Friday, August 3, 2012

Surah » Al-Israa' » Ayat: 88


qul la-ini ijtama'ati al-insu waaljinnu 'alaa an ya/tuu bimitsli haadzaa alqur-aani laa ya/tuuna bimitslihi walaw kaana ba'dhuhum liba'dhin zhahiiraan

88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
SEBAB TURUNNYA AYAT: Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur periwayatan Ibnu Ishaq dari seorang Syekh Mesir dari Ikrimah dari Ibnu Abbas r.a. bahwasanya Atabah, Syaibah yang keduanya merupakan anak dari Rabi'ah, dan Abu Sufyan bin Harb serta beberapa orang lelaki dari kalangan Bani Abduddar, Abu Buhtiri, Aswad bin Muththalib, Rabi'ah bin Aswad, Walid bin Mughirah, Abu Jahal, Abdullah bin Umayyah, Umayyah bin Khalaf, Ashi bin Wail, Nabih dan Munabbah yang keduanya merupakan anak dari Hajjaj, mereka semuanya mengadakan perkumpulan, lalu mereka berkata kepada Nabi saw., "Hai Muhammad! Kami belum pernah mengetahui ada seorang lelaki dari kalangan orang Arab yang lebih berani terhadap kaumnya seperti apa yang kamu lakukan terhadap kaummu sendiri; kamu sungguh telah berani mencaci maki nenek moyang, mencela agama mereka dan membodoh-bodohkan orang-orang bijak mereka, serta engkau berani mencaci maki tuhan-tuhan kami dan memecah belah jamaah. Dan tiada suatu keburukan pun melainkan kamu telah melakukannya di antara kami dan kamu. Maka jika kamu mendatangkan pembicaraan ini (yakni Alquran) hanyalah untuk mencari harta benda, maka akan kami kumpulkan dari harta kami buatmu, sehingga jadilah kamu orang yang paling banyak hartanya di antara kami. Dan jika ternyata kamu hanyalah untuk mencari kedudukan, maka niscaya kami akan menjadikanmu sebagai pemimpin dan penghulu kami. Dan jika ternyata apa yang datang kepadamu itu (Alquran), barangkali ia adalah mimpi buruk yang telah menguasai dirimu, maka niscaya kami akan membelanjakan harta kami demi untuk mencari obatnya supaya kamu dapat sembuh darinya." Maka Rasulullah saw. menjawab, "Aku tidak seperti apa yang telah kalian katakan itu, tetapi sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada kalian sebagai seorang rasul, dan Dia telah menurunkan kitab (Alquran) kepadaku, serta Dia memerintahkan aku supaya membawa berita gembira bagi kalian dan sekaligus sebagai pemberi peringatan." Mereka berkata, "Maka jika ternyata kamu masih juga tidak mau menerima tawaran kami, maka sesungguhnya telah kamu ketahui, bahwa tiada seorang pun yang lebih sempit negerinya, lebih sedikit harta kekayaannya serta lebih keras kehidupannya daripada kami. Maka hendaknyalah kamu mintakan kepada Rabbmu yang telah mengutusmu itu, supaya Dia mengenyahkan dari kami bukit-bukit (Mekah) ini yang telah mempersempit kami. Dan hendaknya Dia melapangkan negeri kami serta hendaknya Dia mengalirkan padanya sungai-sungai seperti sungai-sungai negeri Syam dan negeri Iraq. Dan hendaknyalah Dia membangkitkan hidup kembali orang-orang yang terdahulu daripada bapak-bapak kami. Dan jika kamu tidak mau melakukan hal itu, maka mintakanlah kepada Rabbmu untuk menurunkan malaikat yang membenarkan apa yang kamu katakan itu Dan hendaknya Dia menjadikan bagi kami kebun-kebun, perbendaharaan-perbendaharaan kekayaan dan gedung-gedung dari emas dan perak, maka niscaya kami akan membantu semua apa yang kamu butuhkan, karena sesungguhnya kamu berjalan-jalan di pasar-pasar dan mencari rezeki. Dan jika kamu tidak melakukannya juga, maka runtuhkanlah langit ini sebagaimana apa yang kamu duga itu, yaitu bahwa Rabbmu jika menghendaki niscaya Dia akan memperbuatnya. Maka sesungguhnya kami tidak akan beriman kepadamu sehingga kamu melakukan apa yang kami minta tadi." Maka Rasulullah saw. bangkit pergi meninggalkan mereka akan tetapi bangkit pula mengikutinya Abdullah bin Abu Umayyah, lalu ia berkata, "Hai Muhammad! Kaummu telah menawarkan kepadamu hal-hal tersebut, tetapi kamu masih juga tidak mau menerimanya. Kemudian mereka meminta kepadamu buat diri mereka berbagai macam permintaan, mereka melakukan hal itu untuk mengetahui kedudukanmu di sisi Allah, maka ternyata kamu tidak mau melakukannya juga. Kemudian mereka meminta kepadamu supaya kamu menyegerakan azab yang kamu pertakutkan kepada mereka (akan tetapi kamu tidak mau juga untuk melakukannya). Demi Allah, aku selamanya tidak akan beriman percaya kepadamu, hingga kamu dapat membuat tangga ke langit, kemudian kamu menaikinya, sedangkan kami melihat dan menunggu hingga kamu sampai ke langit, lalu kamu dapat mendatangkan suatu kitab yang terbuka dan disertai dengan empat malaikat yang mengiringimu, lalu mereka menyaksikan bahwa kamu benar-benar sesuai dengan apa yang kamu katakan." Maka pada saat itu juga Rasulullah saw. berpaling darinya dengan rasa sedih. Maka turunlah kepadanya wahyu yang menyitir apa yang telah dikatakan oleh Abdullah bin Abu Umayyah tadi, yaitu firman-Nya, "Dan mereka berkata, 'Kami sekali-kali tidak akan percaya kepadamu.'.." (Q.S. Al-Isra 90) sampai dengan firman-Nya, "Tiada lain aku ini adalah seorang manusia yang menjadi rasul." (Q.S. Al-Isra 93). Sa'id bin Manshur di dalam kitab Sunnah-nya mengetengahkan sebuah hadis melalui Said bin Jubair sehubungan dengan firman-Nya, "Dan mereka berkata! 'Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu.'.." (Q.S. Al-Isra 90). Said bin Jubair mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan saudara lelakinya Ummu Salamah, yaitu Abdullah bin Umayyah. Hadis ini berpredikat mursal sahih dan menjadi syahid (bukti) terhadap hadis yang sebelumnya tadi serta ia dapat menambal kemubhaman yang terdapat di dalam sanadnva.

No comments:

Post a Comment