Sejenak setelah pulng dari pasar
Aku mampir pada bunga bunga trotoar
Yang menjajakan makanan dan minuman has pasar
Karena rasa haus dan dahaga
Aku mampir pada penjual es kelapa muda
Sungguh luar biasa rasa haus hilang entah kemana
Setelah meneguk es kelapa muda
Namun otakku mulai berputar penuh tanya
mengapa kelapa muda ini nikmat rasanya
hingga mengingatkanku pada almarhum ayah tercinta
memberi wejangan tentangmanusia ibarat kelapa
itulah yang di harap dan beliau pinta
“kun kal kelapa wal takun kal buaya”
Jadi lah seperti kelapa dan jangan jadi seperti buaya
Aku adalah Pohon Kelapa.
Aku adalah pohon yang bisa tumbuh dan berbuah dimana saja.
Buahku pun tidak bergantung pada musim.
Semua bagian tubuhku bisa berguna bagi orang banyak.
Daunku bisa menjadi atap sebuah rumah.
Batang atau kayuku bisa menjadi kayu bakar atau membangun rumah.
Apalagi buahku….
Dicari banyak orang karena bisa untuk memasak atau dimakan begitu saja.
Airku bisa menyegarkan tubuh yang meminumnya.
Kata ayah ku dalam wejangan
Lihat lah apa yang di rasa oleh kelapa
Begitu setia dan manfaat seutuhnya
Dari akar hingga ujung daunya
Tiada yang tersisa dan dan di buang untuk manusia
memberi wejangan tentangmanusia ibarat kelapa
itulah yang di harap dan beliau pinta
“kun kal kelapa wal takun kal buaya”
Jadi lah seperti kelapa dan jangan jadi seperti buaya
Aku adalah Pohon Kelapa.
Aku adalah pohon yang bisa tumbuh dan berbuah dimana saja.
Buahku pun tidak bergantung pada musim.
Semua bagian tubuhku bisa berguna bagi orang banyak.
Daunku bisa menjadi atap sebuah rumah.
Batang atau kayuku bisa menjadi kayu bakar atau membangun rumah.
Apalagi buahku….
Dicari banyak orang karena bisa untuk memasak atau dimakan begitu saja.
Airku bisa menyegarkan tubuh yang meminumnya.
Kata ayah ku dalam wejangan
Lihat lah apa yang di rasa oleh kelapa
Begitu setia dan manfaat seutuhnya
Dari akar hingga ujung daunya
Tiada yang tersisa dan dan di buang untuk manusia