Tak terasa waktu senja mulai tiba
Terik mentari kurasakan sirna
Semilir angin mulai merambah rasa
Dingin di badan menusuk tulang iga
Terik mentari kurasakan sirna
Semilir angin mulai merambah rasa
Dingin di badan menusuk tulang iga
Ku melangkahkan kaki kesana kemari
Berharap usir rasa dingin dari badan ini
Tak jua temukan apa apa yang kucari
Sambil menanti langkahkan kaki kembali
Berharap usir rasa dingin dari badan ini
Tak jua temukan apa apa yang kucari
Sambil menanti langkahkan kaki kembali
Memang menanti jalan untuk pulang
Menanti bus belum juga datang
Hingga siang sudah hilang
Kini magrib sudah menjelang
Menanti bus belum juga datang
Hingga siang sudah hilang
Kini magrib sudah menjelang
Di sini terbuka ruang indah suara hati
Bereksperesi merangkai kata jadi puisi
Kata demi kata,bait demi bait tersusun rapi
Nan indah penuh arti lukisan bahasa hati
Bereksperesi merangkai kata jadi puisi
Kata demi kata,bait demi bait tersusun rapi
Nan indah penuh arti lukisan bahasa hati
Mengolah rasa dengan jiwa membuat karya
Curahan hati yang tidak pernah berdusta
Gejolak jiwa yang memenuhi ruang dada
Walau sederhana tetapi penuh makna
Curahan hati yang tidak pernah berdusta
Gejolak jiwa yang memenuhi ruang dada
Walau sederhana tetapi penuh makna