Friday, October 6, 2017

SEDERET HARAPAN DUA



Dengan rasa berhutang budi pada wati lalu bertanya
“Boleh problem apa sih”begini hasan wati bercerita
“Di kantor saya bekerja dan dari teman teman on air saya
Dalam rangka saing menyaing supaya dapat orang indonesia
Banyak temen  mengolok saya ngak mungkin dapat  indonesia
Paling juga dapat banggali seperti biasanya”
Dalam hati hasanwirayuda ingin berbalas budi bertanya
“Bagaimana caranya saya bisa membantu anda “
Lalu bercerita banyak endingnya wati jadi isteri hasanwirayuda
Hasanwirayuda bingun “kok bisa bagaimana caranya”
Wati menegaskan” di Saudi itu nikah lewat telepon saja
Banyak di lakukan sesama orang Indonesia”
Terdiam sejenak lalu wati melanjutkan cerita
“Toh ini hanya berpura pura untuk teman teman Indonesia”
Hasanwirayuda diam lalu menjawab “okeylah” kata dia
Sebenarnya dalam hatinya ngak kepengen hanya pura pura
Berharap bisa mnejadi kenyataan  bukan hanya di udara saja
Telpon di ahiri dengan jawaban”walaikum salam” dari udara
Tiada hari wati wati tidak menelpon hasan wirayuda
Sampai berjam jam seakan tak habis cerita
Padahal hasanwirayuda  tak pernah menelpon wati semenet saja
Kalaupun ada sebelumnya wati sudah bepesan dia
Agar bisa menelpon pada jam tertentu di confren call teman idonesia
Di kesempatan ini wati biasa mengaku sebagai istri hasanwirayuda
Tidak sebatas itu saja wati bercerita
Watipun selalu membualkan suaminya sebagai orang yang luara biasa
Yang berpunya ,royal pada teman bahkan sering membelikan pulsa
Sehingga teman teman wati banyak yang di suruh minta pulsa
Tentu saja ini rekayasa wati pada temen teman  yang di atur saja
Kalo dihitung hitung wati dalam sebulan menggelontorkan pulsa
Mungkin lebih dari 500 real untuk teman melalui hasanwirayuda
Termasuk pulsa yang di confren call oleh  hasanwirayuda
Hasanwirayuda tak pernah menggunakan pulsa wati untuk dirinya
Dia menjaga pulsa hanya untuk nelpon wati saja
Yang telah meberikan  hutang budi pada hasanwirayuda
Sampai beberapa bulan kemudian wati memeinta pada dia
Wati meminta data diri lengkap dari hasanwirayuda
Untuk melengkapi arsip yang di butuhkan  di tempat kerja
Agar bisa naik gajih karena posisi bersuami hasanwirayuda
Hasan wirayudapun mingirimkan apa yang di minta padanya
Tak kurang satu apapun persaratan yang ada
Namun sebelum itu wati harus pulang keindonesia
Entah apa yang di inginkan wati dari Indonesia
Dari sisnilah hasanwirayuda tahu wati itu dari jawa
Tepatnya gebang  Cirebon tapi entah apa desanya
Itu ternyata sudah direncanakan wati di tepat kerja
Untuk bisa naik gaji dari semestinya di terima
Maka sebelum wati pulang meminta hasan wirayuda
Agar bisa umroh ke mekah dan bisa jumpa di sana
Selepas kerja siang sore pulang  lalu sholat mgrib bersama
Membaca tasbih tahmid dan tekbir di sudahi berdoa
Bergegas mempersiapkan kostum umroh sedikit tergesa gesa
Turun hotel segera nyetop taxi meluncur ke masjid nabawi  sebelum isya
Selepas sholat isya meluncur kemekah  dengan ronbongan yang ada
Kala itu hasanwirayuda dan abah tajuki yang selalu bersama
Menuju mekah untuk menjalan kan umroh yang pertama
Sesudah ibadah sakral berharap berjumpa wati di sana
Namun malang tak dapat di tolak  baginya
Mujur tak dapat di raih di pagi buta
Jawabanpun tak kunjung ada
Walau sekedar halooo saja
Kemudian telpon hasan wirayuda berdeing  hanya sekali saja
“Maaf saya sudah di bandara”sms massu tak terduga
Sekian kontekpun teputus tak ada kabar berita.

Tak ada yang bisa perbuat pagi ini,
Otak serasa beku tak berimaginasi
Tak paham mengapa harus begini
Harapan kandas tak  di mengerti
Padahal niat tulus tertanan di hati.
Tiada ingin dia mengingkari
Apalagi sampai menghianati
Ketika di pastikan menelpon sekali,
Telpon non aktif tanda tak mau terhubung lagi
Tak gerak berdiam merenungi diri
Dia bingung mengapa harus begini
Bahkan tiada kesalahanpun yang menyakiti
Sesaat kebekuan memang terjadi
Dia ingat sebelum ini cinta di Saudi
Seperti robot di remot langsung berhenti
Di remot bandara tak nyambung lagi
Sudah biasa dan lumrah hal begini

Kalau sudah begini certanya
Barulah hasanwirayuda ceria,
Tenangkan pikiran jiwa raga,
Hasanwirayuda mengambil telponnya
Lalu dia mencari nomor di contaknya
Telpon lama di dapat dari temannya
Di jedah sesat sebelum ke madina
Sambil duduk memberikan hak pada manusia
Istirahat yang di butuhkan badan dia
Untuk menghilangkan jenuh dan penat di pikirannya
Memulihkan tenaga bagi ruh jiwa dan raga
Agar semangat penuh rasa waspada
Bisa berpikir logis tak terhipnotis alur bicara
Dengan janji manis orang sering lupa
Meski tak ada bukti terbuai harapan hampa
Kesadaran terjaga tak mudah terlena
Oleh bujuk rayu dan angin surga,
Yang manis merdu bagaikan gula,
Mulailah dia menelpon “halooo” membuka bicara
“Assalamualaikum “lanjut dia
“Walaikum salam” jawab dari udara
Jaral jaral nama yang di kenal dia
Entah siapa nama sebenarnya yang di punya
Hasanwirayuda lupa nama aslinya
Yang di ingat jaral dari sebuah desa
Di kebon danas itu tuk  sebuah nama
Subang  jawa barat di indonesia
Jaral kerja di Oman tuk rumah tangga
Mencari  cahaya penerang dunia

Meninggalkan kampung ke negri orang
Sebenarnya hasanwirayuda senang
Ngobrol sama jaral jaral yang di sebrang
Lewat udara selepas kerja pada siang
Bebas expresi  tak ada beban di kekang
Hingga kebablasan membuat hasan tak senang
Sampai hasanwirayuda tak mau bertandang
Ketika jaral jaral telpon berulang ulang


No comments:

Post a Comment