Tuesday, December 22, 2015

HUJAN SEMALAM DI MADINAH

HUJAN SEMALAM DI MADINAH
Hujan telah mengajarkan ketabahan
Dalam mimpi panjang di perjalanan
Menghias kamvas kehidupan
Bukan hanya warna hitam di goresan
Mari meraih mimpi tampa mengumbar resah
Kendati jiwa dan raga merasa lelah
Karena menggapai angan tak selalu mudah
Seakan lumrah jika di warnai amarah
Namun kesabaran akan terasa dan terlihat indah
Itu semua I’tibar hujan
Membisikan lewat angain
Lurus menatap masa depan
Bijak sahdu indah di ajarkan
Rintiknya tulus membauri bumi
Membungkam petir dengan dekapan sunyi
Tak akan pergi meski di caci
Tak akan pergi meski di benci
Selalu memenuhi janji
Tampa pamrih tak ingin di puji
Hujan telah mengajarkan ketabahan Dalam mimpi panjang di perjalanan Menghias kamvas kehidupan Bukan hanya warna hitam di goresan Mari meraih mimpi tampa meng...
youtube.com

KALAU CINTA SUDAH HILANG

Rasa malu sangat berarti bagi manusia
Karena malu itu sebagian dari iman manusia
Apa di kata jika rasa malu hilang dari hati manusia
Mungkin semua tau bang iwan fals sang legenda
Kalau cinta sudah di buang,dalam bait sairnya
Jangan harap keadilan akan datang,itu katanya
Mungkin juga sopan santun hilang dari pergaulan
Etika dan etiket mungkin hanya tinggal kenangan
Coba bayangkan
Kebenaran tinggal kenangan
Kejujuranpun hilang di kehidupan
Kalo sudah begitu…sama dong dengan hewan
Tapi maaf maaf nieh tuan
Bukan maksud menyindir tuan tuan
Melainkan ini hanya ungkapan
Di dalam baris baris tulisan
Maka marilah tuan tuan tecinta
Di depan pintu yang selalu terbuka
Renungkan tangan tuhan selalu mesra
Yang hendak meluruhkan seluruh noda
Sambut dengan wudhu menghadapNya
Melukis keagungan sujud seksama
Ketikan tuhan memanggil dengan seruNya

MEUNGGU

Sebuah pekerjaan yang melelahkan
Ketika akan menuju tujuan
Jauh di tempuh perjalanan
Yaitu menunggu
Detik terus berlalu
Tapi tetep berharap sesuatu
Menanti saat saat itu

Ya Allah apa yang harus ku lakukan
Sedang waktu terus berputar dan berjalan
Agar bisa menghidari keterlantaran
Ini sudah sangat melelahkan
Ku duduk dengan desiran angin menusuk tulang
Kutanya pada rumput yang bergoyang
Kutanya pada merpati merpati terbang
Ahirnya ku berserah pada sesuata yang dating
Untuk pergi dan pulang
Tiap nafas tergambar di pelupuk mata
Tebanyang dengan wujud yang nyata
Adakah ini suatu tanda
Ia hadir sejengkal dimuka
Seketika……..
Tiba tiba……….
Coba apa……….