Bagai mana
merut anda?
Ketika ada seseorang yang mengatakan”lebih baik mana? membaca marhaba/daiba (marhabaanan.red) tapi tidak meninggalkan wirid (aurod) atau wirid tapi tidak meninggalkan marhaba”
Seseorang itu sudah menjelaskan,menurutnya dia sudah menanyakan pada sesepuh alim cirebon saat ini,ketika ada pengajian di masjid agung indramayu yang di adakan setiap bulan,katanya “menurut orang alim itu,lebih baik aurod tapi tidak meninggalkan marhaba dari pada marhaba tetapi tidak meninggalkan aurod”
Menurutku ?
Istiqomah itulah yang utama dari pada keduanya!!!
Aurod biasanya yang dari asmaul husna,amul angdhom,kalimatuthoyibah,surat alquran,atau sebagian ayat alquran yang membaca alquran sendiri mendapat pahala dari setiap hurupnya dan sudah barang tentu sangat di anjurkan membacanya
Marahabanan yang di baca di dalamnya adalah hikayah,tarikh,sholawat dan sholawat itu di sunatkan membacanya sapai sampai Allahpun bersholawat ini menunjukan keagungan sholawat tertulis di alquran innAllaha wamalaikatuhu yusholuuna alan nabi ya ayauhal ladzina amanuu sholuu…..
Dalm hikayah dan tarikh Allah Ta’ala berfirman :
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sungguh dalam kisah-kisah mereka terdapat sebuah pelajaran bagi orang-orang yang berakal.”
(QS. Yusuf : 111)
فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al A’rof : 176)
Ini adalah tulisan saya tidak memaksakan namun andalah yang menentukan mana yang baik diamalkan dan meluruskan sehingga jangan sampai menjustice salah satu di antaara keduanya itu lebih baik dan jangan sampai terjadi jurang pemisah antara para pengamal(pecinta)yang di suka dari keduanya
لا يصلح آخر هذه الأمة إلا بما صلح به أولها
“Tidak akan baik akhir ummat ini kecuali dengan sesuatu yang membuat baik pada awalnya”
Mohon maaf ini bukan suudzon namun ini skepsi dari diri ini jangan sampai di ambil hati namun renungi dan resapi barang kali ada benarnya tulisan ini.
Ahhhhh dari pada mutar muter mending bercerita nihhh!!!!!
Saat itu saya seaching di you tube mengenai atlantis negri yang hilang melaju pada borobudur peninggalan sulaiman ehhhhh malah nyangsang seaching saya pada cerita yang di kasih judul oleh youtubernya yaitu” Perjalanan Ke tepi Bumi - Flat Earth _ Bumi Datar (Baluqya & Khidir)” kok nyasarkan kesitu sih!!! Iya nih !!maklum dulukan saya pernah plototin terus itu yang namanya fla earth,konspirasi bumi datar tuhh.. saya tulis deh itu. Kisah di you tube Mc world,sampai meumet nulisnya,,,ehhhh lagi lagi pas sudah selesai nulis nyoba googling dengan kata kunci “kisah baluqiya” ternyata ketemu sama deh dengan tulisan yang dah cape cape ngetik.
Simak aja kisahnya yukkkk akayak apa sihhh!!!!
Ketika ada seseorang yang mengatakan”lebih baik mana? membaca marhaba/daiba (marhabaanan.red) tapi tidak meninggalkan wirid (aurod) atau wirid tapi tidak meninggalkan marhaba”
Seseorang itu sudah menjelaskan,menurutnya dia sudah menanyakan pada sesepuh alim cirebon saat ini,ketika ada pengajian di masjid agung indramayu yang di adakan setiap bulan,katanya “menurut orang alim itu,lebih baik aurod tapi tidak meninggalkan marhaba dari pada marhaba tetapi tidak meninggalkan aurod”
Menurutku ?
Istiqomah itulah yang utama dari pada keduanya!!!
Aurod biasanya yang dari asmaul husna,amul angdhom,kalimatuthoyibah,surat alquran,atau sebagian ayat alquran yang membaca alquran sendiri mendapat pahala dari setiap hurupnya dan sudah barang tentu sangat di anjurkan membacanya
Marahabanan yang di baca di dalamnya adalah hikayah,tarikh,sholawat dan sholawat itu di sunatkan membacanya sapai sampai Allahpun bersholawat ini menunjukan keagungan sholawat tertulis di alquran innAllaha wamalaikatuhu yusholuuna alan nabi ya ayauhal ladzina amanuu sholuu…..
Dalm hikayah dan tarikh Allah Ta’ala berfirman :
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sungguh dalam kisah-kisah mereka terdapat sebuah pelajaran bagi orang-orang yang berakal.”
(QS. Yusuf : 111)
فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al A’rof : 176)
Ini adalah tulisan saya tidak memaksakan namun andalah yang menentukan mana yang baik diamalkan dan meluruskan sehingga jangan sampai menjustice salah satu di antaara keduanya itu lebih baik dan jangan sampai terjadi jurang pemisah antara para pengamal(pecinta)yang di suka dari keduanya
لا يصلح آخر هذه الأمة إلا بما صلح به أولها
“Tidak akan baik akhir ummat ini kecuali dengan sesuatu yang membuat baik pada awalnya”
Mohon maaf ini bukan suudzon namun ini skepsi dari diri ini jangan sampai di ambil hati namun renungi dan resapi barang kali ada benarnya tulisan ini.
Ahhhhh dari pada mutar muter mending bercerita nihhh!!!!!
Saat itu saya seaching di you tube mengenai atlantis negri yang hilang melaju pada borobudur peninggalan sulaiman ehhhhh malah nyangsang seaching saya pada cerita yang di kasih judul oleh youtubernya yaitu” Perjalanan Ke tepi Bumi - Flat Earth _ Bumi Datar (Baluqya & Khidir)” kok nyasarkan kesitu sih!!! Iya nih !!maklum dulukan saya pernah plototin terus itu yang namanya fla earth,konspirasi bumi datar tuhh.. saya tulis deh itu. Kisah di you tube Mc world,sampai meumet nulisnya,,,ehhhh lagi lagi pas sudah selesai nulis nyoba googling dengan kata kunci “kisah baluqiya” ternyata ketemu sama deh dengan tulisan yang dah cape cape ngetik.
Simak aja kisahnya yukkkk akayak apa sihhh!!!!
Baluqya adalah
seseorang yang telah menemukan pinggiran bumi dan penduduk selain manusia
diriwayatkan dalam kitab bada’I zhuhur
yang banyak meriwayatkan mengenai kisah para nabi dari nabi Adam sampai nabi
Muhammad dan juga dalam kitab ini menceritakan sangat lengkap mengenai semua
hal di luar batas manusia
Ats –tsa’labi mengatakan pada zaman bani irail ada
seorang laki laki yang bernama isya.dia termasuk ulama bani israil yang membaca
kitab kitab terdahulu,dalam kitab kitab tersebut dia menemukan sifat sifat nabi
muhammad saw.semua sifat tersebut dia
kumpulkan dalam satu lembaran,lembaran itu di simpan dalam sebuah peti yang terkunci dan kuncinya
dia sembunyikan di tempat yang tidak pernah di perhatikan.
Dia memiliki seorang anak yang bernama
baluqia,menjelang bapak baluqia meninggal dia berwasiat kepada anaknya untuk
menjadi qadhi (hakim) di kalangan bani israil setelahnya.
Setelah beberapa lama ayahnya meningal,tiba tiba dia
melihat peti,di dapatinya peti itu terkunci,dia tanyakan peti itu pada
ibunya,ibunya menjawab”aku tidak tau apa yang ada di dalamnya dan tidak tau
dimana kuncinya tersimpan.
Selanjutnya kunci itu di hancurkan oleh baluqia untuk
membuka peti ,didalamnya dia melihat ada lembaranlembaran yang bertuliskan
tentang sifst sifat Rasulullah SAW. dan
menceritakan bahwa dia (nabi Muhammad) adalah penutup para nabi dan
rasul dan mengatakan surga di haramkan bagi para nabi dan rasul sehingga dia
(muhammad) dan umatnya masuk terlebih dahulu
Setelah baluqia selesai membaca lembaran itu dia
membawa lembaran itu kepada ulama bani israil,tatkala bani israil mendengar
sifat nabi muhammad SAW,mereka berkata kepada baluqiya”bagai mana bapakmu
mengetahui hal ini ?dan mengapa dia tidak memberitahukannya kepada kami? Demi
Allah!! Seandainya bukan karena engkau pasti kuburannya akan kami(bani israil)
bakar!! Karena dia(bapaknya baluqiya) telah menyembunyikan junjungan para
rasul muhammad SAW kepada kami !!”
Selanjutnya baluqiya memutuskan untuk meninggalkan
ibunya ,dia berkata “wahai ibu,aku telah menemukan bahwa nabi ahir zaman akan
di utus,aku akan pergi tidak akan kembali hingga aku mengetahui beritanya!!”
ibunya berkata “semoga allah memenuhi cita citamu” baluqia pergi dalam rangka
mencari nabi Muhammad SAW,
Dia berkeliling dari timur sampai barat hingga sampai
ke laut ketujuh,dia menemukanberbagai keajaiban yang tidak dilihat oleh orang
lain,di antara sebuah keajaiban itu adalah apa yang di lihat adalah sebuah
jazirah terdapat ular ular besar yang mengatakan”tidak ada tuhan kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan allah” baluqiya berkata kepada ular
ular”assalamu alaikum” ular ular itu berkata kepadanya”kami belum pernh mendengar ucapan seperti itu”lalu
baluqiyabberkata “ini adalh sunah( tradisi)adam mereka bertanya “dari kelompok
mana engkau?”baluqiya menjawab”saya termasuk bani israil”mereka berkata “kami
tidak mengetahui adam dan bani israil”baluqia berkata “jika demikian bagaimana
kalian mengetahui muhammad?” mereka menjawab”semenjak kami di ciptakan Allah
dengan sifat ini,kami di perintahkan dengan hal itu,kami adalah ular ualar
jahanam” baluqiya berkata “bagaimana berita tentang jahannam?” mereka menjawab “jahannam itu
hitam dan berbau busuk,dalam setiap tahunya bernapas du kali,sekali pada musim
kemarau,itulah panas dari dirinya;dan sekali di musim dingin,itulah kebaikan
dari dirinya”setelah itu,baluqiya melanjutkan memasuki sebuah jazirah yang
lain.disana dia menemukan ular ular yang lebih besarndari yang pernah di lihat
petama kali,seperti pangkal kurma disekita ular ular tersebut dia melihat ada
ular ular kuning.
Apabila ular ular ular itu besar itu berjalan makaular
ular kuning itu berjalan di sekelilingnya;taatkala ular ular itu melihat
baluqia mereka berkaata “siapa engkau?”baluqia menjawab “saya dari bani israil”
nama saya Baluqiya. Lalu kalian
siapa?' Mereka menjawab, 'Kami adalah kaum jin yang beriman. Asalnya kami
berada di langit. Kemudian Allah menurunkan kami ke bumi. Kami diperintahkan
untuk memerangi jin kafir di muka bumi. Sekarang kami akan memerangi mereka.'
Baluqiya pergi meninggalkan mereka.
Tiba-tiba ada malaikat yang besar postur tubuhnya sedang berdiri. Tangan
kanannya ada di timur, sedangkan tangan yang kirinya ada di barat. Dia
berkata,' Tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.'
Baluqiya mendekati dan mengucapkan salam kepadanya. Dia berkata, 'Siapa engkau?
Baluqiya menjawab, 'Aku adalah seorang laki-laki dari Bani Israil. Aku pergi
dalam rangka mencari penutup para nabi. Lalu siap engkau?' Dia menjawab, 'Aku
adalah malaikat yang ditugaskan mengurusi gelapnya malam dan terangnya siang.'
Baluqiya berkata, 'Apa dua baris yang ada di keningmu?' Dia menjawab, 'Dalam
dua baris tersebut tertulis tambahan malam dan siang serta pengurangannya. Aku
tidak menahan malam kecuali dengan ukuran yang ditentukan.'
Baluqiya terus melanjutkan melanjutkan perjalanannya.
Tiba-tiba ada malaikat yang sangat besar. Dia berkata, 'Tidak ada tuhan kecuali
Allah dan Muhammad utusan Allah. 'Baluqiya mengucapkan salam kepadanya,
malaikat itu pun menjawabnya. Baluqiya bertanya tentangnya, dia menjawab, 'Aku
adalah malaikat yang ditugaskan menangani angin. Aku tidak akan melepaskan
angin kecuali atas seizin Allah. Aku menggenggam laut. Seandainya tidak
demikian, tentu semua yang ada di muka bumi akan binasa.
Baluqiya meninggalkannya, dia melanjutkan perjalanannya hingga sampai ke gunung Qaf. Ternyata ia terbuat dari yakut hijau. Ia mengelilingi dunia seluruhnya. Karena pancaran sinar gunung tersebut, langit terlihat berwarna biru. Allah menugaskan penanganan gunung ini kepada seorang malaikat. Apabila Allah hendak mengguncangkan sebagian bumi. Dia memerintahkan malaikat tersebut untuk menggerakkan lapisan yang tersambung dari belahan bumi tersebut ke gunung Qaf. Apabila Allah hendak menenggelamkan sebuah desa beserta isinya, maka Dia mengizinkan kepada malaikat itu untuk memotong lapisan kampung tersebut dari bumi.
Baluqiya bertanya kepada malaikat itu, 'Apa yang ada di belakang gunung ini?' Dia menjawab, 'Di belakang gunung ini ada 40.000 kota selain kota-kota dunia. Kota itu terbuat dari emas dan perak. Tidak ada siang dan malam. Penduduknya adalah para malaikat yang tidak pernah lelah bertasbih kepada Allah. Baluqiya bertanya, 'Apa di belakang kota-kota itu?' Dia menjawab, 'Dibelakangnya ada 70.000 hijab (penghalang). Setiap hijab besarnya seukuran dunia. Tidak ada seorang pun yang mengetahui di balik hijab itu, kecuali Allah.
Baluqiya meninggalkan malaikat itu, dia melanjutkan perjalanannya hingga sampai ke sebuah gunung. Disana ada malaikat-malaikat yang rupa mereka seperti kijang. Baluqiya mengucapkan salam kepada mereka, mereka pun membalasnya. Baluqiya bertanya kepada mereka, 'Siapa kalian?' Mereka menjawab, ' Kami adalah sebagian malaikat Allah. Di sini kami beribadah kepada Allah semenjak kami diciptakan.' Lalu Baluqiya bertanya kepada mereka tentang gunung besar yang menghadap kepada mereka, yang menyinarkan cahaya seperti matahari. Mereka menjawab, 'Itu adalah gunung dunia yang terbuat dari emas. Semua logam emas yang ada di bumi bersumber darinya.'
Baluqiya meninggalkan mereka, dia melanjutkan perjalanannya hingga sampai ke sebuah laut yang luas. Di sana ada dua ikan yang sangat besar. Dia mengucapkan salam kepada mereka, dan mereka pun membalasnya. Keduanya bertanya kepada Baluqiya, 'Siapa engkau, hai makhluk Allah?' Dia menjawab, 'Aku Baluqiya, dari Bani Israil. Aku datang dalam rangka mencari Muhammad, penutup para nabi. Apakah kalian memiliki sesuatu yang bisa aku makan?' Karena kegaiban Allah, mereka memberinya roti. Dimakannya roti itu dan setelahnya tidak merasa lapar lagi.
Selanjutnya, dia sampai ke sebuah jazirah. Di sana dia melihat seekor burung yang sangat besar, indah rupanya dan memiliki sesuatu yang bisa membuat akal tercengang karena keindahannya. Burung itu ada di atas sebuah pohon yang dibawahnya ada hidangan yang di atasnya ada ikan yang dipanggang. Baluqiya mendekati burung itu, mengucapkan salam dan bertanya,'Siapa engkau?' Burung itu menjawab, 'Aku adalah salah satu malaikat yang ada di surga. Aku diutus oleh Allah mengirim hidangan ini kepada Adam dan Hawwa ketika keduanya berkumpul di Gunung Arafah. Keduanya telah menyantap sesuatu darinya. Lalu Allah menyuruhku untuk meletakkan hidangan tersebut disini dan aku berdiam diri di dekatnya hingga hari kiamat. Dia juga memerintahkanku untuk memberikan sesuatu darinya kepada orang yang datang kesini.' Maka Baluqiya memakan sesuatu dari hidangan itu, tetapi sedikitpun hidangan itu tidak berkurang, ia seperti keadaannya semula.
Baluqiya bertanya kepada sang burung tentang hidangan itu. Ia menjawab, 'Sesungguhnya makanan dunia akan berkurang dan berubah bila didiamkan. Sementara makanan surga tidak akan pernah berkurang dan berubah. ' Baluqiya bertanya, 'Apakah ada seseorang yang pernah memakan hidangan ini?' Ia menjawab, Sudah, Sesungguhnya Khidhr Abdul' Abbas, terkadang datang ke sini dan memakan hidangan ini. Setelah itu dia pergi lagi.' mendengar itu Baluqiya memutuskan diri tinggal di tempat untuk bertemu Khidhr, berkumpul bersamanya dan menanyakan berbagai hal kepadanya.
Pada suatu hari, ketika Baluqiya sedang duduk, tiba-tiba Khidhr as mendatanginya dengan mengenakan pakaian putih. Baluqiya berdiri menyambut dan mengucapkan salam kepadanya. Khidihr membalasnya. Baluqiya berkata, 'Wahai Abdul' Abbas, aku telah berpergian dalam rangka mencari Nabi akhir zaman hingga akhirnya aku sampai ke tempat ini. Aku diam di sini menunggu kedatanganmu agar engkau memberitahuku tentangnya. 'Khidhr menjawab, 'Hai Baluqiya, sesungguhnya nabi akhir zaman tidak akan muncul saat ini, dan engkau tidak akan bertemu dengannya sekarang ini.
Hai Baluqiya, tahukah engkau berapa jarak antara kamu dengan ibumu?' Baluqiya menjawab, 'Tidak tahu.' Khidhr berkata, 'Jaraknya adalah jarak tempuh 50 tahun. Maukah kamu aku letakkan kamu di hadapan ibumu?' Baluqiya menjawab, 'Ya. 'Khidhr berkata, 'Pejamkanlah kedua matamu!'
Baluqiya berkata, Aku pejamkan kedua mataku, aku tidak tahu apa-apa kecuali ibuku telah ada di sampingku. Aku buka kedua mataku, lalu aku mengucapkan salam kepada ibuku dan mengatakan kepadanya,
'Wahai ibuku, siapakah yang telah membawaku kepadamu?' Ibu Baluqiya menjawab, 'Aku melihat seekor burung putih telah meletakkanmu disini. Lalu dia menghilang dengan cepat.' Baluqiya menceritakan semua kisahnya kepada ibunya. Kemudian dia pergi kepada Bani Israil dan mengucapkan salam kepada mereka, mereka pun membalasnya. Mereka bertanya tentang keadaanya sewaktu kepergiannya. Dia ceritakan kepada mereka dan semua keajaiban yang dilihatnya dicatat oleh mereka selama empat puluh tahun. Mereka tidak bisa menghitung keajaiban yang pernah dia lihat. Menurut sebuah riwayat, Baluqiya berumur seribu tahun.
Wallahu a'alam.
Baluqiya meninggalkannya, dia melanjutkan perjalanannya hingga sampai ke gunung Qaf. Ternyata ia terbuat dari yakut hijau. Ia mengelilingi dunia seluruhnya. Karena pancaran sinar gunung tersebut, langit terlihat berwarna biru. Allah menugaskan penanganan gunung ini kepada seorang malaikat. Apabila Allah hendak mengguncangkan sebagian bumi. Dia memerintahkan malaikat tersebut untuk menggerakkan lapisan yang tersambung dari belahan bumi tersebut ke gunung Qaf. Apabila Allah hendak menenggelamkan sebuah desa beserta isinya, maka Dia mengizinkan kepada malaikat itu untuk memotong lapisan kampung tersebut dari bumi.
Baluqiya bertanya kepada malaikat itu, 'Apa yang ada di belakang gunung ini?' Dia menjawab, 'Di belakang gunung ini ada 40.000 kota selain kota-kota dunia. Kota itu terbuat dari emas dan perak. Tidak ada siang dan malam. Penduduknya adalah para malaikat yang tidak pernah lelah bertasbih kepada Allah. Baluqiya bertanya, 'Apa di belakang kota-kota itu?' Dia menjawab, 'Dibelakangnya ada 70.000 hijab (penghalang). Setiap hijab besarnya seukuran dunia. Tidak ada seorang pun yang mengetahui di balik hijab itu, kecuali Allah.
Baluqiya meninggalkan malaikat itu, dia melanjutkan perjalanannya hingga sampai ke sebuah gunung. Disana ada malaikat-malaikat yang rupa mereka seperti kijang. Baluqiya mengucapkan salam kepada mereka, mereka pun membalasnya. Baluqiya bertanya kepada mereka, 'Siapa kalian?' Mereka menjawab, ' Kami adalah sebagian malaikat Allah. Di sini kami beribadah kepada Allah semenjak kami diciptakan.' Lalu Baluqiya bertanya kepada mereka tentang gunung besar yang menghadap kepada mereka, yang menyinarkan cahaya seperti matahari. Mereka menjawab, 'Itu adalah gunung dunia yang terbuat dari emas. Semua logam emas yang ada di bumi bersumber darinya.'
Baluqiya meninggalkan mereka, dia melanjutkan perjalanannya hingga sampai ke sebuah laut yang luas. Di sana ada dua ikan yang sangat besar. Dia mengucapkan salam kepada mereka, dan mereka pun membalasnya. Keduanya bertanya kepada Baluqiya, 'Siapa engkau, hai makhluk Allah?' Dia menjawab, 'Aku Baluqiya, dari Bani Israil. Aku datang dalam rangka mencari Muhammad, penutup para nabi. Apakah kalian memiliki sesuatu yang bisa aku makan?' Karena kegaiban Allah, mereka memberinya roti. Dimakannya roti itu dan setelahnya tidak merasa lapar lagi.
Selanjutnya, dia sampai ke sebuah jazirah. Di sana dia melihat seekor burung yang sangat besar, indah rupanya dan memiliki sesuatu yang bisa membuat akal tercengang karena keindahannya. Burung itu ada di atas sebuah pohon yang dibawahnya ada hidangan yang di atasnya ada ikan yang dipanggang. Baluqiya mendekati burung itu, mengucapkan salam dan bertanya,'Siapa engkau?' Burung itu menjawab, 'Aku adalah salah satu malaikat yang ada di surga. Aku diutus oleh Allah mengirim hidangan ini kepada Adam dan Hawwa ketika keduanya berkumpul di Gunung Arafah. Keduanya telah menyantap sesuatu darinya. Lalu Allah menyuruhku untuk meletakkan hidangan tersebut disini dan aku berdiam diri di dekatnya hingga hari kiamat. Dia juga memerintahkanku untuk memberikan sesuatu darinya kepada orang yang datang kesini.' Maka Baluqiya memakan sesuatu dari hidangan itu, tetapi sedikitpun hidangan itu tidak berkurang, ia seperti keadaannya semula.
Baluqiya bertanya kepada sang burung tentang hidangan itu. Ia menjawab, 'Sesungguhnya makanan dunia akan berkurang dan berubah bila didiamkan. Sementara makanan surga tidak akan pernah berkurang dan berubah. ' Baluqiya bertanya, 'Apakah ada seseorang yang pernah memakan hidangan ini?' Ia menjawab, Sudah, Sesungguhnya Khidhr Abdul' Abbas, terkadang datang ke sini dan memakan hidangan ini. Setelah itu dia pergi lagi.' mendengar itu Baluqiya memutuskan diri tinggal di tempat untuk bertemu Khidhr, berkumpul bersamanya dan menanyakan berbagai hal kepadanya.
Pada suatu hari, ketika Baluqiya sedang duduk, tiba-tiba Khidhr as mendatanginya dengan mengenakan pakaian putih. Baluqiya berdiri menyambut dan mengucapkan salam kepadanya. Khidihr membalasnya. Baluqiya berkata, 'Wahai Abdul' Abbas, aku telah berpergian dalam rangka mencari Nabi akhir zaman hingga akhirnya aku sampai ke tempat ini. Aku diam di sini menunggu kedatanganmu agar engkau memberitahuku tentangnya. 'Khidhr menjawab, 'Hai Baluqiya, sesungguhnya nabi akhir zaman tidak akan muncul saat ini, dan engkau tidak akan bertemu dengannya sekarang ini.
Hai Baluqiya, tahukah engkau berapa jarak antara kamu dengan ibumu?' Baluqiya menjawab, 'Tidak tahu.' Khidhr berkata, 'Jaraknya adalah jarak tempuh 50 tahun. Maukah kamu aku letakkan kamu di hadapan ibumu?' Baluqiya menjawab, 'Ya. 'Khidhr berkata, 'Pejamkanlah kedua matamu!'
Baluqiya berkata, Aku pejamkan kedua mataku, aku tidak tahu apa-apa kecuali ibuku telah ada di sampingku. Aku buka kedua mataku, lalu aku mengucapkan salam kepada ibuku dan mengatakan kepadanya,
'Wahai ibuku, siapakah yang telah membawaku kepadamu?' Ibu Baluqiya menjawab, 'Aku melihat seekor burung putih telah meletakkanmu disini. Lalu dia menghilang dengan cepat.' Baluqiya menceritakan semua kisahnya kepada ibunya. Kemudian dia pergi kepada Bani Israil dan mengucapkan salam kepada mereka, mereka pun membalasnya. Mereka bertanya tentang keadaanya sewaktu kepergiannya. Dia ceritakan kepada mereka dan semua keajaiban yang dilihatnya dicatat oleh mereka selama empat puluh tahun. Mereka tidak bisa menghitung keajaiban yang pernah dia lihat. Menurut sebuah riwayat, Baluqiya berumur seribu tahun.
Wallahu a'alam.