Tuesday, January 3, 2012

Surah » Al-Muddatstsir » Jumlah Ayat: 56 dari 1-56

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN 

74. Al Muddatstsir
 Muqaddimah 

Surat Al Muddatstsir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (orang yang berkemul) diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya :
Perintah untuk mulai berda´wah mengagungkan Allah, membersihkan pakaian, menjauhi maksiat, memberikan sesuatu dengan ikhlas dan bersabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah; Allah akan mengazab orang-orang yang menentang Nabi Muhammad s.a.w. dan mendustakan Al Quran; tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang ia usahakan.


yaa ayyuhaa almuddatstsiru

1. Hai orang yang berkemul (berselimut),
qum fa-andzir

2. bangunlah, lalu berilah peringatan!
warabbaka fakabbir

3. dan Tuhanmu agungkanlah!
watsiyaabaka fathahhir

4. dan pakaianmu bersihkanlah,
waalrrujza fauhjur

5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
walaa tamnun tastaktsiru

6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
walirabbika faishbir

7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
fa-idzaa nuqira fii alnnaaquuri

8. Apabila ditiup sangkakala,
fadzalika yawma-idzin yawmun 'asiirun

9. maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit,
'alaa alkaafiriina ghayru yasiirin

10. bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.



dzarnii waman khalaqtu wahiidaan


11. Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian(1527).

[1527] Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan mengenai seorang kafir Mekah, pemimpin Quraisy bernama Al Walid bin Mughirah.

waja'altu lahu maalan mamduudaan


12. Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,

wabaniina syuhuudaan


13. dan anak-anak yang selalu bersama dia,

wamahhadtu lahu tamhiidaan


14. dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,

tsumma yathma'u an aziida


15. kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.

kallaa innahu kaana li-aayaatinaa 'aniidaan


16. Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al-Qur'an).

saurhiquhu sha'uudaan


17. Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan.

innahu fakkara waqaddara


18. Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),

faqutila kayfa qaddara


19. maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?,

tsumma qutila kayfa qaddara


20. kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,


tsumma nazhara


21. kemudian dia memikirkan,

tsumma 'abasa wabasara


22. sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,

tsumma adbara waistakbara


23. kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,

faqaala in haadzaa illaa sihrun yu/tsaru


24. lalu dia berkata: "(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu),

in haadzaa illaa qawlu albasyari


25. ini tidak lain hanyalah perkataan manusia".

saushliihi saqara


26. Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.

wamaa adraaka maa saqaru


27. Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?

laa tubqii walaa tadzaru


28. Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan(1528).

[1528] Yang dimaksud dengan "tidak meninggalkan dan tidak membiarkan" ialah apa yang dilemparkan ke dalam neraka itu diazabnya sampai binasa kemudian dikembalikannya sebagai semula untuk diazab kembali.

lawwaahatun lilbasyari


29. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.

'alayhaa tis'ata 'asyara


30. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
 
wamaa ja'alnaa ash-haaba alnnaari illaa malaa-ikatan wamaa ja'alnaa 'iddatahum illaa fitnatan lilladziina kafaruu liyastayqina alladziina uutuu alkitaaba wayazdaada alladziina aamanuu iimaanan walaa yartaaba alladziina uutuu alkitaaba waalmu/minuuna waliyaquula alladziina fii quluubihim maradhun waalkaafiruuna maatsaa araada allaahu bihaadzaa matsalan kadzaalika yudhillu allaahu man yasyaau wayahdii man yasyaau wamaa ya'lamu junuuda rabbika illaa huwa wamaa hiya illaa dzikraa lilbasyari


31. Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mu'min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.

kallaa waalqamari


32. Sekali-kali tidak(1529), demi bulan,

[1529] "Sekali-kali tidak" adalah bantahan terhadap ucapan-ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari hal-hal tersebut di atas.

waallayli idz adbara


33. dan malam ketika telah berlalu,

waalshshubhi idzaa asfara


34. dan subuh apabila mulai terang.

innahaa la-ihdaa alkubari


35. Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar,

nadziiran lilbasyari


36. sebagai ancaman bagi manusia.

liman syaa-a minkum an yataqaddama aw yata-akhkhara


37. (Yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur(1530).

[1530] Yang dimaksud dengan "maju" ialah maju menerima peringatan dan yang dimaksud dengan "mundur" ialah tidak mau menerima peringatan.

kullu nafsin bimaa kasabat rahiinatun


38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,

illaa ash-haaba alyamiini


39. kecuali golongan kanan,

fii jannaatin yatasaa-aluuna


40. berada di dalam syurga, mereka tanya menanya,



'ani almujrimiina


41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,

maa salakakum fii saqara


42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"

qaaluu lam naku mina almushalliina


43. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,

walam naku nuth'imu almiskiina


44. dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,

wakunnaa nakhuudhu ma'a alkhaa-idhiina


45. dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,

wakunnaa nukadzdzibu biyawmi alddiini


46. dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,

hattaa ataanaa alyaqiinu


47. hingga datang kepada kami kematian".

famaa tanfa'uhum syafaa'atu alsysyaafi'iina


48. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.

famaa lahum 'ani alttadzkirati mu'ridhiina


49. Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)?,

ka-annahum humurun mustanfiratun


50. seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut,


farrat min qaswaratin


51. lari daripada singa.

bal yuriidu kullu imri-in minhum an yu/taa shuhufan munasysyaratan

52. Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka.

kallaa bal laa yakhaafuuna al-aakhirata


53. Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat.

kallaa innahu tadzkiratun


54. Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah peringatan.

faman syaa-a dzakarahu


55. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al-Qur'an).

wamaa yadzkuruuna illaa an yasyaa-a allaahu huwa ahlu alttaqwaa wa-ahlu almaghfirati

56. Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun.

 Penutup 

Surat ini mengandung perintah Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. untuk melakukan da´wah, disertai ancaman bagi orang yang menghalang-halangi da´wah.

HUBUNGAN SURAT AL MUDDATSTSIR DENGAN SURAT AL QIYAAMAH

1. Surat Al Muddatstsir menerangkan bahwa walaupun keterangan apa saja yang dikemukakan kepada orang kafir mereka tidak percaya kepada adanya hari akhirat dan tidak takut kepadanya, sedang pada surat Al Qiyaamah, Allah menegaskan bahwa hari kiamat itu pasti terjadi disertai dengan bukti-buktinya.
2. Dalam surat Al Muddatstsir diterangkan bahwa orang-orang kafir mendustakan Al Quran, sedang dalam surat Al Qiyaamah Allah menjamin tetapnya Al Quran dalam ingatan Nabi dan mengajarkan bacaannya.