Thursday, January 5, 2012

Surah » Al-Kautsar » Jumlah Ayat: 3 dari 1-3

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN



108. Al Kautsar
 Muqaddimah 

Surat Al Kautsar terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al 'Aadiyaat. Dinamai Al Kautsar (nikmat yang banyak) diambil dari perkataan Al Kautsar yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Surat ini sebagai penghibur hati Nabi Muhammad s.a.w.

Pokok-pokok isinya:
Allah telah melimpahkan nikmat yang banyak karena itu bersembahyang dan berkorbanlah; Nabi Muhammad s.a.w. akan mempunyai pengikut yang yang banyak sampai hari kiamat dan akan mempunyai nama yang baik di dunia dan di akhirat, tidak sebagai yang dituduhkan pembenci-pembencinya.
إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَ
innaa a'thaynaaka alkawtsara

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
fashalli lirabbika wainhar

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah [1606].

[1606] Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri ni'mat Allah.
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ
inna syaani-aka huwa al-abtaru

3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus [1607].

[1607] Maksudnya "terputus" di sini ialah terputus dari rahmat Allah.


 Penutup 

Surat ini menganjurkan agar orang selalu beribadah kepada Allah dan berkorban sebagai tanda bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya.

HUBUNGAN SURAT AL KAUTSAR DENGAN SURAT AL KAAFIRUUN

Dalam surat Al Kautsar Allah memerintahkan agar memperhambakan diri kepada Allah, sedang dalam surat Al Kaafiruun perintah tersebut ditandaskan lagi.




Ayat 108:1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
 إِنَّآ أَعْطَيْنَٰكَ ٱلْكَوْثَرَ
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (Al-Kausar 108:1)
«إنا أعطيناك» يا محمد «الكوثر» هو نهر في الجنة هو حوضه ترد عليه أمته، والكوثر: الخير الكثير من النبوَّة والقرآن والشفاعة ونحوها.
(Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu) hai Muhammad (Al-Kautsar) merupakan sebuah sungai di surga dan telaga milik Nabi saw. kelak akan menjadi tempat minum bagi umatnya. Al-Kautsar juga berarti kebaikan yang banyak, yaitu berupa kenabian, Alquran, syafaat dan lain sebagainya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Kausar 108:1)

Ayat 108:2)

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (Al-Kausar 108:2)
«فصلِّ لربك» صلاة عيد النحر «وانحر» نسكك.
(Maka dirikanlah salat karena Rabbmu) yaitu salat Hari Raya Kurban (dan berkurbanlah) untuk manasik hajimu. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Kausar 108:2)

Ayat 108:3

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (Al-Kausar 108:3)
«إن شانئك» أي مُبغضك «هو الأبتر» المنقطع عن كل خير، أو المنقطع العقب، نزلت في العاص بن وائل سمى النبي صلى الله عليه وسلم أبتر عند موت ابنه القاسم.
(Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu) yakni orang-orang yang tidak menyukai kamu (dialah yang terputus) terputus dari semua kebaikan; atau putus keturunannya. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang yang bersikap demikian, dia adalah 'Ash bin Wail, sewaktu Nabi saw. ditinggal wafat putranya yang bernama Qasim, lalu 'Ash menjuluki Nabi sebagai Abtar yakni orang yang terputus keturunannya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Kausar 108:3)

Surah » Al-Maa'uun » Jumlah Ayat: 7 dari 1-7

INDEX AL-QURA                  TOPIK DALAM AL_QUR"AN



107. Al Maa´uun
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 7 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat At Taakatsur. Nama Al Maa'uun diambil dari kata Al Maa'uun yang terdapat pada ayat 7, artinya barang-barang yang berguna.

Pokok-pokok isinya:
Beberapa sifat manusia yang dipandang sebagai mendustakan agama. Ancaman terhadap orang-orang yang melakukan shalat dengan lalai dan riya.
أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ
ara-ayta alladzii yukadzdzibu bialddiini

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ
fadzaalika alladzii yadu''u alyatiima

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
walaa yahudhdhu 'alaa tha'aami almiskiini

3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
fawaylun lilmushalliina

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
alladziina hum 'an shalaatihim saahuuna

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ
alladziina hum yuraauuna

6. orang-orang yang berbuat riya [1604],

[1604] Riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ
wayamna'uuna almaa'uuna

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna [1605].

[1605] Sebagian mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.


 Penutup 

Surat Al Maa'uun menjelaskan sifat-sifat manusia yang buruk yang membawa mereka ke dalam kesengsaraan.

HUBUNGAN SURAT AL MAA'UUN DENGAN SURAT AL KAUTSAR

Dalam surat Al Maa'uun dikemukakan sifat-sifat manusia yang buruk, sedang dalam surat Al Kautsar ditunjukkan sifat-sifat yang mulia, yang diperintahkan mengerjakannya.

Ayat 107:1)

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 
أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (Al-Ma’un 107:1)
«أرأيت الذي يُكذِّب بالدين» بالجزاء والحساب، أي هل عرفته وإن لم تعرفه.
(Tahukah kamu orang yang mendustakan hari pembalasan?) atau adanya hari hisab dan hari pembalasan amal perbuatan. Maksudnya apakah kamu mengetahui orang itu? Jika kamu belum mengetahui: (Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma’un 107:1)

Ayat 107:2

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ
Itulah orang yang menghardik anak yatim, (Al-Ma’un 107:2)
«فذلك» بتقدير هو بعد الفاء «الذي يَدُعُّ اليتيم» أي يدفعه بعنف عن حقه.
(Maka dia itulah) sesudah huruf Fa ditetapkan adanya lafal Huwa, artinya maka dia itulah (orang yang menghardik anak yatim) yakni menolaknya dengan keras dan tidak mau memberikan hak yang seharusnya ia terima. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma’un 107:2)

Ayat 107:3

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (Al-Ma’un 107:3)
«ولا يحض» نفسه ولا غيره «على طعام المسكين» أي إطعامه، نزلت في العاص بن وائل أو الوليد بن المغيرة.
(Dan tidak menganjurkan) dirinya atau orang lain (memberi makan orang miskin) ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang yang bersikap demikian, yaitu Al-'Ash bin Wail atau Walid bin Mughirah. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma’un 107:3)

Ayat 107:4

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (Al-Ma’un 107:4)
«فويل للمصلين».
(Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat.) (Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma’un 107:4)

Ayat 107:5

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, (Al-Ma’un 107:5)
«الذين هم عن صلاتهم ساهون» غافلون يؤخرونها عن وقتها.
(Yaitu orang-orang yang lalai dari salatnya) artinya mengakhirkan salat dari waktunya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma’un 107:5)

Ayat 107:6

ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ
orang-orang yang berbuat riya, (Al-Ma’un 107:6)
«الذين هم يراءون» في الصلاة وغيرها.
(orang-orang yang berbuat ria) di dalam salatnya atau dalam hal-hal lainnya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma’un 107:6)

Ayat 107:7

وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ
dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (Al-Ma’un 107:7)
«ويمنعون الماعون» كالإبرة والفأس والقدر والقصعة.
(Dan enggan menolong dengan barang yang berguna) artinya tidak mau meminjamkan barang-barang miliknya yang diperlukan orang lain; apalagi memberikannya, seperti jarum, kapak, kuali, mangkok dan sebagainya. (Tafsir Al-Jalalain, Al-Ma’un 107:7)