Tuesday, January 3, 2012

Surah » At-Taghaabun » Jumlah Ayat: 18 dari1-18


64. At Taghaabun
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 18 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah surat At Tahrim. Nama At Taghaabun diambil dari kata At Taghaabun yang terdapat pada ayat ke 9 yang artinya hari dinampakkan kesalahan-kesalahan.

Pokok-pokok isinya :

1. Keimanan:
Seluruh isi alam bertasbih kepada Allah SWT, penjelasan tentang kekuasaan Allah SWT serta keluasan ilmu-Nya; penegasan bahwa semua yang terjadi dalam alam ini adalah atas izin Allah.

2. Hukum-hukum:
Perintah taat kepada Allah dan Rasul; perintah supaya bertakwa dan menafkahkan harta.

3. Dan lain-lain:
Peringatan kepada orang-orang kafir tentang nasib orang-orang dahulu yang mendurhakai rasul-rasul; diantara isteri-isteri dan anak-anak seseorang ada yang menjadi musuh baginya; harta dan anak-anak adalah cobaan dan ujian bagi manusia.


yusabbihu lillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi lahu almulku walahu alhamdu wahuwa 'alaa kulli syay-in qadiirun

1. Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
huwa alladzii khalaqakum faminkum kaafirun waminkum mu/minun waallaahu bimaa ta'maluuna bashiirun

2. Dia-lah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mu'min. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
khalaqa alssamaawaati waal-ardha bialhaqqi washawwarakum fa-ahsana shuwarakum wa-ilayhi almashiiru

3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu).
ya'lamu maa fii alssamaawaati waal-ardhi waya'lamu maa tusirruuna wamaa tu'linuuna waallaahu 'aliimun bidzaati alshshuduuri

4. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
alam ya/tikum nabau alladziina kafaruu min qablu fadzaaquu wabaala amrihim walahum 'adzaabun aliimun

5. Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir terdahulu. Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang pedih.
dzaalika bi-annahu kaanat ta/tiihim rusuluhum bialbayyinaati faqaaluu abasyarun yahduunanaa fakafaruu watawallaw waistaghnaa allaahu waallaahu ghaniyyun hamiidun

6. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka membawa keterangan-keterangan lalu mereka berkata: "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?" lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
za'ama alladziina kafaruu an lan yub'atsuu qul balaa warabbii latub'atsunna tsumma latunabbaunna bimaa 'amiltum wadzaalika 'alaa allaahi yasiirun

7. Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
faaaminuu biallaahi warasuulihi waalnnuuri alladzii anzalnaa waallaahu bimaa ta'maluuna khabiirun

8. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Quraan) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
yawma yajma'ukum liyawmi aljam'i dzaalika yawmu alttaghaabuni waman yu/min biallaahi waya'mal shaalihan yukaffir 'anhu sayyi-aatihi wayudkhilhu jannaatin tajrii min tahtihaa al-anhaaru khaalidiina fiihaa abadan dzaalika alfawzu al'azhiimu

9. (Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
waalladziina kafaruu wakadzdzabuu bi-aayaatinaa ulaa-ika ash-haabu alnnaari khaalidiina fiihaa wabi/sa almashiiru

10. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalmnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.


maa ashaaba min mushiibatin illaa bi-idzni allaahi waman yu/min biallaahi yahdi qalbahu waallaahu bikulli syay-in 'aliimun


11. Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

wa-athii'uu allaaha wa-athii'uu alrrasuula fa-in tawallaytum fa-innamaa 'alaa rasuulinaa albalaaghu almubiinu


12. Dan ta'atlah kepada Allah dan ta'atlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.

allaahu laa ilaaha illaa huwa wa'alaa allaahi falyatawakkali almu/minuuna

13. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mu'min bertawakkal kepada Allah saja.

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu inna min azwaajikum wa-awlaadikum 'aduwwan lakum faihtsaruuhum wa-in ta'fuu watashfahuu wataghfiruu fa-inna allaaha ghafuurun rahiimun

14. Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu [1480] maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[1480] Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.

innamaa amwaalukum wa-awlaadukum fitnatun waallaahu 'indahu ajrun 'azhiimun

15. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

faittaquu allaaha maa istatha'tum waisma'uu wa-athii'uu wa-anfiquu khayran li-anfusikum waman yuuqa syuhha nafsihi faulaa-ika humu almuflihuuna


16. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta'atlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu [1481]. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

[1481] Maksudnya: nafkahkanlah nafkah yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat.

in tuqridhuu allaaha qardhan hasanan yudaa'ifhu lakum wayaghfir lakum waallaahu syakuurun haliimun


17. Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.

'aalimu alghaybi waalsysyahaadati al'aziizu alhakiimu


18. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Penutup 

Pada surat At Taghaabun Allah memberi peringatan kepada kaum musyrikin tentang azab yang ditimpakan kepada umat-umat sebelumnya dan memberi hiburan kepada Nabi bahwa keingkaran orang-orang kafir itu tidak akan mendatangkan kemudaratan kepadanya.

HUBUNGAN SURAT AT TAGHAABUN DENGAN SURAT ATH THALAAQ

Dalam surat At Taghaabun diterangkan bahwa diantara isteri-isteri dan anak-anak ada yang menjadi musuh, dan permusuhan antara suami dan isteri mungkin membawa kepada perceraian (talaq), maka dalam surat Ath-Thalaaq diterangkan hukum-hukum talaq secara ringkas.

Surah » Al-Munaafiqun » Jumlah Ayat: 11 dari1-11


63. Al Munaafiquun
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Hajj. Surat ini dinamai Al-Munaafiquun yang artinya orang-orang munafik, karena surat ini mengungkapkan sifat-sifat orang-orang munafik.

Pokok-pokok isinya :

Keterangan tentang orang-orang munafik dan sifat-sifat mereka yang buruk diantaranya ialah pendusta, suka bersumpah palsu, sombong, kikir dan tidak menepati janji, peringatan kepada orang-orang mukmin supaya harta benda dan anak-anaknya tidak melalaikan mereka, insyaf kepada Allah, dan anjuran supaya menafkahkan sebahagian rezki yang diperoleh.


idzaa jaa-aka almunaafiquuna qaaluu nasyhadu innaka larasuulu allaahi waallaahu ya'lamu innaka larasuuluhu waallaahu yasyhadu inna almunaafiqiina lakaadzibuuna

1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
ittakhadzuu aymaanahum junnatan fashadduu 'an sabiili allaahi innahum saa-a maa kaanuu ya'maluuna

2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai [1477], lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

[1477] Mereka bersumpah bahwa mereka beriman adalah untuk menjaga harta mereka supaya jangan dibunuh atau ditawan atau dirampas hartanya.
dzaalika bi-annahum aamanuu tsumma kafaruu fathubi'a 'alaa quluubihim fahum laa yafqahuuna

3. Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
wa-idzaa ra-aytahum tu'jibuka ajsaamuhum wa-in yaquuluu tasma' liqawlihim ka-annahum khusyubun musannadatun yahsabuuna kulla shayhatin 'alayhim humu al'aduwwu faihtsarhum qaatalahumu allaahu annaa yu/fakuuna

4. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar [1478]. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

[1478] Mereka diumpamakan seperti kayu yang tersandar, maksudnya untuk menyatakan sifat mereka yang buruk meskipun tubuh mereka bagus-bagus dan mereka pandai berbicara, akan tetapi sebenarnya otak mereka adalah kosong tak dapat memahami kebenaran.
wa-idzaa qiila lahum ta'aalaw yastaghfir lakum rasuulu allaahi lawwaw ruuusahum wara-aytahum yashudduuna wahum mustakbiruuna

5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.
sawaaun 'alayhim astaghfarta lahum am lam tastaghfir lahum lan yaghfira allaahu lahum inna allaaha laa yahdii alqawma alfaasiqiina

6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
humu alladziina yaquuluuna laa tunfiquu 'alaa man 'inda rasuuli allaahi hattaa yanfadhdhuu walillaahi khazaa-inu alssamaawaati waal-ardhi walaakinna almunaafiqiina laa yafqahuuna

7. Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.
yaquuluuna la-in raja'naa ilaa almadiinati layukhrijanna al-a'azzu minhaa al-adzalla walillaahi al'izzatu walirasuulihi walilmu/miniina walaakinna almunaafiqiina laa ya'lamuuna

8. Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah [1479], benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mu'min, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.

[1479] maksudnya: kembali dari peperangan bani Musthalik.
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tulhikum amwaalukum walaa awlaadukum 'an dzikri allaahi waman yaf'al dzaalika faulaa-ika humu alkhaasiruuna

9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
wa-anfiquu min maa razaqnaakum min qabli an ya/tiya ahadakumu almawtu fayaquula rabbi lawlaa akhkhartanii ilaa ajalin qariibin fa-ashshaddaqa wa-akun mina alshshaalihiina

10. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"


walan yu-akhkhira allaahu nafsan idzaa jaa-a ajaluhaa waallaahu khabiirun bimaa ta'maluuna


11. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.



 Penutup 

Surat Al Munaafiquun menerangkan sifat-sifat orang munafik dan mengandung anjuran untuk berkorban dengan harta benda.

HUBUNGAN SURAT AL MUNAAFIQUUN DENGAN SURAT AT TAGHAABUN

1. Dalam surat Al Munaafiquun diterangkan sifat-sifat orang munafik sedang pada surat At Taghaabun diterangkan sifat-sifat orang kafir.

2. Dalam surat Al Munaafiquun Allah memperingatkan bahwa harta benda dan anak-anak jangan sampai melalaikan seseorang dari mengingat Allah, dan pada surat At Taghaabun ditegaskan bahwa harta benda dan anak-anak itu adalah cobaan dan ujian bagi keimanan seseorang.

3. Kedua surat ini sama-sama mengajak agar menafkahkan harta untuk menegakkan agama Allah.