Tuesday, December 22, 2015

RAMBUT PANJANG

Aku memelihara rambutku sudah setahun lebih
Namun kini adalah hari hari terahirku
Tuk menjaga dan merawat rambutku yang panjang
Banyak orang bilang tuk terus pelihara rambutku yang panjang
Namun tidak sediki orang yang bilang agar memotong dan membuang
Aku tau jika sudah saatnya nanti aku bisa menentukan pilihan
Walau diam tampa pembahasan
Setiap kali ada orang yang bilang tentang rambutku ini
Memang sebenarnya ini mencerminkan suasana yang baru
Mencairkan suasana yang hangat
Kini dalam moment yang pas buatku
Setelah memperoleh kacamata baru
Kaca mata hitam gelap kelabu
Karena kaca mataku ini bukan terbuat kaca kata
Dan matanya terbuat dari mata bocah haus cita
Namun hitam tuk meredam cahaya
Dan bisa memancarkan cahaya sunyi senja
Jadi nyaman bukan????
Pada ahirnya akan senang berkacamata
Apalagi bingkainya terbuat logam mimpi
Gagangnya dari tangkai hujan liat sekali
Berjalan,bergaya percaya diri sekali
Setiap jalan jalan yang aku lalui
Setiap kerumunan yang aku sapa
Menyambut terus berkata
Seakan ada pesta yang akan di buka
Melahirkan puisi yang siap menjaga
Walau aku tak lagi berada
Di mana tempat mereka ada
Ohhhhhh……
Kaca mata….
Sebagai idola
Banyak orang ingin mempunya

RESAH

Ada yang taukah tentang resah
Lelah ku mencari jawabannya
Entah apa sebabnya terasa ada gundah
Diantara tanya di dada tak kutemukan jua
Hampa menghantam rasa
kosong mencengkram kedalam jantung.
Lena tiada mau sirna
Seolah tiada lagi jalan terang
Telah ku mencoba membuang gundah
Ku kobarkan semangat
Ku hempaskan dari prasa
Agar tenang aku rasakan
Ya agar tenang aku rasakan
Pada suatu hari aku pergi jumaatan
Bertemu kawan secara kebetulan
Ku ajak dia bersama ke swalayan
Mencari sofenir sedikit murah tapi bukan murah
Sebelum ahir mennyandar pada segala gundah
Berselfi di sudut pelamunan dalam kesunyian
Titik pokus terpanah untuk di keluarkan
Setelah menelaah,mempertimbangkan lalu memutuskan
Itu bahasa kawanku ketikan aku dalam kebingungan
Menyarankan mengambil agar tak menjadi ganjalan
Karena kesempaatan itu datang secara kebetulan
Namun ku mengelak,bukan ku tak mau tapi ku tak mampu
Ahirnya dekapan mesra mimpi memenuhi ruang kalbu
Menggugah mencari yang baru
Sambil berlalu …..
Di ujung waktu
Ketemu….dechhhh

Friday, August 7, 2015

MERENUNG SAMBIL MENUNGGU JEMPUTAN

Manusia hanya bisa berencana
Tuhan juga yang menetukan
Terkadang kita amat inginkan sesuatu
Kita terus berusaha dan mencoba
Agar tercapai segala yang di harapkan
Tanpa mengenal arti kegagalan
Tanpa hiraukan aral yang menghalang
Karena harapan tinggi menjulang
Namun saat yang ada kegagalan
Tak usah berkecil harapan
Bagai terjatuh dari anak tangga
Hancur kuasa tak berdaya
Mari berfikir sejenak dengan hati
Setiap manusia hanya diuji
Sesuatu yang mampu dihadapi
Tak usah kecewa dengan takdir
Tak usah salahkan sesama manusia
Kelak akan tiba pada suatu masa
Bila harapan jadi kenyataan
Bila mimpi bukan lagi hayalan
Namun pantang menyerah
Jangan mundur walau selangkah
Karena likulli ma’al ngusyri yusra
Setiap kesusahan,kemudahan ikut serta
Lebih manis rasanya
Lebih dihargai kehadirannya
Itulah rencana tuhan
Kadang tidak sesuai keinginan
Salam buat teman teman
Beberapa hari lalu menunggu jemputan
— bersama Wilandhani Wildan.