Thursday, January 5, 2012

Surah » Al-Fiil » Jumlah Ayat: 5 dari 1-5








105. Al Fiil
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Kaafirun. Nama Al Fiil diambil dari kata Al Fiil yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya gajah. Surat Al Fiil mengemukakan cerita pasukan bergajah dari Yaman yang dipimpin oleh Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka'bah di Mekah. Peristiwa ini terjadi pada tahun Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan.

Pokok-pokok isinya:
Cerita tentang pasukan bergajah yang diazab oleh Allah s.w.t. dengan mengirimkan sejenis burung yang menyerang mereka sampai binasa. 

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ
alam tara kayfa fa'ala rabbuka bi-ash-haabi alfiili


1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah [1602]?

[1602] Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. Sebelum masuk ke kota Mekah tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil sehingga mereka musnah.
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ
alam yaj'al kaydahum fii tadhliilin


2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?,
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
wa-arsala 'alayhim thayran abaabiila


3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
tarmiihim bihijaaratin min sijjiilin


4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ
faja'alahum ka'ashfin ma/kuulin


5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
 Penutup 

Surat Al Fiil ini menjelaskan tentang kegagalan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, karena Ka'bah dipelihara oleh Allah s.w.t.

HUBUNGAN SURAT AL FIIL DENGAN SURAT QURAISY

Dalam surat Al Fiil, Allah s.w.t. menjelaskan kehancuran pasukan bergajah yang hendak merobohkan Ka'bah, sedang dalam surat Quraisy Allah memerintahkan kepada penduduk Mekah untuk menyembah Allah pemilik Ka'bah itu.
 


Ayat 105:1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? (Al-Fil 105:1)
«ألم تر» استفهام تعجب، أي اعجب «كيف فعل ربك بأصحاب الفيل» هو محمود وأصحابه أبرهة ملك اليمن وجيشه، بنى بصنعاء كنيسة ليصرف إليها الحجاج عن مكة فأحدث رجل من كنانة فيها ولطخ قبلتها بالعذرة احتقارا بها، فحلف أبره ليهدمنَّ الكعبة، فجاء مكة بجيشه على أفيال اليمن مقدمها محمود، فحين توجهوا لهدم الكعبة أرسل الله عليهم ما قصَّه في قوله:
(Apakah kamu tidak memperhatikan) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna takjub; artinya sepatutnya kamu merasa takjub (bagaimana Rabbmu telah bertindak terhadap tentara bergajah) orang yang mempunyai gajah itu bernama Mahmud yang disertai oleh teman-temannya, yaitu raja negeri Yaman yang bernama Abrahah berikut tentaranya. Dia telah membangun sebuah gereja di Shan'a dengan tujuan supaya orang-orang berpaling dari menziarahi Mekah dan tidak menziarahinya lagi. Pada suatu hari ada seseorang lelaki dari Kinanah telah membuat kejadian di gereja tersebut, ia melumuri bagian gereja yang dijadikan kiblat dengan kotoran unta dengan maksud menghinanya. Abrahah bersumpah untuk menghancurkan Kakbah. Lalu ia datang ke Mekah bersama tentaranya, beserta gajah-gajah milik Mahmud tadi. Ketika mereka mulai bergerak hendak menghancurkan Kakbah, Allah mengirimkan kepada mereka apa yang dikisahkan-Nya melalui firman selanjutnya yaitu: (Tafsir Al-Jalalain, Al-Fil 105:1)

Ayat 105:2

أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? (Al-Fil 105:2)
«ألم يجعل» أي جعل «كيدهم» في هدم الكعبة «في تضليل» خسارة وهلاك.
(Bukankah Dia menjadikan) telah menjadikan (tipu daya mereka itu) dalam rangka menghancurkan Kakbah (sia-sia) maksudnya hanya menjerumuskan mereka ke dalam kerugian dan kebinasaan. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Fil 105:2)

Ayat 105:3

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, (Al-Fil 105:3)
«وأرسل عليهم طيراً أبابيل» جماعات جماعات، قيل لا واحد له كأساطير، وقيل واحده: أبول أو بال أو أبيل كعجول ومفتاح وسكين.
(Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong) atau yang bergelombang secara berturut-turut. Menurut suatu pendapat bahwa lafal Abaabiil ini tidak ada bentuk Mufradnya, sama halnya dengan lafal Asaathiir. Menurut pendapat yang lain bahwa bentuk tunggalnya adalah Abuul atau Ibaal atau Ibbiil yang wazannya sama dengan 'Ajuul, Miftaah dan Sikkiin. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Fil 105:3)

Ayat 105:4

تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, (Al-Fil 105:4)
«ترميهم بحجارة من سجيل» طين مطبوخ.
(Yang melempar mereka dengan batu berasal dari tanah yang terbakar) yakni tanah liat yang dibakar. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Fil 105:4)

Ayat 105:5

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (Al-Fil 105:5)

«فجعلهم كعصف مأكول» كورق زرع أكلته الدواب وداسته وأفنته، أي أهلكهم الله تعالى كل واحد بحجره المكتوب عليه أسمه، وهو أكبر من العدسة وأصغر من الحمصة يغرق البيضة والرجل والفيل ويصل الأرض، وكان هذا عام مولد النبي صلى الله عليه وسلم.
(Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan) atau bagaikan daun tanaman yang dimakan oleh ternak, kemudian diinjak-injak dan dicabik-cabiknya. Allah telah membinasakan setiap orang dari mereka dengan batu yang padanya telah tertulis nama orang yang dikenainya. Setiap batu bentuknya lebih besar sedikit daripada biji 'adasah dan agak kecil daripada biji kacang Humsh; batu itu dapat menembus topi baja tentara yang berjalan kaki dan gajah yang dibawanya, kemudian batu itu jatuh ke tanah setelah menembus badan mereka. Hal tersebut terjadi pada tahun kelahiran Nabi saw. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Fil 105:5)

Surah » Al-Humazah » Jumlah Ayat: 9 dari 1-9

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN

104. Al Humazah
 Muqaddimah 

Surat Al Humazah terdiri atas 9 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qiyaamah. Dinamai Al Humazah (pengumpat) diambil dari perkataan Humazah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya:

Ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya di jalan Allah. 


وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
waylun likulli humazatin lumazatin

1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ
alladzii jama'a maalan wa'addadahu

2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung [1601],

[1601] Maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ
yahsabu anna maalahu akhladahu

3. dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ
kallaa layunbadzanna fii alhuthamati

4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ
wamaa adraaka maa alhuthamatu

5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ
naaru allaahi almuuqadatu

6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ
allatii taththhali'u 'alaa al-af-idati

7. yang (membakar) sampai ke hati.
إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ
lnnahaa 'alayhim mu/shadatun

8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍۭ
fii 'amadin mumaddadatin

9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.


 Penutup 

Dalam surat ini diterangkan bahwa orang-orang yang suka mencela orang-orang lain, suka memfitnah dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak dinafkahkannya di jalan Allah, akan diazab.

HUBUNGAN SURAT AL HUMAZAH DENGAN SURAT AL FIIL

Dalam surat Humazah diterangkan bahwa harta tidak berguna sedikitpun untuk menghadapi kekuasaan Allah, sedang surat Al Fiil menerangkan bahwa tentara gajah dengan segala macam perlengkapan perangnya tidak dapat menghadapi kekuasaan Allah. 






Ayat 104:1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (Al-Humazah 104:1)
«ويل» كلمة عذاب أو وادٍ في جهنم «لكل هُمزة لُمزة» أي كثير الهمز واللمز، أي الغيبة نزلت فيمن كان يغتاب النبي صلى الله عليه وسلم والمؤمنين كأُمية بن خلف والوليد بن المغيرة وغيرهما.
(Kecelakaanlah) lafal Al-Wail ini adalah kalimat kutukan, atau nama sebuah lembah di neraka Jahanam (bagi setiap pengumpat lagi pencela) artinya yang banyak mengumpat dan banyak mencela. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang suka mengumpat Nabi saw. dan orang-orang mukmin, seperti Umaiyah bin Khalaf, Walid bin Mughirah dan lain-lainnya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:1)

Ayat 104:2

ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, (Al-Humazah 104:2)
«الذي جمع» بالتخفيف والتشديد «مالا وعدده» أحصاه وجعله عدة لحوادث الدهر.
(Yang mengumpulkan) dapat dibaca Jama'a dan Jamma'a (harta dan menghitung-hitungnya) dan menjadikannya sebagai bekal untuk menghadapi bencana dan malapetaka. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:2)

Ayat 104:3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ
dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, (Al-Humazah 104:3)
«يحسب» لجهله «أن ماله أخلده» جعله خالدا لا يموت.
(Dia menduga) karena kebodohannya (bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya) dapat menjadikannya hidup kekal dan tidak mati. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:3)

Ayat 104:4

كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. (Al-Humazah 104:4)
«كلا» ردع «لينبذن» جواب قسم محذوف، أي ليطرحن «في الحطمة» التي تحطم كل ما ألقي فيها.
(Sekali-kali tidak!) kalimat ini mengandung makna sanggahan. (Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan) menjadi Jawab Qasam dari lafal yang tidak disebutkan; artinya sesungguhnya dia benar-benar akan dicampakkan (ke dalam Huthamah) dan segala sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya pasti hancur berkeping-keping. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:4)

Ayat 104:5

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ
Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Al-Humazah 104:5)
«وما أدراك» أعلمك «ما الحطمة».
(Dan tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apa Huthamah itu?) (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:5)

Ayat 104:6

نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ
(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, (Al-Humazah 104:6)
«نار الله الموقدة» المسعرة.
(Yaitu api -yang disediakan- Allah yang dinyalakan) yang dinyalakan dengan besarnya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:6)

Ayat 104:7

ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ
yang (membakar) sampai ke hati. (Al-Humazah 104:7)
«التي تطَّلع» تشرف «على الأفئدة» القلوب فتحرقها وألمها أشد من ألم غيرها للطفها.
(Yang naik) maksudnya panasnya naik membakar (sampai ke hati) lalu membakarnya; rasa sakit yang diakibatkan api neraka jauh lebih memedihkan daripada api lainnya, karena api neraka sangat lembut dan dapat memasuki pori-pori, lalu membakar hati. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:7)

Ayat 104:8

إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (Al-Humazah 104:8)
«إنها عليهم» جمع الضمير رعاية لمعنى كل «مؤصدة» بالهمز والواو بدله، مطبقة.
(Sesungguhnya api itu atas mereka) di dalam ayat ini Dhamir dijamakkan karena memandang dari segi makna (ditutup rapat-rapat) dapat dibaca Mu`shadah dan Muushadah; artinya mereka dibakar dengan api itu dalam keadaan ditutup rapat. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:8)

Ayat 104:9

فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍۭ
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (Al-Humazah 104:9)
«في عمد» بضم الحرفين وبفتحهما «ممددة» صفة لما قبله فتكون النار داخل العمد.
(Pada tiang-tiang) dapat dibaca 'Amadin dan 'Umudin (yang panjang) lafal ini menjadi sifat dari lafal sebelumnya; dengan demikian maka api itu berada dalam tiang-tiang tersebut. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Humazah 104:9)