Wednesday, January 4, 2012

Surah » Al-A'laa » Jumlah Ayat: 19 dari 1-19



87. Al A´laa
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, dan diturunkan sesudah surat At Takwiir. Nama Al A´laa diambil dari kata Al A´laa yang terdapat pada ayat pertama, berarti Yang Paling Tinggi. Muslim meriwayatkan dalam kitab Al Jumu'ah, dan diriwayatkan pula oleh Ashhaabus Sunan, dari Nu'man ibnu Basyir bahwa Rasulullah s.a.w. pada shalat dua hari Raya (Fitri dan Adha) dan shalat Jum'at membaca surat Al A´laa pada rakaat pertama, dan surat Al Ghaasyiyah pada rakaat kedua.

Pokok-pokok isinya :
Perintah Allah untuk bertasbih dengan menyebut nama-Nya. Nabi Muhammad s.a.w. sekali-kali tidak lupa pada ayat-ayat yang dibaca- kan kepadanya. Jalan-jalan yang menjadikan orang sukses hidup dunia dan akhirat. Allah menciptakan, menyempurnakan ciptaan-Nya, menentukan kadar-kadar, memberi petunjuk dan melengkapi keperluan- keperluannya sehingga tercapai tujuannya.
sabbihi isma rabbika al-a'laa

1. Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi,
alladzii khalaqa fasawwaa

2. yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
waalladzii qaddara fahadaa

3. dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
waalladzii akhraja almar'aa

4. dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
faja'alahu ghutsaa-an ahwaa

5. lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
sanuqri-uka falaa tansaa

6. Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
illaa maa syaa-a allaahu innahu ya'lamu aljahra wamaa yakhfaa

7. kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
wanuyassiruka lilyusraa

8. dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah[1572],

[1572] Maksudnya: jalan yang membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
fadzakkir in nafa'ati aldzdzikraa

9. oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfa'at,
sayadzdzakkaru man yakhsyaa

10. orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,


wayatajannabuhaa al-asyqaa


11. dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.

alladzii yashlaa alnnaara alkubraa


12. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).

tsumma laa yamuutu fiihaa walaa yahyaa


13. Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.

qad aflaha man tazakkaa


14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),

wadzakara isma rabbihi fashallaa


15. dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.

bal tu/tsiruuna alhayaata alddunyaa


16. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.

waal-aakhiratu khayrun wa-abqaa


17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

inna haadzaa lafii alshshuhufi al-uulaa 

18. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

shuhufi ibraahiima wamuusaa


19. (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa


 Penutup 

Surat Al A´laa mengemukakan sifat-sifat Allah s.w.t dan salah satu sifat Nabi Muhammad s.a.w. dan orang-orang yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat.

HUBUNGAN SURAT AL A´laa DENGAN SURAT AL GHAASYIYAH

Pada surat Al A´laa diterangkan secara umum tentang orang-orang yang beriman, orang yang kafir, syurga dan neraka. Kemudian dalam surat Al Ghaasyiyah dikemukakan kembali dengan cara yang lebih luas.

Surah » Ath-Thaariq » Jumlah Ayat: 17 dari 1-17



86. Ath Thaariq
 Muqaddimah 

Surat Ath Thaariq terdiri atas 17 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Balad. Dinamai Ath Thaariq (yang datang di malam hari) diambil dari perkataan Ath Thaariq yang terdapat pada ayat 1 surat ini.

Pokok-pokok isinya:
Tiap-tiap jiwa selalu dipelihara dan diawasi Allah; merenungkan asal kejadian diri sendiri yaitu dari air mani akan menghilangkan sifat sombong dan takabur; Allah kuasa menghidupkan manusia kembali pada hari kiamat, pada hari itu tidak ada kekuatan yang dapat menolong selain Allah; Al Quran adalah pemisah antara yang hak dan yang batil.
waalssamaa-i waalththaariqi

1. Demi langit dan yang datang pada malam hari,
wamaa adraaka maa alththaariqu

2. tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?
alnnajmu altstsaaqibu

3. (yaitu) bintang yang cahayanya menembus,
in kullu nafsin lammaa 'alayhaa haafizhun

4. tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya.
falyanzhuri al-insaanu mimma khuliqa

5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
khuliqa min maa-in daafiqin

6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
yakhruju min bayni alshshulbi waalttaraa-ibi

7. yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.
innahu 'alaa raj'ihi laqaadirun

8. Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).
yawma tublaa alssaraa-iru

9. Pada hari dinampakkan segala rahasia,
famaa lahu min quwwatin walaa naasirin

10. maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong.
 
waalssamaa-i dzaati alrraj'i


11. Demi langit yang mengandung hujan [1571],

[1571] "Raj'i" berarti "kembali". Hujan dinamakan "raj'i" dalam ayat ini, karena hujan itu berasal dari uap yang naik dari bumi ke udara, kemudian turun ke bumi, kemudian kembali ke atas, dan dari atas kembali ke bumi dan begitulah seterusnya.

waal-ardhi dzaati alshshad'i


12. dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,

innahu laqawlun fashlun


13. sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.

wamaa huwa bialhazli


14. dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau.

innahum yakiiduuna kaydaan


15. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.

wa-akiidu kaydaan


16. Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.

famahhili alkaafiriina amhilhum ruwaydaan


17. Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar


Penutup 

Surat Ath Thaariq menerangkan bahwa tiap-tiap diri tidak luput dari pengawasan Allah. Sebagaimana Allah menciptakan manusia, maka Allah dapat pula menghidupkan kembali bila ia telah mati; keterangan tentang Al Quran; bujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. terhadap tipu daya orang- orang kafir.

HUBUNGAN SURAT ATH THAARIQ DENGAN SURAT AL A'LAA

Pada surat Ath Thaariq diterangkan tentang penciptaan manusia dan diisyaratkan pula penciptaan tumbuh-tumbuhan, sedang pada surat Al A'laa diterangkan bahwa Allah menciptakan alam dengan sempurna dan dengan ukuran-ukuran tertentu.