“فصل”
والوليمة على العرس مستحبة والإجابة إليها واجبة إلا من عذر.
Fasl (Walimah / Pesta)
Pesta acara Nikah adalah Sunnah dan memenuhi undangannya adalah wajib kecuali ada udur atau ada halangan
- A. Pengertian
Walimah berasal dari kata
al walam, Yang semakna dengan arti
al jam’u, yakni berkumpul. Sedangkan nikah berasal dari kata
nakaha, yang artinya menikah. Upacara nikah yang disebut walimah, merupakan ibadah yang disyariatkan agama islam.
Adapun yang dikehendaki dengan pengertian walimah, adalah makanan
yang dibuat untuk acara pernikahan. Imam syafi’i berpendapat bahwa lafal
walimah menempati atas tiap-tiap undangan karena mendapat kebahagiaan.
Bagi orang yang mampu, paling sedikit mengadakan walimah itu berupa satu
ekor kambing, dan bagi yang tidak mampu, maka cukup sesuatu yang mudah
Berkata Syaikh Abu Syujak:
والوليمة على العرش مستحبة, والإجابة إليها واجبة جابة إليها واجبة إلا من عدر
“
walimah (selamatan) dalam perkawinan adalah sunnah, sedangkan menabulkannya adalah wajib”
Jadi, walimah adalah makanan dalam perkawinan, berasal dari kata
walam,
yaitu mengumpukan, karena suamim istri berkumpul. Imam Syafi’i dan
sahabat-sahabatnya berkata walimah itu berlaku pada setiap undangan yang
diadakan karena suatu kegembiraan yang terjadi, seperti nikah, khitan
maupun yang lain
- B. Dasar Hukum Walimah
Anas bin malik r.a. berkata: biasa nabi saw, jika berjalan didekat
rumah Um Sulaim, mampir untuk memberi salam kepadanya. Kemudian Anas
r.a. melanjutkan keterangannya: ketika Nabi saw kewin dengan Zainab aku
diberitahu oleh Sulaim: bagaimana jika kami memberi hadiah kepada Nabi
saw? Jawabku: buatlah apa yang ibu membuat. Lalu ia mengambil kurma,
samin dan susu ketal (mentega/keju) dan dimasak dalam kuali, kemudian
menyuruh aku membawanya ke tempat Nabi saw. Nabi saw menyuruh aku
meletakkan kuali itu, lalu menyuruh aku untuk memanggil beberapa orang
yang disebut nama mereka, lalu disuruh memanggil siapa saja yang bertemu
dijalan. Maka aku laksanakan semua perintah itu, dan aku kembali ke
rumah, sedang rumah telah sesak dengan undangan, maka aku melihat Nabi
saw meletakkan tangannya diatas masakan dikuali sambil berkecumik
berdo’a, kemudian mempersilahkan sepuluh orang untuk makan sambil
mengingatkan supaya berzikir menyebut nama Allah swt ketika makan, dan
masing-masing orang supaya makan apa-apa yang dekat kepadanya, begitu
keadaanya sehingga selesai semuanya dan bubar, tetapi ada beberapa orang
yang masih tinggal omong-omong, akupun merasa risau dengan orang-orang
itu, kemudian Nabi saw keluar ke bilik isteri-isterinya, dan akupun
keluar mengikuti Nabi saw. Lalu saya berkata: mereka sudah keluar, maka
segera Nabi kembali masuk rumah, dan menurunkan tabir (dinding). Dan
ketika saya belum keluar dari rumah Nabi saw, telah membaca ayat:
يأيهاالذين أمنوا لاتدخلوا بيوت النبى إلاأن يؤذنلكم
إلاأن يؤذنلكم إلى طعام غير ناظرينناظرين إناه, ولكن إذا دعيتم فادخلوا,
فإذا طعمتم فانتشروا, ولامستأنسين لحديث, إن ذالكم كان يؤذى النبى فيستحي
منكم والله لا يستحي من الحق-.
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian masuk rumah Nabi
saw, kecuali diizinkan kepadamu untuk suatu makanan, tidak untuk
masaknya, tetapi jika dipanggil masuklah, dan jika selesai makan
bubarlah, dan jangan bersantai untuk bicara-bicara, sebab yang demikian
itu mengganggu Nabi saw, lalu ia malu kepadamu, sedangkan Allah tidak
malu untuk menerangkan yang hak”
C. Pentingnya Walimatul Urusy
Dalam sebuah pernikahan, sebaiknya dilaksanakan sebuah walimahan,
karena hukumnya tidak hanya sunnah mustahab, tetapi sunnah muakaddah.
Jadi, orang yang menikah membuat walimah yang sesuai dengan
kemampuannya.
Nabi saw, pernah menyelenggarakan walimah dengan hanya menghidangkan
kurma yang dicampur dengan tepung atau suwaiq. Nabi saw bersabda:
أولم ولوبشاة
“ Buatlah walimah meskipun dengan (menyembelih) seekor kambing” (HR. Al- bukhari).
Anjuran menyelenggarakan walimah walaupun hanya dengan menyembelih seekor kambing dan bolehnya tanpa walimah
عن أنس قال:ماأولم النبي صلى الله عليه وسلم. على شيء منساءه ما أولم على زينب أولم بشاة (متفق عليه)
” Dari Annas, ia mengatakan, nabi tidak pernah menyelenggarakan
walimah ketika menikahi para istrinya, seperti ketika beliau menikahi
zainab. Saat itu beliau menyelenggarakan walimah dengan menyembelih
seekor domba. (muttafaq alaih).
Walimah dapat diadakan ketika akad nikah atau sesudahnya. Hal ini
tergantung pada adat dan kebiasaan. Dalam riwayat Bukhari disebutkan
bahwa Rasulullah SAWmengundang para sahabat untuk acara walimah sesudah
beliau tinggal serumah dengan Zainab
Adapun yang bukan walimah perkawinan, menurut madzhab, mengabulkan
undangannya adalah sunnat, kemudian apabila mengabulkan undangan walimah
kita wajibkan, maka hukumnya adalah fardu ain, menurut qoul yang rajih,
dan ada yang mengatakan fardu kifayah.
D. Adab yang Harus Dijaga dalam Walimah
-
- Mengundang orang yang shalih
- Mengundang orang-orang fakir dan kaya secara bersamaan, Rasulullah
mengingatkan kita agar tidak meninggalkan orang-orang fakir dan hanya
memenggil orang-orang kaya. Diriwayatkan dari abu hurairah RA, ia
berkata “ (hidangan) walimah yang paling buruk adalah walimahan yang
hanya mengundang orang kaya, sementara orang miskin tidak diundang.
Barangsiapa tidak memenuhi undangan, maka ia durhakakepada Allah dan
Rasul-Nya.” (HR. Al Bukhari dan muslim)
- Hendaknya walimah dilaksanakan dalam tiga hari, setelah dhukhul (bercampur), karena perbuatan inilah yang dinukil dari Nabi SAW
عن أنس قال: تزوج النبى صلى الله عليه وسلم صفية وجعل عتقها صداقها وجعل الوليمة ثلا ثة أيام
“Dari Annas RA, ia bertutur, nabi menikahi shafiyah dan menjadikan
pemerdekaannya sebagai maharnya dan mengadakan walimah selama tiga hari.
- Memenuhi undangan walimah, memenuhi undangan walimah hukumnya wajib, berdasarkan sabda Rasul SAW
إذادعي أحدكم إلى الوليمة,فليأتها
“
Apabila salah seorang dari kalian diundang ke walimah, maka hendaknya datang.” (HR. Al Bukhari)
- Mendoakan kedua mempelai. Para tamu dianjurkan untuk memberikan
ucapan selamat kepada kedua mempelai, hal ini berdasarkan keterangan
hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, apabila seseorang menikah,
maka Rasulullah SAW mendoakan,
بارك الله لك وبرك عليك وجمع بينكمافى خير
“
Semoga Allah memberkahi milikmu, memberkahi dirimu, dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan. “(HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Al baihaqi)
- Memenuhi undangan sekalipun sedang puasa. Apabila seseorang
diundang menghadiri sebuah walimah sedangkan ia sedang berpuasa, maka ia
wajib memenuhi undangan itu. Namun ia boleh memilih antara membatalkan
atau meneruskan puasa.
Dalam kitab Fathul Qorib dijelaskan bahwa mendatangi Walimatul ‘Urusy
adalah wajib, yakni fardu ain menurut pendapat yang lebih sah, kecuali
bila ada udzur, yakni ada hal yang mencegah untuk mendatangi walimah.
Orang yang diundang pada hari kedua disunnahkan memenuhi undangan
tersebut, dan orang yang diundang pada hari ketiga lebih utama tidak
memenuhi undangan tersebut. Jika seorang muslim diundang ke perayaan
nikah orang kafir, ia tidak harus memenuhi undangan itu, sedangkan ada
pendapat lain yang mengatakan harus memenuhi itu.
Sedangkan menurut Mufti Mubarok didalam bukunya, ada beberapa adab dalam Resepsi Nikah diantaranya:
- Tidak berbaur antara tamu pria dan tamu wanita
- Hijab, yakni “Tirai” atau pembatas/penyekat. Istilah hijab ini
digunakan untuk tirai penyekat yang membatasiantara laki-laki dan wanita
yang bukan mahromnya
- Hindari berjabat tangan dengan bukan mahrom
- Menghindari syirik dan khufarat, karena walimah merupakan ibadah,
maka kita harus menghindari perbuatan-perbyatan yang mengarah kepada
syirik dan khufarat. Begitu pula seorang muslim selayaknya tidak percaya
pada perhitungan hari baik, “ Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan hari mujur sial, maka ia telah syirik kepada Allah.” (HR. Ahmad)
- Menghindari kemaksiatan. Dalam acara sebuah pernikahan hendaknya
kita menghindari terjadinya acara minum-minuman keras dan judi, karena
jelas dilirang syariat islam
- Menghindari hiburan yang merusak. Contohnya, suguhan acara tarian
oleh wanita-wanita yang berbusana tidak sesuai dengan syariat islam,
bahkan cenderung mempertontonkan aurat
- Mengundang fakir miskin
- Syiar Islam, disunnahkan walimah diantaranya dimaksudkan untuk
syiar, sehingga usahakan dalam walimah tersebut terdapat pembacaan ayat
suci al-qur’an khutbah nikah dan lain-lain
- Mendoakan kedua mempelai.
E. Macam-macam Halangan yang Membolehkan Tidak Memenuhi Undangan Walimah
Adapun beberapa halangan yang membolehkan tidak memenuhi undangan walimah , dalam pandangan ulama yang mewajibkannya yakni:
- Apabila undangan hanya dikhususkan bagi kaum hartawan, tidak
mencakup kaum fakir miskin. Tentang ini pernah diriwayatkan sebuah
hadist Nabi SAW, yang menyebutkan bahwa “ seburuk-buruk makanan adalah
walimah yang mengutamakan kaum hartawan dan mengabaikan kaum fakir
miskin.”
- Apabila kedatangannya itu semata-mata karena menginginkan sesuatu
dari si pengundang atau karena takut kepadanya, misalnya seorang pejabat
Negara yang ditakuti atau yang diharapkan memenuhi kepentingannya yang
tidak halal
- Apabila seseorang telah menerima undangan dari orang lain sebelumnya
- Apabila jarak menuju ketempat undangan terlalu jauh dan tidak ada
kendaraan yang memadai, atau biaya yang harus dikeluarkan cukup
memberatkan, atau perjalanan kesana amat melelahkan atau kurang aman
- Apabila ada halangan lain, misalnya sedang menderita sakit, atau menjaga keluarga yang sedang sakit, dan sebagainya
F. Hal-hal yang Diperbolehkan Tidak Menghadiri Undangan Walimah
-
- Jika ia diundang ke tempat di dalamnya disuguhkan dan digelar praktek kemungkaran seperti, minuman keras, music, dan sejenisnya
- Pengundang hanya khusus mengundang orang-orang kaya, dan meniadakan orang-orang miskin dalam daftar undangannya
- Pengundang termasuk orang yang tidak sungkan-sungkan untuk makan
(makan yang haram), dan biasa berkubang dalam hal-hal yang syubhat
- Dan masih banyak lagi alasan-alasan syar’I lainnya yang menggugurkan kewajiban menghadiri undangan
Selain itu adapula alasan syar’i lain yang mengharuskan seseorang
untuk tidak perlu menghadiri undangan tersebut, misalnya jika jamuan
tersebut berisiko meninggalkan (terlambat) melaksanakan shalat Jum’at,
atau karena hujan deras, jalanan berlumpur, khawatir terhadap serangan
musuh, khawatir karena keamanan harta, dan sebagainya.
G. Syarat-syarat Wajib Menghadiri Undangan
Al- Hafizh berkat dalam kitab
Fathul Bari bahwa syarat undangan yang wajib didatangi ialah:
- Pengundang sudah mukhallaf, merdeka, dan sehat akal
- Undangan tidak hanya dikhususkan kepada orang kaya tanpa melibatkan orang miskin
- Tidak hanya tertuju kepada orang yang disenangidan orang yang dihormatinya
- Pengundang beragama islam. Dengan demikian menurut pendapat yang lebih kuat
- Khususnya hari pertama walimah. Demikian pendapat yang masyhur
- Belum didahului oleh undangan lain. Jika ada undangan lain sebelumnya, yang pertama wajib didahulukan
- Tidak ada kemungkaran dan perkara-perkara lain yang menghalangi kehadirannya
- Orang yang diundang tidak berhalangan
Baghawi berkata, jika orang yang diundang berhalangan atau tempatnya jauh sehingga menyusahkan, boleh tidak hadir
H. Hikmah Walimah
-
- Merupakan rasa syukur kepada Allah SWT
- Tanda penyerahan anak gadis kepada suami dari kedua orang tuanya
- Sebagai tanda resmi akad nikah
- Sebagai tanda memulai hidup baru bagi suami-istri
- Sebagai realisasi arti sosiologi dari akad nikah
- Sebagai pengumuman bagi masyarakat, bahwa antara mempelai telah
resmi menjadi suami istri, sehingga mastarakat tidak curiga terhadap
perilaku yang dilakukan oleh kedua mempelai