| ||
Muqaddimah | ||
---|---|---|
Surat Al 'Ashr terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Alam Nasyrah. Dinamai Al 'Ashr (masa) diambil dari perkataan Al 'Ashr yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pokok-pokok isinya: Semua manusia berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik.
وَٱلْعَصْرِ
| ||
waal'ashri | ||
1. Demi masa. | ||
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ
| ||
inna al-insaana lafii khusrin | ||
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, | ||
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
| ||
illaa alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati watawaasaw bialhaqqi watawaasaw bialshshabri | ||
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
|
Thursday, January 5, 2012
Surah » Al-'Ashr » Jumlah Ayat: 3 dari 1-3
Surah » At-Takaatsur » Jumlah Ayat: 8 dari 1-8
Muqaddimah
Surat At Takaatsur terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Kautsar. Dinamai At Takaatsur (bermegah-megahan) diambil dari perkataan At Takaatsur yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Keinginan manusia untuk bermegah-megahan dalam soal duniawi, sering melalaikan manusia dari tujuan hidupnya. Dia baru menyadari kesalahannya itu setelah maut mendatanginya; manusia akan ditanya di akhirat tentang nikmat yang dibangga-banggakannya.
أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ
alhaakumu alttakaatsuru 1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu [1599],
[1599] Maksudnya: bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut, kemuliaan, dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
tsumma kallaa sawfa ta'lamuuna
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ ٱلْيَقِينِ
kallaa law ta'lamuuna 'ilma alyaqiini
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
لَتَرَوُنَّ ٱلْجَحِيمَ
latarawunna aljahiima
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ ٱلْيَقِينِ
tsumma latarawunnahaa 'ayna alyaqiini
7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin [1600].
[1600] 'Ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat.
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
tsumma latus-alunna yawma-idzin 'ani alnna'iimi
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
Penutup |
---|
Surat ini mengemukakan celaan dan ancaman terhadap orang-orang yang bermegah-megahan dengan apa yang diperolehnya dan tidak membelanjakannya di jalan Allah. Mereka pasti diazab dan pasti akan ditanya tentang apa yang dimegah-megahkannya itu. HUBUNGAN SURAT AT TAAKATSUR DENGAN SURAT AL 'ASHR 1. Pada surat At Taakatsur Allah menerangkan keadaan orang yang bermegah-megahan dan disibukkan oleh harta harta benda sehingga lupa mengingat Allah, sedang surat Al 'Ashr menerangkan bahwa manusia akan merugi, kecuali mereka beriman, beramal saleh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. 2. Pada surat At Taakatsur Allah menerangkan sifat orang yang mengikuti hawa nafsunya, sedang pada surat Al 'Ashr menerangkan sifat orang-orang yang tidak merugi. Ayat 102:1
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (At-Takasur 102:1)
«ألهاكم» شغلكم عن طاعة الله «التكاثر» التفاخر بالأموال والأولاد والرجال.
(Telah membuat kalian lalai) atau telah melalaikan kalian dari taat kepada Allah (bermegah-megahan) yaitu saling bangga-membanggakan harta, anak-anak dan pembantu-pembantu. (Tafsir Al-Jalalain, At-Takasur 102:1) Ayat 102:2
حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ
sampai kamu masuk ke dalam kubur. (At-Takasur 102:2)
«حتى زرتم المقابر» بأن متم فدفنتم فيها، أو عددتم الموتى تكاثرا.
(Sampai kalian masuk ke dalam kubur) hingga kalian mati dikubur di dalam tanah; atau hingga kalian menghitung-hitung banyaknya orang yang telah mati. (Tafsir Al-Jalalain, At-Takasur 102:2) Ayat 102:3
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (At-Takasur 102:3)
«كلا» ردع «سوف تعلمون».
(Janganlah begitu) kalimat ini mengandung hardikan dan cegahan (kelak kalian akan mengetahui.) (Tafsir Al-Jalalain, At-Takasur 102:3) Ayat 102:4
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (At-Takasur 102:4)
«ثم كلا سوف تعلمون» سوء عاقبة تفاخركم عند النزع ثم في القبر.
(Dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui) akibat buruk dari perbuatan kalian itu di kala kalian menjelang kematian, kemudian sewaktu kalian telah berada di dalam kubur. (Tafsir Al-Jalalain, At-Takasur 102:4) Ayat 102:5
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ ٱلْيَقِينِ
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (At-Takasur 102:5)
«كلا» حقا «لو تعلمون علم اليقين» علما يقينا عاقبة التفاخر ما اشتغلتم به.
(Janganlah begitu) sesungguhnya (jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin) tentang akibat perbuatan kalian itu, niscaya kalian tidak akan lalai taat kepada Allah. (Tafsir Al-Jalalain, At-Takasur 102:5) Ayat 102:6
لَتَرَوُنَّ ٱلْجَحِيمَ
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (At-Takasur 102:6)
«لترون الجحيم» النار جواب قسم محذوف وحذف منه لام الفعل وعينه وألقت حركتها على الراء.
(Niscaya kalian benar-benar akan melihat neraka Jahim) Jawab Qasamnya tidak disebutkan, yaitu niscaya kalian tidak akan sibuk dengan bermegah-megahan yang melalaikan kalian dari taat kepada Allah. Lafal Latarawunna pada asalnya adalah Latarawunanna, kemudian Lam Fi'il dan 'Ain Fi'ilnya dibuang, kemudian harakatnya diberikan kepada Wau, sehingga jadilah Latarawunna. (Tafsir Al-Jalalain, At-Takasur 102:6) Ayat 102:7
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ ٱلْيَقِينِ
dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin. (At-Takasur 102:7)
«ثم لترونها» تأكيد «عين اليقين» مصدر لأن رأى وعاين بمعنى واحد.
(Dan sesungguhnya kalian benar-benar akan melihatnya) kalimat ayat ini mengukuhkan makna ayat sebelumnya (dengan pengetahuan yang yakin) lafal 'Ainal Yaqiin adalah Mashdar; demikian itu karena lafal Ra-aa dan lafal 'Aayana mempunyai arti yang sama. (Tafsir Al-Jalalain, At-Takasur 102:7) Ayat 102:8
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (At-Takasur 102:8)
«ثم
لتسألُن» حذف منه نون الرفع لتوالي النونات وواو ضمير الجمع لالتقاء
الساكنين «يومئذ» يوم رؤيتها «عن النعيم» ما يلتذ به في الدنيا من الصحة
والفراغ والأمن والمطعم والمشرب وغير ذلك.
(Kemudian kalian pasti akan ditanyai) lafal Latus-alunna dibuang daripadanya Nun alamat Rafa' karena berturut-turutnya huruf Nun, dibuang pula daripadanya Wawu dhamir jamak, tetapi bukan karena 'Illat atau sebab bertemunya kedua huruf yang disukunkan; bentuk asal daripada Latus-alunna adalah Latus-aluunanna (pada hari itu) yakni di hari kalian melihat neraka Jahim (tentang kenikmatan) yang kalian peroleh semasa di dunia, yaitu berupa kesehatan, waktu luang, keamanan, makanan, minuman dan nikmat-nikmat lainnya. Artinya dipergunakan untuk apakah kenikmatan itu? (Tafsir Al-Jalalain, At-Takasur 102:8) |
Subscribe to:
Posts (Atom)