قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ ٱللَّهِ ۚ مَن لَّعَنَهُ ٱللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ ٱلْقِرَدَةَ وَٱلْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ ٱلطَّٰغُوتَ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ
qul hal unabbi-ukum bisyarrin min dzaalika matsuubatan 'inda allaahi man la'anahu allaahu waghadhiba 'alayhi waja'ala minhumu alqiradata waalkhanaaziira wa'abada alththaaghuuti ulaa-ika syarrun makaanan wa-adhallu 'an sawaa-i alssabiili
Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (Al-Ma'idah 5:60)
«قل
هل أنبئكم» أخبركم «بشر من» أهل «ذلك» الذي تنقمونه «مثوبة» ثوابا بمعنى
جزاء «عند الله» هو «من لعنه الله» أبعده عن رحمته «وغضب عليه وجعل منهم
القردة والخنازير» بالمسخ «و» من «عَبَدَ الطاغوتَ» الشيطان بطاعته، وروعي
في منهم معنى من وفيما قبله لفظها وهم اليهود، وفي قراءة بضم باء عبد
وإضافته إلى ما بعد اسم جمع لعبد ونصبه بالعطف على القردة «أولئك شر مكانا»
تمييز لأن مأواهم النار «وأضل عن سواء السبيل» طريق الحق وأصل السواء
الوسط وذكر شر وأضل في مقابلة قولهم لا نعلم دينا شرا من دينكم.
(Katakanlah,
"Apakah akan kukabarkan kepadamu) kuberitakan (orang-orang yang lebih buruk) lagi daripada warga (demikian) yang kamu salahkan itu (mengenai
pembalasannya) asal artinya ialah pahalanya (di sisi Allah) yaitu (orang yang dikutuk oleh Allah) artinya dijauhkan dari rahmat-Nya (dan
dimurkai-Nya serta di antara mereka ada yang dijadikan-Nya kera dan
babi) dengan merubah bentuknya (dan) orang (yang menyembah tagut) yakni
setan dengan jalan menaatinya. Pada minhum ditekankan arti man pada
lafal sebelumnya yang dimaksud ialah orang-orang Yahudi. Menurut satu
qiraat dibaca `abuda dengan diidhafatkan kepada yang sesudahnya sebagai
isim jamak dari `abd dan dinashabkan karena ma`thuf kepada qiradah.
(Mereka itu lebih buruk tempatnya) karena mereka menempati neraka
berfungsi sebagai tamyiz (dan lebih tersesat lagi dari jalan yang lurus)
dari jalan yang benar. Sawaa` arti asalnya ialah pertengahan.
Disebutkan buruk dan lebih tersesat untuk mengimbangi ucapan mereka,
'Sepengetahuan kami tak ada agama yang lebih buruk dari agamamu.'"
(Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma'idah 5:60)[424] Yang dimaksud disini ialah : orang-orang Yahudi yang melanggar kehormatan hari Sabtu (lihat ayat 65 surat Al Baqarah dan not 59).
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Abu Syekh dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, bahwa Rifa'ah bin Zaid bin Tabut dan Suwaid bin Harits telah menampakkan keislamannya, akan tetapi kemudian keduanya menjadi munafik. Dan tersebutlah bahwa ada seseorang lelaki dari kalangan kaum Muslimin bersahabat dengan sangat intim dengan mereka. Kemudian Allah swt. menurunkan ayat, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi walimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan..." sampai dengan firman-Nya, "Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan." (Q.S. Al-Maidah 57-61).