Wednesday, December 6, 2017

ZAKAT KAMBNG

https://hsssnwwwayyya58.blogspot.co.id/2017/12/fathul-qorib-mujib.html 


(فصل)
 وأول نصاب البقر ثلاثون وفيها تبيع وفي أربعين مسنة وعلى هذا أبدا فقس.
(فصل) وأول نصاب الغنم أربعون وفيها شاة جذعة من الضأن أو ثنية من المعز وفي مائة وإحدى وعشرين شاتان وفي مائتين وواحدة ثلاث شياة وفي أربعمائة أربع شياة ثم في كل مائة شاة.
فصل) والخليطان يزكيان زكاة الواحد بسبع شرائط: إذا كان المراح واحدا والمسرح واحدا والمرعى واحدا والفحل واحدا والمشرب واحدا والحالب واحدا وموضع الحلب واحدا
Nishab Zakat Kambing:
Permulaan nisab kambing 40 ekor zakatnya adalah 1 ekor biri-biri (domba) yang telah tanggal gigi serinya (boleh juga yang berumur 1-2 tahun meskipun belum copot gigi serinya) atau 1 ekor kambing betina yang telah tanggal gigi serinya (boleh juga yang berumur 2-3 tahun meskipun belum tanggal gigi serinya). Untuk 121 ekor kambing zakatnya 2 ekor biri-biri (dengan keadaan gigi atau umur seperti di atas). 201 kambing zakatnya 3 ekor biri-biri (dengan keadaan gigi atau umur seperti di atas). Kemudian untuk seterusnya bagi tiap-tiap 100 ekor zakatnya 1 ekor biri-biri (dengan keadaan gigi atau umur seperti di atas).
Dua orang yang berserikat (memiliki kambing) mengeluarkan zakat (kambingnya) dengan 7 macam syarat: 1. Jika tempat menyimpan ternak itu satu; 2. tempat melepasnya satu; 3. tempat menggembalanya satu; 4. pejantannya satu; 5. tempat minumnya satu; 6. pemerahnya satu; 7. tempat pemerahnya satu.
Zakat Domba (Termasuk Juga Kambing Kacang)
Zakat kambing wajib tanpa membedakan kambing jantan dan betina dengan tahun sebagaimana telah tertera dalam hadits Abu Bakar t. Ijma' juga sudah menyatakan akan wajibnya zakat kambing. Nishab minimal untuk domba dan kambing kacang adalah 40 ekor. Jadi, tidak ada zakat untuk kambing di bawah 40 ekor. Tidak diperkenankan juga untuk menggabungkan kambing yang dimiliki dengan kambing milik orang lain ketika mengeluarkan zakat. Tidak boleh juga memisahkan kambing yang telah tercampur dengan milik orang lain ketika akan mengeluarkan zakat. Untuk kambing yang dimiliki dua orang, maka masing-masing memiliki kewajiban zakat dengan ukuran yang sama.
Tidak ada zakat untuk kambing yang sudah tua dan kambing yang cacat. Begitu juga tidak ada zakat untuk kambing hutan kecuali jika pemiliknya menghendaki adanya zakat.
Untuk 40-120 ekor kambing zakatnya adalah seekor kambing dan ini dikeluarkan setalah lewat satu haul.
Untuk 121-200 ekor kambing zakatnya adalah dua ekor kambing.
Untuk 201-399 ekor kambing zakatnya adalah tiga ekor kambing.
Untuk 400 ekor kambing zakatnya adalah empat ekor kambing.
Kemudian untuk tiap 100 ekor kambing zakatnya adalah seekor kambing.
Penjelasan ini telah disebutkan dalam hadits Abu Bakar t terdahulu,
... وَ فِيْ صَدَقَةِ الْغَنَمِ فِيْ سَائِمَتِهَا إِذَا كَانَتْ أَرْبَعِيْنَ إِلَى عِشْرِيْنَ وَ مِئَةِ شَاةٍ: شَاةٌ...
"…Zakat untuk 40-120 ekor kambing yang digembalakan adalah seekor kambing…"
Kambing yang dikeluarkan untuk zakat adalah ats-tsani, yaitu yang sudah genap satu tahun menurut jumhur. Syafi'iyah mensyaratkan kambing yang sudah berusia dua tahun untuk kambing kacang. Menurut Hanabilah cukup jadz' saja untuk domba, yaitu yang sudah mencapai enam bulan sebagaimana riwayat Malik dari Suwaid bin Ghaflah t ia berkata, "Kami mendatangi Rasulullah r dan ia berkata, 'Kami diperintahkan untuk mengeluarkan zakat dengan jadza'ah untuk domba dan dengan tsaniyah untuk kambing kacang'."
Untuk bilangan di antara dua bilangan wajib zakat maka dimaafkan dan tidak ada zakatnya menurut kesepakatan ulama'.
Zakat untuk Hewan Ternak yang Dimiliki oleh Lebih dari Seorang
Menurut Hanafiyah, kepemilikan bersama atas hewan ternak (syirkah) tidak berpengaruh pada pengeluaran zakat sebab jika dipisahkan, maka jumlah hewan ternak masing-masing malah tidak mencapai nishab.
Menurut jumhur kepemilikan bersama memiliki pengaruh dalam pengeluaran zakat. Seluruh pemilik mengeluarkan sebagaimana jika hewan ternak tersebut dimiliki oleh satu orang. Hanyasaja menurut Malikiyah, zakat hanya dikeluarkan jika hewan ternak masing-masing pemilik sudah mencapai nishab. jika belum mencapai nishab, maka tidak ada kewajiban zakat atas mereka.
Ini semua dengan syarat hewan ternak yang dimiliki oleh dua orang ini dapat digabungkan karena sejenis. Misalnya antara domba dengan kambing kacang. Pemilik dari hewan ternak akan dikenai wajib zakat jika mereka muslim merdeka, kepemilikannya telah mencapai nishab, sudah sempurna satu haul, tidak berniat untuk lari dari zakat dengan cara syirkah sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Malikiyah, dan hewan ternaknya benar-benar tercampur baik dalam penggembalaannya, jenisnya, makanannya, minumannya, dan kandangnya. Masing-masing dari pemilik hewan ternak ini harus sudah mencapai nishab dan sudah sempurna satu haul.
Kepemilikan bersama ini yang berpengaruh pada zakat hanya berlaku untuk hewan ternak yang digembalakan saja menurut Malikiyah dan Hanabilah. Tidak untuk yang selainnya sebab ada hadits yang berbunyi,
لَا يُجْمَعُ بَيْنَ مُتَفَرِّقَةِ خَشْيَةَ الصَّدَقَةِ.
"Hewan ternak yang tidak dimiliki bersama tidak boleh digabungkan untuk menghindari pengeluaran zakat."
Hadits di atas berlaku untuk hewan ternak yang digembalakan dan tidak ada kepemilikan bersama kecuali untuk itu karena madharat dan manfaatnya dapat ditanggung bersama. Untuk hewan ternak yang tidak digembalakan tidak bisa digabungkan kepemilikannya sebab hanya kerugian yang akan didapatkan oleh pemilik harta. Pemilik hewan ternak yang tidak digembalakan tetap wajib zakat jika hartanya sudah melebihi nishab dan ini tidak akan berubah walaupun hartanya digabungkan.
Menurut Syafi'iyah, kepemilikan bersama berpengaruh juga bagi pengeluaran zakat untuk hewan ternak yang tidak digembalakan berdasarkan keumuman hadits sebelumnya,
لَا يُجْمَعُ بَيْنَ مُتَفَرِّقَةُ، وَ لَا يُفَرِّقُ بَيْنَ مُجْتَمَعِ خَشْيَةَ الصَّدَقَةِ.
"Yang berpisah tidak boleh digabungkan dan yang sudah bergabung tidak boleh dipisahkan untuk menghindari pengeluaran zakat."
Dan karena harta yang dimiliki oleh dua orang sama hukumnya seperti harta yang dimiliki oleh seorang saja.

ZAKAT UNTA

https://hsssnwwwayyya58.blogspot.co.id/2017/12/fathul-qorib-mujib.html 


(فصل)
 وأول نصاب الإبل خمسة وفيها شاة وفي عشر شاتان وفي خمسة عشر ثلاث شياة وفي عشرين أربع شياة وفي خمس وعشرين بنت مخاض وفي ست وثلاثين بنت لبون وفي ست وأربعين حقة وفي إحدى وستين جذعة وفي ست وسبعين بنتا لبون وفي إحدى وتسعين حقتئن وفي مائة وإحدى وعشرين ثلاث بنات لبون ثم في كل أربعين بنت لبون وفي كل خمسين حقة
Nishab Zakat Unta:
Permulaan nisab onta itu 5 ekor. Dan (zakatnya) untuk 5 ekor adalah 1 ekor biri-biri umur 1-2 tahun. 10 ekor unta adalah 2 ekor biri-biri umur 1-2 tahun. 15 ekor unta adalah 3 ekor biri-biri umur 1-2 tahun. 25 ekor unta adalah 1 ekor unta betina umur 1-2 tahun. 38 ekor unta adalah 1 ekor unta betina umur 2-3 tahun. 46 ekor unta adalah 1 ekor unta betina umur 3-4 tahun. 61 ekor unta adalah 1 ekor unta betina umur 4-5 tahun. 76 ekor unta adalah 2 ekor unta betina umur 2-3 tahun. 91 ekor unta adalah 2 ekor unta betina umur 2-3 tahun. 121 ekor unta adalah 3 ekor unta betina umur 2-3 tahun. Kemudian untuk tiap 40 ekor (seterusnya) zakatnya 1 ekor unta betina umur 2-3 tahun, dan untuk tiap 50 ekor (seterusnya) zakatnya 1 ekor unta betina umur 3-4 tahun.


Zakat Unta
Hukum wajibnya zakat unta beserta kadar nishab-nya dinyatakan dalam hadits Abu Bakar t dan ijma'.
Berikut daftar nishab zakat unta:
1.      Setiap 5 unta zakatnya 1 kambing. Setiap 10 unta zakatnya 2 kambing. Setiap 15 unta zakatnya 3 kambing. Setiap 20 unta zakatnya 4 kambing. Ketentuan ini sabda Rasulullah r,
لَيْسَ فِيْمَا دُوْنَ خَمْسِ ذُوْدٍ صَدَقَةٌ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
"Tidak ada zakat untuk unta di bawah lima ekor." (Muttafaqun 'Alaih)
Ukuran zakat ini sudah disepakati oleh ulama'.
2.      Dari 25-35 ekor unta zakatnya seekor bintu mahadh (unta betina yang sudah berusia setahun dan masuk pada tahun kedua) atau ibnu labun menurut Malikiyah dan Syafi'iyah.
3.      Dari 36-45 ekor unta zakatnya seekor bintu labun (unta betina yang sudah genap dua tahun dan masuk tahun ketiga).
4.      Dari 46-60 ekor unta zakatnya seekor hiqqah (unta betina yang sudah genap tiga tahun dan masuk tahun keempat).
5.      Dari 61-75 ekor unta zakatnya seekor jada'ah (unta betina yang sudah genap empat tahun dan masuk tahun kelima).
6.      Dari 76-90 ekor unta zakatnya dua ekor bintu labun.
7.      Dari 91-102 ekor unta zakatnya dua ekor hiqqah.
8.      Dari 121-129 ekor unta zakatnya tiga ekor bintu labun menurut jumhur. Menurut Hanafiyah zakatnya dua hiqqah dan seekor kambing sebab jika untanya sudah lebih dari 120 ekor perhitungan zakatnya kembali ke awal. Menurut Malikiyah penggembala boleh memilih antara mengeluarkan zakat dengan dua hiqqah atau tiga bintu labun.
9.      Dari 130-… maka zakat setiap 40 ekornya menurut jumhur adalah seekor bintu labun dan setiap 50 ekor zakatnya seekor hiqqah berdasarkan sabda Nabi r,
فَإِذَا زَادَتْ عَلَى عِشْرِيْنَ وَ مِئَةٍ، فَفِيْ كُلِّ أَرْبَعِيْنَ بِنْتُ لَبُوْنٍ. رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَ اَلتِّرْمِذِيُّ.
"Jika untanya sudah lebih dari 120 ekor, maka untuk setiap 40 ekor zakatnya adalah seekor bintu labun." (H.R. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Dalam riwayat Ad-Daruquthni disebutkan,
 إِلَى عِشْرِيْنَ وَ مِئَةٍ، فَفِيْ كُلِّ أَرْبَعِيْنَ بِنْتُ لَبُوْنٍ، وَ فِيْ كُلِّ خَمْسِيْنَ حِقَّةٌ.
"Sampai 120 ekor, maka untuk setiap 40 ekor zakatnya seekor bintu labun dan untuk setiap 50 ekor zakatnya adalah seekor hiqqah."
Menurut Hanafiyah, jika untanya sudah mencapai 120 ekor, maka penghitungannya kembali ke awal. Jika sudah lebih lima, maka untuk setiap lima ekor zakatnya seekor kambing ditambah dengan dua hiqqah. Keadaan seperti ini berlangsung di tiga tempat:
Pertama, hitungan dimulai dari 121. Dari 121-129 ekor unta zakatnya adalah dua hiqqah dan seekor kambing. Dari 130-134 ekor unta zakatnya adalah dua hiqqah dan dua ekor kambing. Dari 135-139 ekor unta zakatnya adalah dua hiqqah dan tiga ekor kambing. Dari 140-144 ekor unta zakatnya adalah dua hiqqah dan empat ekor kambing. Dari 145-149 ekor unta zakatnya adalah dua hiqqah dan seekor bintu makhad.
Kedua, hitungan dimulai dari 150. Dari 150-154 ekor unta zakatnya adalah tiga hiqqah. Dari 155-159 ekor unta zakatnya adalah tiga hiqqah dan seekor kambing. Begitu seterusnya, bersama dengan tiga hiqqah dikeluarkan zakat seekor kambing untuk setiap lima ekor unta, dua kambing untuk setiap 10 ekor unta, tiga kambing untuk setiap 15 ekor unta, empat kambing untuk setiap 20 ekor unta, seekor bintu makhad untuk setiap 25 ekor unta, seekor bintu labun untuk setiap 36 ekor unta. Jika sudah mencapai 196 ekor unta, maka zakatnya adalah dua hiqqah untuk tiap 200 ekornya.
Ketiga, setelah 200, perhitungannnya akan selalu kembali sebagaimana perhitungan setelah 150 ekor unta sampai ia wajib mengeluarkan satu hiqqah untuk tiap 50 ekor untannya.
Dalil dari kembalinya perhitungan ini adalah apa yang ada dalam kitab Abu Bakar bin Hazm yang di dalamnya dijelaskan tata cara mengeluarkan zakat unta sampai 120 ekor.
فَإِذَا كَانَتْ أَكْثَرُ مِنْ عِشْرِيْنَ وَ مِئَةٍ فَإِنَّهَا تُعَادُ إِلَى أَوَّلِ فَرِيْضَةِ الْإِبِلِ. رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ.
"Jika sudah lebih dari 120 ekor, maka perhitungannya kembali ke awal." (H.R. Abu Daud)
Menurut Hanafiyah tidak boleh mengeluarkan zakat dengan unta jantan kecuali jika harganya sama seperti unta betina. Berbeda dengan sapi dan unta, pemiliknya boleh memilih untuk menzakatkan yang jantan atau betina.
Fuqaha' telah sepakat bahwa bilangan antara dua bilangan yang wajib zakat disebut al-awqash dan tidak ada kewajiban untuk menzakatinya berdasarkan hadits Abu 'Ubaid dari Yahya bin Al-Hakam, ia meriwayatkan bahwasanya Nabi r bersabda,
 إِنَّ الْأَوْقَاصَ لَا صَدَقَةَ فِيْهَا.
"Sesungguhnya tidak ada zakat untuk al-awqash."
Sebab harta yang tidak mencapai nishab dimaafkan dan tidak ada kewajiban zakat atasnya.