Sunday, February 8, 2015

BIDADARI

Wahai bidadari yang menggoda
Bilakah kau turun dari surga
Bolehkah ku belai dengan pandangan mata
Menyapu setiap inci wajahmu yang jelita
Pesonamu membuatku rindu
Senyumu membakar nadziku
Hingga rasa cinta menyatu di aliran darahku 
Yang tak mungkin pudar termakan waktu
Itulah dirimu
Pesonaku 
Dambaan hatiku
Pelipur laraku
Wajahmu sendu nan sayu
Bermata lentik tertunduk malu
Saat ku sapu wajahmu
Oleh pandangan mataku

SEBUAH PELUKAN

Pertemuaan yang selalu di impikan dan di bayangkan
Pertemuan keluarga besar dan cinta yang menantikan
Tawa dan canda,senyum dan kebahagiaan
Dulu terpendam hanya sebatas perasaan
Di dalam jiwa yang penuh kehampaan
Di dalam jiwa yang merasa kesepian
Telah mengakar dan menjalar dalam perasaan
Kini mekar indah menghias di taman harapan
Pesonanya membuat hati bersemi kembali
Oleh kebersamaan yang lama tak terjadi
Merengkuh kebahagiaan
Memecah kerinduan
Tersihir menjadi suasana dengan aroma keteduhan
Di mana menemukan kasih dalam sebuah pelukan