Dan sekiranya ada suatu bacaan (
kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah
mati dapat berbicara, (tentulah
Al-Qur'an itulah dia) [774]. Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah
janji Allah. Sesungguhnya Allah
tidak menyalahi janji. [774]. Dapat juga ayat ini diartikan: "Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan membacanya gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat bicara (namun mereka tidak juga akan beriman)
.
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Mujahid yang menceritakan, bahwasanya sewaktu ayat ini diturunkan, yaitu: "Dan tidak ada hak bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu ayat
(mukjizat) melainkan dengan
izin Allah" (Q.S. Ar-Ra'd 38).
وَلَوْ
أَنَّ قُرْءَانًا سُيِّرَتْ بِهِ ٱلْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ
ٱلْأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ ٱلْمَوْتَىٰ ۗ بَل لِّلَّهِ ٱلْأَمْرُ
جَمِيعًا ۗ أَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن لَّوْ يَشَآءُ
ٱللَّهُ لَهَدَى ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۗ وَلَا يَزَالُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟
تُصِيبُهُم بِمَا صَنَعُوا۟ قَارِعَةٌ أَوْ تَحُلُّ قَرِيبًا مِّن
دَارِهِمْ حَتَّىٰ يَأْتِىَ وَعْدُ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ
ٱلْمِيعَادَ
Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan
itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh
karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al
Quran itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah.
Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya
Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk
kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa
bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi
dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah.
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (Ar-Ra’d 13:31)
ونزل
لما قالوا له إن كنت نبيا فسيّر عنا جبال مكة، واجعل لنا فيها أنهارا
وعيونا لنغرس ونزرع وابعث لنا آباءنا الموتى يكلمونا أنك نبي «ولو أن قرآنا
سُيّرت به الجبال» نقلت عن أماكنها «أو قطّعت» شققت «به الأرض أو كلم به
الموتى» بأن يحيوا لما آمنوا «بل لله الأمر جميعا» لا لغيره فلا يؤمن إلا
من شاء إيمانه دون غيره إن أوتوا ما اقترحوا، ونزل لما أراد الصحابة إظهار
ما اقترحوا طمعا في إيمانهم «أفلم ييأس» يعلم «الذين آمنوا أن» مخففة أي
أنه «لو يشاء الله لهدي الناس جميعا» إلى الإيمان من غير آية «ولا يزال
الذين كفروا» من أهل مكة «تصيبهم بما صنعوا» بصنعهم أي كفرهم «قارعهٌ»
داهية تقرعهم بصنوف البلاء من القتل والأسر والحرب والجدب «أو تحل» يا محمد
بجيشك «قريبا من دارهم» مكة «حتى يأتي وعد الله» بالنصر عليهم «إن الله لا
يخلف الميعاد» وقد حلَّ بالحديبية حتى أتى فتح مكة
Ayat ini
diturunkan ketika orang-orang kafir Mekah berkata kepada Nabi saw.,
"Jika engkau ini benar-benar seorang nabi, maka lenyapkanlah
gunung-gunung Mekah ini daripada kami, kemudian jadikanlah pada
tempatnya sungai-sungai dan mata air-mata air supaya kami dapat bercocok
tanam, dan bangkitkanlah nenek moyang kami yang telah mati menjadi
hidup kembali, untuk berbicara kepada kami." (Dan sekiranya ada suatu
bacaan yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat dipindahkan) artinya
dapat dipindahkan dari tempatnya yang semula (atau dapat dibelah) dapat
dipotong (karenanya bumi, atau oleh karenanya orang-orang yang sudah
mati dapat berbicara) seumpamanya mereka dapat dihidupkan kembali
karenanya, niscaya mereka tetap tidak akan beriman juga. (Sebenarnya
segala urusan itu adalah kepunyaan Allah) bukan kepunyaan yang lain-Nya.
Oleh sebab itu maka tiada beriman melainkan orang-orang yang telah
dikehendaki oleh Allah untuk beriman, bukannya orang-orang selain mereka
sekali pun didatangkan kepada mereka apa yang dipintanya itu. Sedangkan
ayat selanjutnya ini diturunkan ketika para sahabat berkehendak untuk
menampakkan apa yang mereka minta, karena para sahabat sangat
menginginkan mereka mau beriman, yaitu firman-Nya: (Maka tidakkah
mengetahui) mengerti (orang-orang yang beriman itu, bahwasanya) huruf an
di sini adalah bentuk takhfif daripada anna (seandainya Allah
menghendaki tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya) kepada
keimanan tanpa melalui mukjizat lagi. (Dan orang-orang yang kafir
senantiasa) yakni penduduk Mekah yang kafir (ditimpa bencana disebabkan
perbuatan mereka sendiri) yakni oleh sebab kekafiran mereka itu (yaitu
berupa malapetaka) yang menimpa mereka dengan berbagai macam cobaan,
seperti dibunuh, ditawan, diperangi dan paceklik (atau bencana itu
terjadi) hai Muhammad terhadap pasukanmu (dekat tempat kediaman mereka)
yaitu kota Mekah (sehingga datanglah janji Allah) yaitu memberikan
pertolongan-Nya untuk mengalahkan mereka. (Sesungguhnya Allah tidak
menyalahi janji) hal ini telah terjadi di Hudaibiah sehingga tibalah
saatnya penaklukan kota Mekah. (Tafsir Al-Jalalain, Ar-Ra’d 13:31)
No comments:
Post a Comment