Wednesday, January 4, 2012

Surah » Al-Fajr » Jumlah Ayat: 30 dari 1-30


89. Al Fajr
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Lail. Nama Al Fajr diambil dari kata Al Fajr yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya fajar.

Pokok-pokok isinya:
Allah bersumpah bahwa azab terhadap orang-orang kafir tidak akan dapat dielakkan; beberapa contoh dari umat-umat yang sudah dibinasa kan; kenikmatan hidup atau bencana yang dialami oleh seseorang bukanlah tanda penghormatan atau penghinaan Allah kepadanya, melainkan cobaan belaka; celaan terhadap orang-orang yang tidak mau memelihara anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin; kecaman terhadap orang yang memakan harta warisan dengan campur aduk dan orang yang amat mencintai harta; malapetaka yang dihadapi orang- orang kafir di hari kiamat; orang-orang yang berjiwa muthmainnah (tenang) mendapat kemuliaan di sisi Allah.


waalfajri

1. Demi fajar,
walayaalin 'asyrin

2. dan malam yang sepuluh[1573],

[1573] Malam yang sepuluh itu ialah malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. Dan ada pula yang mengatakan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram termasuk di dalamnya hari Asyura. Ada pula yang mengatakan bahwa malam sepuluh itu ialah sepuluh malam pertama bulan Zulhijjah.
waalsysyaf'i waalwatri

3. dan yang genap dan yang ganjil,
waallayli idzaa yasri

4. dan malam bila berlalu.
hal fii dzaalika qasamun lidzii hijrin

5. Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.
alam tara kayfa fa'ala rabbuka bi'aadin

6. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
irama dzaati al'imaadi

7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi[1574],

[1574] Iram ialah ibukota kaum 'Aad.
allatii lam yukhlaq mitsluhaa fii albilaadi

8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
watsamuuda alladziina jaabuu alshshakhra bialwaadi

9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah[1575],

[1575] Lembah ini terletak di bagian utara jazirah Arab antara kota Madinah dan Syam. Mereka memotong-motong batu gunung untuk membangun gedung-gedung tempat tinggal mereka dan ada pula yang melubangi gunung-gunung untuk tempat tinggal mereka dan tempat berlindung.
wafir'awna dzii al-awtaadi

10. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
 
alladziina thaghaw fii albilaadi


11. yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,

fa-aktsaruu fiihaa alfasaada


12. lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,

fashabba 'alayhim rabbuka sawtha 'adzaabin


13. karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,

inna rabbaka labialmirshaadi


14. sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.

fa-ammaa al-insaanu idzaa maa ibtalaahu rabbuhu fa-akramahu wana''amahu fayaquulu rabbii akramani


15. Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".

wa-ammaa idzaa maa ibtalaahu faqadara 'alayhi rizqahu fayaquulu rabbii ahaanani


16. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku"[1576].

[1576] Maksudnya: ialah Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. Tetapi sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.

kallaa bal laa tukrimuuna alyatiima


17. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim[1577],

[1577] Yang dimaksud dengan "tidak memuliakan anak yatim" ialah tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya.

walaa tahadduuna 'alaa tha'aami almiskiini


18. dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,

wata/kuluuna altturaatsa aklan lammaan


19. dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil),

watuhibbuuna almaala hubban jammaan


20. dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan


kallaa idzaa dukkati al-ardhu dakkan dakkaan


21. Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut,

wajaa-a rabbuka waalmalaku shaffan shaffaan


22. dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris.

wajii-a yawma-idzin bijahannama yawma-idzin yatadzakkaru al-insaanu wa-annaa lahu aldzdzikraa


23. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.

yaquulu yaa laytanii qaddamtu lihayaatii


24. Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini".

fayawma-idzin laa yu'adzdzibu 'adzaabahu ahadun


25. Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya[1578],

[1578] Maksudnya: kekerasan azab Allah sesuai dengan keadilan-Nya.

walaa yuutsiqu watsaaqahu ahadun


26. dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya.

yaa ayyatuhaa alnnafsu almuthma-innatu


27. Hai jiwa yang tenang.

irji'ii ilaa rabbiki raadiyatan mardhiyyatan


28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.

faudkhulii fii 'ibaadii


29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,

waudkhulii jannatii


30. masuklah ke dalam syurga-Ku.

Penutup 

Surat Al Fajr mengemukakan contoh umat yang ditimpa azab dan beberapa sifat-sifat manusia yang tercela, serta menegaskan kemuliaan yang diberikan Allah s.w.t kepada orang yang berjiwa tenang.

HUBUNGAN SURAT AL FAJR DENGAN SURAT AL BALAD

1. Dalam surat Al Fajr terdapat celaan kepada orang yang amat mencintai harta warisan dengan campur aduk dan tidak membantu orang-orang miskin, sedang pada surat Al Balad dijelaskan penggunaan harta yang terpuji di sisi Allah yaitu memerdekakan hamba sahaya, memberi makan anak yatim dan anak-anak miskin.
2. Pada akhir surat Al Fajr manusia dibagi kepada ahli neraka dan ahli syurga. Sedang pada surat Al Balad disebutkan bahwa manusia dibagi kepada golongan kanan dan golongan kiri.

Surah » Al-Ghaasyiyah » Jumlah Ayat: 26 dari 1-26


88. Al Ghaasyiyah
 Muqaddimah 

Surat ini terdiri atas 26 ayat, termasuk surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Adz Dzaariat. Nama Ghaasyiyah diambil dari kata Al Ghaasyiyah yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya peristiwa yang dahsyat, tapi yang dimaksud adalah hari kiamat. Surat ini adalah surat yang kerap kali dibaca Nabi pada rakaat kedua pada shalat hari-hari Raya dan shalat Jum'at.

Pokok-pokok isinya:
Keterangan tentang orang-orang kafir pada hari kiamat dan azab yang dijatuhkan atas mereka; keterangan tentang orang-orang yang beriman serta keadaan syurga yang diberikan kepada mereka sebagai balasan; perintah untuk memperhatikan keajaiban ciptaan-ciptaan Allah; perintah kepada Rasulullah s.a.w. untuk memperingatkan kaumnya kepada ayat-ayat Allah karena beliau adalah seorang pemberi peringatan, dan bukanlah seorang yang berkuasa atas keimanan mereka.


hal ataaka hadiitsu alghaasyiyati

1. Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?
wujuuhun yawma-idzin khaasyi'atun

2. Banyak muka pada hari itu tunduk terhina,
'aamilatun naasibatun

3. bekerja keras lagi kepayahan,
tashlaa naaran haamiyatan

4. memasuki api yang sangat panas (neraka),
tusqaa min 'aynin aaniyatin

5. diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.
laysa lahum tha'aamun illaa min dharii'in

6. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,
laa yusminu walaa yughnii min juu'in

7. yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
wujuuhun yawma-idzin naa'imatun

8. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,
lisa'yihaa raadiyatun

9. merasa senang karena usahanya,
fii jannatin 'aaliyatin

10. dalam syurga yang tinggi,


laa tasma'u fiihaa laaghiyatan


11. tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.

fiihaa 'aynun jaariyatun


12. Di dalamnya ada mata air yang mengalir.

fiihaa sururun marfuu'atun


13. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,

wa-akwaabun mawdhuu'atun


14. dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),

wanamaariqu mashfuufatun


15. dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,

wazaraabiyyu mabtsuutsatun


16. dan permadani-permadani yang terhampar.

afalaa yanzhuruuna ilaa al-ibili kayfa khuliqath


17. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,

wa-ilaa alssamaa-i kayfa rufi'ath


18. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?

wa-ilaa aljibaali kayfa nushibath


19. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?

wa-ilaa al-ardhi kayfa suthihath


20. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?


fadzakkir innamaa anta mudzakkirun


21. Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.

lasta 'alayhim bimushaythirin


22. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,

illaa man tawallaa wakafara


23. tetapi orang yang berpaling dan kafir,

fayu'adzdzibuhu allaahu al'adzaaba al-akbara


24. maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.

inna ilaynaa iyaabahum


25. Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,

tsumma inna 'alaynaa hisaabahum


26. kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.

Penutup 

Surat Al Ghaasyiyah menerangkan penderitaan orang-orang yang kafir dan kenikmatan orang-orang yang beriman pada hari kiamat.

HUBUNGAN SURAT AL GHAASYIYAH DENGAN SURAT AL FAJR

1. Pada surat Al Ghaasyiyah, Allah menerangkan tentang orang-orang yang pada hari kiamat tergambar di muka mereka kehinaan dan tentang orang- orang yang bercahaya wajah mereka. Sedang pada surat Al Fajr disebutkan beberapa kaum yang mendustakan lagi berbuat durhaka sebagai contoh dari orang-orang yang tergambar di muka mereka kehinaan dan azab yang ditimpa kan kepada mereka di dunia dan disebutkan pula orang yang berjiwa muthmainnah, mereka itulah orang-orang yang wajahnya bercahaya.
2. Dalam surat Al Ghaasyiyah Allah mengemukakan orang-orang yang bercahaya wajah mereka, sedang pada surat Al Fajr, disebutkan orang yang berjiwa tenang di dunia karena iman dan takwanya yang nantinya di akhirat berseri-seri wajah mereka.