Friday, September 30, 2016

KONSPIRASI BUMI DATAR

ASSALAMU ALAIKUM
Bermula beberapa saat lalu saya di kejutkan dengan obrolan kecil bersama teman teman nongkrong yang kebetulan mereka dari golongan akademis mengenai konspirasi bumi datar katakanya menurut info yang di peroleh dari youtube mengenai itu ;beberapa saat kemudian sayapun surfing ke youtube ternyata hasilnya mengejutkan sangat ilmiah namun pengetahuan sipilku mengatakan “ini hanya konspirasi bukan haq yang haq hanya jalla wa ‘ala yang a’lam hal ini”
Pengetahuan yang selama ini diketahui umumnya orang adalah bahwa bumi itu bulat, namun berkembang juga pemahaman bahwa bumi itu datar atau disebut juga pemahaman flat earth. Beberapa ulama sebenarnya telah membahas hal ini, mereka membahas masalah bentuk bumi dari perspektif syariat. Mayoritas mereka mengatakan bahwa bumi ini bulat,karena mereka masa itu ngak di madrasah”sekolah agama.red”bagiku dongen bumi ini datar dan bulat sudah dari kecil”maaf saya menggunakannya bahasa dongeng karena saya bukan orang akademis” namun perlu diketahui juga bahwa ada beberapa ulama ada yang menafikan bahwa bumi itu bulat.bahkan yang extrim lagi sampai mengkafirkan (coba lihat di youtube ketik konsfirasi bumi datar di sana ada 10 episode dan terahir bonus lihat disitu ulama Saudi sampai mengkafirkan yang tak sepaham bukan hanya menafikan)

ARGUMEN PERTAMA:
firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr: 19, “Dan Kami (Allah) telah menghamparkan bumi….”. Nah lihatlah, kata mereka, bukankah ayat ini dengan gamblang telah menjelaskan bahwa bumi itu terhampar, dan tidak dikatakan bulat
ARGUMEN KEDUA:
adalah firman Allah pada surat Al-Baqarah: 22, “Dialah (Allah) yang telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan (firasy) bagimu.”

ARGUMEN KETIGA:
adalah firman Allah pada surat Qaf:7, “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata…”

ARGUMEN KEEMPAT:
adalah firman Allah pada surat An-Naba 78: 6-7, “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak?

ARGUMEN KELIMA
adalah firman Allah pada surat Al-Ghasyiyah : 20, “Dan bumi bagaimana dihamparkan ?

Namun sejujurnya saya pribadi masih menyakini bumi ini glo alias bulat bak bola yang menggelinding
ARGUMEN PERTAMA
Dan Allah mepergantikan (yuqollibu) malam dan siangsesungguhnya yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang orang yang mempunyai penglihatan(QS.An-nur : 44)
QS Lukman : 29
QS Fathir: 13
ARGUMEN KEDUA
An Nur ayat 44 mari lihat etimolognya Yuqollibu yaitu fiil mudore yang fiil madinya qollaba mempunyai masdar Qollbun mempunyarti hati atau di bolak balik berati juga kadang di bawah kadang di atas “bukan begitu brooo?”sekarang mari kita rasakan dengan kita mempunyai hati “qolbun.red”berati kita mupunyai sifat yang dimilikinya contoh : hari ini kita mengatakan A besok belum tentu mengatakan A malah cenderung mengatakan B atau C
ARGUMEN KETIGA
“Dia melingkupkan malam atas siang dan melingkupkan siang atas malam.” (QS. az-Zumar: 5),

At-Takwir (melingkupkan) maknanya menjadikan sesuatu seperti lingkaran, seperti lingkaran penutup kepala (imamah). Dan kita ketahui bahwa siang dan malam silih berganti di bumi ini. ini membuktikan bahwa bumi itu bulat. (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb).sumber googling
Sekarang pendapat mas broo apa???? Apa ra mikiri pujare ngono!!! Apa termasuk kategori tergantung masuk usianya seperti : Bila manusia berumur sepuluh tahun yang dipikirkan hanya makanan,saat berumur duapuluh tahun yang dipikirkan hanya kekasihnya,ketika berumur tiga puluh tahun yang di pikirkan hanya sahwatnya, jika umur telah mencapai empat pluh tahun yang dipikirkan hanya ambisi besarnya dan bila umur lima puluh tahun yang di pikirkan hanya hartanya,jadi !!!! kapan ada waktu mencapai kebenaran..tapi jangan cari pembenaran dong brooo!!!!!
Luangkan waktu untuk berpikir?
Selipkan sumbangsi di kolom komen?
Karena berpikir adalah ibadah,bahkan berpikir sesaat itu lebih baik dari ibadah setahun.
Komenmu adalah mejalankan kewajiban “BALLIGU ‘ANNI WALAU AYAH”
SEKIAN WASSALA