Thursday, January 5, 2012

Surah » Az-Zalzalah » Jumlah Ayat: 8 dari 1-8

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 

99. Al Zalzalah
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah diturunkan sesudah surat An Nisaa'. Nama Al Zalzalah diambil dari kata: Zilzaal yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang berarti goncangan.

Pokok-pokok isinya:

Kegoncangan bumi yang amat hebat pada hari kiamat dan kebingungan manusia ketika itu; manusia pada hari kiamat itu dikumpulkan untuk dihisab segala amal perbuatan mereka.




إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
idzaa zulzilati al-ardhu zilzaalahaa

1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا
wa-akhrajati al-ardhu atsqaalahaa

2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا
waqaala al-insaanu maa lahaa

3. dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
yawma-idzin tuhadditsu akhbaarahaa

4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا
bi-anna rabbaka awhaa lahaa

5. karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ
yawma-idzin yashduru alnnaasu asytaatan liyuraw a'maalahum

6. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka [1597],

[1597] Maksudnya ada di antara mereka yang putih mukanya dan ada pula yang hitam dan sebagainya.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
faman ya'mal mitsqaala dzarratin khayran yarahu

7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
waman ya'mal mitsqaala dzarratin syarran yarahu

8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

 Penutup 

Surat Az Zalzalah menerangkan tanda-tanda permulaan hari kiamat dan pada hari itu manusia akan melihat sendiri hasil perbuatan mereka, baik ataupun buruk, meskipun sebesar dzarrah.

HUBUNGAN SURAT AZ ZALZALAH DENGAN SURAT AL 'AADIYAAT

Surat Az Zalzalah menerangkan balasan atas perbuatan yang baik dan yang buruk, sedang pada surat Al 'Aadiyat Allah s.w.t. mencela orang-orang yang telah mencintai kehidupan dunia dan mengabaikan kehidupan akhirat dan tidak mempersiapkan diri mereka untuk kehidupan akhirat itu dengan amal kebajikan. 




Ayat 99:1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 
إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), (Az-Zalzalah 99:1)

«إذا زُلزلت الأرض» حركت لقيام الساعة «زلزالها» تحريكها الشديد المناسب لعظمتها.

(Apabila bumi diguncangkan) yaitu mengalami gempa di saat hari kiamat tiba (dengan guncangannya) yang amat dahsyat sesuai dengan bentuknya yang besar. (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zalzalah 99:1)

Ayat 99:2

وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا

dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, (Az-Zalzalah 99:2)

«وأخرجت الأرض أثقالها» كنوزها وموتاها فألقتها على ظهرها.

(Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban beratnya) berupa semua perbendaharaan yang dikandungnya termasuk orang-orang mati, kemudian semuanya itu dicampakkan ke permukaannya. (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zalzalah 99:2)

Ayat 3

وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا

dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", (Az-Zalzalah 99:3)

«وقال الإنسان» الكافر بالبعث «مالها» إنكارا لتلك الحالة.

(Dan manusia bertanya) yakni orang yang ingkar kepada adanya hari berbangkit ("Mengapa bumi jadi begini?") ia mengatakan demikian dengan nada ingkar kepada kenyataan yang sedang mereka alami ketika itu, yaitu keadaan menjelang hari kiamat. (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zalzalah 99:3)

Ayat 99:4

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا

pada hari itu bumi menceritakan beritanya, (Az-Zalzalah 99:4)

«يومئذ» بدل من إذا وجوابها «تُحدث أخبارها» تخبر بما عمل عليها من خير وشر.

(Pada hari itu) menjadi Badal dari lafal Idzaa berikut Jawabnya (bumi menceritakan beritanya) yaitu menceritakan semua amal perbuatan yang telah dilakukan di atas permukaannya, amal baik dan amal buruk. (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zalzalah 99:4)

Ayat 99:5

بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا

karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Az-Zalzalah 99:5)

(بأن) بسبب أن (ربك أوحى لها) أي أمرها بذلك، وفي الحديث "" تشهد على كل عبد أو أمة بكل ما عمل على ظهرها "".

(Karena sesungguhnya) hal itu terjadi disebabkan karena (Rabbmu telah memerintahkan kepadanya) yang demikian itu. Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Setiap hamba laki-laki dan perempuan menyaksikan (pada hari itu) semua amal perbuatan yang telah dilakukannya di muka bumi." (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zalzalah 99:5)

Ayat 99:6

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ

Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, (Az-Zalzalah 99:6)

«يومئذ يصدر الناس» ينصرفون من موقف الحساب «أشتاتا» متفرقين فآخذ ذات اليمين إلى الجنة وآخذ ذات الشمال إلى النار «ليروا أعمالهم» أي جزاءها من الجنة أو النار.

(Pada hari itu manusia keluar) maksudnya mereka berangkat meninggalkan tempat penghisaban (dalam keadaan yang bermacam-macam) yakni terpisah-pisah; ada yang mengambil jalan ke kanan yaitu menuju ke surga dan ada yang mengambil jalan ke kiri yaitu menuju ke neraka (supaya diperlihatkan kepada mereka pekerjaan mereka) maksudnya balasan amal perbuatan mereka, berupa surga atau neraka. (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zalzalah 99:6)

Ayat 99:7

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (Az-Zalzalah 99:7)

«فمن يعمل مثقال ذرة» زنة نملة صغيرة «خيرا يره» ير ثوابه.

(Maka barang siapa yang mengerjakan seberat zarah) atau seberat semut yang paling kecil (kebaikan, niscaya dia akan melihatnya) melihat pahalanya. (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zalzalah 99:7)

Ayat 99:8

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah 99:8)

«ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره» ير جزاءه.

(Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihatnya pula) artinya dia pasti akan merasakan balasannya. (Tafsir Al-Jalalain, Az-Zalzalah 99:8)

Surah » Al-Bayyinah » Jumlah Ayat: 8 dari 1-8

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN


https://hsssnwwwayyya58.blogspot.nl/2012/01/surah-al-bayyinah-jumlah-ayat-8-dari-1.html
98. Al Bayyinah
 Muqaddimah 

Surat Al Bayyinah terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Ath Thalaq. Dinamai Al Bayyinah (bukti yang nyata) diambil dari perkataan Al Bayyinah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya:
Pernyataan dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik bahwa mereka akan tetap dalam agamanya masing-masing sampai datang nabi yang telah dijanjikan oleh Tuhan. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. datang, mereka terpecah belah, ada yang beriman dan ada yang tidak, padahal Nabi yang datang itu sifat-sifatnya sesuai dengan sifat-sifat yang mereka kenal pada kitab-kitab mereka dan membawa ajaran yang benar yaitu ikhlas dalam beribadah, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat.

lam yakuni alladziina kafaruu min ahli alkitaabi waalmusyrikiina munfakkiina hattaa ta/tiyahumu albayyinatu
 1. Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

rasuulun mina allaahi yatluu shuhufan muthahharatan
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang  
disucikan (Al-Qur'an), 
fiihaa kutubun qayyimatun 
3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus (1595). [1595] Yang dimaksud dengan "isi kitab-kitab yang lurus" ialah isi kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan Injil yang murni.
wamaa tafarraqa alladziina uutuu alkitaaba illaa min ba'di maa jaa-at-humu albayyinatu
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
wamaa umiruu illaa liya'buduu allaaha mukhlishiina lahu alddiina hunafaa-a wayuqiimuu alshshalaata wayu/tuu alzzakaata wadzaalika diinu alqayyimati
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (1596), dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [1596] Lihat not. no. 201.
inna alladziina kafaruu min ahli alkitaabi waalmusyrikiina fii naari jahannama khaalidiina fiihaa ulaa-ika hum syarru albariyyati
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
inna alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati ulaa-ika hum khayru albariyyati
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik     baik makhluk. 
jazaauhum 'inda rabbihim jannaatu 'adnin tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa abadan radhiya allaahu 'anhum waradhuu 'anhu dzaalika liman khasyiya rabbahu
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
 Penutup 

Dalam surat ini Allah menerangkan bahwa ajaran Muhammad s.a.w. adalah ajaran yang benar dan agama yang dibawanya adalah agama yang lurus yang mencakup pokok-poko ajaran yang dibawa nabi-nabi yang dahulu.

HUBUNGAN SURAT AL BAYYINAH DENGAN SURAT AZ ZALZALAH

Pada surat Al Bayyinah diterangkan orang yang akan mendapat balasan yang baik dan orang yang akan mendapat siksa, sedang surat Az Zalzalah menerangkan kapan datangnya balasan itu.

Ayat 98:1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ

Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, (Al-Bayyinah 98:1)

«لم يكن الذين كفروا من» للبيان «أهل الكتاب والمشركين» أي عبدة الأصنام عطف على أهل «منفكين» خبر يكن، أي زائلين عما هم عليه «حتى تأتيهم» أي أتتهم «البينة» أي الحجة الواضحة وهي محمد صلى الله عليه وسلم.

(Tiadalah orang-orang yang kafir dari) huruf Min di sini mengandung makna penjelasan (kalangan ahlulkitab dan orang-orang musyrik) orang-orang musyrik artinya orang-orang yang menyembah berhala; lafal Musyrikiina di'athafkan kepada lafal Ahlilkitaabi (mau meninggalkan) agamanya; lafal Munfakkiina sebagai Khabar dari lafal Yakun; artinya mereka akan tetap memegang agama yang mereka peluk (sebelum datang kepada mereka) artinya sampai datang kepada mereka (bukti yang nyata) berupa hujah yang jelas, yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Bayyinah 98:1)

Ayat 98:2

رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً

(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), (Al-Bayyinah 98:2)

«رسول من الله» بدل من البينة وهو النبي صلى الله عليه وسلم «يتلو صحفاً مطهرة» من الباطل.

(Yaitu seorang rasul dari Allah) lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal Al-Bayyinah, yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw. (yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan) dari segala bentuk kebatilan. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Bayyinah 98:2)

Ayat 98:3

فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah 98:3)

«فيها كتب» أحكام مكتوبة «قيمة» مستقيمة، أي يتلو مضمون ذلك وهو القرآن، فمنهم من آمن به ومنهم من كفر.

(Di dalamnya terdapat kitab-kitab) maksudnya hukum-hukum yang tertulis (yang lurus) artinya hukum-hukum yang lurus. Dia akan membacakan apa yang dikandungnya, yaitu Alquran; di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya dan ada pula orang-orang yang kafir kepadanya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Bayyinah 98:3)

Ayat 98:4

وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ

Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. (Al-Bayyinah 98:4)

«وما تفرق الذين أوتوا الكتاب» في الإيمان به «إلا من بعد ما جاءتهم البينة» أي هو صلى الله عليه وسلم أو القرآن الجائي به معجزة له وقبل مجيئه صلى الله عليه وسلم كانوا مجتمعين على الإيمان به إذا جاءه فحسده من كفر به منهم.

(Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Alkitab) kepada mereka sehubungan dengan masalah iman kepada Nabi Muhammad saw. (melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata) yaitu setelah datang kepada mereka Nabi Muhammad saw., atau Alquran yang dibawa olehnya sebagai mukjizat baginya. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw. mereka adalah orang-orang yang sepakat untuk beriman kepadanya/Nabi Muhammad tetapi setelah Nabi Muhammad saw. datang kepada mereka, tiba-tiba mereka mengingkarinya, terutama orang-orang yang dengki dari kalangan mereka. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Bayyinah 98:4)

Ayat 98:5

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah 98:5)

«وما أمروا» في كتابهم التوراة والإنجيل «إلا ليعبدوا الله» أي أن يعبدوه فحذفت أن وزيدت اللام «مخلصين له الدين» من الشرك «حنفاء» مستقيمين على دين إبراهيم ودين محمد إذا جاء فكيف كفروا به «ويقيموا الصلاة ويؤتوا الزكاة وذلك دين» الملة «القيِّمة» المستقيمة.

(Padahal mereka tidak disuruh) di dalam kitab-kitab mereka yaitu Taurat dan Injil (kecuali menyembah Allah) kecuali supaya menyembah Allah, pada asalnya adalah An Ya'budullaaha, lalu huruf An dibuang dan ditambahkan huruf Lam sehingga jadilah Liya'budullaaha (dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam beragama) artinya membersihkannya dari kemusyrikan (dengan lurus) maksudnya berpegang teguh pada agama Nabi Ibrahim dan agama Nabi Muhammad bila telah datang nanti. Maka mengapa sewaktu ia datang mereka menjadi jadi ingkar kepadanya (dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama) atau tuntunan (yang mustaqim) yang lurus. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Bayyinah 98:5)

Ayat 98:6

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Al-Bayyinah 98:6)

«إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين في نار جهنم خالدين فيها» حال مقدرة، أي مقدرا خلودهم فيها من الله تعالى «أولئك هم شر البرية».

(Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik -dimasukkan- ke dalam neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya) lafal Khaalidiina menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari lafal yang tidak disebutkan; lengkapnya mereka telah dipastikan oleh Allah swt. untuk menjadi penghuni tetap di dalam neraka Jahanam untuk selama-lamanya. (Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.) (Tafsir Al-Jalalain, Al-Bayyinah 98:6)

Ayat 98:7

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Al-Bayyinah 98:7)

«إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات أولئك هم خير البرية» الخليقة.

(Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk) artinya makhluk yang paling baik. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Bayyinah 98:7)

Ayat 98:8

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (Al-Bayyinah 98:8)

«جزاؤهم عند ربهم جنات عدن» إقامة «تجرى من تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا رضي الله عنهم» بطاعته «ورضوا عنه» بثوابه «ذلك لمن خشي ربه» خاف عقابه فانتهى عن معصيته تعالى.

(Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn) sebagai tempat tinggal tetap mereka (yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka) karena ketaatan mereka kepada-Nya (dan mereka pun rida kepada-Nya) yakni merasa puas akan pahala-Nya. (Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Rabbnya) maksudnya takut kepada siksaan-Nya, yang karena itu lalu ia berhenti dari mendurhakai-Nya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Bayyinah 98:8)