, yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang selain Ahlul Kitab, pendapat ini berlandaskan pada hadisnya Abu Tsa'labah Al-Khusyani. Dalam hadisnya Al-Khusyani mengatakan, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang makna ayat ini; kemudian beliau menjawab, 'Saling perintah-memerintahkanlah kamu sekalian kepada kebaikan, dan saling cegah-mencegahlah kamu sekalian tentang kemungkaran, hingga jika kamu melihat orang yang bakhil (pelit) ditaati; hawa nafsu mulai diikuti; keduniawian paling dipentingkan; dan orang-orang yang berakal mulai merasa kagum dengan akalnya sendiri, maka peliharalah dirimu.'" Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Hakim dan lain-lainnya (hanya kepada Allahlah kamu semuanya kembali, kemudian Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan) kemudian Dia akan membalas kamu. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma'idah 5:105) |
2. | Al-An'am 104 |
قَدْ جَآءَكُم بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِۦ
ۖ وَمَنْ عَمِىَ فَعَلَيْهَا ۚ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيْكُم بِحَفِيظٍ
104. Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu) [496], maka (manfa'atnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).[496] Maksudnya ialah barangsiapa mengetahui kebenaran dan mengerjakan amal saleh, serta memperoleh petunjuk, maka dia telah mencapai puncak kebahagiaan.
قل يا محمد لهم: «قد جاءكم بصائر» حجج «من
ربكم فمن أبصر» ها فآمن «فلنفسه» أبصر لأن ثواب إبصاره له «ومن عَمي» عنها
فضل «فعليها» وبال إضلاله «وما أنا عليكم بحفيظ» رقيب لأعمالكم إنما أنا
نذير.
Katakanlah olehmu hai Muhammad kepada mereka
(Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti-bukti) hujah-hujah (dari
Tuhanmu; maka siapa melihat) bukti-bukti kebenaran itu, lalu ia mau
beriman kepadanya (maka manfaatnya bagi dirinya sendiri) sebab pahalanya
dia sendirilah yang merasakannya sebagai imbalan dari maunya dia
melihat bukti-bukti itu (dan siapa buta) tidak mau melihat kebenaran itu
sehingga ia menjadi sesat (maka kemudaratannya kembali kepada dirinya)
yakni malapetaka dari kesesatannya itu. (Dan aku, Muhammad, sekali-kali
bukanlah pemeliharamu) yang selalu mengawasi amal perbuatanmu karena
sesungguhnya aku ini hanyalah seorang pemberi peringatan. (Tafsir
Al-Jalalain, Al-An'am 6:104) |
3. | Al-An'am 164 |
قُلْ أَغَيْرَ ٱللَّهِ أَبْغِى رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَىْءٍ ۚ وَلَا
تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ
أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا
كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
164. Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[526]. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan."[526] Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya sendiri-sendiri.
ثُمَّ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ تَمَامًا عَلَى
ٱلَّذِىٓ أَحْسَنَ وَتَفْصِيلًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً
لَّعَلَّهُم بِلِقَآءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ
Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa
untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan,
dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat,
agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka. (Al-An'am
6:154)
«ثم آتينا موسى الكتاب» التوراة وثم
لترتيب الأخبار «تماما» للنعمة «على الذي أحسن» بالقيام به «وتفصيلا» بيانا
«لكل شيء» يحتاج إليه في الدين «وهدىّ ورحمة لعلهم» أي بني إسرائيل «بلقاء
ربهم» بالبعث «يؤمنون».
(Kemudian Kami telah memberikan
Alkitab kepada Musa) kitab Taurat; tsumma bermakna untuk tertibnya
rentetan kisah (untuk menyempurnakan) nikmat (kepada orang-orang yang
berbuat kebaikan) agar mengamalkan kandungan isinya (dan untuk
menjelaskan) menerangkan (segala sesuatu) yang diperlukan dalam masalah
agama (dan sebagai petunjuk dan rahmat agar mereka) kaum Bani Israel
(terhadap hari pertemuan dengan Tuhan mereka) dengan dibangkitkannya
mereka (mereka mau beriman.) (Tafsir Al-Jalalain, Al-An'am 6:154) |
4. | Al-Israa' 15 |
مَّنِ ٱهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِى لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن ضَلَّ
فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولً
15. Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul. Asbabun Nuzul(sebab turunnya ayat) Imam Tabrani dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Said Al-Khudri yang menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya, "Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya." (Q.S. Al-Isra 26). Lalu Rasulullah saw. memanggil Siti Fathimah, kemudian beliau memberinya tanah Fadak. Ibnu Katsir memberikan komentarnya, hal ini sulit untuk dimengerti, karena memberikan pengertian bahwa seolah-olah ayat ini diturunkan di Madinah. Padahal menurut pendapat yang masyhur diturunkan di Mekah. Ibnu Murdawaih meriwayatkan pula hadis yang serupa melalui Ibnu Abbas r.a.
مَّنِ ٱهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِى لِنَفْسِهِۦ ۖ
وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ
وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka
sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian)
dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang
lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
(Al-Isra' 17:15)
«من اهتدى فإنما يهتدي
لنفسه» لأن ثواب اهتدائه له «ومن ضل فإنما يضل عليها» لأن إثمه عليها «ولا
تزر» نفس «وازرة» آثمة أي لا تحمل «وزر» نفس «أخرى وما كنا معذبين» أحدا
«حتى نبعث رسولاً» يبين له ما يجب عليه.
(Barang siapa berbuat
sesuai dengan hidayah Allah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk
keselamatan dirinya) karena pahala hidayahnya itu dia sendirilah yang
memetiknya (dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya dia tersesat
bagi kerugian dirinya sendiri) karena sesungguhnya dia sendirilah yang
menanggung dosa sesatnya itu. (Dan tidak dapat menanggung) seseorang
(yang berdosa) pelaku dosa; artinya ia tidak dapat menanggung (dosa)
orang (lain, dan Kami tidak akan mengazab) seorang pun (sebelum Kami
mengutus seorang rasul) yang menjelaskan kepadanya apa yang seharusnya
ia lakukan. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Isra' 17:15) |
5. | Al-Israa' 36 |
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al-Isra' 17:36)
«ولا تقفُ» تتبع «ما ليس لك به علم إن السمع والبصر والفؤاد» القلب «كل أولئك كان عنه مسؤولاً» صاحبه ماذا فعل به.
(Dan
janganlah kamu mengikuti) menuruti (apa yang kami tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati)
yakni kalbu (semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya) pemiliknya
akan dimintai pertanggungjawabannya, yaitu apakah yang diperbuat
dengannya? (Tafsir Al-Jalalain, Al-Isra' 17:36) |
6. | An-Naml 74 |
وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ
74. Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ
Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar mengetahui apa yang
disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan. (An-Naml 27:74)
«وإن ربك ليعلم ما تكن صدورهم» تخفيه «وما يعلنون» بألسنتهم.
(Dan
sesungguhnya Rabbmu, benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati
mereka) maksudnya apa yang tersimpan di dalam hati mereka (dan apa yang
mereka nyatakan) melalui lisan-lisan mereka. (Tafsir Al-Jalalain,
An-Naml 27:74) |
7. | An-Naml 75 |
وَمَا مِنْ غَآئِبَةٍ فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
75. Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh).
وَمَا مِنْ غَآئِبَةٍ فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh). (An-Naml 27:75)
«وما
من غائبة في السماء والأرض» الهاء للمبالغة: أي شيء في غاية الخفاء على
الناس «إلا في كتاب مبين» بَيِّن هو اللوح المحفوظ ومكنون علمه تعالى ومنه
تعذيب الكفار.
(Tiada sesuatu pun yang gaib di langit dan di
bumi) huruf Ha pada lafal Ghaibah untuk menunjukkan makna Mubalaghah
atau sangat, maksudnya sangat gaib di mata manusia (melainkan terdapat
dalam kitab yang nyata) yakni Lohmahfuz dan rahasia ilmu Allah swt.
antara lain diazabnya orang-orang kafir. (Tafsir Al-Jalalain, An-Naml
27:75) |
8. | Al-'Ankabuut 6 |
وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
6. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu
adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Al-'Ankabut 29:6)
«ومن
جاهد» جهاد حرب أو نفس «فإنما يجاهد لنفسه» فإن منفعة جهاده له لا لله «إن
الله لغني عن العالمين» الإنس والجن والملائكة وعن عبادتهم.
(Dan
barang siapa yang berjihad) maksudnya jihad fisik atau jihad nafsi
(maka sesungghnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri) karena
manfaat atau pahala dari jihadnya itu kembali kepada dirinya sendiri,
bukan kepada Allah. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya dari
semesta alam) yaitu dari manusia, jin dan Malaikat, dalam arti kata Dia
tidak memerlukan sesuatu pun dari mereka, juga Dia tidak membutuhkan
ibadah mereka kepada-Nya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-'Ankabut 29:6) |
9. | Saba' 25 |
قُل لَّا تُسْـَٔلُونَ عَمَّآ أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْـَٔلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ
25. Katakanlah: "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat". |
10. | Saba' 42 |
قُل لَّا تُسْـَٔلُونَ عَمَّآ أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْـَٔلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Katakanlah: "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang
dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa
yang kamu perbuat". (Saba’ 34:25)
«قل لا تسألون عما أجرمنا» أذنبنا «ولا نسأل عما تعملون» لأنا بريئون منكم.
(Katakanlah!
"Kalian tidak akan ditanya tentang dosa yang kami perbuat) tentang
dosa-dosa kami (dan kami tidak akan ditanya pula tentang apa yang kalian
perbuat") karena sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian. (Tafsir
Al-Jalalain, Saba’ 34:25)42. Maka pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa (untuk memberikan) kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kepada sebahagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim: "Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu ". |
11. | Az-Zumar 7 |
إِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنكُمْ ۖ
وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ ٱلْكُفْرَ ۖ وَإِن تَشْكُرُوا۟ يَرْضَهُ لَكُمْ
ۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم
مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ۚ إِنَّهُۥ
عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu
dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu
bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang
yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada
Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam
(dada)mu. (Az-Zumar 39:7)
«إن تكفروا فإن
الله غنيٌ عنكم ولا يرضى لعباده الكفر» وإن أراده من بعضهم «وإن تشكروا»
الله فتؤمنوا «يرضه» بسكون الهاء وضمها مع إشباع ودونه: أي الشكر «لكم ولا
تزر» نفس «وازرة وزر» نفس «أخرى» أي لا تحمله «ثم إلى ربكم مرجعكم فينبئكم
بما كنتم تعملون إنه عليم بذات الصدور» بما في القلوب.
(Jika
kalian kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan kalian dan Dia
tidak meridai kekafiran bagi hamba-hamba-Nya) sekalipun ada di antara
hamba-hamba-Nya yang menghendakinya (dan jika kalian bersyukur) kepada
Allah, karenanya lalu kalian beriman (niscaya Dia meridai tasyakur)
dapat dibaca Yardhah atau Yardhahu, artinya Dia pasti meridai tasyakur
(kalian itu; dan tidaklah akan menanggung dosa) yakni seseorang (yang
telah berbuat dosa akan dosa) orang (yang lain) maksudnya, seseorang
yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. (Kemudian kepada Rabb
kalianlah kembali kalian lalu Dia memberitakan kepada kalian apa yang
telah kalian kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang
tersimpan dalam dada) dalam kalbu kalian. (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zumar
39:7)7. Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu [1308] dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain [1309]. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. [1308]. Maksudnya: manusia beriman atau tidak hal itu tidak merugikan Tuhan sedikitpun. [1309]. Maksudnya: masing-masing memikul dosanya sendiri-sendiri. |
Wednesday, September 19, 2012
TANGUNG JAWAB INDIVIDU
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment